NovelToon NovelToon
Just You

Just You

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Vino masuk ke dalam rumah Shani dan menuju ke ruang tamu, niatnya dia ingin bersantai di teras rumah Shani sambil menikmati hijaunya tumbuhan di teras. Namun pada saat sampai di ruang tamu, dia melihat Kinan sedang menonton TV.

"Ehh Vino, sini Vin temenin bapak nonton badminton" ajak Kinan pada Vino

"Loh kok emang ada badminton jam segini pak?"

"Inikan lagi olimpiade kamu lupa?"

"Hehehe maaf pak saya jarang nonton TV jadi ngga tau" ucap Vino sambil mengelus tengkuknya

"Iya deh gpp sini duduk kebetulan bapak ambil minumnya 2"

Vino akhirnya duduk di sebelah Kinan menonton pertandingan badminton. Disaat mereka sedang nonton asik menonton, Shani datang dari lantai 2 dengan langkah hentakan dan wajah cemberutnya menghampiri Vino.

"Bapak ikut aku" paksa Shani sambil menarik tangan Vino

"Loh Vino mau dibawa kemana ci?" Tanya Kinan yang bingung dengan anaknya

"Papah jangan ikut campur ini urusan Cici sama pak Vino" ucap Shani sambil memberikan tatapan tajam pada Kinan

"Iya deh iya jangan diapa-apain yah calon menantu papah hehehe" canda Kinan

"Jangan mulai deh pah, mood aku lagi berantakan kalo papah macem-macem Cici rusak PS nya papah" ancam Shani

"Hehehe iya ci bercanda"

Shani langsung menarik Vino cukup kencang sampai hampir tersungkur dan membawanya menuju lantai atas tempat mereka bersantai tadi. Setelah sampai Shani langsung melepaskan genggamannya yang cukup kencang itu sampai menimbulkan bekas di tangan Vino

"Kenapa Shan kok kamu bawa saya kesini?" Tanya Vino yang kebingungan dengan Shani sambil memegang tangannya yang ditarik paksa oleh Shani

"Maksud bapak apa nyium saya?" Tanya Shani dengan nada tinggi

"Kan kamu pacar saya jadi gpp dong" ucap Vino dengan santainya

"Tapi kan saya belum bilang mau apa ngga" ucap Shani yang memelankan nada bicaranya karena malu

"Saya tau pasti kamu mau" ucap Vino sambil menoel hidung Shani

"Kata siapa jangan kepedean pak" elak Shani sambil memukul pundak Vino

"Coba aku minta jawabannya kamu, mau ngga?" Tanya Vino sambil melipat kedua tangannya di dadanya

"Hmmm gimana yah" ucap Shani sambil berpikir

"Maaf pak" lanjut Shani sambil menatap Vino

"Iya Shan gpp maaf ya tadi saya nyium kamu" ucap Vino yang sekarang melihat pemandangan di sebelahnya

"Apaan sih pak, maksud Shani maaf tadi Shani mau bilang setuju tapi bapak nyium Shani dulu" Shani memukul pundak Vino

"Jadi?" Tany Vino yang menatap kembali Shani

"Saya ngga mau bilang kedua kali yah pak" ucap Shani sambil mengecup pipi Vino

"Alhamdulillah akhirnya penantian saya terbayarkan" ucap Vino yang kegirangan dan memeluk tubuh Shani

"Iya pak sebenarnya saya juga suka sama bapak pada saat membuat komik" Shani membalas pelukan itu

"Ohh jadi saya dibikinin komik nih" vino melepaskan pelukannya dan menatap Shani

"Iya ngga nama bapak juga sih tapi terinspirasi dari kehidupan bapak"

"Ohh gitu tapi yang bikin komiknya gimana?" Goda Vino

"Kan saya udah bilang tadi masa diulangi lagi" Shani tersenyum malu

"Iya ya" Vino merangkul Shani sambil melihat pemandangan senja bersama

"Jadi keinget pas kamu sakit kemaren" ucap Vino terpikirkan kejadian pada saat dirumahnya

"Emang kenapa pak?" Tanya Shani yang bingung dengan maksud Vino

Flashback on

"Shan bangun yuk makan dulu, kamu belum makan"

"Mmmm badannya aku ngga enak" lirih Shani

"Iya sini aku bantu terus makan yah" ucap Vino sambil memegang tangan Shani

"Ngga mau" lirih Shani yang setengah sadar

"Kamu maunya apa?" Tanya Vino

"Maunya kamu jadi pacar aku" pinta Shani

"Gimana?" Vino yang tidak percaya dengan permintaan Shani

"Aku maunya kamu jadi pacar aku" pinta Shani yang masih setengah sadar

"Iya deh tapi makan dulu ya" Vino mengiyakan

"Hmm"

Flashback off

"Saya ngomong gitu pak?" Tanya Shani setelah mendengar cerita Vino

"Iya malah kamu mepet-mepet saya terus" goda Vino sambil menoel hidung Shani

"Astaghfirullah kenapa sih malu-maluin banget deh" batin Shani yang sangat memalukan

"Maaf pak saya kemaren setengah sadar jadi agak lupa" ucap Shani wajahnya bersembunyi di dada Vino

"Iya Shan gpp kok aku malah seneng hehehe" Vino terkekeh melihat pacarnya malu-malu

"Apaan sih pak saya malu tau ngga" ucap Shani memukul dada Vino

"Hehehe bercanda kok Shan"

"Pak aku rasa panggilan buat kita diganti deh terlalu formal kalo kita lagi berdua" ucap Shani sambil melihat pemandangan

"Emang kamu maunya gimana?"

