Aku Zhen Mo, pemuda berusia 20 tahun yang tak mengenal siapa orang tuaku, sejak aku mengenal dunia aku sudah diadopsi oleh orang kaya untuk mengerjakan pekerjaan kasar.
Suatu malam ketika aku jalan-jalan aku melihat gadis kecil dan kakeknya menatap pada makanan di warung pinggir jalan, karena aku kasihan aku membelikan mereka makanan itu, setelah mereka mau pulang aku melihat sebuah mobil yang hilang kendali dari arah belakang mereka, demi menyelamatkan mereka aku berlari dan mendorong mereka ke samping hingga akulah yang tertabrak, entah bagaimana caranya tiba-tiba aku terbangun di tubuh seseorang di dunia lain yang juga tak punya keluarga lengkap, sesuatu telah terjadi pada kedua orang tua ku hingga aku terpisah dari mereka, di dunia itu beladiri menjadi kekuatan yang mendominasi, aku harus menjadi kuat untuk mengungkap misteri itu.
Ikuti kisahku di dunia lain untuk bertahan hidup dan mencari tau siapa keluargaku. di PENDEKAR MATA LANGIT
Autho : Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
METEOR
Beberapa hari kemudian Mo Fan berniat pergi ke rumah barunya untuk melihat-lihat area disekitar rumahnya karena dia punya suatu rencana yang ingin dia coba lalu memberitahukan pamannya agar tidak khawatir jika dia tidak pulang malam nanti, dengan membawa anak rubah kecil dia segera berangkat.
"Yao Chen!, apa kamu senang tinggal di rumah ini?" tanya Mo Fan
"Hanya orang bodoh yang tidak merasa senang tinggal disini, lagi pula adengan semua fasilitas yang kamu berikan ini rasanya aku berada disurga, aku bisa bermain game sepuasnya dan ini adalah impianku"
"Mainlah sepuasnya!, aku akan ke halaman belakang dulu"
Mo Fan segera menuju halaman belakang, melihat area belakang yang cukup luas dia langsung melakukan ide eksperimennya yaitu mengukir satu pola pengumpul aura pada batu aura yang cukup besar lalu batu itu dibagi menjadi lima bagian dan tiap bagian ditanam pada beberapa titik.
"Saatnya untuk mengaktifkan, jika ini berhasil pasti akan sangat berguna" ucap Mo Fan
Mo Fan mencoba mengaktifkan pola untuk mengumpulkan aura pada satu area namun setelah mengalirkan Qi nya ke batu itu tidak ada hal apapun yang terjadi, sepertinya idenya itu tidak berhasil, Mo Fan kembali memutar otaknya untuk memikirkan ide lainnya.
"Sekarang seharusnya pola ini bisa bekerja" pikir Mo Fan
Mo Fan mencoba mengukir pola pengumpul aura pada lima batu lalu membuat pola pada batu keenam yang berfungsi sebagai pola inti penghubung untuk kelima pola tersebut, dengan mengaktifkan pola inti maka kelima pola akan langsung aktif, setelah menempatkan kelima pola pada beberapa titik dan menempatkan pola inti ditengah area antara kelima batu Mo Fan mencoba mengaktifkan pola itu.
"Jika ini masih tidak berhasil mungkin aku harus melupakan ide gila semacam ini" gerutu Mo Fan
Mo Fan mencoba mengaktifkan semua pola itu melalui pola inti, setelah mengalirkan Qi nya ke pola inti tiba-tiba semua pola itu mengeluarkan cahaya samar-samar pertanda polanya mulai aktif dan semua aura di area radius tiga kilo meter ditarik ke area pola.
"Saat nanti paman menanam sayuran disini mungkin akan ada efek pada sayuran itu, aku jadi penasaran efek seperti apa yang terjadi nantinya, dan lagi saat paman beraktivitas di area ini rasa capek paman akan berkurang" ucap Mo Fan dalam hati
Kemudian Mo Fan menanam batu yang berukiran pola itu lebih dalam agar tidak tergali saat tanah diolah nantinya. Mo Fan kembali kedalam rumah untuk istirahat sambil ngobrol dengan Yao Chen dan ketika sore harinya Mo Fan pergi menuju Villanya. Beberapa orang pelayan menyambutnya dan menanyakan menu apa yang dia inginkan untuk makan malam, selesai makan malam Mo Fan masuk ke kamarnya di lantai atas.
"Malam ini aku harus membuat sesuatu yang mungkin sanga berguna nantinya" pikir Mo nanya
Kemudian Mo Fan memberi makan rubah kecil miliknya dengan daging setengah matang yang dihaluskan dan susu untuk minumannya.
