Jameela Iskandar , seorang putri dari konglomerat kaya raya, dia wanita yang cantik , baik hati , juga sukses dalam karir.
Dirga Wijaya, seorang CEO kondang , pebisnis muda yang sukses . tampan , mapan , idaman semua wanita .
Dirga dan Jameela menikah karena saling mencintai, bukan karena perjodohan bisnis . Dirga sangat menyayangi dan mencintai Jameela begitu besar . hingga rasa cinta itu merubahnya menjadi sosok yang posesif.
pada awslnya punya suami posesif memang membuat hati wanita tersanjung , tapi ternyata posesif nya tak selamanya membawa bahagia
karena kelewat posesif nya menjadikan dia cemburu buta dan bertindak berlebih .
sehingga karena cemburu buta itu , berubah menjadi kemarahan tanpa dasar , dan jatuhlah talak tiga dari mulut Dirga
Dirga menyesali nya dan ingin rujuk kembali
bisakah keduanya bersatu kembali
lalu bagaimana dengan tanggapan dari orang tua Jameela, relakan mereka melepas putrinya kembali
ikuti kisahnya dalam
Talak Tiga Suamiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertengkaran
Jameela mengendarai mobilnya dengan perasaan yang campur aduk tak menentu. Dia tak tahu apa yang terjadi pada suaminya.
Ckiiitt...
"Astaghfirullah hal adzim ...!" Jameela mengusap dadanya. Jantungnya berdebar sangat kencang. Nyaris saja dia menabrak seorang wanita tua, jika saja dia tak cepat menyadari dan segera menginjak rem.
"Apa yang sebenarnya sedang terjadi pada Mas Dirga?" gumam Jameela. dia segera kembali melajukan kendaraan yang di naikinya.
"Cepat pulang sekarang atau tidak sama sekali !" ancaman itu kembali terngiang di telinganya . membuat Jameela semakin tegang.
"Aku bahkan tahu kau tidak sedang bekerja!" lagi. Kalimat itu muncul lagi di telinga nya.
"Apa maksudnya coba? Kalau tidak sedang bekerja, memang apa yang sedang aku lakukan. Kau membuatku bingung, Mas!" gumam Jameela lagi. jelas jelas suaminya itu tadi tahu kalau dirinya berangkat bekerja dan menggunakan baju kerja juga. Tapi kenapa suaminya bisa bicara seperti itu. Berulang kali di pikir pun, Jameela tak dapat menemukan jawaban nya.
*
Jameela segera bergegas turun dari mobil dan berlari untuk masuk ke dalam rumah.
"Mas.. !" nafas Jameela terengah-engah. Bahkan mungkin nyaris terputus saking begitu tegang dan terburu burunya dia berlari.
"Dari mana kau?"
Jameela terkejut, suaminya sudah menyambutnya di depan pintu dengan kedua tangan berada di.pinggang nya.
"Aku? Mas, kamu tidak salah bertanya? Tentu saja dari rumah sakit, mas. Dari mana lagi?" jawab Jameela bingung. Walau bingung dia tetap harus memberi penjelasan, kan? Barangkali sang suami memang benar benar lupa.
"Jangan coba coba bohong padaku, Jameela!" teriak Dirga membuat Jameela terjingkat kaget.
"Apa maksudmu, Mas?" Jameela semakin bingung. Dia benar-benar dari rumah sakit. Kenapa di bilang berbohong.
"Jujurlah, Jameela, agar aku punya alasan untuk memaafkan mu!" Dirga berbicara dengan menggigit giginya. Duara bergemeletuk membuat Jameela semakin tak mengerti. pa yang membuat suaminya begitu marah .
"Aku jujur mas. Aku dari rumah sakit!"
"JAMEELA ISKANDAR !" suara Dirga menggelegar sehingga bergema di seluruh ruangan berdinding beton itu .
Di ruang berbeda, para asisten rumah tangga saling berpegangan tangan. Mereka tak tahu apa yang terjadi sehingga Tuan nya begitu marah. Kesalahan apa yang telah dilakukan sang nyonya.
"Ada apa sebenarnya mas? kalau aku tidak dari rumah sakit, lalu menurutmu aku dari mana? Kau tidak lihat aku bahkan masih mengenakan pakaian dinasku. Aku bahkan tak sempat berganti pakaian sebelum pulang karena begitu terburu buru!" Jameela merendahkan suaranya. Dia tak tahu lagi harus menjawab apa. Jika jawabannya yang sebenarnya di anggap salah oleh suaminya.
"Kau sungguh pintar bicara Jameela !" Dirga berucap sinis
"Apa maksudmu, Mas?"
"Kau berselingkuh, Jameela!" teriak Dirga karena menurutnya Jameela terlalu berbelit Belit dalam memberi jawaban.
"Apa mas !!" teriak Jameela begitu kaget "Aku? berselingkuh?" Jameela menunjuk dirinya sendiri tak percaya
"Ya Jameela, kau! Kau berselingkuh di belakang ku. Jujurlah, Jameela. Dan memohon ampun lah agar aku bisa memaafkanmu !" teriak Dirga
Para ART yang ada di belakang tersentak kaget. Mereka saling pandang tak percaya, mana mungkin nyonya mereka yang begitu baik hati melakukan perbuatan hina itu. Mereka menggelengkan kepala, pertanda apa yang mereka dengar itu tidak mungkin benar.
