NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.6k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

"Astaghfirullah, Mbak kenapa?" serbu Tasya, aku menggeleng pelan dengan cadar yang sudah basah karena semburan dari mulutku sendiri. Ucapan Nek Asih berhasil membuatku syok untuk ke sekian kalinya. Keberadaan Mas Rangga di desa ini saja sudah cukup membuatku terperangah, dan sekarang dia malah tinggal di rumah sebelah yang sempat kosong.

Itu berarti Naya...

Aku memusatkan pandangan pada Tasya yang baru saja datang. Menatapnya dengan lamat hingga sang empu terlihat kebingungan. Aku tak peduli jika banyak pertanyaan dalam otaknya, yang terpenting aku hanya ingin tau apakah Mas Rangga benar-benar sendiri, atau Naya bersamanya tinggal di desa ini juga.

"Kamu yakin pria yang jualan es cream keliling adalah duda? Kamu gak salah kan Tasya?"

"Iya, memangnya kenapa Mbak?"

"Benar-benar duda atau kamu saja yang gak pernah lihat istri dia? Mungkin saja kan dia memiliki istri tapi jarang ke luar rumah."

"Kayaknya sih gak ada, aku juga pernah dengar Mas Rangga bicara kalau dia benar-benar duda. Emang kenapa Mbak Maya? Atau---"

"Ah iya, aku mau bersih-bersih dulu." sebelum tuduhan itu keluar lebih baik aku melenggang pergi. Membersihkan diri agar Tasya tak curiga tentang pertanyaan beruntun terhadap kehidupan Mas Rangga. Biarlah masa lalu kami hanya menjadi cerita. Bahkan aku tak ingin mantan suamiku menyadari kalau sosok yang selama ini di ganggunya adalah aku, mantan istri yang sudah dia buang.

***

Langit mendadak kelabu, di iringi rintik hujan membasahi tanah. Aku merapikan cadar milikku, memperhatikan gamis yang ku pakai untuk memastikan warnanya senada dengan jilbab syar'i yang ku pakai. Hari ini adalah hari pernikahan Ustadz Abu, Tasya dan Nek Asih tak bisa pergi. Hingga akulah yang menjadi perwakilan keluarga ini untuk mendatangi pesta pernikahan itu. Mereka pasangan serasi.

Tok...tok...tok.

"Masuk."

Cklek.

"Wah, Mbak Maya cantik banget."

Aku menggeleng pelan, pujian itu justru membuatku merasa rendah. Cantik, wajahku jauh dari kata cantik. Yang tertinggal hanya bekas luka yang cukup parah saat cadar ini terbuka. Mungkin Tasya tak berniat merendahkanku, tapi di sini aku sendiri yang merasa buruk terhadap diriku sendiri. Aku wanita buruk rupa.

Kata ikhlas berusaha aku kuatkan dalam hati, tapi nyatanya ikhlas tak semudah yang di ucapkan. Kadang kala aku tetap sedih dan prihatin mengenai diriku sendiri, bercermin dengan pertanyaan yang sama hampir setiap malam berkelebat dalam otak.

Dosa apa yang ku lakukan di masa lalu hingga hidupku seperti ini? Kenapa aku lagi-lagi di uji dalam hidup sedemikian rupa?

"Mbak?"

"Ah iya, kenapa?"

"Mbak baik-baik aja?"

"Baik, oh iya. Kamu gak ke Puskesmas?"

"Ini juga mau berangkat, tapi aku kepo sama Mbak Maya. Aku penasaran Mbak Maya pergi ke nikahan Ustadz Abu dan Aisyah atau enggak. Tapi ternyata pergi."

Bibirku tersenyum tipis, menggeleng pelan melihat tingkah Tasya yang cukup membuatku geli. Aku tak masalah dengan pernikahan mereka. Justru aku senang karena Ustadz Abu mendapatkan pasangan seperti Aisyah. Perempuan yang jauh lebih baik dariku, keluarga terpandang dengan kepribadian baik.

"Kamu kenapa penasaran?"

"Karena yang akan menikah adalah Ustadz Abu. Emang Mbak Maya gak kecewa? Kan dari awal Ustadz Abu pernah datang ke sini untuk melamar Mbak. Tapi sekarang perempuan yang di nikahi adalah Aisyah. Bukan Mbak."

"Kamu gak lupakan kalau aku sendiri yang menolak lamaran itu. Jadi untuk apa bersedih?"

"Iya sih, tapi kan---"

"Sebaiknya kamu berangkat ke Puskemas. Nanti terlambat loh, kasian kalau ada pasien yang nungguin untuk segera di obati."

"Iya deh, kalau begitu aku pamit dulu Assalamualaikum." tutur Tasya berlalu pergi.

"Waalaikumsalam."

Perasaan kecewa? Mungkin sekarang aku tak merasakan lagi. Dulu hidupku hanya di kelilingi oleh perasaan itu, dan sekarang hatiku mendadak mati untuk merasakan lagi. Semuanya terkikis bersama masa lalu yang membuatku terbiasa hingga terasa hambar. 

