NovelToon NovelToon
Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Bad Boy
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kyure Aamz

Maulana Nevan Ganendra, para sahabatnya sering menyebut lelaki itu dengan sebutan gangster penyayang Bunda. Nevan selalu berhasil membuat orang terkena mental hanya dengan kata-katanya, mulutnya sangat licin seperti lantai yang baru saja di pel.

Tidak ada hari tanpa julit, ibarat kata pepatah hidup Nevan itu seperti sayur tanpa garam jika tidak julit. Sudah galak, julit, tak punya hati pula, lengkap sudah hidup Nevan. Semua berawal saat Nevan mendapat sebuah tantangan konyol untuk menikahi gadis bercadar bernama Nazma.

Nevan memanggil gadis itu dengan sebutan Nanaz, seorang gadis yang hidupnya penuh dengan masalah dan jauh dari kata bahagia.

°°°

"Berhenti kayak gini Nevan, sikap kamu bikin aku kelihatan semakin rendah di mata orang-orang." Air mata Nazma lolos begitu saja. "Boleh aku minta sesuatu."

"Apa?" Nevan seakan terhipnotis dengan tatapan Nazma.

"Jangan bilang aku sok jual mahal lagi, sakit dengernya. Aku emang miskin, tapi orang miskin juga punya harga diri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyure Aamz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Pengakuan

Nevan mendorong kasar tubuh Aji membuat tubuh lelaki itu sedikit mundur ke belakang, entah kenapa Aji selalu menyangkut pautkan Zee ke dalam kehidupannya. Senyum Aji justru malah terbit, ia berhasil memancing emosi Nevan.

"Waras lo?" Nevan mendorong Aji lagi. "Cowok bukan?!"

"Harusnya gue yang nanya gitu." Aji terkekeh geli. "Lo cowok bukan? Kalau cowok ya tolongin lah."

Nevan hendak memukul Aji, namun tubuhnya langsung ditarik ke belakang oleh Sean.

"Van udah, dia sengaja mau mancing lo." Sean berusaha menyadarkan Nevan agar lelaki itu tidak terpancing.

"Gimana? Siapa yang lo pilih?" Aji tak henti-hentinya membuat hati Nevan mendidih.

Nevan berusaha menahan gejolak di hatinya. "Gue pilih Zee."

"Bro yang bener aja lo." Kali ini Calvin tidak setuju dengan ucapan Nevan.

"Van, jangan main-main," ujar Jeno.

Sean hanya diam dan tidak mengeluarkan kata sedikitpun, sementara Calvin, Jeno, dan Iqbal masih tidak percaya. Bagaimana bisa Nazma yang sepenting roma malkist abon akan dikorbakankan hanya demi permen kaki, yang benar saja.

"Demi oreo bokap gue, gue nggak setuju." Walaupun Iqbal belum terlalu mengenal Nazma, namun ia lebih memilih Nazma daripada Zee.

"Gue pilih Zee," ulang Nevan.

Aji tersenyum penuh kemenangan. "Oke, lo bisa tuker Zee sama cewek spesial lo itu."

Nevan tiba-tiba tertawa membuat keempat sahabatnya bingung, bahkan Aji juga samasekali tidak mengerti.

"Gue pilih Zee, itu yang pengen lo denger dari mulut gue?" Nevan kembali tertawa. "Itu cuma prank kalik, mana mungkin gue serius."

Jeno ikut tertawa, ia sangat suka prank yang estetik seperti ini. "Yah ketipuuu."

"Yaaaa ketipuuuu." Calvin tersenyum mengejek.

Sean sudah menduga hal itu, makannya dari tadi ia tidak ikut berkomentar. Iqbal juga terlihat lega, ternyata yang diucapkan Nevan hanya prank belaka.

"Gue bakal bikin lo nyesel." Aji menunjuk Nevan, ia merasa dipermainkan.

"Nggak peduli." Nevan mengangkat bahunya acuh, lelaki itu berjalan menghampiri Aji. "Gue nggak bakal pernah lepasin orang spesial yang ada dalam hidup gue, lo inget baik-baik."

Nevan menyenggol bahu Aji lalu pergi begitu saja meninggalkan Aji yang terlampau sangat kesal, gigi Aji mengerat karena emosi. Sementara keempat sahabat Nevan sudah menyusul Nevan, dan meninggalkan Aji yang kelewat tidak penting.

'Lo pasti masih peduli sama Zee, gue nggak akan biarin lo dapetin orang yang lo sayang,' batin Aji.

