NovelToon NovelToon
Pesona Desainer Muslimah

Pesona Desainer Muslimah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Bunda RH

Fatin Trias Salsabila seorang desainer muda yang memulai karirnya dengan kemampuan otodidatnya. Fatin yang mengenyam pendidikan di pesantren selama 6 tahun, namun tidak menghalangi bakatnya dalam menggambar desain baju muslimah. Dari kecil ia memang sangat suka menggambar.

Berangkat dari keluarga yang terpandang. Namun Fatin tidak ingin identitasnya diketahui banyak orang. Karena ia tidak mau dianggap sebagai aji mumpung.

Ia mulai sukses saat dia mulai mengirimkan beberapa gambarnya melalui email ke beberapa perusahaan besar di luar Negeri yang menggeluti fashion muslimah. Beberapa tahun kemudian ia pun resmi menjadi seorang desainer muda yang berbakat.

Zaki Ferdinan Abraham, seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang fashion. Zaki dan Fatin bertemu di acara perhelatan desainer Muslimah se Asia. Dan dari situlah awal cerita mereka dimulai. Tidak hanya Zaki, ada sepupu Zaki yang juga akan menjadi saingannya nanti. Siapakah yang akan menjadi pendamping Fatin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu lagi

Di sela-sela mereka makan, ada seseorang yang mendekati. Melihat ID card yang dipakai Fatin, orang tersebut langsung memanggil namanya.

"Maaf, kamu Salsa?"Tanya orang tersebut kepada Fatin. Fatin memang memakai nama belakangnya untuk nama brand desainernya.

"Iya, saya Salsa."

"Oh, senang bertemu dengan anda. Desainer muda berbakat. Karya anda sangat keren walaupun masih pemula, saya sangat suka. Saya hanya tahu hasil desainer anda tapi baru kali ini saya tahu orangnya."

"Terima kasih, maaf apa anda Nyonya Naina?"

"Ha, iya saya Naina, desainer dari Brunai. Senang berkenalan dengan anda."

"Masyaallah... iya pantas saja anda sangat familiar. Anda adalah desainer senior." Tanpa mengurangi rasa hormat, Fatin bahkan mencium punggung tangan Nyonya Naina yang usianya memng 15 tahun lebih tua darinya.

"Silahkan lanjutkan dulu sarapan anda, kita bertemu lagi di acara briefing nanti."

"Baik Nyonya, terima kasih."

Mereka pun melanjutkan sarapan. Setelah itu mereka kembali ke kamar.

Jam 1 siang, Fatin harus mengikuti briefing dan memilih model untuk memakai hasil desainnya besok. Kali ini Fatin memakai gamis polos berbahan tebal dengan hijab pastinya. Sedangkan Mini memakai celana kulot dan blus serta pashmina yang dipakai tanpa peniti.

Para desainer yang mengikuti event berkumpul dalam satu ruangan aula. Cukup banyak desainer muda dan desainer senior dari beberapa negara. Namun Fatin hanya kenal beberapa orang saja. Mereka diberitahu susunan acara untuk besok dan harus melakukan apa saja. Selanjutnya, mereka bebas memilih model wanita yang sesuai dengan karakter baju desainnya.

"Nona Salsa, waktunya anda memilih modelnya." Ujar salah satu panitia acara.

"Baik, terima kasih."

Fatin pun memilih tiga orang model dengan postur tubuh yang tinggi dan hidung mancung. Kebanyakan dari mereka adalah model dari Arab Saudi dan Dubai. Namun hal tersebut tidak cuma-cuma, Fatin harus merogoh kocek yang cukup mahal untuk membayar ketiga modelnya. Setelah acara briefing selesai, mereka diberi makan siang.

Malam harinya mereka melakukan gladi bersih. Kali ini Fatin tidak memakai kacamatanya, karena akan terlihat aneh jika ia memakai kacamata di malam hari. Ia hanya memakai maskernya saja.

"Nona, sepertinya orang yang di sana memperhatikan anda terus dari tadi."

"Yang mana, Mini?"

"Itu, yang pakai jas warna putih."

Fatin pun menoleh.

"Bukankah dia waktu itu yang menabrakku di depan kantor Bang Arya?"

"Benarkah Non?"

"Hem, aku masih ingat. Ternyata dia juga di sini."

Setelah acara gladi bersih selesai, Fatin dan Mini pergi ke cafe yang ada di dalam hotel. Dan mereka pun duduk di salah satu kursi berada di dekat balkon. Mereka memesan minuman dan makanan ringan. Fatin pun membuka maskernya.

