NovelToon NovelToon
Find 10 Fragments

Find 10 Fragments

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Kultivasi Modern
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: GM Tyrann

Season 2 dari I Don't Have Magic In Another World

Ikki adalah seorang pria yang memiliki kekuatan luar biasa, namun terpecah menjadi 10 bagian yang tersebar di berbagai dunia atau bahkan alam yang sangat jauh. Dia harus menemukan kembali pecahan-pecahan kekuatannya, sebelum entitas atau makhluk yang tidak menginginkan keberadaanya muncul dan melenyapkan dirinya sepenuhnya.

Akankah dia berhasil menyatukan kembali pecahan kekuatannya, dan mengungkap rahasia di balik kekuatan dan juga ingatan yang sebenarnya? Nantikan ceritanya di sini.

up? kalo ada mood dan cerita aje, kalo g ada ya hiatus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GM Tyrann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 20 - Raja High Orc

Aku berdiri di tengah ruangan, nafasku terengah-engah dan tubuhku terasa berat setelah membantai ribuan High Orc. Darah menetes dari tubuhku, menciptakan genangan merah di lantai. Raja High Orc, sosok besar dan menakutkan dengan kulit merah dan tato hitam yang berdenyut, bangkit perlahan dari singgasananya. Pedang besar berada di genggamannya, siap untuk bertarung.

"Babi ini baru berdiri setelah semua bawahannya terbantai? Apa kamu bodoh?" tanyaku. Aku sangat percaya diri dengan pertarungan satu melawan satu karena aku tidak pernah kalah dalam pertarungan itu.

Aku menghabiskan banyak waktu didalam portal, entah sudah berapa lama waktu berlalu. Seharusnya lebih dari lima jam aku berada didalam portal ini. Aku ingin cepat pulang dan mandi dengan tenang lalu istirahat sampai ujian tiba.

Meskipun memiliki statistik di atas 1000, aku merasakan kelelahan yang mendalam. Namun, aku tetap berdiri dengan percaya diri. Hanya ada satu musuh yang tersisa, dan aku merasa bisa menghadapinya.

Tiba-tiba, sebuah pesan sistem muncul di depan mata ku.

[Skill pasif Combat Master telah dipelajari.]

[Pasif Combat Master.]

[Efek: Kekuatan meningkat sebesar 50% saat melawan satu musuh.]

Aku merasakan gelombang energi baru mengalir melalui tubuhku, memberikan kekuatan tambahan. Meskipun aku kecewa karena tidak mendapatkan skill pasif 'God of War', aku tahu bahwa 'Combat Master' akan sangat membantunya dalam pertarungan ini. Tapi aku kecewa, apa seribu monster masih kurang?

Raja High Orc mengayunkan pedangnya dengan kekuatan dahsyat, menghantam tanah di tempat aku berdiri. Aku melompat menghindar, merasakan getaran yang dihasilkan oleh pukulan tersebut. Aku balas menyerang dengan pedang hitam legam, tetapi Raja High Orc dengan mudah menangkisnya, kekuatan yang luar biasa mengalir dari setiap gerakannya.

"Lumayan untuk babi yang akan aku sembelih," kataku meledek Raja High Orc sambil tersenyum tipis.

Pertarungan mereka berlangsung sengit dan intens. Setiap serangan yang dilancarkan aku balas dengan kekuatan yang setara. Aku merapalkan berbagai mantra sihir, petir, api, angin, bumi, es, air. Tetapi semua serangannya hampir tidak berpengaruh pada Raja High Orc. Bahkan ketika aku mencoba menahan gerakan lawan dengan sihir pengikat, Raja High Orc dengan mudah mematahkan ikatan tersebut.

Aku merasa frustrasi, tetapi aku tidak membiarkan perasaan itu menguasai diriku. Aku tahu bahwa konsentrasi adalah kunci untuk memenangkan pertarungan ini. Aku memfokuskan seluruh pikirannya pada setiap gerakan, setiap serangan, dan setiap peluang yang muncul.

