Dalam distrik ini, dunia kriminal berlaku sangat bebas meskipun masih banyak orang normal yang tinggal di apartemen.
Para kriminal ini lah yang paling di utamakan dalam pengejaran, apalagi nama dari perampok "Topeng Buas" Akan langsung mengundang banyak perhatian. Anggota kriminal satu ini hanya berisikan 3 orang saja yang selalu menggunakan topeng penutup wajah mereka. Tubuh mereka dominan tinggi dan kuat.
Tapi bagaimana jika topeng macan itu selalu ingin tidur di paha lembut milik seorang gadis manis yang agak polos ini. Ini adalah kisah romantis dari seorang penjahat dan kisah aksi untuk seorang gadis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2
Beast Mask: Macan yang Tertidur Chapter 2
Tapi siapa yang menyangka, Leandra bisa melawan.
“Pergi... Brengsek!!” Leandra mengangkat kakinya dan menendang pipi Pria itu hingga terpental.
DUAGH!!
“Ahk!!”
“Oh, astaga Girl!! Kau benar-benar memiliki anugrah tendangan kuat!!”
“Ugh sial... Punggungku hampir patah,” dia mencoba bangun dari tendangan tadi.
“Kau baik-baik saja kawan!!” Pria pirang itu ikut terkejut melihat nya.
“Ini menyakiti ku,” Pria bertudung itu hanya bisa perlahan bangun.
“Cih lupakan saja... Masuk ke pintu tengah, gadis,” Pria pirang itu mendorong Leandra untuk masuk melalui jendela mobil yang terbuka tapi tak di sangka sangka kaki Leandra menahan bagian atas pintu kaca mobil.
Yang ada di dalam yakni Pria gendut yang menjadi melihat pinggul nya yang ada di kaca mobil. “Wooo lihat ini... Bagaimana bisa se-imut ini,” dia perlahan malah menyentuh nya.
“Kau harus patuh gadis,” kata Pria rambut pirang itu masih saja terus memeganginya bahkan mencoba mendorong Leandra masuk ke dalam mobil.
Tapi tiba-tiba. “Ahhh!!” Leandra berteriak terkejut.
“Sekarang apa huh?”
“Salah satu teman brengsek mu menyentuh pantat ku!!” Leandra melirik dengan kesal.
“Bung... Apa yang sedang kau lakukan?” Pria rambut pirang itu melihat ke dalam.
“Oh, ini benar-benar seperti peach lembut!!” Pria gendut itu mencubit besar pantat Leandra.
“Aahhhhh kamu kurang ajar!!!” Leandra terkejut dan langsung mendorong dengan kakinya sehingga Pria rambut pirang yang memegangi nya dari belakang itu menjadi terdorong hingga terbentur ke dinding melepas Leandra. “Aduh... Sial punggung ku…”
Kesempatan itu di manfaat kan Leandra untuk melihat sekitar dan menemukan sebuah payung hitam di sana yang sepertinya terjatuh dari dalam mobil, lalu mengambil payung itu dan memanjangkan nya kemudian langsung memukul wajah Pria itu.
DUAG!!
“Ah sial...” dia menutup wajah nya dengan hidung yang mimisan.
“Kau brengsek!!” teriak Leandra yang tak sampai di situ, dia juga memukul dari bawah bola Pria itu. Suara yang tak bisa di jelaskan menjadi menghiasi betapa sakitnya dia sekarang.
“Ugh... Sial,” dia langsung terjatuh memegang selangkangannya.
“Sial... Gadis apa sih itu?” Pria bertudung itu menjadi berdiri dan mendekat perlahan. “Tenang gadis, jangan paksa aku menyakiti mu, kau hanya harus diam,” dia mencoba mendekat tapi tiba-tiba sebuah tas besar memukul nya dari atas dan ia langsung terpukul jatuh. Leandra menjadi terdiam bingung dan hanya melihat itu.
Lalu di susul ada jutaan uang lembaran yang jatuh. Membuat Leandra langsung menoleh ke atas.
“Apa itu?” Pria rambut pirang itu juga ikut menengadah.
Mendadak sesuatu jatuh sangat keras di mobil membuat mobil itu penyok dan pecah kaca nya. Hal itu membuat mereka semua terdiam terpelongoh karena yang jatuh itu adalah seseorang berpostur tubuh pria yang besar. Bahkan tubuhnya itu seperti besi bangunan yang keras, langsung membuat penyok mobilnya di bagian bangku depan hingga bangku tengah.
BRACK!!
Di susul suara alarm mobil berbunyi kemudian mati.
“Sial... Punggungku, untung ada mobil ini,” kata Pria itu dengan pakaian hitam dilengkapi penahan senjata dan sabuk-sabuk senjata jarak jauh maupun dekatnya yang terlihat seperti perampok ilegal dan satu hal yang membuat tidak percaya. Dia memakai topeng berbentuk macan itu.