"Nona, apa tidak sebaiknya anda makan yang berat-berat? Kenapa kita ke cafe?"

"Aku diet."

"Nona, kalau anda sakit, nanti..."

"Selamat malam..." Tiba-tiba ada yang menghampiri mereka. Dan orang itu adalah Haikal, laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Fatin.

"Selamat malam, maaf apa anda ada perlu dengan kami?" Kali ini Mini yang menjawab.

"Maaf, sepertinya tidak lama ini kita pernah bertemu saat di Indonesia. Kalau tidak salah waktu itu di tempat bahan tekstil. Saya tidak sengaja menabrak anda Nona, maaf apa betul itu anda?" Tanya Haikal kepada Fatin.

"Oh iya, itu saya."

"Wah ternyata anda juga ikut dalam event ini. Saya tidak menyangka bisa bertemu anda di sini. Waktu itu saya belum sempat berkenalan dengan anda, perkenalkan nama saya Haikal." Haikal mengulurkan tangannya. Namun Fatin menangkupkan tangannya di dada.

"Maaf tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya Salsa. Senang berkenalan dengan anda. Oh iya ini Mini asisten saya."

Mini menjabat tangan Haikal. Haikal agak pangling kepada Mini karena saat mereka bertemu Mini tidak memakai hijab.

"Wow, ternyata anda jauh lebih cantik dari yang saya bayangkan Nona Salsa. Karena waktu pertama kali bertemu, saya tidak bisa melihat wajah anda. Anda terlalu misterius."

"Astagfirullah... maaf jangan membayangkan wajah perempuan yang belum halal untuk anda Tuan Haikal."

"Haha... maaf maaf mungkin saya salah ngomong. Bukan begitu maksud saya. Oh iya, jangan panggil saya tuan! Panggil nama saja, Haikal."

"Hem... tapi kelihatannya anda lebih tua dari saya. Kalau begitu saya panggil Pak saja.

"Ya sudah terserah anda."

Fatin sebenarnya humble dan mudah akrab dengan orang. Namun dia memang membatasi diri untuk bergaul dengan lawan jenis. Setelah ngobrol sedikit panjang, ternyata Haikal pergi ke event tersebut karena menyusul untuk mendampingi sepupunya. Dan di acara gladi bersih ini ia mewakili sepupunya, karena sepupunya masih harus menghadiri acara di tempat lain.

"Kalau begitu, kami kembali ke kamar dulu." Fatin kembali memakai maskernya.

"Baik Nona, sampai bertemu besok di acara event, semoga anda sukses."

"Amin... terima kasih, mari."

Fatin dan Mini pun kembali ke kamar. Fatin menelpon sang Bunda untuk mengabari keadaannya hari ini, dan agar Bundanya tidak khawatir.

Fatin pun melepas baju dan berganti baju piama. Seperti biasa, seminggu dua jaki sebelum tidur ia memakai masker wajah untuk mencerahkan kulitnya.

Tok tok tok

"Pasti Mini, ada apa lagi dia?"

Fatin memakai jilbab instannya, kemudian membuka pintu.

"Ada apa Mi...."

Namun ternyata bukan Mini yang mengetuk pintunya. Justru pria yang kemarin bertemu dengannya di bandara yang saat ini berdiri di hadapannya. Pria tersebut terkejut melihat wajah Fatin yang penuh dengan masker hitam. Ia juga memperhatikan Fatin dari atas sampai bawah.

"Mana Dinar?" Tanya pria tersebut.

"Anda salah kamar!"

"Bukankah di sini kamar 69?"

"66, ini kamar saya."

Namun saat melihat dan menunjuk pintu kamarnya, ternyata satu angka 6 terbalik.

"Oh mungkin karena ini anda salah sangka." Fatin membalik lagi angka tersebut.

"Ck... menyusahkan."

Pria tersebut pergi dari hadapan Fatin begitu saja tanpa basa basi atau minta maaf.

"Huh.... dia lagi, dia lagi. Nggak bisa apa bilang maaf atau terima kasih? Sepertinya Allah belum mengabulkan do'aku!" Batin Fatin.

Fatin menutup dan mengunci kembali pintu kamarnya.

Fatin pun tidur dengan Nyenyak.

Keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali, sekitar jam 5 setelah shalat Shubuh Fatin keluar dari kamarnya. Seperti biasa ia tidak lepas dari kacamata dan maskernya. Ia masih memakai piamanya kemudian ia double dengan coat panjang. Ia sengaja keluar pagi-pagi karena ingin menghirup udara pagi tanpa Mini.

