Beberapa hari sebelum pernikahannya dengan kekasihnya, Junior harus kehilangan gadis yang paling ia cintai. Kekasihnya itu meninggalkannya karena penyakit parah yang selama ini ia derita.
Paris meninggalkan wasiat dimana ia meminta Jasmine sang adik untuk menggantikannya menikah dengan Junior.
Akankah Junior menikahi gadis tomboy yang jauh berbeda dengan Paris yang ia puja sejak lama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Seharian ini Junior tidak bekerja ia mengundang Juliet dan juga Joy berkunjung ke rumah mereka. Karena suasana hatinya sedang sangat baik ia ingin mengadakan acara barbeque bersama mereka. Ia ingin Jasmine tidak merasa bosan atau marah lagi karena seharian ini ia kurung di dalam kamar, apalagi kalau untuk bercinta.
Manik mata Jasmine berbinar melihat banyak potongan daging segar yang sedang disiapkan oleh suami tampannya ini.
"Ya ampun melihat daging segar aku jadi lapar" ucap Jasmine sambil mengusap perutnya.
"Tunggu Romeo dan yang lainnya, sekarang aku marinasi dulu saja dagingnya. Nyonya Smith cukup duduk cantik dan lihat saja ya" sahut Junior penuh kelembutan.
Uuh meleleh hati Jasmine diperlakukan manis seperti ini oleh suaminya. Ia wanita paling beruntung memiliki suami tampan dan pergantian seperti Junior.
"Meleleh hati aku bang," puji Jasmine sangat lebay.
Junior mendekatkan hidung mancungnya dengan hidung Jasmine, ia menggesekkan kedua hidung mereka. Lalu berciuman serasa dunia milik berdua, keempat orang yang baru saja datang tanpa sengaja menonton kemesraan mereka.
"Wah! Kakak ternyata kang sedot" ucap Joy ketika melihat mereka berciuman.
Sementara Juliet saat ini sedang menutup kedua mata putrinya Azzura.
"Ish, ish lo ngundang kita buat nonton acara live ini?" tanya Marvel.
Jasmine dan Junior terkejut ketika mengetahui ternyata mereka telah sampai. Junior lupa apabila Joy mengetahui passcode pintu rumah mereka.
"Sepertinya kita datang di waktu yang enggak tepat" sindir Romeo lalu terkekeh.
"Enggak, ayo masuk!" ajak Jasmine lalu menghampiri mereka.
Ia merasa malu karena kepergok berciuman oleh mereka. Raut wajah Jasmine memerah saat ini, sementara Junior si pelaku masih asyik menyiapkan semua bahan untuk acara barbeque.
Juliet membantu Jasmine yang saat ini menyiapkan minuman dingin untuk mereka semua. Juliet dapat melihat Jasmine masih merasa malu karena kejadian tadi, ia terkekeh melihat tingkah Jasmine.
"Santai aja Jasmine, kamu tahu? Aku dulu sama Romeo lebih parah. Dua kali ketahuan, pertama sama mom Cinta dan Oma Alexa kedua sama para Opa. Emang mereka itu didikan soang jadi kang sosor enggak tahu tempat" sahut Juliet terkekeh ketika ia mengingat kenangan lucu dengan Romeo.
Jasmine menatap kearah Juliet seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Ia tidak dapat membayangkan betapa malunya Juliet saat itu.
Acara barbeque pun dimulai, Azzura berlarian ke sana kemari. Sementara Junior, Romeo dan Marvel asyik memanggang daging. Jasmine dan yang lainnya menikmati daging yang selesai dibuat oleh Junior.
"Kakak emang jago banget masak, aku jadi inget masakan buatan Opa Dave" cetus Joy sangat antusias menikmati olahan daging yang dibuat oleh kakaknya.
"Tapi ini ada yang gosong?" tanya Jasmine sambil menunjuk beberapa daging gosong.
"Oh, itu pasti hasil panggang Romeo dan Kak Marvel" jawab Juliet.
"Iya, mereka berdua hanya memiliki dua keahlian." timpal Joy lalu kembali melahap daging lezat yang menggugah seleranya.
"Keahlian apa?" tanya Jasmine penasaran.
"Berkelahi dan bercinta" jawab Joy lalu tergelak.
Jasmine dan Juliet pun ikut tertawa mendengar ucapan absurd Joy.
"Kau tahu? Mereka awalnya bermusuhan. Mereka sama-sama ketua geng motor" cetus Joy mulai bercerita.
"Iya, dan Joy malah membawa aku ke arena balap saat itu. Sudahlah jangan bahas masalah itu" ungkap Juliet tidak ingin membahas masa lalu.
