NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:443.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30. Bertemu Lagi Nenek Lampir

Pagi hari, Nadia bangun dari tidurnya langsung menyalakan ponselnya. Deretan pesan kembali masuk. Dari siapa lagi  kalau bukan dari Aditya. Dari pesan yang diterima Nadia, Aditya masih di depan rumahnya hingga jam dua belas malam. Aditya bahkan mengirimkan foto-foto dirinya yang digigiti nyamuk.

"Huh...! Manja sekali! Baru dapat cipokan dari nyamuk saja sudah ngadu" batin Thasya.

Setelah selesai membaca pesan dari Aditya tersebut, Nadia langsung turun dari tempat tidurnya dan mengintip ke luar dari sela-sela gordennya. Dia melihat Aditya sudah tidak ada lagi di sana. Setelah memastikan laki-laki itu tidak ada lagi di sana, barulah Nadia memberanikan diri membuka pintunya.

Dia menghela napas lega. Saat Nadia akan menutup pintunya, seseorang memanggilnya.

"Nadia, tunggu...!" Nadia menoleh ke sumber suara.

"Iya..."

"Siapa laki-laki yang tadi malam berdiri di depan pintu rumah kontrakanmu itu? Aku lihat dia sampai diusir petugas keamanan komplek."

Sari, tetangga sebelah kontrakan Nadia ikut resah melihat orang asing mendatangi kontrakan mereka. Dia hendak menghubungi Nadia tadi malam, tapi tidak jadi karena tidak lama setelah dia melihat Aditya selalu berdiri di depan pintu Nadia pihak keamanan langusng datang. Mungkin tetangga lain yang melaporkannya.

"Oh, itu..."

Nadia sedikit kebingungan menjelaskannya. Tidak mungkin kan dia mengatakan yang sebenarnya.

"Apa dia kekasihmu? Apa kalian sedang bertengkar?" tanya Sari.

"Dia tampan sekali Nadia. Jarang-jarang loh ada lelaki yang mau berdiri berjam-jam kekasihnya sampai di gigit nyamuk" lanjut Sari yang mendengar tepukan-tepukan Aditya tadi malam.

Nadia hanya tersenyum mendengarkan perkataan Sari barusan. Dia juga tidak menyangka jika Aditya senekat itu hingga satpam yang turun tangan mengusirnya. Tapi, semuanya sudah terlambat. Aditya sudah membuangnya dan Nadia tidak akan goyah hanya karena pria itu menunggunya sepanjang malam sekali pun.

"Sari aku mandi dulu, ya. Soalnya takut terlambat ke kantor" ujar Nadia ingin mengakhiri obrolan mereka.

"Ah, iya iya" jawab Sari. Wanita itu melambaikan tangannya. Dia kembali masuk ke dalam kontrakannya dan Nadia nge gas pergi mandi. Dia bangun kesiangan dan dia juga tidak mau terlambat pergi kerja. Untuk saja si bocilnya masih sama Ibu Imah. Kalau tidak, pasti dia sudah keteteran.

💕💕💕

Nadia setengah berlari menyusuri trotoar. Dia hampir terlambat saat sebuah mobil mewah tiba-tiba berhenti di sampingnya. Kaca mobil tersebut terbuka dan sontak Nadia berhenti ketika melihat siapa yang ada di dalam sana.

Ya, Nadia melihat wanita yang pernah menghinanya beberapa tahun lalu dan masih menatapnya dengan tatapan sinis.

"Ternyata kamu beranan di sini...?! Tidak bisakah kamu menjauh dari anak saya...?" Suara hardikan itu kembali Nadia dengar.

"Anak anda yang selalu mengejar-ngejar saya! Jadi, tolong katakan kepadanya untuk tidak mengganggu saya lagi!"

Selesai mengatakan itu, Nadia membungkuk hormat lalu melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Nadia masih berusaha menghormati wanita paru baya itu walaupun hatinya sudah berkali-kali disakiti. Ucapan Nadia barusan mampu membuat wajah Nyonya Sinta merah padam.

Nadia pergi. Dan sebenarnya dia sudah tidak mau berurusan dengan Aditya bersama ibunya. Keduanya sama-sama tidak punya hati.

Sampai di perusahaan, Nadia langsung masuk ke dalam ruangannya. Dia mengusap keningnya yang terasa berdenyut. Pagi-pagi dia sudah dibuat emosi. Bagaimana bisa dia sudah lari sejauh mungkin tapi malah bertemu lagi dengan dua orang yang sangat menyebalkan itu.

Pintu ruangan mereka kembali terbuka. Tina masuk sambil membawa beberapa dokumen di tangannya. Wanita itu langsung menghampiri Nadia dan langsung berbisik.

