NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32 Kemelut Tiada Akhir

Meski berhasil mengalahkan Menetralisir, kemelut batin Raka seperti tiada akhir. Kemenangan itu seharusnya membuatnya bahagia, namun yang terasa justru kekosongan yang mencekam.

Tanpa sosok Kirana di sisinya, Raka merasa seperti hilang arah dan tujuan. Bayangan gadis yang dicintainya itu senantiasa menghantuinya ke manapun dia melangkah.

"Kirana...ke mana lagi aku harus mencari mu? Kemelut ini seperti tak pernah ada ujungnya tanpamu di sisiku," gumam Raka getir saat menatap bayang bayang Kirana dalam benaknya.

Ibra yang berdiri di sampingnya hanya dapat menatapnya iba. Lelaki bijak itu tentu memahami pergolakan hebat yang tengah melanda sahabatnya setelah semua pertempuran dahsyat yang baru saja mereka lalui.

"Tenanglah, Raka. Kita pasti bisa menemukan cara untuk membawanya kembali ke sisimu," hibur Ibra seraya menepuk pundak Raka.

Namun ucapan itu justru terasa hambar di telinga sang pemuda malang. Raka memang telah berusaha dengan berbagai cara untuk menarik Kirana kembali dalam hidupnya. Tetapi sepertinya ada kekuatan gaib lain yang sengaja memisahkan mereka.

"Mustahil...betapa mustahil nya cinta kami bersemi dengan tenang tanpa ada kekuatan jahat yang menghalangi," keluh Raka frustrasi. "Mengapa kemelut ini seakan tak pernah ada habisnya, Ibra?"

Pria bijak itu menghela napas panjang. Ditatapnya wajah Raka lekat-lekat sebelum akhirnya berkata bijak, "Karena memang beginilah jalan kebahagiaan sejati itu terbentuk, Raka. Penuh kemelut berkepanjangan yang harus dilalui dengan kesabaran tiada batas."

"Hanya ketulusan cinta dan ketekunan jiwamu menghadapinya yang bisa membawamu pada Kirana suatu hari nanti," Ibra menambahkan penuh wejangan kehidupan. "Kalau memang dia jodohmu, aku yakin kalian pasti akan dipertemukan kembali."

Raka mencoba mencerna nasihat bijak Ibra. Memang kemelut kerap kali menjadi bagian tak terpisahkan dalam meraih apa yang kita impikan dan cintai. Apalagi dalam kasus cinta terlarang seperti yang dialaminya dengan Kirana saat ini.

Sang pemuda kemudian menghela napas panjang. Sepahit apapun semua ini terasa, dia telah membulatkan tekad untuk tidak gentar menghadapi kemelut tiada akhir ini demi meraih Kirana kembali ke sisinya.

"Baiklah, Ibra. Aku akan terus bersabar menghadapi kemelut ini, bagaimanapun sulitnya situasi yang ku hadapi," ujar Raka mantap kemudian. "Karena tidak ada yang lebih berharga dari merajut kembali ikatan cintaku dengan Kirana."

Ibra mengangguk bijak sambil tersenyum. "Nah, begitu seharusnya semangatmu, Raka! Aku akan membantumu sebisaku hingga kalian bisa dipertemukan kembali."

Dengan keyakinan baru itu, Raka menatap lurus horizon kegelapan yang perlahan berubah terang itu. Meski jalan ke Kirana masih panjang, dia telah siap menghadapi segala kemelut yang menghadang.

Karena cinta sejati akan selalu mengatasi segala rintangan, tidak peduli seberapa besar dan berkepanjangan perjuangan yang harus dilaluinya...

...

Meski bertekad bulat untuk terus berjuang menemukan Kirana, kemelut tiada akhir itu senantiasa menghadang langkah Raka dengan segala rintangannya. Bak badai tak berkesudahan yang terus menerpa.

Hari demi hari dilaluinya dengan kepayahan luar biasa. Mencari jejak keberadaan sang kekasih ke penjuru alam semesta. Namun semua petunjuk seperti buntu dan mengabur tanpa kepastian.

"Aku mulai goyah, Ibra. Entah sudah berapa lama aku menelusuri kemelut tanpa ujung ini," keluh Raka kala itu dengan wajah lesu penuh kekalutan.

Ibra yang setia mendampinginya bergeming menatap sahabatnya itu dengan pandangan teduh. Lelaki bijak itu tampak paham betul pergolakan hebat yang tengah dialami Raka saat ini.

"Aku tahu rintangan yang kau hadapi memang tidak mudah, Raka. Namun percayalah, kemelut ini pasti akan usai jika tekadmu tetap membaja menghadapinya," hibur Ibra bijak.

"Bagaimana aku bisa terus bertekad kuat, Ibra?" Raka membalas dengan nada putus asa. "Sudah berbulan-bulan berlalu dan aku seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami tak berbatas."

Mendengar keluhan sepenuh itu, Ibra tersenyum teduh dan mendekat ke arah Raka. Ditepuknya pundak sang sahabat dengan gestur meyakinkan.