Raja High Orc menyerang dengan kombinasi serangan brutal menggunakan pedang besarnya. Setiap ayunan membawa kekuatan yang bisa menghancurkan batu. Aku menangkis dan menghindar, menggunakan kelincahan untuk tetap selangkah lebih maju. Setiap kali aku mendapatkan celah, aku akan menyerang dengan cepat dan cukup mematikan.

Pertarungan mereka berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat. Aku merasakan adrenalin yang membanjiri tubuhku, membuat pikiranku semakin tajam. Aku mulai melihat pola dalam serangan Raja High Orc, dan dengan konsentrasi penuh, aku mulai memanfaatkan kelemahan kecil yang muncul.

Sihir mungkin tidak berpengaruh, tetapi pedang masih bisa melukai. Aku mulai menyerang dengan presisi, mengincar titik-titik lemah di tubuh Raja High Orc. Setiap tebasan membawa dampak yang lebih besar, setiap serangan memperlambat gerakan musuh sedikit demi sedikit.

Mataku perlahan kehilangan warnanya.

Raja High Orc mengayunkan pedangnya ke arah ku, tetapi aku menghindar dengan gerakan yang cepat, lalu menyerang balik dengan kekuatan penuh. Pedangku menembus kulit tebal Raja High Orc, menciptakan luka yang dalam dan menyakitkan. Dengan setiap serangan, aku merasa diriku semakin mendominasi pertarungan.

Konsentrasi ku mencapai puncaknya. Pemikiranku berjalan cepat, dan tidak ada yang bisa menggangguku. Setiap gerakan, setiap serangan, semuanya dilakukan dengan presisi mematikan. Aku mulai melihat rasa takut di mata Raja High Orc, sebuah tanda bahwa musuh mulai merasakan kelelahan dan kepanikan.

Dengan gerakan terakhir yang penuh tenaga, aku menebas kaki Raja High Orc, membuatnya jatuh berlutut. Darah mengalir deras dari luka-luka di tubuh raja tersebut. Aku tidak memberi kesempatan untuk dia pulih. Aku melanjutkan seranganku, setiap tebasan pedang dilakukan dengan brutal dan mematikan.

Aku memotong perlahan, menciptakan luka demi luka, memperpanjang penderitaan Raja High Orc. Setiap jeritan kesakitan dari raja tersebut membuatku tertawa dan senang karena babi sombong akhirnya merengek. Aku tahu bahwa aku tidak boleh menunjukkan belas kasihan.

Akhirnya, dengan tebasan terakhir yang mengakhiri pertarungan dan penyiksaan, aku menebas leher Raja High Orc, mengakhiri hidupnya dengan cara yang brutal. Kepala Raja High Orc jatuh ke lantai, tubuhnya yang besar ambruk dengan suara berdebum yang menggetarkan.

Warna mataku kembali, konsentrasi yang berada dipuncak memudar dan jalan pemikiranku menjadi normal kembali.

Aku berdiri di tengah ruangan yang penuh dengan darah dan mayat. Tubuhku dipenuhi luka dan darah para High Orc yang telah mati. Aku merasakan kelelahan yang luar biasa.

Dengan nafas terengah-engah dan tubuh yang terasa berat, aku menatap ruangan yang kini sunyi. Tidak ada lagi musuh yang tersisa.

[Kekuatan anda akan kembali di segel.]

Kekuatan yang aku rasakan sebelumnya sangatlah luar biasa, namun sekarang hilang dan statistik ku kembali normal dengan beberapa peningkatan.

[Strength meningkat sebanyak 15]

[Agility meningkat sebanyak 8]

[Vitality meningkat sebanyak 10]

[Endurance meningkat sebanyak 9]

[Magic meningkat sebanyak 2]

[Stamina meningkat sebanyak 12]

[Pasif Pain Tolerance meningkat sebanyak 5%]

[Pasif Pain Tolerance sudah berada dibatas maksimalnya.]