"Di luar sana ada ibunya Pak Aditya. Mukanya seram dan menakutkan. Sangat jauh  berbeda dengan pak bos" bisik Tina.

Nadia hanya tersenyum kecut. Dirinya sudah lebih dulu merasakan bagaimana horornya Nyonya Sinta.

"Pak Aditya juga baru sampai. Dia terlihat berantakan, namun tetap saja terlihat hot" lanjut Tina.

Nadia mengabaikannya kali ini. Bagaimana bisa pria menyebalkan itu masih terlihat hot" maki Nadia dalam hati.

"tina, aku kan membereskan berkas-berkas ini. Tolong handle pekerjaan kita untuk sementara waktu" ujar Nadia sambil menepuk bahu rekan kerjanya itu.

Nadia malas sekali keluar dari ruangannya itu. Malas bertemu lagi dengan Nyonya Sinta. Sepertinya wanita paruh baya itu belum tahu jika dia bekerja di perusahaan yang dipimpin anaknya itu lagi.

"Tunggu sebentar" ujar Nadia yang tiba-tiba memiliki ide bagus. Tina berbalik dan menoleh kembali ke arah Nadia yang bergegas bangkit dari duduknya.

"Aku ikut!" Nadia berjalan dengan langkah cepat. Bahkan mendahului Tina.

"Ada apa denganmu Nadia? Apa kamu lagi sakit?" ujar Tina mempercepat langkahnya untuk mengimbangi langkah Nadia.

"Aku sehat sekali Tina" jawab Nadia sambil terkekeh.

Nadia ingat sekali kalau Nyonya Sinta sang membencinya. Dan kalau wanita paruh baya itu tahu Nadia bekerja di sana, maka bukan tidak mungkin dia akan segera dipecat. Bukankah itu keinginannya? Hanya pemecatan yang membuat dia tidak perlu membayar biaya pinalti.

Sesampainya di meja sekretaris, Nadia sengaja berlama-lama mengambil kertas. Dia berharap Nyonya Sinta keluar dari ruangan Aditya dan melihat dirinya ada di sana. Setelah apa yang dikatakan Nyonya Sinta tadi, Nadia yakin wanita tua itu pasti akan langsung memecatnya.

Lama menunggu membuat Nadia merasa bosan dan gelisah. Karena tidak mungkin dia berdiri di sana terlalu lama. Orang yang melihatnya pun akan bertanya-tanya apa yang dia lakukan di sana berdiri seperti itu.

"Harusnya sejak tadi aku berdiri di sini" batin Nadia yang tidka melihat tanda-tanda Nyonya Sinta nongol.

Akhirnya Nadia menyerah dan dia berbalik untuk pergi ke ruangannya. Tetapi detik berikutnya dia mendengar pintu ruang kerja Aditya terbuka. Dengan dagu terangkat Nyonya Sinta keluar dengan percaya diri dari dalam sana. Betapa kagetnya dia ketikan melihat Nadia ada di sana.

Seperti dejavu, wanita paruh baya itu teringat kilasan masa lalu menghiasi benaknya ketika dia memarahi Nadia di ruang kerja Aditya.

"Kamu...!!!" Geram Nyonya Sinta kesal.

Nadia tetap memberi salam dengan cara membungkukkan badannya. Dia tersenyum ramah dan sengaja merapikan name tagnya agar Nyonya Sinta bisa melihatnya dengan jelas.

"Apa lagi yang kamu lakukan di sini?" tanya Nyonya Sinta berbisik pelan tapi penuh dengan penekanan setelah dia menghampiri Nadia.

Kedua bola mata wanita paruh baya itu memindai name tag yang dipakai Nadia. Pikiran Nyonya Sinta bagaimana bisa Nadia bekerja di perusahaan anaknya? INi bukan suatu kebetulan bukan?

"Saya bekerja, Nyonya. Saya datang keperusahaan ini buka untuk tidur" jawab Nadia sesopan mungkin.

"Apa...?" Bola mata wanita paruh baya itu hendak lepas dari tempatnya. Dia kaget bukan main.

"Dasar kamu wanita licik!" maki Nyonya Sinta.

Akhirnya Nyonya Sinta tidak bisa menahan kemarahannya lagi. beberapa karyawan yang kebetulan melintas di dekat mereka secara tidak sengaja mendengar makian Nyonya Sinta. Namun, Nadia tidak peduli lagi. Terserah orang lain menilai dia seperti apa yang terpenting dia bisa keluar dari perusahaan itu tanpa membayar biaya pinalti.

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!