NovelToon NovelToon
Bintang Antariksa

Bintang Antariksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: ajab_alit

Aku adalah anak perempuan yang memiliki nama “Upeksa Nayanika”. Aku suka buku dan hal-hal yang menakjubkan. Tapi tanpa ku sadari… aku juga salah satu dari bagian hal yang menakjubkan. Hidupku aneh setelah kejadian itu muncul. Tapi, Apakah aku akan bertahan dengan hal menakjubkan itu? Maukah kamu mengenal ku lebih dalam wahai para bintang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ajab_alit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 2

Sore ini Abya dan Naya berjalan berdampingan. Mereka pulang agak telat, karena mereka harus mengikuti kegiatan ekskul di sekolahnya. Keduanya canggung, mereka bingung harus membicarakan apa di jalan yang panjang ini.

"Kamu ngerasa aneh nggak saat kelas matematika tadi?" tanya Naya memulai pembicaraan. Abya tak merespon, ia terus melihat kedepan.

"Bya, jawab lah. Jangan kek gini...." bujuk Naya yang juga tak direspon oleh nya. Naya mengerucutkan bibirnya. Ia pun mencubit pinggang Abya supaya anak itu mengerang kesakitan dan berbicara padanya. Langkah mereka pun terhenti di pertengahan jalan.

"APA?!" ucap Abya garang. Ia menatap Naya dengan mata dinginnya yang seolah-olah bisa menenggelamkan siapapun. Namun Naya berbeda, ia tidak merasa takut, melainkan ia malah menjewer temannya yang bertubuh kecil itu.

"AAAA UDAHHH... SAKIT WOY!" Abya memekik. Namun, Naya tak mau melepaskan telinganya. dirinya sudah kelewat kesal pada Abya karena selalu mengacuhkannya. ya, walaupun tidak ada Abya ada bagusnya, tapi kalau bersama Abya lebih bagus.

"Makanya, aku itu jangan didiemin."

"IYA, IYA. NGGAK LAGI NAY!"

Naya tersenyum. Ia merasa puas dengan apa yang baru saja ia lakukan. Naya pun melepaskan telinga Abya dari tangannya sehingga membuat empunya terus memegangi telinganya yang sudah memerah.

"Nah, enak kan?" tanya Naya tanpa rasa bersalah dengan cengiran terlukis di wajahnya.

"Enak apanya merah gini," gumam Abya yang masih memegang telinganya. "btw, yang kemarin masih berlaku kan?" sambung Abya yang membuat Naya memiringkan kepalanya heran.

...###...

Di sebuah taman yang sering orang-orang kunjungi, tersimpan sebuah cermin yang besar. Cermin itu berada di selatan taman. Tempat ini adalah tempat yang jarang sekali dikunjungi oleh orang lain, bahkan tak pernah. Namun, dua bocah anak SD itu kini berada ditempat ini sambil menatap cermin besar itu. Cermin itu bukanlah cermin biasa, karena bayangan dua bocah itu tidak ada didalamnya, melainkan bayangan pemandangan rumput hijau lah yang ada disana.

Mata Abya berbinar-binar. Sebuah fenomena langka ini terasa keren dimatanya. Namun, berbeda dengan Naya, ia seperti orang yang kebingungan. Naya sama sekali tak melihat cermin disana. Ia hanya melihat sebuah pohon yang teramat besar, mungkin usianya sudah tua.

“Abya benar disini kan tempat yang ingin kau tuju?” tanya Naya melihat ke sekitar. Ia memeluk dirinya sendiri mencoba untuk menghangatkan diri di tempat yang dingin ini.

“Kenapa? kau takut karena disini kelihatan suram?” tanya Abya sinis.

“Bukan... tapi ini seperti bukan tempat yang indah,” lirih Naya yang membuat Abya memutar bola matanya malas. Abya pun memegang tangan Naya, lalu menyeretnya untuk masuk bersama-sama ke dalam cermin itu. Naya memejamkan matanya, ini adalah hal paling aneh yang dilakukan temannya itu. Bisa-bisanya ia ingin menabrak sebuah pohon seolah olah ia bisa menembusnya. tetapi anehnya ia tak merasakan sakit sama sekali.