“Astaga... Itu Tora!!! Macan, salah satu dari beast mask!!” Pria pirang itu terkejut. Tak hanya dia, semuanya pun juga.
Lalu Pria besar bertopeng itu menoleh pada nya. “Yo Jou... Berantakan sekali di sini huh, apa yang kau lakukan di sini?” dia berdiri dan membersihkan dirinya. Bahkan tak ada rasa patah punggung, tubuhnya benar-benar terlihat sangat kuat.
“Ak-aku hanya ingin… Menangkap ga-gad—
WIU-WIU-WIU
Tiba-tiba suara sirene polisi terdengar membuat mereka terdiam.
“Kau menghubungi polisi huh?” Pria bertopeng itu menggunakan nada tegas sambil mengambil tas besar tadi yang rupanya isinya uang sangat banyak. Sudah jelas bahwa dia merampok dan melompat dari apartemen atas untuk melarikan diri dengan cara berani.
“Bu-bukan aku...!!” Pria rambut pirang langsung menggeleng.
Tapi mereka mendengar sebuah suara. “Polisi akan datang, tunggulah kami di sana,” dari sebuah ponsel.
Mereka langsung menoleh pada Leandra yang rupanya memegang ponsel menghubungi polisi. Rupanya dia yang melakukan nya, dia menghubungi polisi dan saat ini dia juga menatap ke mereka dengan tatapan kosong dan polos.
Suasana diam, tapi seketika dan saat itu juga Leandra berlari melarikan diri tapi Pria bertopeng itu malah mengejarnya.
“KEMARILAH KAU GADIS!!” panggilnya, tapi Leandra tetap berlari dengan panik.
“Astaga... Aku mimpi apa kemaren!!!!?”
“Kau harus akui, kakiku lebih panjang!” tambah Pria besar itu yang masih mengejar Leandra yang terengah-engah.
Tiga Pria penculik tadi menjadi terdiam sambil kemudian mendengar teriakan Leandra. “Ahk... Lepaskan aku... Brengsek!!”
“Apa semua Pria memang kau sebut brengsek?” Pria bertopeng itu berhasil menangkap Leandra dan sekarang ia membawa Leandra di pundaknya dengan satu tangan.
“Aku bilang lepaskan! Kau pikir perutku tidak sakit jika kau membawaku dengan posisi begini, dasar,” Leandra hanya bisa memukul mukul punggung Pria itu. Tapi itu tak terasa untuk nya. Malah yang sakit adalah tangan nya sendiri. “Duh sakit...” tangan nya merah karena memukul punggung keras itu.
“Jika ada satu hal yang kau pelajari malam ini, itu adalah, ‘tidak pernah lari dari Macan.’ Aku tidak tahu apa yang kau harapkan, kaki ku dua kali lebih panjang dari mu,” kata Pria bertopeng itu yang memegang paha Leandra di depan.
“Akhhh apa yang kau lakukan, hentikan!!” Leandra hanya bisa berteriak. Karena posisi nya adalah bagian belakang nya yang menghadap ke depan.
“Apa ini roti lembut?” Pria itu masih tetap menekan dengan tangan besarnya.
Leandra lalu melihat ada pagar besi saat Pria itu tetap berjalan ke tempat dia tadi jatuh. Lalu Leandra memegang pagar itu dengan kedua tangan nya sekuat tenaga berharap bisa lepas darinya tapi itu membuat Pria bertopeng itu menarik pinggang nya dengan kedua tangan nya juga. “Hentikan itu, lepaskan tangan mu dari pagar!” tatap nya.
“Ahhh lepaskan aku, jangan menyentuhku!!”
“Berhenti seperti anak kecil... Kau tidak perlu khawatir,” kata Pria itu yang hingga akhirnya berhasil menarik kembali Leandra yang tak sengaja melepas tangan nya dari pagar. “Ah, tidak,” dia terkejut.
“Kau harus patuh dengan ku... Jadi, apa keahlian mu... Kucing kecil?”
“Berisik!!” Leandra langsung menyela dengan kesal. Lalu di antara sela kakinya yang menggunakan sepatu, menjadi menggosok selangkangan milik Pria bertopeng itu membuatnya berhenti berjalan melihat ke bawah. “Apa yang kau lakukan? Bermain dengan burung ku?”
“Rasakan ini!!” teriak Leandra, seketika ia menyodok dengan sepatunya sangat keras membuat Pria itu terkejut dan langsung membanting Leandra ke garda bagian depan mobil remuk tadi.
BRAK!!
“Ugh, aw…” Leandra menjadi terdiam sakit. Lalu Pria itu mendekat memegang selangkangan nya sendiri karena hal tadi dan tak di sangka-sangka, kedua kaki Leandra terbuka untuk nya.
“Apa yang kau lakukan, pergilah dari ku!!” Leandra mencoba mendorong nya sekuat tenaga dengan lengan kecilnya. Tapi pria itu tetap mendekat padanya.