"Semua tergantung dari keyakinan di hatimu sendiri, Raka. Keyakinan bahwa cintamu dan Kirana memang benar-benar ditakdirkan untuk bersama," tutur Ibra bijaksana. "Jika keyakinan itu mati, barulah kemelut ini menjadi tiada akhir bagimu."

Raka menunduk mencoba mencerna kata-kata bijak sahabatnya itu. Memang benar, keyakinan dan tekadnya lah yang seharusnya digembleng terus menerus untuk keluar dari kemelut berkepanjangan ini.

"Kau benar, Ibra. Aku tidak boleh menyerah begitu saja menghadapi kemelut ini," gumam Raka dengan siratan tekad di matanya. "Apapun rintangan yang menghadang, keyakinan dan cintaku untuk Kirana harus tetap membara!"

Wajah Ibra tersenyum melihat sikap pantang menyerah itu mulai terpancar kembali dalam diri Raka. Dialah kunci utama untuk mengakhiri kemelut tiada akhir yang tengah melanda sahabatnya itu.

"Nah, begitu seharusnya sikapmu menghadapi kemelut ini. Tancapkan keyakinanmu sedalam-dalamnya dan semua rintangan pasti akan terkikis habis!" Ibra meyakinkan.

Dengan tekad baja itu, Raka kembali menelusuri petualangannya mencari Kirana dengan membara. Menghadapi segala kemelut tiada henti dengan semangat barunya.

Karena sang pemuda yakin, pada akhirnya cinta sejati mereka pasti akan mengalahkan semua rintangan kemelut itu dengan kemenangan gemilang! Hanya dengan keyakinan tegar, perjuangan tak mengenal lelah, dan kesabaran selayaknya bajing melahap biji-bijian semesta...

...

Dengan keyakinan dan tekad yang telah digembleng Ibra, Raka pun meneruskan pengembaraannya menembus kemelut tiada akhir demi menemukan Kirana. Tak peduli seberapa berat rintangan menghadang.

Hari berganti minggu, minggu pun berlalu menjadi bulan-bulan penuh derita. Raka bagaikan jasad tanpa nyawa, melangkah tak tentu arah dalam hamparan kemelut tanpa ujung.

Berkali-kali harapan membuncah di dadanya kala menemukan petunjuk baru. Namun sia-sia, semua hanya jalan buntu yang kembali merenggut semangatnya.

"Aku sudah tak sanggup lagi, Ibra..." ratap Raka putus asa suatu hari. Wajahnya seperti mayat hidup yang telah kehilangan sumber kehidupan.

Ibra yang tetap setia mendampingi menatapnya sendu. Diapun bisa merasakan pergulatan hebat yang dialami sang sahabat selama berbulan-bulan itu.

"Kemelut ini benar-benar tanpa akhir seperti katamu dulu," lanjut Raka getir, mencengkeram rambutnya frustrasi. "Aku sudah mencoba bersabar, tapi sia-sia saja!"

Lelaki bijak itu menghela napas panjang melihat sikap Raka hampir menyerah sepenuhnya. Diletakkannya tangannya di pundak sahabat yang terpuruk itu sambil berkata lembut.

"Memang benar, Raka. Semua kemelut selalu tampak tanpa akhir jika kita memandangnya dari satu sudut yang sama terus-menerus."

Raka mengerutkan kening tak mengerti mendengar kata-kata Ibra. Namun pria bijak itu melanjutkan penuh wejangan.

"Untuk mengakhiri kemelut yang tak berkesudahan itu, kita harus berani mengubah perspektif dan mencari sudut pandang baru terhadap permasalahan yang kita hadapi."

"Hanya dengan membuka mata dan hati untuk melihat dari sisi lain dari apa yang selama ini kita pandang, kita bisa menemukan solusi dan berakhirnya semua kemelut itu," Ibra bertutur bijak.

Raka termangu mendengar nasihat tersebut. Memang selama ini dia seakan terjebak dalam satu pola pandang yang sama dalam mencari keberadaan Kirana, tanpa berani mencari alternatif lain.

"Engkau benar, Ibra. Aku harus mencoba mencari sudut pandang baru untuk memecahkan kemelut tak berkesudahan ini!" seru Raka kemudian dengan semangat tertoreh kembali di wajahnya.

Ibra tersenyum melihat sinar kehidupan mulai berkobar dalam diri sahabatnya itu. Memberinya pencerahan dan pandangan baru adalah kuncinya.

Dengan tekad baja, Raka memutuskan mengubah cara dan strategi pencariannya terhadap Kirana. Meninggalkan metode lama yang selalu membuatnya terperangkap dalam kemelut tiada akhir.

Kali ini dia akan menggunakan cara pandang baru yang segar dan kreatif! Karena hanya dengan berani berubah perspektif, barulah dia bisa mengatasi kemelut berkepanjangan demi meraih cintanya kembali.

Sanggupkah dia mengakhiri semua penderitaan kemelut ini dengan pendekatan baru tersebut? Atau justru tenggelam lebih jauh dalam lubang keputusasaan tanpa dasar?

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!