"Saatnya aku mencari uang, kebetulan aku punya beberapa ide untuk bereksperimen" pikir Mo Fan
Setelah itu dia membuat beberapa model liontin dan permata cincin dengan batu giok yang dia bawa dari dunia setengah mimpi, diatas batu giok itu diukir pola pengumpul aura berukuran kecil yang hanya bisa terlihat jelas dengan mata langitnya, pola itu akan aktif saat teraliri Qi dari tubuh seseorang yang berarti selama seseorang memakai liontin itu maka polanya akan aktif dan akan mengumpulkan aura di liontin yang dapat memulihkan dan menjaga kesehatan pemakainya, tanpa terasa malam pun sudah semakin larut.
"Sepertinya aku harus segera istirahat kalau tidak mungkin aku akan menjadi panda tanpa bulu" ucap Mo Fan dalam hati
Ketika jam menunjukan pukul tiga pagi tiba-tiba terdengar dentuman besar dan getaran seperti gempa, semua orang di Villa itu merasakan getaran itu termasuk Mo Fan namun tetap melanjutkan tidur karena menganggap itu hanya gempa biasa meski getarannya kuat, ketika bangun pagi Mo Fan tak melihat rubah kecilnya ditempat tidurnya, dia menanyakan keberadaan rubah pada pelayan di Villa itu namun mereka juga tidak melihatnya.
"Kalau begitu kami akan membantu mencarinya tuan!" ucap pelayan
"Bantu aku mencari di dalam dan depan Villa saja, biar aku cari dibelakang" kata Mo Fan
Mo Fan mulai mencari rubah kecil itu dari samping Villa karna tidak melihatnya dia terus menuju ke belakang, tak jauh dari gazebo halaman belakang Villa terlihat rubah kecil itu didekati semak-semak, Mo Fan segera menghampirinya"
"Hei rubah kecil!, setelah menghabiskan jus ku kau langsung menghilang, kenapa kau pergi terlalu jauh?, bahaya jika ada hewan buas disini" ucap Mo Fan
Mo Fan segera mendekati rubah kecil itu namun tiba-tiba rubah kecil itu lari turun ke area yang lebih rendah disemak belukar, Mo Fan mengejarnya dan tiba-tiba rubah kecil itu berhenti sambil menatap sebuah bongkahan batu besar berwarna hitam kemerahan tak jauh dari mereka.
"Kenapa kau berlari kesini?, apa kau melihat mangsamu lari kesini?" ucap Mo Fan
"Kenapa banyak dahan dan ranting yang patah disini?, dan batu besar ini terlihat seperti digali tapi dimana tanah bekas galian ya, apah orang yang menggali ini yang mematahkan dahan-dahan pohon ini?, kenapa pohon disekitar batu ini terlihat layu?" gerutu Mo Fan
Mo Fan merasa aneh dengan dahan dan ranting yang patah disekitar batu itu, setelah dia memperhatikan sejenak barulah dia mengetahui kalau hal itu disebabkan oleh benda yang jatuh dari atas namun tak ada benda apapun kecuali batu besar itu, karena tidak ada yang dirasa penting dari hal itu kemudian Mo Fan kembali ke Villa dengan rubah kecilnya untuk sarapan, ketika sarapan terdengar berita di televisi mengatakan kalau semalam ada beberapa meteor yang jatuh dan ditemukan dibeberapa kota.
"Sepertinya aku harus tidur lagi setelah ini, semalam aku tidur sangat larut membuat aku mengantuk sekali" pikir Mo Fan
Setelah sarapan Mo Fan kembali melanjutkan tidurnya hingga hampir sore, begitu bangun pada sore harinya Mo Fan segera meninggalkan Villa.
"Aku penasaran sekali dengan makanan orang kaya, mumpung aku punya uang sekarang aku harus mencobanya" ucap Mo Fan dalam hati
Mo Fan segera memesan taksi dan meminta sopir taksi mengantarkannya ke tempat makan termahal dan terbaik yang ada disana, sopir taksi langsung mengantarkannya ke restauran hotel bintang lima, dengan penuh semangat Mo Fan segera masuk dan memanggil pelayan.
"Maaf!, ini adalah restauran hotel bintang lima, ini tidak cocok untuk anda" ucap pelayan wanita
"Kenapa kau mengatakan disini tidak cocok untukku?, apa kau pikir aku tidak mampu membayarnya?"
"Melihat dari pakaian yang kau pakai saja sudah jelas anda itu orang biasa, biaya makan disini cukup untuk biaya hidup anda selama enam bulan"
"Oh jadi karena pakaianku bukan pakaian yang mahal kau bilang ini tidak cocok untukku?"
"Saya hanya memberi anda nasehat yang tepat, lihatlah semua orang yang datang kesini memakai jas dan dasi, sedangkan anda hanya memakai pakaian biasa seharga 20 Yuan, ini juga dapat mempengaruhi selera makan pengunjung lain"
"Mo Fan!, apa yang kamu lakukan disini?" tanya seorang wanita menghampiri
"Xue ling!, apakah aku harus memberitahumu semua yang aku lakukan?"
