NovelToon NovelToon
UNSOLVED PUZZLE

UNSOLVED PUZZLE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Genius / Identitas Tersembunyi / Anime / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: EldLust

Dalam kisah yang sarat dengan misteri dan ketegangan, Ryuga, seorang pemuda yang penuh ambisi, terjebak dalam pusaran bayangan masa lalu yang gelap.

Sebagai adik dari seorang assistant professional yang menangani kasus pembunuhan, Ryuga tumbuh dalam ketidakpastian tentang keberadaan dan identitas kakaknya yang hilang. Meskipun tekadnya kuat, semakin dalam ia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap, menantang kepercayaannya sendiri.

Mampukah Ryuga mengungkap kebenaran tentang kakaknya yang hilang dan menyatukan potongan-potongan masa lalu yang terputus? Apakah ia akan berhasil memecahkan misteri di balik hilang nya seorang assistant professional dan seorang pembunuh di waktu yang bersamaan? Saksikanlah perjalanan seru Ryuga dalam menghadapi tantangan dan bahaya dalam pencarian kebenaran yang membingungkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EldLust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Kantin Sekolah

Rawut wajah kesal dari Anui mengarah tajam ke Ryuga, yang menandakan tidak adanya kepekaan untuk berbicara dan memahami ajakan istirahat nya.

"Anak ini gak tau di untung" Ucap dalam hati Anui dengan rawut wajah yang agak kesal

Akhirnya mau tidak mau Anui, terpaksa menjelaskan kenapa dia mengajak Ryuga untuk ke kantin.

"Makannya aku ingin mengajak ke kantin biar kau tau bedebah" Ucap Anui dengan penuh emosi.

"Aku masih belum faham dengan apa yang kamu ucapkan" Jawab Ryuga dengan rawut wajah agak sedikit bingung

Emosi Anui pun memuncak, rasa dari kesabaran pun sudah diluar batas, ingin rasanya aku memukuli dia juga cuma apalah daya aku hanya seorang author biar ku siksa lewat ceritanya, akan tetapi Takahiro bergerak cepat untuk memeluk Anui dengan pelukan yang begitu sangat kuat, sehingga Anui sesak napas dan tidak ada niatan untuk melampiaskan emosi nya ke Ryuga.

"Lepas kan Taka, aku tidak bisa bernafas huh" Ucap Anui yang sedang dipeluk Taka

"Sabar sabar, orang sabar di sayang Ruka" Ucap Taka sembaring meledek

Mendengar perkataan yang seperti itu, sontak ada seseorang yang menjawab dengan nada kesal, suara itu berasal dari meja belakang.

"Ih najis tau" Ucap Ruka dengan rawut wajah yang menjengkelkan

Kata demi kata yang di keluarkan Ruka, menyayat hati Takahiro, bagaikan diberi bunga mawar dibalas bunga bangkai. Takahiro pun kena mental mendengar ucapan tersebut, akan tetapi sebagai teman yang baik Anui cuma bisa memberikan semangat kepada Takahiro.

"Nice try kawan, coba lagi di lain waktu" Ucap Anui dengan penuh simpati

Suasana terasa bosan menghampiri Ruka. Ruka pun beranjak pergi dari kursi nya untuk menuju ke kantin, aneh nya sebelum dia menuju luar kelas dia sempat menghampiri Ryuga untuk mengajak nya ke kantin juga, akan tetapi Ryuga menolak ajakan tersebut karena, Ryuga mengerti situasinya harus berpihak kemana.

"Ryuga mau ke kantin bersama ku nggak" Ucap Ruka sembaring merayu Ryuga

"Maaf bukannya aku tidak mau, tapi aku sudah ada janji ke kantin bersama mereka" Ucap Ryuga dengan senyuman

Senyuman bukan sekedar senyuman biasa, jika orang tersebut salah mengartikan senyuman ini akan timbul rasa benci, malu, ataupun suka. Ruka yang melihat senyuman Ryuga ini tersipu malu dan rada sedikit kesal karena dengan ucapan nya yang seperti itu disertai senyum yang agak dipaksa, membuat Ruka merasa sedang diejek.

"Oke deh, cuma nawarin aja si, kalau nggak mau ya udah" Ucap Ruka dengan wajah yang agak sedikit kesal

"Gagal dong, untung ganteng kamu arghhh, kalau nggak aku udah sikat >///<" Ucap dalam hati Ruka

Suasana pun berubah drastis. Ryuga merasa dari belakang sedang diawasi oleh hewan buas, langkah demi langkah terdengar seperti ingin mendekati Ryuga.

