SYEILA

Alicia baru saja selesai membersihkan diri, ia berjalan sedikit hati-hati karena bagian A-n-u-s Nya sakit sekali.

Bagaimana tidak? Berry meminta jatah lewat belakang karena lewat depan, Alicia lagi datang bulan.

Pria keturunan Negro itu tengah tertidur dengan pulas, sudah tentu. Karena dia pasti sangat kelelahan sehabis memuaskan hasratnya.

Alicia meneguk Saliva, bayangan bagaimana dia diperlakukan secara brutal oleh Berry membuat nya tak ingin mengulangi nya lagi.

Sebelum nya Berry adalah pria yang perkasa, mampu membuat Alicia mencapai klimaks berkali-kali. Karena sebelumnya Berry lewat jalur depan seperti biasanya.

Tapi sekarang ? Berry memperlakukan hal yang sama dengan lewat jalur belakang. Tentu itu akan sangat menyiksa.

Kalau saja bukan karena Berry royal, pasti Alicia sudah meminta putus.

~

Syeila sudah menyelesaikan pekerjaan nya lebih awal, tapi sampai sekarang dia sama sekali tidak melihat Tamara .

Arisan kok sampai malam? Pikir Syeila dalam hati.

Syeila keluar rumah memantau situasi, dia teringat akan kejadian siang tadi. Bik Timo memungut uang pesugihan, Syeila khawatir tamu tak diundang itu akan datang dan masuk ke dalam kamar Bik Timo.

Dan benar saja, sekelibat bayangan hitam menyusup ke dalam kamar Bik Timo. Syeila cepat mengejar. Jangan sampai dia terlambat datang.

Tapi sayang nya pintu kamar Bik Timo dikunci dari dalam. Syeila mencari cara lain, ia memecahkan kaca jendela kemudian membuka pengunci jendela dan masuk.

Sosok hitam yang siap melenyapkan Bik Timo sebagai tumbal, menoleh ketika mendengar suara pecahan kaca.

Netranya menangkap kepala manusia yang nyembul di jendela. Dan ketika Syeila mengangkat wajahnya, tatapan mereka beradu.

Mata merah si hitam berbulu menukik tajam ke anak mata Syeila . Namun gadis itu justru nyengir kuda.

" Hey!" Ia melambaikan tangannya sembari terus berusaha meloloskan tubuh nya dari jendela.

Makhluk itu tidak suka dengan kehadiran Syeila , ia meniup jendela itu supaya tertutup kembali. Tiupan n sangat kencang, bukan hanya jendela yang bergerak menutup. Namun tubuh Syeila pun dibawa terbang dan hampir terhempas keluar.

" STOP STOP STOP !!!!"

Syeila berteriak sembari mengangkat tangannya. Makhluk itu seakan mendengar kan apa yang diinginkan Syeila , ia berhenti meniupkan mulut nya.

Setelah situasi kembali tenang, Syeila menghela nafas lega. Bersyukur sekali Makhluk itu masih berempati kepada dirinya.

" Tunggu !! Aku kejepit nih"

Syeila bergerak cepat meloloskan tubuh nya dari jendela. Ia menjatuhkan dirinya ke lantai dan berhasil.

AH..

Syeila bangkit, ia merapikan pakaiannya yang kusut akibat angin kencang yang ditiupkan oleh makhluk itu.

" Ok... Sekarang aku sudah siap!" Syeila melakukan ancang-ancang layaknya orang yang akan bertarung.

" Ayo... "

Ia melompat-lompat maju mundur, membingungkan lawan mainnya.

" Ayo... Kenapa diam?? Lawan aku"

Makhluk itu mulai jenuh, dia hanya datang untuk mengambil tumbal. Tapi harus berhadapan dengan manusia aneh.

Tangan makhluk itu bergerak mengibas tubuh Syeila , supaya gadis itu tersingkir dari pandangan nya.

Namun ternyata, Syeila dengan santainya menahan tangan Makhluk hitam berbulu itu. Untuk sekian menit, si hitam berbulu tercengang. Diluar dugaan Syeila mencabut bulu makhluk itu , mengakibatkan rasa sakit tiada Tara.

" Aw!!! Aw!!"

Makhluk itu menjerit setiap kali Syeila berhasil mencabuti bulunya.

" Jangan... Aw!! Sakit!! Aw"

Syeila tak perduli ia terus mencabuti bulu makhluk itu dengan gerakan cepat hingga habis semua.

Makhluk itu tercengang kaget melihat kondisi tubuhnya sendiri. Secara refleks ia menutup bagian dadanya dan bagian bawah perutnya.

" Kenapa kau gunduli aku" Teriak makhluk itu.

" Bulu tubuh mu sudah kusut, biar jadi bagus lagi maka harus dicabut. Nih, kasih minyak kemiri. Supaya bulumu tumbuh lebih lebat dan bagus "

Syeila meraih minyak kemiri milik Bik Timo kemudahan memberikan nya kepada makhluk tersebut.

Makhluk itu diam, menatap sebotol minyak kemiri dan wajah Syeila secara bergantian.