[Pasif Physical Resistance meningkat sebanyak 11%]

[Pasif Physical Resistance sudah berada dibatas maksimalnya.]

[Kurogane Ikki]

[Pria]

[16 Tahun]

[Stats]

[Strength : 176]

[Agility : 111]

[Vitality : 107]

[Endurance : 129]

[Magic : 336]

[Qi : 0]

[Stamina : 243]

Pasif

[Pain Tolerance]

[Efek : Rasa sakit yang di terima akan berkurang drastis sebanyak 60% akan meningkat jika menerima serangan apapun. Maksimal]

[Physical Resistance]

[Efek : Mengurangi semua kerusakan serangan fisik sebesar 50% akan meningkat jika menerima serangan fisik secara terus menerus. Maksimal]

[Anti Magic]

[Efek : Melindungi tubuh dari segala serangan sihir. Anti Magic akan terus aktif bahkan saat tidak ada serangan sihir.]

[Self Healing]

[Efek: Menyembuhkan luka-luka yang diterima dengan tingkat pemulihan HP 0,1% setiap detik. Tingkat pemulihan HP akan bertambah jika pasif naik level.]

[Skill pasif Combat Master.]

[Efek: Kekuatan meningkat sebesar 50% saat melawan satu musuh.]

[Skill Aktif]

[Fighting Spirit]

[Efek : Membuat pengguna mengeluarkan aura merah yang dapat membuat lawan yang kekuatannya lebih rendah dari pengguna seluruh stats nya akan berkurang sebesar 30%. Efek khusus, membuat orang yang berada dekat dengan pengguna merasakan rasa takut.]

***

Para petinggi Asosiasi Hunter menerima berita bahwa portal yang awalnya peringkat B telah berubah menjadi peringkat A. Perubahan ini sangat jarang dan mencemaskan. Mereka segera memanggil salah satu hunter terkuat mereka, seorang peringkat S bernama Ryuu, bersama anggota serikatnya, untuk masuk ke dalam portal dan memberikan bantuan.

Ryuu adalah seorang hunter legendaris dengan pengalaman yang tak tertandingi. Dengan wajah serius, dia memimpin timnya menuju portal yang memancarkan aura sihir yang lebih kuat. Bersama-sama, mereka melangkah masuk, siap untuk menghadapi ancaman yang lebih besar dari yang diperkirakan.

Begitu mereka melewati portal, pemandangan yang mengerikan menyambut mereka. Tubuh-tubuh High Orc tergeletak di tanah, beberapa masih mengepul dengan darah segar. Bau kematian dan darah memenuhi udara, menciptakan atmosfer yang menyesakkan. Ryuu dan timnya saling bertukar pandang, kebingungan dan kekhawatiran jelas terlihat di mata mereka.

"Siapa yang bisa melakukan ini?" gumam salah satu anggota serikat, suaranya penuh ketidakpercayaan.

Mereka terus masuk lebih dalam, melewati lorong-lorong yang dipenuhi dengan mayat High Orc. Setiap langkah membawa mereka semakin dekat ke pusat ruangan tempat pertarungan terakhir berlangsung. Ketika mereka akhirnya tiba di ruangan itu, pemandangan yang mereka lihat bahkan lebih mengejutkan.

Di tengah genangan darah dan ribuan mayat High Orc, mereka melihat seorang pria muda duduk bersandar pada dinding goa dengan kaki diluruskan, tampak acuh tak acuh, mencoba memulihkan staminanya. Dia tampak sangat lelah, tubuhnya dipenuhi luka, dan darah, baik dari dirinya sendiri maupun dari musuh-musuhnya membasahi pakaiannya.

Ryuu mendekat dengan hati-hati, matanya meneliti situasi dengan seksama. "Kamu yang melakukan ini?" tanyanya, suaranya penuh kekaguman dan sedikit ketidakpercayaan.