"Ryugaa...." Ucap Anui dan Takahiro dengan nada seram

"Perasaan apa ini, seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya" Ucap Ryuga dalam hati

Ryuga merasa dari arah angin ada yang ingin mendatangi nya dari belakang, dengan cepat Anui dan Taka memeluk erat Ryuga dari belakang, hingga Ryuga hampir kehabisan nafas, akan tetapi Ryuga tidak selemah itu dia masih bisa berbicara untuk mengatakan sesuatu hal yang penting yang bisa menyelamatkan hidup nya.

"Kau pengertian sekali Ryuga" Ucap Anui sembaring memeluk Ryuga

"Aku tidak pernah salah memilih teman, bukan kah begitu Anui" Ucap Taka sembaring memeluk Ryuga dengan keras

"Hei lepaskan aku, tolong siapapun tolong aku" Ucap Ryuga yang hampir kehabisan nafas

Sebuah suara terdengar begitu jelas dari arah pintu kelas, mereka bertiga pun menghampiri orang yang menyapa tersebut.

"Woi, kantinya keburu tutup" Ucap Shun

Mereka berdua pun menuju ke kantin dengan memulai permainan siapa yang sampai disana dibagian akhir dia yang mentraktir jajanan nya. Sontak Ryuga yang tidak tau pun ikut berlari walaupun dia sudah ketinggalan jauh

"Siapa yang paling terakhir ke kantin dia yang jajanin" Ucap Anui sembaring lari dengan rawut wajah bahagia

"Setuju haha" Ucap Taka sembaring menolehkan kepala nya ke belakang untuk meledek Ryuga

"Hei, itu bukan rencana awal" Ucap Ryuga dengan nafas terengah engah

Shun memangil Ryuga untuk tidak mengikuti mereka, karena Shun tau jika Ryuga mengikuti mereka terus menerus tidak akan ada akhirnya, yang ada istirahat selesai.

"Hei, jangan berlari di lorong" Ucap Shun sembaring menegur Ryuga

Ryuga pun berhenti sejenak untuk mendengarkan ucapan dari Shun. Shun menghampiri Ryuga yang sedang merasa letih.

"Sudah tidak apa apa masih ada aku, jalan saja kekantinya jangan berlari ya" Ucap Shun sembaring menepuk pundak Ryuga

"Terimakasih Shun" Jawab Ryuga sembaring terengah engah

Dengan rawut wajah Shun yang agak celamitan. Ryuga pun faham kondisinya.

"Jajanin boleh ya" Ucap Shun sembaring tertawa

"Arghh kau sama saja Shun" Ucap Ryuga

"Hehe" Shun tertawa kecil

Mereka berdua pun berjalan santai menuju kantin. Sesampainya dikantin Ryuga melihat tempat yang berbeda, bahkan tidak sesuai dengan ekspetasi nya, kantin yang harusnya menjadi tempat peristirahatan para mahasiswa, malah berubah menjadi neraka tempat para mahasiswa disiksa.

Asap rokok yang sudah seperti kabut tebal dipegununangan menyelimuti setiap sudut kantin.

"Wih filter nih" Ucap Perokok

"Yoi dong bro" Ucap Perokok

"Enakan juga Marloro merah" Ucap Perokok

Brandalan yang membentak ketika ditegur karena duduk di atas meja kantin.

"Turun dari meja, Nak" Ucap Ibu kantin

"Apa? mau berantem, Ibu jangan cari masalah sama saya ya" Ucap anak brandalan

Mahasiswa yang diikat lehernya seperti anjing yang dibawa majikannya.

"Ayo menggonggong anak anjing haha" Ucap manusia biadab

"Ini sereal mu makan sesuka hati haha" Ucap teman seorang manusia biadab

"GUK GUK GUK" Ucap malaikat kecil yang sedang menghadapi ujian hidup

bahkan ada yang diadu layaknya hewan aduan.

"Aku taruhan seribu yen" Ucap Anak orang kaya

"Hajar, hajar, hajar" Ucap seseorang yang bisanya memperkeruh keadaan, dengan alasan tidak bisa ikut taruhan

"Jagoan ku pasti menang" Ucap manusia yang sudah kalah taruhan berkali kali

Ryuga memandangi setiap kekejaman itu dan bagaimana itu dilakukan, akan tetapi mata Ryuga terfokus kepada salah satu orang yang diduga pelaku atas semua ini.

"Setor uang nya, setor uang nya haha" Ucap wakil ketua brandalan

"Mana lagi.....mana lagi selain disini" Ucap wakil tersebut

Pandangan tajam Ryuga tetap mengarah ke satu sisi yakni wakil ketua brandalan itu, akan tetapi Shun dan yang lainnya mencoba mengalihkan pandangan Ryuga, segala cara sudah dikeluarkan namun tidak membuahkan apa apa.

