NovelToon NovelToon
CINTA BERBALUT EGO

CINTA BERBALUT EGO

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / nikahmuda / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: Roslaniar

“Kak, ada yang ingin saya omongin,” Alisha sengaja menunggu Arkana agar tak ada kesalahpahaman di kemudian hari. Biarlah dijalan ia sedikit ngebut agar tidak telat ikut ujian.

“Lain kali aja, aku ada meeting pagi-pagi. Lakukan saja apa yang menurutmu baik aku setuju,” Arkana tak sarapan dan hanya meminum juice yang disiapkan oleh bi Sona.


Kepoin yuk cerita seru mereka. Kisah Faisal Arkana Kaif dan Alisha Mahalini yang dikemas dalam kisah "CINTA BERBALUT EGO"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CBE # 3》》DEMI KEBAIKANMU

Tidur Alisha terusik manakala sang mama mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya. Perlahan Alisha membuka paksa matanya. Menyadari jika dirinya bukan sedang berada di tempat tidurnya, Alisha sontak bangun dan duduk sembari menatap wanita bule yang sudah melahirkannya.

“Alhamdulillah, akhirnya kesadaranmu kembali,” Mama Alice menatap putrinya sambil tersenyum manis. Meskipun setengah jam yang lalu ia sudah berusaha dan berjuang untuk membangunkan anak gadisnya namun kali ini tak ada omelan yang meluncur bebas dari bibirnya seperti biasanya. Entah karena mama Alice menahan diri karena sedang di rumah sahabat sang suami atau karena sisa hitungan jam ia dan putrinya akan berpisah.

“Ma, harus banget ya aku tinggal disini ?” Alisha menatap mama Alice dengan puppy eyesnya berusaha menggoyahkan keputusan sang mama. Biasanya jurus andalannya ini berhasil di depan Jonathan Smith yang tak lain adalah grandpanya.

“Harus sayang, demi kebaikanmu. Mama harap kamu jangan bertindak semaumu, jika ada masalah diskusikan dengan pak Kiyai atau bu Nyai atau ustad dan ustadzah.” Mama Alice mewanti-wanti putrinya yang tak pernah memberi kompromi pada orang yang suka mengganggunya.

Alisha hanya menatap datar sang mama yang terus-terusan menasehatinya hingga telinganya berdengung. Alisha tipe gadis yang tak suka mendengar kata-kata yang berulang. Ingatannya sangat bagus hingga tak membutuhkan pengulangan kata.

Dari luar kamar terdengar suara pak Ahmad dan pak Kiyai serta cucunya sedang berbicara yang berarti shalat jumat telah usai. Mama Alice segera berdiri dan melangkah ke kamar mandi yang terletak di dalam kamar untuk berwudhu selanjutnya menunaikan kewajibannya sebagai muslimah. Alisha pun mengikuti sang mama sebelum wanita bule itu kembali menceramahinya

Selesai dengan kewajibannya, kedua wanita cantik beda usia itu keluar kamar dan bergabung dengan penghuni rumah. Alisha tampak kerepotan membenahi jilbabnya yang tak bisa tenang dikepalanya sementara bajunya yang panjang seolah menghambat langkahnya. Arkana Kaif menundukkan pandangannya ketika tanpa sadar Alisha mengangkat bajunya hingga memperlihatkan betis jenjangnya. Sepertinya Alisha harus membiasakan diri dengan jilbab dan bajunya yang panjang.

“Sebelum mengantar nak Alisha ke asrama sebaiknya kita makan dulu, yuk.” Ibu Nyai mempersilahkan mereka santap siang bersama. Alisha yang sejak tadi memang sangat membutuhkan nutrisi segera beranjak mendahului yang lain. Lagi-lagi pria muda yang sejak tadi memperhatikan tingkah laku Alisha hanya bisa mendengus kasar.

‘Gadis gak ada aturan. Semoga saja gadis itu tidak menjadi biang masalah pada pesantren eyang,’ Batin Arkana mengkhawatirkan pesantren yang susah payah dibangun Kiyai Somad.

Selapar-laparnya Alisha namun ia tetap memiliki kesopanan untuk tetap menunggu para orang tua mengambil makanannya. Baru setelah itu ia mulai beraksi. Gadis yang selalu apa adanya sehingga orang-orang yang tak mengenalnya mengira jika ia sama seperti gadis-gadis pada umumnya.

Melihat semua makanan lezat tertata dengan rapi di meja makan, semua menikmati makan siang tanpa suara, Alisha pun diam menikmati makanan yang sangat pas di lidahnya. Hingga makan siang berakhir dan mereka kembali ke ruang tengah barulah Alisha membuka suara.

