NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 18

Sesampainya di kediaman keluarga Alexander.

"Sayang aku pulang dulu ya, bilangin ke kakak  kamu aku tidak bisa mampir." Ucap Evan sambil mengacak rambut Lula.

"Iya kak nanti aku sampein."

"Ya sudah aku pamit dulu ya sayang, sampai ketemu besok pagi. Jangan  lupa besok kamu bareng aku pergi sekolahnya."

"Iya siap kak." Balas Lula tersenyum manis.

"Sudah dong jangan senyum terus, aku  jadi tidak bisa pulang nih." Ucap Evan dengan nada jahil.

"Apa hubungannya kak?" Tanya Lula bingung.

"Ya karena senyum kamu manis banget, bikin aku tidak bisa berpaling sayang." Balas Evan sambil mencubit lembut pipi gadisnya itu.

"Hmm...."

Deheman pun terdengar nyaris sangat keras. Lula dan Evan pun langsung memandang ke arah deheman itu berasal. Mereka pun langsung terkejut melihat ketujuh pria tampan keluarga Alexander sudah ada di dekat mereka dan memperhatikan mereka sejak tadi, tetapi  kedua sejoli yang sedang dimabuk cinta ini sama sekali tidak menyadarinya.

"Ehh ada kakak-kakaknya Lula ternyata." Ucap Evan terbatas sambil tersenyum gugup.

"Lancang sekali kamu membawa Princes kami pergi sampai pulang telat begini." Ucap Rian dengan nada dingin dan jangan lupa tatapan tajamnya.

"Rasain lu!" Cibir Byan dan juga Azka kepada sahabatnya itu. Siapa suruh main culik princess mereka.

"Dasar teman laknat, bukannya bantuin malah ngejek." Batin Evan jengkel.

"Kenapa kamu diam?" Tanya Lio Yang juga dengan nada datarnya.

"Hmm, tadi aku cuma ngajak Lula ke rumah aku kok kak."

"Apa?" Jawab mereka serentak. Sedangkan Lula sudah menunduk gelisah, takut jika Evan akan diberi pelajaran oleh kakak-kakaknya.

"Ehh jangan mikir yang aneh-aneh  kak. Aku bawa Lula buat ketemu Papa sama Mama aku." Sambung Evan yang sadar arah pemikiran para calon kakak iparnya itu.

"Untunglah." Balas mereka serentak sambil bernafas lega, mereka hanya takut jika Evan berbuat macam-macam. Awas saja jika itu terjadi, maka mereka tidak akan tinggal diam.

"Sudah ah kak, aku ngantuk nih." Ucap Lula dengan nada memelas agar perdebatan ini segera berakhir.

"Ulu, princess kakak ngantuk ya? Ya sudah sini kakak anter ke kamar kamu." Ucap Byan.

"Sekarang kamu silakan pulang." Ucap Rian yang langsung menggandeng tangan adiknya itu, yang lain pun mengikuti di belakang.

"Susah ya punya pacar yang banyak pengawalnya!" Ucap Evan lirih sambil segera meninggalkan mansion Alexander itu.

****

"Sayang, apa orang tua Evan bersikap baik sama kamu?" Tanya Nata sambil menyelimuti adik kesayangannya itu.

"Iya kak baik banget. Malahan tadi kami makan kue coklat bareng dan ternyata orang tua kak Evan itu humoris banget kak. Awalnya sih gugup banget, tapi sekarang tidak lagi kak." Ucap Lula semangat menceritakan kejadian tadi.

Ketujuh pria tampan itu pun juga merasa lega dan bahagia melihat kebahagiaan adiknya itu.

"Oh iya dek, kita telepon Papa sama Mama yuk." Ajak Adit.

"Iya kak, Lula kangen banget sama Papa sama Mama." Balas Lula tak kalah semangat.

Adit pun segera menelepon Mamanya.

"Halo Ma," Ucap Adit ketika teleponnya sudah diangkat.

"Ya ampun anak Mama, Papa ini Adit menelepon Pa." Teriak Andhara histeris kepada suaminya

"Loadspekerin Kak." Ucap Arsen.

"Sayang, Lula mana nak, Mama sama Papa kangen banget nih."

"Mama, Papa, aku juga kangen banget. Mama sama Papa kapan pulang sih, jahat banget enggak ada ngabarin Lula."