“Sudahlah buka mata mu. Tidak ada apa-apa disini.” Naya membuka matanya perlahan. Matanya berbinar-binar setelah melihat rumput hijau yang bertebaran luas di sekitarnya. Naya melangkah, dirinya membelakangi Abya yang masih melihatnya hangat.

Abya pun memejamkan matanya, dirinya menikmati setiap angin yang bertabrakan dengan wajahnya. Dirinya berteriak, membuat teman perempuan nya itu terkejut sehingga naya menoleh kebelakang untuk melihat wajah bocah kecil dibelakangnya. Namun, ia malah melihat cengiran ceria yang terlukis di wajah Abya.

‘Lucu,’ pikir Naya yang membuat dirinya tertawa.

“Dasar kelinci jelek,” ucap Naya diakhiri juluran lidah. Dirinya pun berlari menjauh dari Abya sebelum tubuh kecil nya itu di terkam olehnya. Abya pun mengejar Naya, karena tak terima dirinya di ejek seperti itu.

...###...

Suasana yang sama saat disekolah terjadi lagi. Namun ada perbedaan, kali ini Naya yang dikejar Abya. hingga akhirnya mata indah Naya melihat sebuah sungai panjang dengan air yang jernih. Seketika Naya berhenti mendadak, membuat Abya menabrak dirinya.

“Aduh...” keluh Abya sambil berjalan mundur serta memegang dahinya. Ia sedikit memperhatikan Naya yang terlihat aneh.

“Nay, gapapa kan?” tanya Abya sambil menggoyang pelan lengan temannya itu. Namun, ia tetap tidak menjawab, karena penasaran Abya pun melihat ke arah yang Naya lihat. Tidak ada yang aneh disana.

“Gimana kalau kita kesana,” ucap Naya membuat Abya sedikit merasakan struman kaget. Abya melihat ke arah Naya yang juga sedang melihatnya. Beberapa detik kemudian Abya mengangguk, membuat wajah anak perempuan itu melukiskan senyumnya kembali. Naya memekarkan tangannya dihadapan Abya, menunggu anak laki-laki itu memegang tangannya.

Abya ikut tersenyum, ia tau apa yang Naya inginkan. Seketika ia pun langsung menggandeng tangan gadis kecil itu, memegangnya dengan erat sehingga pada akhirnya mereka berjalan ke arah sungai dengan tangan yang bertautan.

Selama berjalan bersama, mereka bagaikan sepasang kekasih yang berbagi kebahagiaan ditempat yang sangat indah dan misterius. Mereka bernyayi dipertengahan jalan, terkadang... mereka juga sesekali berhenti untuk melihat bunga yang bermekaran ditempat tertentu. Hingga lima menit kemudian, mereka pun sampai ditempat yang ingin mereka tuju. Namun, ditempat itu ada yang berbeda. Terdapat seorang wanita dewasa yang sangat cantik sedang menari dengan bebas di tempat ini. rambut wanita itu berwarna putih panjang, ia juga memiliki sayap putih yang besar. mungkin orang yang melihatnya saat ini pun mengira bahwa ia adalah seorang-

“Putri dari kerajaan bidadari," celetuk Naya yang membuat wanita itu berhenti dari aktivitasnya. Ia pun melihat ke arah mereka berdua dengan mata birunya yang bagaikan permata. Tapi, mata biru itu terlihat seperti tidak memiliki kehidupan, ia seperti seseorang yang buta.

“Tenanglah, ini aku diksi,” ucap Abya yang direspon senyuman manis wanita itu. Beberapa detik kemudian Abya tersentak, ia melihat ke arah Naya, membuat anak perempuan itu mengerutkan dahinya.

“Masih belum,” ucap Abya kembali memandang ke wanita itu. Naya yang berada di situasi ini semakin bingung oleh dua makhluk itu. naya pun menggoyangkan tangannya yang masih dipegang erat oleh Abya, membuat lelaki itu melihat ke arahnya kembali.

“Kenapa?” lirihnya yang dibalas oleh bahasa isyarat.

‘Kalian seperti telepati, apa yang kalian bicarakan?’ itulah yang Naya tanyakan ke Abya.

