NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11 Jarak

Setelah menemukan petunjuk keberadaan Kirana di sebuah desa terpencil, Raka segera mempersiapkan diri untuk menjemput sang adik. Meski dihantui rasa takut dan cemas, tekadnya untuk memohon pengampunan masih membara dalam kalbu.

Perjalanan menuju desa itu memakan waktu berjam-jam lamanya menyusuri jalan berliku nan terjal di pedalaman. Raka hampir tidak bisa bernapas ketika akhirnya sampai di desa kecil itu. Keningnya membanjir peluh dan jantungnya berdegup kencang bak tersambar petir.

"Ini saatnya...aku harus bisa menghadapi Kirana setelah sekian lama," gumamnya pada diri sendiri untuk menguatkan tekad.

Berbekal beberapa petunjuk, Raka mencari di mana gerangan Kirana tinggal dan bekerja selama ini. Hingga akhirnya dia menemukannya, di sebuah panti asuhan sederhana di pinggir desa.

Begitu melihat sosok sang adik dari kejauhan, hampir saja Raka tumbang tak berdaya. Melihat Kirana yang tampak kuyu dan kurus membuat luka di hatinya kian menganga lebar. Bayangan tentang apa yang telah dia lakukan pada gadis malang itu membuatnya mual hebat.

"Kirana...ini aku, Kakakmu yang terkutuk," lirih Raka dengan suara bergetar saat berhasil menjumpai sang adik.

Kirana menoleh dalam keterkejutan luar biasa. Wajahnya memucat seperti melihat hantu paling mengerikan saat menyadari siapa yang berdiri di hadapannya.

"Ka-kau...!" Kirana terbelalak ngeri dengan tubuh gemetaran hebat. Hampir saja dia jatuh pingsan di tempat mengingat kenangan buruk itu masih membayang jelas dalam otaknya.

Melihat reaksi ngeri sang adik, Raka langsung berlutut tak berdaya dengan air mata berlinang. "Aku tahu aku adalah adik paling hina dan berdosa, Kirana. Aku datang hanya untuk memohon pengampunan mu sekali ini saja..."

Kirana menggeleng nanar dengan tubuh menggigil ketakutan. Bayangan Raka mendadak membuatnya lumpuh oleh trauma mendalam.

"Pergilah! Kumohon jangan mendekatiku lagi! Aku sangat takut melihatmu setelah apa yang kau lakukan padaku!!" teriak Kirana histeris mulai menangis sejadi-jadinya.

Penolakan keras dari sang adik bagaikan tamparan berkali-kali untuk Raka. Namun di lubuk hatinya dia tahu, pengampunan itu memang akan sangat sulit untuk diraihnya.

"Aku mohon Kirana...beri aku sedikit kesempatan saja untuk menjelaskan segalanya. Aku berjanji tak akan menyakitimu lagi setelah ini," pinta Raka merendahkan diri sedalam-dalamnya.

Kirana terus menangis ketakutan menatap sosok kakaknya. Jarak di antara mereka seakan semakin menganga mengurai. Trauma mendalam membuat sang adik sulit membuka hatinya barang sejenak untuk Raka.

Namun sebesar apapun penolakan dari sang adik, Raka bertekad untuk tidak menyerah. Dia harus mendapatkan pengampunan itu, atau setidaknya penerimaan dari Kirana untuk kemudian menebus segala dosanya. Meski harus memohon dengan jarak yang mengurai di antara mereka...

...

Meski dihantui penolakan dan ketakutan luar biasa dari Kirana, Raka tetap bertekad untuk tidak menyerah dalam mencari pengampunan. Dia tahu, jarak menganga di antara mereka saat ini tak lain adalah buah dari dosanya di masa lalu yang begitu keji.

"Kirana...aku mohon jangan seperti ini. Aku tahu aku sangat berdosa dan tak pantas untuk diampuni," Raka berkata parau di tengah linangan air matanya. "Tapi setidaknya biarkan aku menebus semuanya dengan menjelaskan yang sebenarnya terjadi."

Kirana masih menangis ketakutan meski telah beringsut menjauh dari Raka. Tubuhnya gemetaran hebat mengingat memori mengerikan tentang perkosaan sadis yang dialaminya dulu.

"Ke-kenapa Kak? Kenapa kau lakukan itu padaku? Apa salahku hingga kau memperlakukanku seperti binatang?" isak tangis Kirana mengoyak jiwa yang mendengarnya.

Raka tertunduk lesu, merasa sebagai manusia paling hina yang hidup di muka bumi. "Maafkan aku Kirana...waktu itu aku memang seperti kerasukan setan. Diliputi nafsu terlarang yang membutakan nurani ku sendiri. Aku memperk*sa mu dengan sadis, padahal kita..."

Kalimat itu tercekat di tenggorokannya yang terasa kering kerontang. Begitu sulitnya untuk mengungkapkan fakta bahwa mereka berdua adalah saudara kandung. Dosa terlarang yang membuat perbuatannya di masa lalu menjadi kejahatan paling keji sedunia.

"Ya Kirana...kita berdua adalah saudara sekandung," akhirnya Raka berhasil melanjutkan dengan suara bergetar. "Ibu dan ayah selama ini menyembunyikan fakta itu dari kita. Makanya, aku benar-benar seperti monster paling hina yang pernah hidup..."