***

Nazma baru saja turun dari angkot, ia sempat melihat Nevan dan keempat sahabatnya yang sedang mengobrol dengan Aji. Perasaan Nazma mengatakan jika Nevan membicarakan hal yang serius dengan Aji, Nazma sempat mendekat dan diam-diam mengawasi mereka.

'Zee siapa?' Sepanjang perjalanan ke kelas Nazma terus memperhatikan hal itu.

Nazma sudah berada di kelas, ia duduk di bangku miliknya yang berada di posisi pojok. 'Mungkin Zee temennya Nevan, lagian nggak seharusnya aku dengerin obrolan mereka.'

Alif baru saja masuk ke dalam kelas, setelah meletakkan tas nya di bangku miliknya lelaki itu pergi menghampiri Nazma.

"Sudah lama?" Alif menarik salah satu kursi, ia duduk di samping meja Nazma namun lelaki itu tetap menjaga batasan.

"Nggak, baru aja dateng," ucap Nazma.

"Az, saya mau tanya sesuatu." Alif menjeda ucapannya. "Saya tadi sempat lihat kamu turun dari mobil, itu mobil siapa?"

"Mobil?" Nazma pura-pura tidak mengerti.

"Saya tidak bermaksud mencampuri urusan kamu, tapi mobil itu sepertinya milik Nevan." Alif memelankan suaranya agar yang lain tidak bisa mendengar.

"Sebenernya aku udah nikah sama Nevan." Nazma tidak mampu mengatakan hal itu, hingga akhirnya ia hanya menuliskan kata-kata itu di buku tulis.

Alif membaca tulisan itu dengan seksama, bohong jika ia tidak terkejut. Rasanya sangat mustahil jika Nazma saat ini telah menjadi istri Nevan, sebenarnya dari awal Alif sudah merasa janggal dengan hubungan Nevan dan Nazma yang terlihat begitu dekat.

"Kenapa bisa? Kamu dipaksa?" Rasanya Alif masih tidak bisa percaya.

"Aku nggak bisa cerita ke kamu." Nazma tidak bisa mengatakan hal-hal yang lebih jauh lagi.

***

Saat perjalanan ke kantin Nazma dilempari gumpalan kertas oleh para murid, itu semua karena berita dan foto besar yang ada di mading. Berita Nevan berangkat ke sekolah semobil dengan Nazma masih menjadi topik hangat di SMA Pelita, padahal itu adalah kejadian kemarin.

Alif yang bersama dengan Nazma tentu saja berusaha melindungi gadis itu, Alif menepis beberapa kertas agar tidak mengenai Nazma.

"Dasar cewek gatel, huuuuuuu!"

"Bilangnya mau menjaga diri, tapi semobil sama cowok!"

"Nggak tahu diri, sekolah gratisan aja banyak gaya!"

"Munafik! Yang di omongin bullshit semua, huuuuuu!"

"Modelan gopek dia mah, murah murah murah!"

Kata-kata tak pantas itu ditujukan untuk Nazma, bohong jika Nazma baik-baik saja dan tidak sakit hati. Mereka berkata seperti itu karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Sudah cukup!" Alif berhenti dan menatap para murid itu, Nazma juga ikut berhenti.

"Alif, kita pergi aja. Nggak perlu dengerin mereka." Apa yang dikatakan Nazma samasekali tidak sesuai dengan isi hatinya.

"Mereka nggak boleh bersikap seperti ini, sebagai sesama manusia harusnya mereka bisa menghargai. Bukan malah bertindak semaunya seperti ini."

"Lihat-lihat, Nevan udah di embat sekarang Alif juga ikutan di embat," ujar salah satu murid.

"Huuuuuuuuu!" Semuanya langsung berseru heboh.

"Ngomong apa lo pada?!" Tiba-tiba terdengar suara Nevan membuat suasana mendadak hening.

Jevister datang membelah kerumunan, pasukan itu di pimpin oleh Nevan yang berjalan di posisi paling depan. Jevister adalah sebutan untuk Nevan dan keempat sahabatnya, mereka adalah satu kelompok yang dikenal oleh seluruh murid SMA Pelita.

"Kenapa diem aja? Ayo ngomong!" Nevan menatap tajam semua murid yang ada di sana.

"Gue yang bakal ngomong." Aji tiba-tiba datang seperti jelangkung.