"Tapi itu tidak benar..!" teriak Jameela tak terima dengan tuduhan tak berdasar itu .
"Jangan berbohong lagi, Jameela Iskandar!" teriak Dirga. "Aku bahkan tahu kau tidak ke rumah sakit. Kau berpelukan dengan kekasihmu!" teriak Dirga lagi. Kemarahannya sudah mencapai ubun ubun. Kenapa istrinya tidak mengakui saja perbuatan menjijikkannya .
"Kau menuduhku tanpa alasan, Mas. Kau seperti orang yang baru saja mengenalku. Sakit, mas. Di sini rasanya sakit!" Jameela memukul mukul dadanya sendiri.
"Sudahi sandiwaramu, Jameela, itu tak mempan untuk ku !" teriak Dirga lagi .
"Apa bukti nya mas ?!" kali ini Jameela tak lagi bisa menahan diri. "Apa buktinya aku selingkuh? Jangan menuduh tanpa bukti!" akhirnya Jameela ikut terpancing emosi .
Dirga mengambil ponsel yang berada di saku celananya lalu mengotak-atiknya sebentar. kemudian..
"Ini buktinya Jameela, Ini bukti kalau kau telah berselingkuh di belakangku!" teriak Dirga sambil melemparkan ponsel itu tepat mengenai dada Jameela. Sakit, tapi Jameela tak menghiraukan nya. Lebih penting baginya untuk segera tahu alasan kemarahan suaminya.
Jamilah menangkap ponsel itu dengan gerakan yang cepat sebelum ponsel itu jatuh ke lantai. Matanya terbelalak melihat apa yang ada di dalam ponsel.
"Mas... ini ?" Jameela tak bisa berucap.
"Katakan Jameela, katakan kalau itu bukan kamu! bukti apa lagi yang harus aku tunjukkan padamu! " Dirga berbicara dengan nafas yang memburu
"Iya , memang benar Mas, wanita di dalam foto ini memang aku! tetapi....!"
"Kau menjijikkan, Jameela, !" sahut Dirga. memotong ucapan Jameela. "Apa yang kurang dari kasih sayangku selama ini? Hingga kau mencari kehangatan pelukan dari pria lain?" teriak Dirga lagi.
"Itu tidak benar, Mas !" Jameela menggelengkan kepalanya. Air mata Jameela menetes. Kata-kata Dirga sungguh menyakiti hatinya. Begitu hina kah dia di mata suaminya itu . "Pria itu adalah...!"
"Aku tidak menyangka bahwa selama ini aku hidup berdampingan dengan seorang pelacur!" sahut Dirga.
"Mas ...!" hati Jameela benar-benar hancur. Sampai dia tak bisa lagi untuk berkata-kata, Kata-kata suaminya benar-benar telah menjatuhkan harga dirinya. Dia Terasa seperti dilempar, dihempaskan ke dalam jurang yang paling dalam.
"Apa yang kurang dari kasih sayangku, Jameela? Apakah karena badan dia lebih besar dariku? Apakah barang yang tersembunyi di balik celananya juga lebih besar dari milikku? Apakah karena selama ini aku kurang bisa memuaskanmu? Jawab Jameela!" teriak Dirga semakin berapi api .
Tubuh Jameela Luruh ke lantai. Kata-kata yang keluar dari mulut suaminya benar-benar membuatnya merasa, bahwa dirinya hanya sampah yang tak berarti. Dia begitu di rendahkan. Seburuk itukah pandangan suaminya terhadap dirinya? Tak ada kata yang keluar dari mulutnya selain suara isak yang coba ditahan. Air matanya mengalir deras.
"Kenapa tidak kau akui saja perbuatanmu itu Jameela !" teriak Dirga .
"Karena aku merasa aku tidak pernah melakukan kesalahan itu, Mas !" jawab Jameela sambil memandang sendu ke arah suaminya. Lagi-lagi air matanya merembes .
"Bukti sudah ada di depan mata Jameela, dan kau masih mau menyangkal? Lalu bukti apa lagi yang harus aku tunjukkan di hadapanmu? Apakah aku harus mendapatkan videomu ketika sedang berbagi peluh dulu dengannya, barulah aku bisa membuatmu mengakuinya?"
Jameela menggeleng tak percaya, perkataan suaminya semakin tak masuk akal, semakin di luar nalar. Dan semakin menyakitkan.
"Dengarkan aku dulu, Mas. Pria itu adalah...!"
"Pria itu yang tadi membuatmu tak masuk kerja!" potong Dirga sebelum Jameela menyelesaikan ucapannya dengan maksud memberikan penjelasan .
"Pria itu yang membawamu bersenang-senang di cafe. Pria itu yang tadi tertawa-tawa bersamamu. Apa kau sudah cukup bahagia Jameela? Apakah sudah cukup puas bermain-main di belakangku?" Dirga tak ingin memberikan Jameela kesempatan untuk berbicara .