‘Tidak apa, anak kecil tak perlu tau,’ balas Abya dengan bahasa isyarat juga. Naya yang melihat jawaban itu pun seketika mengerucutkan bibirnya, lalu menginjak salah satu kaki Abya, membuat empunya kesakitan. Seketika pertempuran pun terjadi. Melihat ini, wanita itu hanya tersenyum kecil, karena ulah mereka berdua yang mengingatkan dirinya atas masa lalu yang pernah ia lakukan. Walaupun ia tidak bisa melihat, tapi ia bisa merasakan apa yang orang lain lakukan didekatnya. Sehingga, ia tau kondisi seperti apa yang dihadapinya saat ini.

Wanita itu mengangkat tangannya memberi perintah pada sesuatu. Dua detik kemudian kupu-kupu pun berdatangan, lalu dalam sekejap mengepung Naya yang masih asik berdebat dengan teman lelakinya. Hal ini menyebabkan perkelahian itu pun terhenti.

“Tenang saja ia hanya akan tertidur,” ucap wanita itu melalui pikiran Abya. membuat bocah yang awalnya menggigit bibirnya karena khawatir, kini bisa bernafas lega.

“Kenapa kau lakukan ini padanya?” tanya Abya yang masih melihat ratusan kupu-kupu itu. Rasanya saat ini Abya ingin sekali menyentuh kupu-kupu itu, menerobos ke dalamnya dan mengeluarkan Naya dari sana. Tapi ia tak bisa melakukannya, tubuhnya seperti ditahan oleh sesuatu yang tak terlihat. Ia tahu, siapa pelaku dari semua yang terjadi saat ini.

Wanita itu masih bertahan dengan senyumnya, senyum yang terlihat seperti air yang kosong. hampa....

”Karena aku akan membicarakan suatu rahasia.”

...###...

Seorang anak kecil berjalan diatas air dengan sebuah lentera di tangannya. Gelap dan dingin serta takut, itulah yang dirasakan olehnya. Namun anak itu tetap tegar, ia tak membiarkan ketakutan meguasai dirinya, karena ia yakin dan terus berpikiran positif kalau ini semua hanya lah mimpi yang ia alami, mungkin bisa disebut sebagai lucid dream.

Langkah demi langkah telah ia lewati, tapi cahaya tak pernah datang untuknya. Perlahan demi perlahan pikiran jahat pun mulai berkeliaran di otaknya. Ia sudah berusaha untuk menyangkal semuanya, tapi tetap saja pikiran itu terus datang, karena rasa takutnya lebih besar dari keberaniannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti sejenak dari perjalanan yang entah kapan akan berakhir ini.

"Apa kau takut?” tanya seseorang yang membuat Naya tersentak. Ia pun mencari dimana letak dari sumber suara itu dengan melihat sekeliling tempat yang gelap ini. Namun, sangat disayangkan. Naya tak menemukan sosok dari seseorang yang mengucapkan kalimat tersebut. Sosok itu seperti ada, namun raganya entah berada dimana.

“YA, AKU TAKUT. APA KAU BISA MENOLONGKU?” tanya Naya dengan suara yang ditinggikan. Naya kembali berjalan. ia mencoba untuk menggunakan indra pendengarannya, memastikan apakah itu ilusi atau kenyataan. semenit dua menit ia tetap berjalan di tempat itu. tiga sampai lima menit ia meninggikan kecepatannya, kemudian berlari tanpa arah ditempat itu sambil mengucapkan sepatah-kata.

“HALO, APA KAU MASI DISANA? HEI AKU BUTUH BANTUAN, APA KAU BISA MEMBANTU KU?”

“HEIII TOLONG AKU”

“tolong....”

Naya meneteskan air matanya. Semakin lama suaranya semakin memelan dan pada akhirnya naya memutuskan untuk tak bersuara lagi. Ia menghentikan langkahnya, menunduk dan mengatur nafasnya, berusaha untuk menenangkan dirinya kembali.

“Apa kau masi merasa takut?” tanya suara itu lagi yang terasa dekat sehingga membuat Naya mendongakkan kepalanya, walau dirinya ragu akan suara itu karena ia sudah mengangapnya sebagai fatamorgana. Naya membelalakkan matanya. Ia terkejutnya ketika melihat sosok yang sedang berdiri didepannya itu sangat mirip dengannya, sosok itu seperti kembarannya yang tidak pernah ada didekatnya.

Sosok itu melangkah maju, ia mencoba mendekati Naya yang sedang berjalan mundur, hingga akhirnya sebuah tembok berhasil memojokkan Naya. Tembok itu tak terlihat, namun ia ada.