"Ajinomoto lagi, bikin Istighfar aja tuh bocah. Kayak makhluk astral dimana-mana ada, heran gue," gumam Calvin.

"Gue nggak butuh kata-kata yang keluar dari mulut sampah lo." Nevan menatap datar Aji.

Aji tersenyum licik. "Kalian semua harus tahu, kalau cewek yang dibelain Nevan saat ini---"

"Dia istri gue," potong Nevan membuat semua murid terkejut.

Aji kalah telak dengan Nevan, ia gagal menjelek-jelekkan Nazma.

"Jadi, siapapun yang ganggu istri gue ... dia bakal berurusan sama gue." Nevan mengenggam tangan Nazma dan segera membawa gadis itu pergi.

***

Nevan membawa Nazma ke atap sekolah, hanya tempat itu yang jarang di jangkau oleh para murid. Nazma masih tidak menyangka dengan kejadian tadi, Nevan benar-benar telah membuat pengakuan jika Nazma adalah istrinya.

Hal tersebut terlalu mendadak, ia pikir tadi pagi Nevan hanya bercanda. Saat di kamar Nevan memang bilang jika lelaki itu akan membuat pengumuman di sekolah bahwa Nazma adalah istrinya, Nazma sudah tidak tahu lagi hidupnya setelah ini akan menjadi apa.

"Kenapa kamu ngelakuin ini?" Nazma sama sekali tidak mengharapkan hal seperti tadi terjadi.

"Gue cuma ngomong apa adanya, lo emang istri gue kan? Gue cuma nggak mau mereka mikir yang nggak-nggak tentang lo."

"Cara kamu salah." Nazma yakin jika setelah ini ia semakin tidak tenang sekolah di SMA Pelita. "Kamu terus-terusan bikin hidup aku nggak tenang."

"Maksud lo?" Nevan merasa kehadirannya di hidup Nazma adalah sebuah kesalahan.

"Dengan kamu nikahin aku, itu udah bikin hidup aku jadi nggak tenang. Anak-anak di sini makin benci sama aku, aku semurah itu ya? sampek-sampek kamu beli aku biar kamu bisa nikahin aku."

"Gue nggak tahu apa-apa, ayah yang udah beli lo. Itu semua karena bokap lo yang emang udah ada niatan buat jual lo." Nevan sudah tidak sanggup lagi menahan kebenaran ini.

Batin Nazma terasa pedih, rasa sesak menyeruak di dadanya. Ternyata benar, Danu benar-benar telah menjual dirinya. Selama ini, ia pikir Nevan lah yang jahat. Nazma mengira jika Nevan sengaja membeli dirinya agak bisa dia nikahi, tapi ternyata semua itu salah.

"Seandainya ayah nggak beli lo, lo pasti udah di beli sama preman." Suara Nevan terdengar pelan. "Dan lo nggak bakal jadi istri gue kayak sekarang ini."

Nazma menatap ke arah lain, air mata sudah membasahi pelupuk matanya.

"Gue tahu lo sedih, bokap lo udah jahat sama lo." Tangan Nevan terulur untuk memegang bahu Nazma.

"Maaf, nggak seharusnya aku nyalahin kamu. Aku nggak tahu, kalau kamu emang bener-bener orang baik ... makasih Nevan."

'Gue nggak sebaik itu Nanaz, awal gue deketin lo itu cuma karena tantangan gila itu.' Nevan tahu, jika hal yang ia lakukan memang sangat salah.

Nevan perlahan mendekat, lelaki itu merangkul Nazma dari samping. Nevan bisa merasakan bahu Nazma yang bergetar, ia juga mendengar Nazma yang terisak pelan.

"Ayah aku nggak jahat Nevan." Nazma masih sempat-sempatnya berkata seperti itu.

"Nggak jahat apa? Gue yakin luka lo yang waktu itu, pasti karena bokap lo." Nevan menghela nafas panjang. "Gue harap nyokap lo nggak sejahat itu, tapi dimana nyokap lo? Kenapa gue nggak pernah lihat dia."

Nazma hanya mampu diam, ada sesuatu yang tidak bisa Nazma katakan pada Nevan.

Bersambung...

1
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
wah kejam kali wak
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
maksudnya? kan masih sklh thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
hah bukan nya anak sklh belum boleh nikah ya?
Neng Sum
lanjutt kak😄😄
Zaldin Agt
kapan di update?
putri baqis aina
Keren banget thor, semangat terus ya!
hoba
Gemesin banget! 😍
Aono Morimiya
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!