Yang tersisa hanya kehidupan kedua tanpa adanya mereka yang menanamkan luka. Keluarga, bahkan aku tak berniat mengingat mereka. Walaupun tak bisa mengeluarkan setiap nama yang tersimpan apik di dalam hati, setidaknya aku mampu membuang rasa sayang yang tertanam di dalam logika untuk mereka.

Selain Mas Rangga, keluarga adalah orang yang tak aku harapkan lagi keberadaannya.

***

Setelah melewati beberapa rumah yang saling berdekatan, akhirnya aku sampai di pesta pernikahan Ustadz Abu dan juga Aisyah. Tenda yang sudah di dekorasi seindah mungkin tak kalah cantik dengan resepsi pernikahan yang ada di hotel pada pernikahan orang kota. Sangat cantik dan terlihat memukau.

Tamu berdatangan masuk, termasuk aku yang mengantri karena banyaknya orang yang menghadiri pernikahan ini. Mau bagaimana pun Ustadz Abu cukup terkenal, dia terbiasa menjadi iman setiap menjalankan sholat 5 waktu. Bahkan tak jarang di undang untuk membawakan ceramah setiap kali ada acara.

Jadi tak heran jika banyak tamu yang berdatangan menyaksikan pernikahan ini. Dua insan yang di segani para penduduk desa bersatu dalam ikatan sakral. Dua keluarga terpandang dan tak pernah mendapatkan gosip miring akhirnya menjadi dan terhubung.

Aku melangkah pada pasangan pengantin itu, tersenyum tipis dari balik cadar melihat wajah cantik yang di baluti make up natural, dan itu berhasil membuat Aisyah menjadi sorotan semua tamu undangan di sini.

"Selamat ya Aisyah." tulusku.

"Iya Mbak, makasih sudah mau datang."

Sekarang aku beralih pada Ustadz Abu, menunduk dengan tangan yang saling bertaut memberikan kata selamat seperti yang aku lakukan pada Aisyah "selamat Ustadz."

"Terimakasih."

Setidaknya aku bersyukur, lamaran yang pernah Ustadz Abu lakukan tak di ketahui oleh orang lain. Mungkin hanya aku, Nek Asih, Tasya dan dia sendiri yang mengetahui. Kedatangannya waktu itu hanya seorang diri seraya mengucapkan maksud kedatangannya untuk menjadikanku calon istrinya. 

Jika lamaran itu aku terima, mungkin banyak kekacauan yang terjadi. Sekarang aku benar-benar bernafas lega. Walaupun tak bisa membaca takdir, tapi perasaanku mengatakan Ustadz Abu dan Aisyah memanglah berjodoh. Dan dia bukan di takdirkan untukku.

"Selamat atas pernikahan Ustadz Abu dan Aisyah. Semoga keluarga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Saya doakan yang terbaik untuk kalian."

Aku tertegun mendengar suara dari samping. Netraku melirik sekilas suara tak asing yang sempat memasuki indra pendengaran.

Kenapa dia bisa ada di sini juga?

"Terimakasih Rangga."

Mas Rangga!

Mas Rangga ternyata mendapat undangan juga. Kenapa aku merasa di mana tempatku berpijak pasti ada dia yang mengikuti. Mau sejauh apapun aku pergi, dia bahkan bisa mengimbangi keberadaanku. Aku kesal sekali.

"Eh Mbak juga datang ya. Kebetulan sekali kita ketemu di sini. Kebetulan yang gak terduga ya Mbak? Benar-benar kebetulan sekali."

Aku mengangguk pelan membalas sapaan itu. 

"Mungkin kita jodoh." candanya.

Astaghfirullah, aku beristighfar pelan. Walaupun aku mantan istrinya. Tapi dia tak mengetahui kalau itu aku, untuk seseorang yang baru bertemu beberapa kali dia cukup lancang. Mungkin dia memang seperti itu, hanya saja aku yang tak tau terhadap kepribadiannya yang memang suka menggoda perempuan.

Entah dengan Naya siapa yang lebih dulu membuka jalan untuk melakukan hubungan terlarang selama kami masih bersama? Tapi apapun itu aku tak peduli, sekarang aku dan dia sudah berakhir, dan tak akan bisa kembali.

"Mbak Maya sudah kenal dengan Mas Rangga ternyata, aku jarang lihat Mbak Maya keluar rumah, jadi cukup terkejut mengetahui kalian saling kenal." sahut Aisyah.

"Maya?" ulang Mas Rangga.

Aku berdehem pelan, menghilangkan rasa cemas yang tiba-tiba datang, nama yang susah payah tak ku ucapkan kini di ketahui olehnya.

Jangan sampai dia curiga.

"Wah, benar-benar mirip. Bahkan namanya pun sama. Jangan-jangan kamu istriku?"

Deg.

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!