"Aduh anak Papa, bukannya gitu, tapi kami baru sempat megang telepon sekarang. Banyak pekerjaan sayang." Ucap Abraham.

"Iya sayang, Mama juga kangen pakai banget, tapi sayangnya Mama kayaknya masih lama deh  di sini. Banyak banget yang mesti diurus, kamu yang betah ya tinggal sama kakak kamu yang bermuka datar itu."

"Mama." Teriak mereka tak terima.

"Berisik banget sih kalian!" Ucap Andhira dan Abraham bersamaan.

"Kangennya sama Lula saja, sama anak-anak Mama dan Papa yang gantengnya kelewat batas ini tidak kangen?" Ucap Byan dengan nada jengkel.

Sementara Andhara dan Abraham pun terkikik geli karena bisa mengerjai anak-anaknya itu. Kapan lagi kan.

"Ya sudah sayang, Mama sama Papa tutup teleponnya dulu ya, kalau kakak-kakak kamu bikin kamu nangis, kamu aduin ke Mama sama Papa ya sayang." Ucap Abraham lembut.

"Iya siap Papa, Mama." Balas Lula.

"Ya sudah bye semua."

"Bye Pa, Ma." Jawab mereka serentak.

"Mama ih. Emangnya kami bakalan bikin Lula sedih? Tidak mungkin lah!" Ucap Rian yang langsung disetujui oleh yang lainnya. Sementara Lula pun hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kakak-kakaknya.

"Sudah  jangan pada cemberut!" Ucap Lula sambil mencium pipi kakak-kakaknya itu satu persatu.

"Mending gini aja terus biar bisa dapat cium pipi dari princess." Ucap Arsen sambil memeluk adiknya itu. Keenam pria tampan itu pun juga langsung ikut memeluk princess mereka, seakan tidak mau kalah dengan Arsen.

****

Keesokan harinya gadis manis itu telah bersiap-siap dengan seragam sekolahnya, tak lupa bando pink yang menghiasi rambutnya. Masih ada tidak anak SMA yang memakai bando ke sekolah? Mungkin hanya Lula. Baginya bando itu terlihat sangat menggemaskan.

"Huft, semoga hari ini semuanya lancar." Batin Lula sambil segera ke bawah menuju ruang makan, karena para kakaknya telah menunggunya untuk sarapan.

sesampainya gadis itu di bawah, dia menjadi sangat bingung kenapa suasananya sangat sepi.

"Hmm, kenapa diam saja?" Tanya Lula memecahkan keheningan.

"Ini dek, siapa lagi pengacau yang bikin pagi kami memburuk." Balas Azka jutek sambil mengarahkan pandangannya kepada sosok cowok tampan yang tanpa rasa takut sedang duduk manis bersama ketujuh putra Alexander itu.

"Iya sayang, coba sekali saja kakak tidak melihatnya, pasti akan lebih baik." Sambung Rian.

"Huft, tahu tuh putusin saja dek." Sambung Lio enteng.

"Jangan dong kak." Balas Evan dengan panik, dia merasa sangat bingung kenapa calon kakak iparnya itu  sangat menjengkelkan.

"Betul banget, mending tidak usah pacaran dek." Usul Nata.

"Iya apalagi coba, kan sudah ada kami para pria tampan." Arsen pun tak tinggal diam, karena dia juga merasa kesal dengan pacar adiknya yang selalu saja menempeli adik kesayangannya itu.

"Sudah jangan pada debat, princess kita harus sarapan." teriak Nata stres mendengar perdebatan saudara-saudaranya dengan pacar adiknya itu. Walaupun dia juga merasa sedikit kesal.

Sementara gadis yang menjadi topik perbincangan pun ternyata sudah duduk manis sambil sibuk memakan roti degan selai coklat kesukaannya, dia pun tidak terpengaruh oleh perdebatan yang terjadi di sekelilingnya.

"Huft, dianya malah asyik makan." Dengus mereka semua.

"Yang nyuruh debat siapa kak?" Tanya Lula polos ketika dia sudah melahap habis rotinya itu.

"Tidak ada sih." Balas mereka lagi.

"Nah mangkanya, enggak apa-apa dong kalau Lula makan duluan." Balas Lula tersenyum manis.

"Iya kami yang salah." Ucap Rian pasrah melihat kelakuan adiknya itu. Tak sadarkah dia jika dia yang menjadi pusat perbincangan sekarang, dan lihat lah pacar adiknya itu, dia malah tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa.

****

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!