Mereka kembali menikmati makanan dan minuman sambil memperhatikan Azzura yang sedang bermain sendiri.
"Kalian tahu apa yang menimpa gue kemarin?" tanya Junior.
"Tahu, dan Regan udah menyelesaikan semua. Wanita itu sudah dikembalikan ke tempat asal" jawab Romeo.
"Gue enggak tahu apa yang terjadi kalau Jasmine enggak datang saat itu!" ucap Junior.
"Pelajaran buat lo jangan mudah percaya sama orang lain, meskipun udah lama berteman. Enggak ada pertemanan antara perempuan dan laki-laki, pasti akan ada yang baper salah satunya" tegas Marvel sambil membolak-balik jagung yang ia bakar.
"Tapi keren ya Jasmine, berasa lihat Oma Alexa tahu! Tapi dia cucu Oma Jasmine, atau dia cucu yang tertukar?" celetuk Romeo asal.
"Kebanyakan nonton drama lo jadi berpikir kayak gitu!" tukas Junior.
"Lo tahu kan cewek itu selalu benar, saat dia salah balik lagi ke definisi pertama cewek tetap benar. Jadi gue enggak mau cari perkara kalau diajakin nonton drama terus sama Buju" cerocos Romeo panjang lebar.
"Bener kata Romeo, gue aja sekarang sering jadi eksperimen Joy buat bikin bahan skincare. Di mulai dari serum, toner sampai krim bahkan masker pun muka ganteng gue tempat percobaannya" keluh Marvel ikut bersuara.
Junior menatap Marvel selidik, ia memicingkan matanya menatap adik ipar nya itu.
"Joy mau buat usaha skincare?" tanya Junior selidik.
"Tuan Marvel yang kaya raya jangan memperbanyak perusahaanmu seperti keluarga Adhitama ya, gue aja punya satu pusing banget ngurusin nya" protes Romeo.
"Justru gue pengen kayak Opa Lexy yang memiliki sekolah, hotel dan rumah sakit. Bayangkan betapa banyaknya pundi-pundi uang yang masuk" ucap Marvel tersenyum lebar.
"Sepertinya Ade gue nikah sama titisan Tuan Crab" bisik Junior kepada Romeo.
Romeo tergelak tawa sementara Marvel menatap mereka curiga.
Vano saat ini sangat sibuk karena Junior tidak bekerja, otomatis semua pekerjaan dilimpahkan kepadanya. Setelah selesai meeting ia kembali ke meja kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda.
"Pak Vano sibuk banget, bapak butuh bantuan? Kalau butuh panggil Deasy tiga kali nanti aku akan bantu bapak dengan doa" ucap Deasy.
Julian menoyor kepala Deasy yang selalu asal bicara.
"Bukannya bantuin malah recokin lo" protes Julian.
"Hmmm enak ya jadi bos, mau pacaran sama istri tinggal serahin tugasnya sama kita-kita. Uuuh pasti mereka saat ini lagi kikuk-kikuk" celetuk Deasy.
Julian sengaja menginjak kaki wanita itu agar tidak terus menerus menyerocos membahas mereka. Ia ingin menjaga perasaan Vano yang masih belum move on dari Jasmine.
Deasy meringis kesakitan, Julian lalu memberi kode agar ia berhenti membahas Junior dan Jasmine di depan Vano.
"Eh iya, dengar-dengar si ulet keket udah resign, ya?" tanya Deasy mengganti topik pembicaraan.
"Iya, dia dikembalikan ke habitatnya" jawab Julian lalu tergelak.
"Dikira satwa liar pake habitat segala." Deasy ikut tertawa.
Suasana kantor rasanya sangat menyenangkan ketika Caitlyn tidak ada di sana.
Tiba-tiba saja ponsel Vano berdering, membuat Deasy dan Julian kepo mendengarnya. Vano yang sedang sibuk menerima panggilan telepon, lalu mengaktifkan loud speaker.
"Pacarku sayang, enggak mau jemput Shireen yang cantik ini?" terdengar nada manja dari sebrang sana.
Mendengar ucapan wanita itu membuat Deasy dan Julian auto kepo. Vano mematikan loud speaker lalu menempelkan benda pipih itu ke telinganya. Ia melenggangkan kakinya meninggalkan semua karyawan yang kepo dengan siapa Vano berbicara.
"Orang cakep gercep banget ya dapet cewek!"
Auto Shie mengkerett Van🤣🤣
pokoknya sabar aja deh.. gosah ngamok klo kamu ghaib di mata nya, ada tapi ga terlihat 😅🤣🤣