"Ryuga hiraukan saja dia" Ucap Taka sembaring memegang pundak Ryuga

"Hei Ryuga, kita ke sisi kantin yang satu nya lagi saja ya" Ucap Shun sembaring mengarahkan jalan

"Ryuga nurut ya, tolong sekali saja kau hiraukan dia" Ucap Anui dengan nada lemah lembut

Namun, author berkata lain. Ryuga menghindari perhatian nya kek teman teman nya, bahkan menyingkirkan tangan teman teman nya seakan akan sudah siap bertempur melawan sesuatu yang mungkin tidak bisa dikalahkan.

"Apa itu layak disebut manusia, permisi kawan lepas kan tangan mu" Ucap Ryuga kepada teman teman nya

"Manusia seperti itu sudah sepantas nya ditegur" Ucap Ryuga dengan penuh emosi

Langkah demi langkah, Ryuga mendekati wakil ketua brandalan itu, dengan santai nya dia berjalan di tengah keramaian seakan akan tidak ada yang merasa terusik dengan nya.

"Dari awal aku tidak suka yang namanya kekerasan" Ucap Ryuga dalam hati dengan tatapan yang tajam sambil menggumpalkan tangan

"Bukan kah manusia itu saling menghormati satu sama lain, tapi disini malah kebalikan nya" Ucap Ryuga yang semakin emosi

Wakil ketua brandalan tidak sengaja melihat ada seseorang yang ingin mendatangi nya, sontak wakil ketua tersebut melihat orang itu dengan rawut wajah yang siap menerkam.

"Cihh, badut mana lagi ini" Ucap wakil ketua brandalan dengan nada meledek

"Domba sedang datang ke kandang serigala, seperti nya itu cocok jadi sebuah cerita, tolong catat itu" Ucap wakil ketua brandalan

"Seenaknya saja kamu bikin cerita, betul kan dulu prinsip hidup mu, masih brandalan saja banyak gaya nya" Ucap Author yang sedikit kesal

Suara keras pun datang dari arah pandangan wakil ketua brandalan dengan lantang, dia seperti membuat perjanjian perang kepada wakil ketua brandalan tersebut.

"Hei kau yang ada disana lepas kan manusia tidak berdosa itu" Ucap Ryuga sembaring menahan emosi

"Bajingan sepertimu tidak layak disebut sebagai manusia" Ucap Ryuga dengan wajah datar

"Pada dasarnya kodrat seorang manusia itu saling menghargai dan menghormati satu sama lainnya" Ucap Ryuga

Sontak mendengar kata kata itu, wakil ketua brandalan tersebut langsung mendatangi Ryuga tanpa banyak bicara, dia berhadapan dengan Ryuga langsung sembaring menarik jaket Ryuga.

"Jaket yang bagus, beli dimana" Ucap wakil ketua brandalan dengan memegang jaket dengan kasar, dan mendekatkan wajah nya ke Ryuga

"Anak fashion rupanya haha" Ucap dalam hati wakil ketua brandalan

"Apa hal bodoh ini selalu dipertanyakan" Ucap dalam hati Ryuga

Ditengah tengah keramaian yang melingkari dua orang itu, terjadilah kejadian yang tidak pernah Ryuga harapkan sama sekali, dan ini sudah diluar kendali.

"Karena sikap mu yang kurang sopan tadi, jadi ingatlah baik baik nama ku KENTOKA bukan BAJINGAN" Ucap wakil ketua brandalan sembaring mengarahkan sebuah pukulan dan menarik jaket Ryuga

Sebelum pukulannya tepat mengenai Ryuga, alangkah terkejutnya wakil ketua brandalan tersebut, bahwasan nya seorang badut bisa menepis pukulannya dengan satu tangan saja.

"BLAKKK" Pukulan Kentoka yang tepat mengenai tangan Ryuga

"Cukup sampai disini saja" Ucap Ryuga dengan tatapan tajamnya dan wajah datarnya

Seisi kantin pun terkejut karena, setelah beberapa tahun masih ada seseorang yang berani menantang Kentoka dan berhasil menepis serangannya. Ryuga yang sudah kesal pun lantas membuang emosi amarah nya dan dia mengganti nya menjadi emosi mati rasa yang sudah tidak bisa disadarkan oleh siapapun, atau bisa disebut metode darah dingin.

1
Irene Puspitasari
menarik
EldLust: Terimakasih telah menyukai karya saya, semoga kamu menyaksika ceritanya sampai akhir🤗
total 1 replies
Ayano Kouji
Jalan ceritanya keren abis.
EldLust: Terima kasih atas pujian yang membuat hati saya berbunga bunga. Namun, percayalah, masih banyak yang menunggu untuk diungkapkan. Setiap halaman adalah rahasia baru yang menarik
total 1 replies
I,ts Zero
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
EldLust: Terimakasih telah mengunjungi dan menyukai karya saya, semoga kamu terhibur dengan karya yang saya buat/Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!