Gisella Arumi tidak pernah menyangka akan menjadi istri kedua Leonard Alfaro kakak iparnya sendiri setelah ia menyebabkan Maya saudaranya koma karena kecelakaan mobil. Gisella yang mengendarai mobil di hari naas itu terlibat kecelakaan beruntun di jalan tol.
"Kau harus bertanggung jawab atas kelalaian mu, Ella. Kamu menyebabkan kakak mu koma seperti sekarang. Kau harus menikah dengan Leonard. Mama tidak mau Leo sampai menikahi perempuan lain untuk merawat Noah", tegas Meyda mamanya berapi-api sambil menunjuk wajah Gisella.
Bak tersambar petir di siang bolong, Gisella menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau. Aku akan bertanggung jawab mengurus keponakan ku tanpa harus menikah dengan Leonard. Bahkan aku tidak mengenalnya–"
Plakk!
Tamparan keras Rudi sang ayah mbuat Ella terkejut. Gadis itu mengusap wajahnya yang terasa perih. Matanya pun memerah.
"Kenapa papa menampar ku?"
"Karena kau anak tidak tahu di untung. Kau pembangkang tidak seperti Maya. Kau sudah menyebabkan kakak mu koma!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEPUTUSAN
Keesokan harinya..
Gisella kembali mengunjungi Maya yang masih tergolek lemah tidak ada perubahan, sama seperti kemarin.
Ella menggenggam erat kedua tangan kakaknya sambil menangis sesenggukan di hadapan Maya.
"Kak...aku mohon, buka matamu. Masih ada lima hari lagi kak untuk menyelamatkan pernikahan kakak dan kak Leonard. Aku sendirian. Tidak ada yang mendukung keinginanku. Papa-mama, Om Hartono tante Catherine semua satu pikiran meminta ku menikah dengan suami mu demi Noah".
"Aku mohon bangun kak. Walaupun dokter telah memvonis kakak tapi aku percaya takdir sesungguhnya bukan dokter yang menentukan. Kakak harus berjuang untuk bangun demi keluarga kak Maya. Buka mata kakak, tunjukkan keadaan kakak membaik. Bergerak lah kak Maya, aku mohon", isak Gisella menyandarkan kepalanya pada tepian tempat tidur Maya yang tidak bereaksi apapun.
Tetap sama. Maya tergolek di atas tempat tidur itu.
"Aku berharap kak Leo menolak ide mereka. Tapi nyatanya ia justru menerima ide itu. Apa yang harus aku lakukan sekarang kak?"
Kristal bening yang menganak di sudut manik bening Ella tumpah membasahi genggaman tangannya pada jemari Maya. Seakan dapat merasakan perasaan yang sedang menghimpit adiknya, Ella merasakan gerakan pelan jari kakaknya.
Gisella mengangkat wajahnya. "K-ak Maya?"
Kedua mata Ella membulat menatap jemari Maya yang bertaut di atas tangannya.
"Aku bisa merasakannya. Kakak baru saja menggerakkan tangan", ucap Ella dengan wajah terkejut.
"Ayo lakukan lagi kak. A-ku yakin kakak mendengar ucapan ku", ujar Gisella menghapus airmata di wajahnya.
"Kamu masih berani datang kemari, Gisella. Apa peringatan ku kurang keras hah! Kamu punya otak kan?!"
"Ikut aku!"
Ella di kejutkan kedatangan Leonard yang tiba-tiba. Laki-laki itu sangat marah. Menarik paksa tangan Ella agar keluar dari ruangan Maya.
"Kemarin aku sudah mengingatkan mu Ella. Apa kau tidak mendengar dengan jelas ucapan ku? Kau ini keras kepala sekali", ketus Leonard. "Kehadiran mu membuat Maya tidak tenang. Kakak mu bisa mengalami syok seperti semalam".
Ella menatap Leo dengan mulut terbuka. Lagi-lagi laki-laki itu menghujamkan tuduhan padanya.
"Kamu pikir aku tidak tahu, seharian kau di rumah sakit dan mencari cela saat aku pergi kau menemui istri ku? Karena kehadiran mu, Maya mengalami tegang semalam Ella. Kehadiran mu bukan membuatnya tenang tapi semakin membuatnya syok", hardik Leonard.
"Aku menikahi mu bukan untuk menggantikan posisi Maya di hati ku. Tapi kau berkewajiban membantuku mengurus Noah. Jadi hilangkan pikiran picik di kepala mu itu", tegas Leo melangkah pergi. "Dasar gadis keras kepala...dasar anak kecil", gerutunya berlalu sambil menggelengkan kepalanya.
Ella jelas mendengarnya. Namun hanya bisa terdiam di tempatnya kini.
*
Gisella terduduk di taman rumah sakit. Menatap air mancur dengan tatapan kosong.
Pikirannya berkecamuk. Memikirkan kata-kata Leo, memikirkan keputusan yang di ambil jika Maya belum membaik juga dalam waktu lima hari ke depan, Ella tidak bisa mengelak lagi, ia terdesak.
Ella sudah mengutarakan keinginan tidak harus menikah dengan Leo tapi ia akan membantu mengurus Noah jika hal itu menjadi alasan mengapa harus menikah.
Namun semua sia-sia saja. Tidak ada yang memberikan jawaban pasti padanya.
"Semua orang sudah menghancurkan impian ku kini. Aku tidak bisa melanjutkan kuliahku, wisuda ku pun terancam gagal. Tidak ada yang menghargai jerih payah ku kuliah di Amerika, namun mendapatkan hasil nihil begini".
Ella mengangkat wajahnya dan berdiri dari kursi panjang di taman.
"Oke aku ikuti keinginan kalian. Aku akan menikahi kakak iparku".
"Sekarang kita impas. Aku sudah berkorban, jadi tidak akan aku biarkan kau menuduh ku lagi, Leonard. Aku akan pegang ucapan mu, menikah dengan ku karena kau ingin aku membantu mu mengurus Noah. Aku akan melakukannya..
...***...
To be continue
jangan2 Devan nekat menyuruh orang utk menculik Noah demi uang
Semoga sehat2 selalu ya sampai jelang kelahiran nya nanti
lagi pula niat mu yang sebenar nya cuma karena uang ..
mantan Nikki ternyata yg memperhatikan itu ..