“Berhentilah takut. kalau kau terus takut, kau akan menghilang dan mati disini,” ucap sosok itu datar.

“Siapa kau? apa kau adalah aku,” balas Naya berusaha sedikit tenang.

Sosok itu tersenyum, senyum yang sama yang dimiliki oleh Naya. “ iya, aku kamu. jadi, jangan takut. coba liat tangan kamu deh,” pinta sosok itu yang membuat naya menurutinya. ternyata benar, dia seakan-akan ingin menghilang, karena tangannya seperti tidak ada, tangan itu menyatu dengan gelapnya tempat ini.

Naya berusaha mencerna apa yang terjadi padanya saat ini. Ia terus menatap ke arah tangannya. sesekali, ia juga melihat kearah bagian tubuh yang lain, memeriksa apakah ada yang hilang lagi selain tangannya. Sementara sosok di depannya itu tidak ia hiraukan.

“Apa kau ingin keluar dari sini diriku?” tanya sosok itu yang membuat Naya akhirnya berhenti dari aktivitasnya. Ia melihat ke arah sosok itu, lalu mengangguk.

Sosok itu pun tersenyum. Ia memutar badannya, lalu berjalan meninggalkan Naya. Naya yang akhirnya merasakan sedikit pencerahan pun mengikuti sosok itu. Ia melihat punggung bocah yang benar benar mirip dengannya sambil memikirkan beberapa pertanyaan, salah satunya adalah "apakah ia ilusi?"

‘Terserah kau ingin menganggapku apa. Tapi satu hal yang harus kau tau adalah... aku sudah ada didekatmu saat kau masi kecil.’ suara itu muncul dipikiran naya, membuatnya sedikit merasakan setruman kaget. kemudian, ia berbicara pada sosok didepannya

“Sungguh, lalu kau berada dimana?”

‘Aku ada, tapi aku bersembunyi dari mu.’

“Kenapa?”

‘Aku tak mau melihat wajahmu. apalagi matamu itu… mengingatkan ku pada sesuatu.’

“Lalu, kenapa memperlihatkan diri?”

‘Karena aku tidak ingin mati disini.’

Seketika suasana pun menjadi hening, hanya suara tetesan air yang terdengar. Semakin lama suara itu semakin besar, hingga pada akhirnya mereka pun melihat sesuatu yang berbeda di kegelapan ini, yaitu sebuah portal biru bagaikan air.

“Nah sekarang masuk lah. kau bisa keluar lewat portal ini,” ucap sosok itu.

“Lalu bagaimana denganmu?”

“Aku akan tetap disini, sampai kau memanggil ku,” ujar sosok itu sambil mengambil lentera yang berada di tangan naya. Setelahnya sosok itu tersenyum, senyumnya sangat hampa. “aku adalah Timira. panggil aku jika kau butuh,” sambungnya.

”Iya, makasih. aku pergi dulu ya,”balas naya. Timira pun menganggukkan kepalanya.

Setelahnya Naya membalikkan badannya. Ia menatap portal itu dengan banyak nya ke khawatiran. namun, ia berani untuk melangkah kan kakinya kedalam portal itu. Akhirnya, ia pun sampai di tempat yang berbeda. Di depannya terdapat rumah putih yang dikelilingi oleh mawar putih. Naya pun membalikkan kembali badannya, sedikit berharap sosok yang baru saja ia temui masih dapat ia lihat . Namun naas, portal itu sudah menghilang bersama Timira entah kemana.

“Maaf, ya,” gumam Naya berharap sosok yang bersamanya tadi mendengarnya.

1
apayaaaa
bagus bet, seruu fantasi nya
ajab_alit: makasih atas komentarnya kakak
total 1 replies
Yusup Muzaki
terasa kdunia pantasi ...walw ceritanya masih blom dpahami
ajab_alit: nanti lama-lama juga ngerti kok, kak.
total 1 replies
Shinn Asuka
Setting ceritanya memang hebat banget! Bener-bener dapet jadi mood baca di dunia fiksi ini. ❤️
ajab_alit: terimakasih
total 1 replies
XVIDEOS2212
Gak sabar lanjut baca!
Debby Liem: tuiiooooo
ajab_alit: untuk kelanjutan akan saya up besok. di tunggu saja ya/Smirk/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!