Aku mengangkat mataku perlahan, menatap Ryuu dan anggota serikat lainnya yang berdiri di hadapanku. Aku mengangguk dengan malas, ekspresi wajahku tetap datar dan acuh tak acuh.

"Jika memang benar kenapa? Apa kalian ingin mengambil hasil jarahan ku karena aku sedang tidak berdaya?" tanya aku dengan senyuman menantang.

Ryuu dengan panik membantah itu, "Tentu saja tidak." Suaranya lembut dan tidak menunjukan permusuhan yang mendalam.

Para hunter lainnya mengitari ruangan, melihat dengan seksama ribuan mayat High Orc yang berserakan. Ekspresi mereka menunjukkan keterkejutan yang mendalam, seolah-olah mereka baru saja menyaksikan sesuatu yang tak terbayangkan.

Setelah beberapa saat keheningan, Ryuu memberikan perintah kepada timnya. "Kumpulkan semua kristal dan drop item dari tubuh para monster ini. Kita akan membantunya."

Anggota serikat dengan cepat bergerak, mengambil kristal dan barang-barang yang bisa ditemukan dari tubuh-tubuh High Orc. Mereka bekerja dengan efisien, meskipun masih diliputi rasa takjub atas pemandangan yang baru saja mereka saksikan.

Aku berdiri dengan susah payah, tubuhku masih terasa berat dan lelah. Tanpa banyak bicara, aku keluar dari ruangan itu, melewati lorong-lorong gelap dan akhirnya mencapai pintu keluar portal. Begitu mereka keluar, aku merasakan udara segar menyentuh wajah, memberikan sedikit kenyamanan setelah pertempuran panjang.

Di luar portal, aku duduk di dekat mesin penjual otomatis, mengambil sekaleng susu dingin. Aku meneguknya perlahan, merasakan dinginnya minuman yang menenangkan tenggorokan. Tubuhku masih terasa sakit, tapi setidaknya dia bisa beristirahat sejenak dan memulihkan luka.

Ryuu dan timnya mendekat, membawa semua kristal dan drop item yang telah mereka kumpulkan. Mereka menaruhnya di hadapan ku, yang menatap mereka dengan ekspresi datar dan acuh tak acuh.

"Ini semua milikmu, kami mengambilkannya untukmu," kata Ryuu. "Kamu telah melakukan sesuatu yang luar biasa."

Aku mengangguk singkat, menerima kristal dan drop item tersebut tanpa banyak bicara. "Terima kasih," ujarku singkat, tanpa banyak emosi. "Kalian sudah membantu ku mengumpulkan kristal ini."

Aku memasukan semua kristal dan drop item ke inventory sistem, lalu berjalan pergi menuju stasiun. Selagi berjalan aku membersihkan diriku dengan lingkaran sihir yang muncul dari atas kepala lalu bergerak sampai kaki. Darah yang menempel pada tubuhku hilang sepenuhnya, tapi pakaian yang aku gunakan rusak.

"Aku akan pulang dan beristirahat sampai hari ujian tiba." Aku menguap sambil terus berjalan menuju stasiun.

1
Vemas Ardian
njirr ngelunjak 😭😭
Ibrahim Rusli
sejauh ini keren sih Thor ...lanjut 🤘🏻🤪
Dhewa Shaied
cukup menarik hanya saja ad bbrpa bab yg paragraf nya berulang
Protocetus
izin promote ya thor bola kok dalam saku
GM Tyrann
Kalo kalian udah mulai baca terus ada nama MC dibagain sudut pandangnya padahal seharusnya Aku. Itu kesalahan penulisan, karena udah banyak jadi malas ganti, ada banyak sih pas sudut pandang MC seharusnya pake Aku dan Kami, tapi malah pake, nama MC, Dia dan Mereka.

Kalo dari sudut pandang karakter lain nama MC, y pake nama MC. Apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!