“Maaf pak Kiyai, ada gak kamar asrama yang kosong. Soalnya aku gak suka kalau berisik,” Alisha tersenyum manis berharap keinginannya terkabul.

“Kalau yang benar-benar kosong gak ada nak, tapi penghuni asrama yang hanya dua orang ada kok.” Pak Kiyai Somad memang menghafal diluar kepala jumlah setiap kamar pada pesantrennya.

Mulut Arkana sudah sangat gatal ingin membalas perkataan gadis itu namun ia harus menahannya karena tak ingin dinilai negatif oleh sahabat eyangnya. Faisal Arkana Kaif sangat menghormati pak Ahmad meskipun mereka dibidang bisnis yang berbeda.

Arkana mengenal sosok pak Ahmad yang merupakan salah satu pemilik perusahaan terbesar di tanah air.

Sama halnya dengan pak Ahmad yang bergelut di dunia bisnis, Arkana pun sedang mengembangkan bisnisnya dibidang IT yang masih sangat langka di tanah air. Sebagai kaum muda yang merasakan manfaat tekhnologi maka iapun berusaha meyakinkan sang eyang agar menambahkan pembelajaran IT pada kurikulum pesantren. Sehingga santri dan santriwati bisa bersaing setelah selesai mondok. Karena tidak semua santri ataupun santriwati akan terus berada di pesantren tersebut.

“Gak apa-apa pak Kiyai, yang penting mereka tidak menyentuh barangku, “ Alisha berterus terang. Itulah Alisha yang selalu mengungkapkan apa yang tidak disukainya.

“Sayang, mulai sekarang kamu harus membiasakan diri untuk berbagi sama yang lain.” Pak Ahmad kembali mengingatkan putri kesayangannya.

“Maksud Al barang-barang pribadi pa,” Sejak dulu Alisha memang tak suka jika seseorang menyentuh barangnya karena iapun tak pernah menyentuh barang yang bukan miliknya sebelum meminta ijin pada yang empunya barang.

Jonathan Smith mendidik Alisha dengan sangat baik dan penuh kasih sayang. Namun pria tua itupun menyisipkan sikap tegas terhadap hal-hal tertentu. Jonathan Smith berhasil membuat cucu semata wayangnya menjadi wanita cerdas dan tangguh.

Waktu terus bergulir, kini saatnya Alisha dibawa ke asrama khusus santriwati sebelum pak Ahmad dan mama Alice kembali ke ibukota. Dengan wajah pasrah Alisha mengikuti pak Kiyai dan papanya dari belakang. Alisha tak lagi memainkan drama menyedihkan karena ia menyadari jika untuk saat ini bukan waktu yang tepat. Nasibnya sudah ditentukan untuk berada di penjara suci ini. Alisha bertekad akan memperlihatkan sikap terbaiknya agar kedua orang tuanya segera menyelesaikan hukumannya.

“Setelah menyimpan barang-barangmu, ikuti teman sekamarmu menuju kelasku agar kamu tidak ketinggalan pelajaran.” Untuk pertama kalinya Arkana berbicara pada Alisha dengan nada tak enak yang berhasil ditangkap oleh indera pendengaran Alisha. Arkana sebelum berbelok menuju kelas, tak mungkin ia ikut masuk wilayah asrama santriwati.

Dengan sekuat tenaga Alisha menahan diri agar tak terpancing. Otaknya masih waras untuk tidak semakin mempersulit dirinya mengingat sang papa masih ada di sekitarnya. Hanya tatapan datar yang ia berikan pada pria muda itu.

“Jangan khawatir nak, Alisha pasti akan langsung belajar.” Sejujurnya pak Ahmad khawatir melihat tatapan datar putrinya. Namun untuk berterus terang iapun berpikir seribu kali. Pak Ahmad tak ingin membuat Arkana merasa tersinggung.

“Iya pak, kalau begitu saya pamit ke kelas,” Arkana berpamitan tanpa sedikitpun melihat kearah Alisha.

Entah mengapa Arkana sepertinya tak menyukai Alisha. Sedangkan Alisha memilih tak memperdulikan ketidaksukaan Arkana padanya. Gadis itu hanya fokus pada tujuannya untuk segera keluar dari pesantren tersebut. Ia hanya harus menahan diri dan tidak membuat masalah agar papa dan mama Alice yakin bahwa dirinya bukan lagi sumber masalah.

Kini mereka berdiri di depan sebuah kamar. Pak Kiyai segera mengetuk pintu kamar tersebut Tak lama kemudian terlihat seorang gadis manis berkerudung membuka pintu.