Kemudian ia memperhatikan tubuhnya sendiri, ini sangat memalukan. Sesosok genderuwo yang ikonik dengan bulu hitam dan tebal, mata menyala merah sangar. Berubah gundul, hanya matanya saja yang tetap merah.

Coba bayangin ?

Ah...

Genderuwo itu pun menghilang diselubungi asap. Syeila tersenyum puas.

( Sekedar informasi jika disini Syeila sama sekali tidak memiliki kekuatan apapun selain indigo dan pemberani. Karena sudah dijelaskan, dia telah memutus kekuatan iblis dari pendahulunya. Jika para reader membaca kisah Seruni, dia layaknya seperti buyutnya )

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alicia keluar dengan mengenakan pakaian yang sudah rapi. Syeila ketika itu tengah menyapu halaman. Ia memperhatikan Alicia , caranya berjalan agak lain. Namun Syeila enggan untuk mencari tahu.

Dia hanya memikirkan pacar Alicia , kapan pria itu pergi ?

Setelah Alicia pergi, Tamara datang. Yang mengejutkan, dia datang dengan seorang pria asing. Keduanya tertawa bersama keluar dari dalam mobil kemudian berjalan menaiki teras.

Syeila menjatuhkan sapu lidi nya begitu saja, ia berjalan cepat menghampiri Tamara dan pria itu.

Syeila menahan daun pintu ketika Tamara hendak mendorong nya.

" Apa-apaan kamu hah?!!" Hardik Tamara kesal.

Syeila tidak menanggapi, ia melirik pria disamping Tamara . Memperhatikan dari ujung rambut hingga ujung kaki.

" Pergi sana!"

Tamara menepis tangan Syeila , namun gagal. Pegangan tangan Syeila cukup kuat.

" Siapa dia ?" Syeila bertanya dengan nada sengit.

" Bukan urusanmu.. Minggir !!" Kini Tamara mendorong Syeila hingga terjejer beberapa langkah. Diluar dugaan, Syeila pun membalas dengan cara yang sama. Membuat Tamara mundur.

" Berani kau ya!"

Tamara melayang kan tangan nya, Dan Syeila sigap menahan serangan Tamara . Keduanya saling beradu pandang dengan tajam.

Tamara merasa sesuatu yang menyala dari mata Syeila , hingga membuat ia mengalihkan pandangannya.

Syeila mencampakkan tangan Tamara secara kasar, kemudian menuding wajah pria di samping Tamara .

" Pergi kau dari sini !!! Dia.." Syeila bergulir menuding wajah Tamara " Istri Papa ku. Kalau kamu maksa ? Jangan salah kan aku jika ku potong burung mu"

Si pria itu terkejut dan secara refleks memegang burung nya. Ia ketakutan lalu pergi meninggalkan Tamara .

" Kau..."

Tamara tidak bisa melanjutkan kata-katanya sebab dibalas dengan jelingan tajam.

" Apa??? Aku selama diam dan melakukan semua yang kau inginkan bukan karena takut ya... Tapi lebih ingin membuat Papa ku tenang dan bahagia menjalani kehidupan rumah tangganya. Tapi??? Jika kamu justru berbuat sesuatu yang ingin menyakiti Papa.. Maka aku akan menjadi lawan mu"

" Aku sama sekali tidak perduli kau ini siapa ?? Tapi perlu kau tahu, selama kau di rumah ini, Kau ada dalam pengawasan ku"

Ucapan Syeila penuh dengan penekanan dan tegas, Tamara tak berani untuk membantah. Ia memilih masuk ke dalam rumah nya daripada bersitegang dengan Syeila .

" Kurang 4-jar... Berani juga dia sama aku"

Tamara mengeluarkan ponselnya, ia segera menghubungi sang guru yaitu Angga.

" Guru, gadis itu untuk pertama kalinya melakukan perlawanan kepada ku. Apa aku harus tetap diam? Setidaknya bantu aku guru untuk memberi nya pelajaran " Adu Tamara .

" Sebelum dia lahir ke dunia, aku sudah melakukannya. Tapi selalu gagal, meskipun dia hanya gadis biasa, tapi dia seperti mendapatkan perlindungan dari para leluhur. Di tambah lagi, Zulkifli selalu berada disekitar nya. Sebaiknya kau jangan melakukan sesuatu yang bisa membahayakan mu" Tanggap Angga, suaranya bergetar menandakan bahwa usia nya sudah tidak lagi muda.

" Tapi guru ?"

" Jangan ada tapi- tapian... Ikuti saja perintah ku. Sekarang ada masalah yang lebih runyam "

Tamara menautkan kedua alisnya.

" Apa itu Guru?"

" Ada seorang anak laki-laki, bernama Faisol Abrori. Mengaku dari kesultanan Brunei Darussalam. Dia mencari ahli waris yang dapat membuka peti stempel emas . Dan sekarang dia berada di rumah ku sedang istirahat "

Tamara bingung, penjelasan gurunya sama sekali tidak jelas dan malah terkesan jauh dari masalah yang diadukan oleh nya.