NovelToon NovelToon
Pasutri Bobrok

Pasutri Bobrok

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Tunangan Sejak Bayi / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rrnsnti

Cegil? itulah sebutan yang pantas untuk Chilla yang sering mengejar-ngejar Raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rrnsnti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bolos

Pagi itu, suasana kamar Raja dan Chilla dipenuhi dengan adu mulut seperti biasa. Namun kali ini, percakapan mereka berubah menjadi sesuatu yang lebih intens. Chilla berdiri di depan lemari, mengenakan handuk putih yang hanya menutupi tubuhnya hingga sebatas betis. Ia sibuk mencari seragam sekolahnya, namun barang itu entah menghilang ke mana.

“Raja! Mana seragam gue?” bentaknya sambil menatap Raja yang duduk santai di atas tempat tidur, memainkan ponselnya tanpa rasa bersalah.

Raja menoleh, menampilkan senyum nakal yang membuat Chilla mendengus kesal. “Hari ini lo ikut gue aja, gak usah sekolah,” ucap Raja santai, seperti memerintah.

Chilla mengernyit, lalu menatapnya penuh kemarahan. “Ngapain sih lo ngajak gue bolos? Gue mau sekolah, Ren! Lo tahu kan gue ada ujian hari ini?!” serunya, namun Raja hanya mengangkat bahu.

“Gue ada urusan penting. Dan gue mau lo ikut gue, itu aja,” jawab Raja sambil menatap Chilla dari atas ke bawah.

Raja berusaha untuk tetap tenang, namun penampilan Chilla yang hanya mengenakan handuk membuat pikirannya mulai berantakan. Gadis itu terlihat sangat menggoda tanpa harus berusaha, dan ia harus mengalihkan pikirannya agar tidak kehilangan kendali.

“Kenapa lo gak ajak pacar lo aja? Gue gak tertarik sama lo,” sindir Chilla sambil melipat tangan di dada, dalam hati Chilla dia senang karena mungkin Raja masih kesal melihat foto Sandra dan om-om kemarin.

Raja tersenyum tipis. “Biasanya lo seneng banget kalo gue ajak jalan. Sekarang kenapa nolak? Lo berubah, Chilla.” tanya Raja.

“Hellow,” balas Chilla dengan nada ketus. “Itu semua dulu, Ren. Sebelum gue tahu lo orangnya gak asik. Setelah gue tinggal bareng lo, gue sadar kalau lo nggak worth it buat gue kejar-kejar lagi.” balas Chilla santai tanpa menatap Raja sama sekali.

Perkataan Chilla seperti tamparan keras bagi Raja. Ia terdiam sejenak, mencoba memahami apa yang baru saja didengarnya.

“Mampus lo,” ujar Chilla dalam hati, puas melihat ekspresi terkejut Raja. “Kali ini gue yang bakal bikin lo kejar-kejar gue.”

Namun, Raja tidak tinggal diam. Ia berdiri dari tempat tidur dan melangkah mendekati Chilla, membuat gadis itu sedikit mundur hingga tubuhnya menyentuh lemari. Dalam sekejap, Raja mendorong Chilla hingga tubuhnya terjatuh ke atas kasur.

“Heh, serius lo ngomong gitu sama gue?” tanya Raja dengan suara rendah, kini posisinya berada di atas tubuh Chilla. Matanya menatap tajam ke arah gadis itu, penuh dengan tantangan. Jika dilihat lihat Chilla memang cantik, dengan bola matanya yang coklat dan bibirnya yang mungil. Tubuh Chilla juga mungil, mungkin jika orang-orang melihat Chilla meraka akan menganggap jika Chilla ini masih anak SMP. Tetapi jika sudah memakai baju santai Chilla akan terlihat seperti orang dewasa pada umumnya. Siapa sangka gadis ini sudah memiliki seorang suami.

Jantung Chilla berdetak cepat. Ia tidak menyangka Raja akan melakukan hal ini. Namun, ia tidak akan kalah begitu saja. Chilla tersenyum kecil, lalu dengan gerakan cepat, ia membalikkan posisi mereka hingga kini Raja yang berada di bawah dan ia yang menguasai situasi.

“Kenapa? Lo kesel ya? Atau jangan-jangan…” Chilla menunduk mendekati wajah Raja, suaranya berubah menjadi lembut dan menggoda. “Lo yang sekarang suka sama gue?” tanya Chilla menaik turunkan alisnya sambil mengusap dada bidang Raja.