“Pak Kiyai ?!” Gadis itu terjingkat kaget mengetahui yang mengetuk pintunya ternyata orang paling dihormati seisi pesantren.

“Belum masuk kelas nak ?” Pak Kiyai bertanya dengan lembut pada gadis bernama Tari.

“Baru siap-siap pak Kiyai, “ Balas Tari sambil menunduk. Bukannya Tari tidak sopan berbicara dengan yang lebih tua sambil menunduk akan tetapi Tari sangat menghormati pak Kiyai Somad sehingga tak kuasa untuk mengangkat pandangannya.

“Teman sekamarnya kemana, nak ?!” Pak Kiyai menanyakan keberadaan teman sekamar santriwati tersebut dan sekaligus memperkenalkan Alisha.

“Sudah masuk kelas lebih dulu pak Kiyai, “

“Bapak bawa teman buat kalian, semoga kalian bisa rukun dan membimbing nak Alisha. Kalian boleh masuk kelas bersama. Guru kalian pasti akan memaklumi keterlambatan kalian,” Pak Kiyai Somad memperkenalkan Alisha.

“Silahkan nak Alisha bawa masuk kopernya. Setelah itu langsung saja ke kelas.” Pak Kiyai Somad memerintah dengan sangat lembut sehingga Alisha dengan senang hatu menuruti perkataan pak Kiyai.

Alisha pun menuruti perintah pak Kiyai Somad. Sementara pak Ahmad dan mama Alice memperhatikan putri semata wayangnya dengan rasa sedih karena sebentar lagi mereka akan berpisah. Mama Alice menggenggam tangan pak Ahmad dengan kuat. Wanita bule itu berusaha mendapatkan kekuatan dari sang suami agar airmatanya tak meluncur bebas.

“Pa, ma, Al masuk kelas, ya,” Alisha menyalami dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara bergantian. Santriwati yang belum Alisha ketahui namanya pun ikut menyalami pak Ahmad dan mama Alice kemudian beralih pada pak Kiyai Somad.

Alisah sengaja tak meminta pelukan seperti biasa jika mereka akan berpisah. Bukan karena Alisha marah atas sikap kedua orang tuanya yang memilih pesantren sebagai tempat untuk memperbaiki diri. Alisha tak ingin terlihat cengeng dan manja oleh teman sekamarnya.

1
neng ade
Alex sm Tari dan Arkana sm Aliaha
neng ade
akhir nya 1 tugas dari grandpa nya Alisha terpenuhi.. semoga semua rencananya berhasil .. apa yg seharus nya menjadi milik Alex akan kembali pada Alex
Febriana Decik Nawawi
lanjut thor .. gemes ..
sy suka dgn cerita2 nya.
neng ade
Belel salah mencari lawan ..
neng ade
ternyata Alex sang pewaris perusahaan yg di rebut oleh Sanays.. Alisha memang luar biasa.
neng ade
buat hati Alisha berpaling pada Arkana lagi ya thor..
neng ade
aku setuju jika Alex dgn Tari dan Arkana dgn Alisha kembali..
neng ade
Tari sm Alex sedangkan Alisha sm Arkana .. udh lah begitu aja thor jodoh nya
Rondhoh tul janah
selalu semangat
Rondhoh tul janah
cepet satukan mereka dong thoooor
neng ade
kembali aja lagi sm Arkana .. tak ada salah nya menjalin hubungan kembali.. karena kegagalan itu bkn di sebabkan oleh perselingkuhan itu dikarenakan ego masing2 terlalu tinggi
Rondhoh tul janah
kenapa gak sama Arkan aja sih alisha🤦🤦🤦🤦
neng ade
wah .. parah nih Tari sampe di bilang ga ada bekas pesantren nya .. lalu gimana ya dngn Melan .. aku berharap aja jika Alex berjodoh sm Tari dan Arkana sm Alisha 😁😍😍
neng ade
senang nya bisa bertemu lagi dngn teman seperjuangan wkt berada di pesantren ..
Ros Jenita
lanjut ka
Ros Jenita
ka knp berhenti di tengah jalan ga ada kelanjutan tamat nya/Frown/
Indri Yani
lanjut Thor
neng ade
semoga Alisha dan Arkana bisa bersatu kembali ..
neng ade
semoga Arkana dan Alisha cepat di pertemukan .. jika memang berjodoh pasti kedua nya akan bersatu kembali .. semoga aja
neng ade
tak sabar ingin melihat Arkana dan Alisha bertemu.. gimana reaksi nya Arkana jika tau dokter Alin itu adalah Alisha 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!