"Aku manggil bapak kakak aja yah" usul Shani

"Boleh senyamannya kamu aja Shan"

"Iya deh kak, tapi ingin kalo di luar harus formal yah biar ngga ketauan" ucap Shani sambil menatap Vino dengan tatapan serius

"Siap laksanakan bidadarinya Vino" ucap Vino sambil memperagakan sikap hormat seperti militer

"Apaan sih kak gombal" Shani kembali menyembunyikan wajahnya di dada Vino karena malu

"Hehehe tapi kamu bawa aku kesini mau ngapain?" Tanya Vino sambil mengelus kepala Shani

"Gpp sih kak aku cuman mau ngomong sama kakak" Shani membenarkan posisinya untuk berpelukan pada Vino

"Ohh gitu aku kira kenapa, ya udah bentar lagi Maghrib nih siap-siap sholat" ajak Vino melepaskan pelukannya dan kemudian memegang tangan Shani

"Iya kak, oh iya kak" ucap Shani sambil menahan tangan Vino yang ingin masuk ke rumah

"Kenapa Shan?"

"Kakak ngga tidur di kamar aku?" Tanya Shani sambil menggoyangkan tangannya

"Ga" tolak Vino dengan tegas

"Kenapa kak, ngga suka?" Tanya Shani memasang wajah sedih

"Nunggu kita sah baru tidur bareng, aku ngga mau ambil risiko besar" ucap Vino dengan tegas menolak

"Tapi kan cuman nemenin aku doang kak ngga ngapa-ngapain kok" ucap Shani agar Vino luluh

"Ga kan disini masih ada Krishna, papah, sama mamah kamu" Vino tetap kekeuh dengan pendiriannya

"Tapi kan mereka di kamar masing-masing ngga disini"

"Astaghfirullah ya Allah ampuni hamba" batin Vino sambil mengelus dadanya

"Ngga ada pilihan lagi, aku mau tapi ada syaratnya" ucap Vino yang luluh dengan permintaan Shani

"Yesss, Apa kak?" Tanya Shani yang kegirangan

"Yang pertama aku minta ijin dulu sama papah, mamah, sama Krishna dulu biar ngga ada salah paham. Yang kedua aku mau tidur di lantai nanti aku ambil matras di kamar Krishna dipindah ke kamar kamu. Dan yang ketiga aku ngga mau kamu sengaja pindah tidur di sebelah aku ya aku ngga mau kamu ternodai pas aku lagi tidur" Vino menjelaskan syaratnya pada Shani

"Banyak banget kak syaratnya" ucap Shani sambil memasang wajah cemberutnya

"Kamu mau ngga? Kalo ngga Alhamdulillah, kalo iya itu syaratnya"

"Iya deh kak aku mau" Shani masih memasang wajah cemberutnya

"Hahh kamu serius?" Tanya Vino yang tidak percaya dengan permintaan Shani

"Iya kak, aku ngga biasa tidur sendiri. Pas di Jakarta aku selalu temen aku soalnya aku takut gelap dan di kosnya aku sering mati lampu" Shani menjelaskan kenapa dirinya ingin ditemani

"Loh kenapa ngga pindah kos sih Shan? Kan kamu udah tau kekurangan disana" tanya Vino yang melihat Shani bersedih

"Sebenarnya maunya aku gitu tapi mau gimana lagi kak keuangan aku lagi susah karena komiknya aku belum terbit sama sisa tabungannya aku cukup buat bayar kos 3 bulan dari sekarang" lanjut Shani menjelaskan lagi

"Gitu yah" ucap Vino yang masih memeluk Shani

"Gimana kalo kamu pindah ke rumah aku aja?" Usul Vino melepaskan pelukannya kemudian menatap Shani

"Hahh maksudnya kak?" Tanya Shani yang bingung dengan maksud Vino

"Iya kamu pindah barang-barang kosnya kamu ke rumah aku, disana ada kamar kosong jadi ngga masalah" lanjut Vino

"Boleh kak?"

"Tergantung dari kamu sih, aku ngikut kamu aja"

"Hmmm, boleh deh kak" Shani menganggukkan kepalanya

"Ok kalo gitu habis proyek ini aku bantuin kamu beresin yah"

"Iya kak"

"Ya udah sebentar lagi Maghrib, kayaknya papah mau kita berjamaah lagi deh"

"Iya kak mungkin tapi aku ngga ikut kak kan lagi halangan"

"Iya gpp, yuk turun nanti pada salah paham lagi"

"Iya kak"

Akhirnya mereka berdua masuk sambil bergandengan tangan karena sebentar lagi memasuki waktu Maghrib. Dan hari itu adalah hari yang indah untuk mereka berdua setelah menunggu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan mereka berdua.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!