"Mumpung Mini belum bangun! Kapan lagi aku bebas begini, hehe..."

Fatin berjalan menyusuri lorong hotel.

"Dasar penghianat, perempuan matre, tidak tahu diuntung. Aku sudah memberikan segalanya yang kamu inginkan, tapi kamu tega menghianatiku." Caci maki seseorang yang terdengar di balkon hotel. Sepertinya orang tersebut mabuk.

Saat Fatin ingin melihatnya, ada dua orang laki-laki lain yang menghampiri.

"Tuan, mari masuk ke kamar anda. Jangan sampai orang melihat anda. Sebentar lagi matahari akan terbit."

Bersambung...

...****************...

1
Nurjana Bakir
mantap semangat thoor
Bunda RH: MasyaAllah, Terima kasih kak
total 1 replies
Tara
Dubai..Amazing..Burj Arab building keren. All souq amazing especially at night with the light ..wow..emas emas nya bermutu tinggi, yg penting pintar tawar. jangan lupa beli fresh kurma dari puun. bukan dari pabrik. walau hijau tapi manieznya..Masya Allah...👍
Tara: semoga kak author bisa ke Dubai or Qatar someday..Amin👏🤔
Bunda RH: MasyaAllah... sayang sekali author hanya bisa menghayal kak
total 2 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
coba klo di rl punya anak 8 riweuh semuanya y ap LG sekarang apa aj mahal ....klo dinovel mah sah " aj lah 🤭😁
Bunda RH: haha iya lah, apa lagi yang ekonomi sulit kak
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
pisang raja ngamuk y papi ,udah lama nggak ketemu kue cucur jadi hambar 😁🤭
Bunda RH: gak dapat jatah😂
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
lagian minum pil kan klo lupa jadi berane Fatin ,jangan takut sama jarum suntik ,jarum yg lebih gede aj kamu nggak takut masa sama suntikan tkt 🤭😁
Bunda RH: beda kak, jarum yang itu gak bikin sakit 🤣
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
yg nggak seharusnya nggak terjadi pasti terjadilah modus aj si Zaki mana mau rugi dia 🤭🤭🤭
Bunda RH: ya kak... biasa lelaki, bukan Zaki aja mungkin ya 🤣🤣🤣
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
keren Zaki JD punya saingan anaknya sendiri rebutan Fatin 🤭🤭🤭
Bunda RH: iya kak 😄
total 1 replies
Zurita Fanani
Luar biasa
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
ko nggak punya dokter pribadi ,biasanya orkay PD punya ap dokternya LG mudik 🤔🤔
Bunda RH: haha iya
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
kan dia boss nya beni,suka" dia lah ....😁
Bunda RH: haha iya lah 🤣
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
asyik duet pisang raja dn kue cucur ....kyknya enak di modifikasi .....rasa baru yg penuh selera 🤭
Bunda RH: perpaduan rasa yang pas kak🤣
total 1 replies
☠☀💦Adnda🌽💫
mau juga dong pisang raja 🤭😁
Bunda RH: waduh gak bahaya ta😆
total 1 replies
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹☕☕☕☕☕
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
Bunda RH: makasih banyak kak 🥰
total 1 replies
Siti Ramdah
real sihh ini seru bangett maa syaa allah terima kasihhh bunda RH aku menunggu karya lainnya sampe aku baca berkali² lohh cerita²nyaa 🤭🥰🥰
Bunda RH: MasyaAllah, makasih banyak ya kak.
novel saya sudah 8, yg tamat 7
apa yng lain sudah dibaca kak?
total 1 replies
Mama lilik Lilik
bunda author apa orang Surabaya juga kah,kalo iya berarti sama dong🤭, tapi saya tinggal di Bekasi sekarang
Mama lilik Lilik: Madura kah apa Sidoarjo
Bunda RH: author nyebrang dikit kkak dari Surabaya
total 2 replies
Mama lilik Lilik
hemmm,jadi pingin pulang ke Surabaya,makan lontong Kupang,tahu campur,😋
Bunda RH: yuk mudik sini 😁
total 1 replies
Mama lilik Lilik
di dapatkan apa di gerakkan nich bunda author😂🙏🏼
Bunda RH: ah entahlah kak, nulisnya apa keluarnya apa. 😁 meski sudah dicek masih saja ada yang typo
total 1 replies
Mama lilik Lilik
sikap keluarga almarhum suaminya maksudnya, bukan sikap almarhum suaminya, orang mati mana bisa berbuat apa²
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
Mama lilik Lilik
mual maksud,bukan jual🤦🏼‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!