Raja tertegun, tidak menyangka Chilla akan berkata seperti itu. Namun, sebelum ia sempat menjawab, Chilla melanjutkan, “Atau gara-gara waktu itu lo udah rasain sesuatu di badan gue? Lo ketagihan, Ren?” tuduh Chilla dengan senyum mengejek.

Pernyataan itu membuat Raja semakin gugup. Wajahnya memerah, dan jantungnya berdetak begitu kencang. Ia mencoba untuk mengontrol dirinya, namun harum vanila dari tubuh Chilla memenuhi indera penciumannya, membuatnya semakin sulit untuk berpikir jernih.

“Chilla, jangan main-main,” ucap Raja akhirnya, mencoba memperingatkan gadis itu.

Namun, Chilla tidak mengindahkan ucapannya. Ia menatap Raja dengan mata yang penuh tantangan, lalu mendekatkan wajahnya hingga bibir mereka hampir bersentuhan.

“Apa gue kelihatan main-main?” bisik Chilla dengan nada menggoda.

Raja merasa tubuhnya semakin panas. Situasi ini benar-benar di luar kendalinya. Ia ingin mendorong Chilla, tapi tubuhnya tidak bergerak. Sebaliknya, ia justru terpaku oleh tatapan gadis itu.

Namun, ketika Chilla semakin mendekat, Raja akhirnya berhasil menguasai dirinya. Dengan cepat, ia memegang kedua bahu Chilla dan mendorongnya ke samping dengan lembut.

“Cukup, Chilla,” ucapnya tegas. Ia bangkit dari tempat tidur dan berdiri, mencoba menjauhkan diri dari gadis itu.

Chilla tersenyum puas, melihat reaksi Raja yang akhirnya goyah. Ia tahu bahwa ia telah menang dalam permainan ini.

“Kenapa, Ren? Lo takut jatuh cinta sama gue?” tanya Chilla sambil duduk di tepi tempat tidur, memandang Raja yang kini berdiri di dekat balkon.

Raja tidak menjawab. Ia hanya menatap Chilla dengan tatapan yang sulit diartikan, lalu menghela napas panjang. “Lo aneh,” gumamnya akhirnya, sebelum berjalan keluar dari kamar.

Saat pintu tertutup, Chilla tersenyum lebar. Ia merasa puas telah membuat Raja kebingungan. Namun di balik senyumannya, ia merasakan sesuatu yang aneh di dalam hatinya. Apa benar ia hanya bermain-main dengan Raja? Atau mungkin, ada perasaan yang mulai tumbuh di dalam dirinya?

Sementara itu, di luar kamar, Raja bersandar di dinding dengan napas yang masih tersengal. Ia mencoba menenangkan pikirannya, namun bayangan Chilla terus menghantuinya.

“Gila, apa yang sebenarnya gue rasain?” batinnya. Untuk pertama kalinya, Raja mulai mempertanyakan perasaannya terhadap Chilla. Dan itu membuatnya semakin bingung.

"Sial! tuh cewek udah kaya cewek gak bener aja. Kalo gue cowok gak bener udah abis tuh cewek." guman Raja.

Ponsel Raja tiba-tiba berdering, Raja merogoh saku celananya, nama Sandra terpampang di laya ponsel Raja.

Raja menghela nafas kasar kemudian membiarkan deringan itu hingga mati sendiri. Sejujurnya Raja tidak memiliki perasaan kepada Sandra. Dia berpacaran dengan Sandra hanya karena ingin menjauh dari Chilla.

Tapi ternyata tindakan Chilla semakin jauh, gadis itu malah menjadi istrinya sekarang. Raja menatap kosong televisi di depannya. Dia ingat Chilla selalu mengejar-ngejar dirinya, bahkan pernah suatu ketika di lapangan Chilla dengan terang-terangan mengajaknya ke hotel. Tentu saja banyak teman-teman Raja yang mengejek dirinya. Bahkan teman teman Raja heran kenapa pria itu menolak Chilla yang jelas jelas memiliki wajah cantik.

Banyak yang menyukai Chilla disekolah, tetapi Chilla hanya mengejar dirinya. Seharusnya Raja bangga akan hal itu tapi entah kenapa Raja malah risih. Tapi saat ini Chilla sudah jarang mengganggu dirinya disekolah membuat Raja sedikit kehilangan. Apalagi Raja ingin tau siapa Jeno, pria yang Chilla sebut-sebut dalam mimpinya itu.

1
Kelinciiiii
bersyukur ja
Ciaa
ayo lanjut seru juga ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!