Mendengar pengakuan itu, tangis Kirana malah semakin menjadi-jadi. Gadis itu terpuruk lemas memeluk tubuhnya sendiri seperti menghalau mimpi buruk terancam kembali menghantuinya.

"Bahkan lebih buruk dari itu...aku tak pantas untuk menyebutmu sebagai adikku sendiri, Kirana," Raka terisak pilu penuh sesal tiada tara. "Aku memang biadab, lebih hina dari iblis manapun di dunia..."

Kirana masih bergeming dalam ketakutannya yang mencekam. Begitu besarnya trauma yang membelenggunya hingga jarak menganga di antara mereka terasa mengoyak alam semesta ini.

Melihat kepedihan sang adik, luapan rasa bersalah dalam diri Raka kembali membuncah tanpa ampun. Tangisnya menjadi-jadi seakan menguraikan segala sesak yang membelitnya selama ini.

"Maafkan aku...maafkan aku Kirana...!" Raka terus meraung penuh penyesalan hingga suaranya melengking parau. "Aku berjanji akan menanggung dosa ini selamanya! Akan kulakukan apapun untuk bisa menebus semuanya!"

Dengan dibayangi trauma mendalam, sepertinya Kirana masih belum bisa menerima kehadiran Raka di sisinya. Bahkan pengampunan seperti mustahil saat ini untuk diberikan. Penderitaan yang dialami sang adik seakan menjadi jurang penghalang di antara mereka, mengurai jarak sejauh mungkin.

Namun Raka berjanji dalam hati untuk tetap gigih mendapatkan pengampunan itu, tak peduli seberapa jauh jarak mengurai hubungan persaudaraan mereka kini...

...

Melihat Kirana masih dibelenggu ketakutan dan trauma mendalam, Raka tahu mendapatkan pengampunan darinya takkan mudah. Meski hatinya tercabik-cabik menyaksikan penderitaan sang adik, dia bertekad untuk tidak menyerah.

"Kirana...aku mohon dengarkanlah aku kali ini saja," pinta Raka dengan nada memohon. "Aku berjanji tidak akan memaksakan apapun padamu. Tapi izinkanlah aku untuk menjelaskan segalanya demi meringankan bebanmu."

Kirana yang masih gemetaran ketakutan, hanya bisa menatap Raka dengan sorot ngeri tak terlukiskan. Perlahan tapi pasti, dia mencoba membuka sedikit hatinya untuk mendengarkan kakaknya berbicara.

"Kau benar, aku memang seperti binatang buas yang memperkosamu waktu itu. Sebuah kejahatan tak termaafkan yang tak pantas untuk dilakukan pada siapapun," Raka berkata dengan nada memohon di sela isaknya. "Aku dibutakan nafsu terlarang dan kehilangan seluruh kewarasanku."

Melihat sang kakak seakan tulus dalam perkataannya, sedikit demi sedikit Kirana mencoba mengendurkan ketakutannya. Dia mendengarkan Raka meski tetap bergetar hebat.

"Tapi Kirana, kumohon percayalah. Aku yang sekarang sudah menyadari sepenuhnya betapa keji dan terkutuk perbuatanku itu. Mengetahui bahwa kita ternyata saudara sekandung..."

Kirana sontak memalingkan wajahnya saat ingatan buruk itu kembali membanjiri benaknya. Namun Raka tetap kukuh melanjutkan kata-katanya.

"Ya Kirana, kita benar-benar saudara sekandung. Ibu dan ayah menyembunyikan fakta itu dari kita berdua. Makanya, aku terjerat dalam dosa tak termaafkan ini," Raka menitikkan air mata yang mengucur deras. "Aku sungguh makhluk paling hina yang tak pantas hidup..."

Melihat kepedihan Raka, sedikit demi sedikit Kirana mulai merasa iba meski ketakutannya belum sepenuhnya hilang. Rasa sesal mendalam sang kakak terlihat begitu jujur mencambuk hatinya.

"A-aku mohon... beri aku kesempatan untuk menebus semuanya, Kirana," Raka kembali memohon dengan rendah hati. "Lakukan apapun padaku asal kau mau memberi ampunan. Atau setidaknya, izinkan aku mencoba memperbaiki semuanya."

Meski gemetar hebat mendengar permohonan itu, Kirana dapat merasakan ketulusan hati sang kakak. Perlahan tapi pasti, jarak menganga lebar di antara mereka mulai sedikit terkikis.

"Ba-baiklah Kak... akan ku coba untuk membuka hatiku meski mustahil mengampunimu seutuhnya," Kirana akhirnya menjawab setelah terdiam lama. "Tapi kumohon jangan sakiti aku lagi, jangan dekati aku dulu untuk sementara waktu..."

Raka mengangguk lemah, merasa lega setidaknya kali ini Kirana mau sedikit membuka hatinya. Meski jarak itu masih menganga lebar, setidaknya ada titik terang untuk memulihkan ikatan mereka kembali suatu saat nanti.

Dengan kesabaran dan upaya tak kenal lelah, Raka berjanji akan mencoba mengikis jarak itu hingga tak bersisa sedikit pun. Sehingga pada akhirnya, dia bisa mendapatkan pengampunan sejati dari sang adik dan mulai menebus segala dosanya di masa lalu.

...

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!