Bocil minggir dulu yaa...
sinopsip >>>>👇🏻
Reisya yang sangat bucin di manfaatkan oleh Stanley pacarnya sebagai tempat pelampiasan nafsunya. Reisya yang terlanjur menyerahkan dirinya pada Stanley menyusun rencana agar bisa memiliki Stanley bahkan sampai di gerebek dan di paksa menikah.
Dipermalukan, di keluarkan dari sekolah dan ancaman penjara membuat Stanley jadi mulai membenci Reisya. Terlebih saat kebohongan tentang kehamilan palsu Reisya, Stanley kian dendam. Untuk membalas sakit hatinya, Reisya di paksa menikah lagi dengan seorang pria asing bernama Evrard untuk membuatnya hamil sungguhan. Itulah awal Reisya menjalani hidup poliandri.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna juna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.
Cukup lama Evrard menunggu Reisya keluar kamar mandi , namun sudah satu jam lebih Reisya tak menampakkan batang hidungnya. Karena cemas, Evrard mengetuk pintu kamar mandi itu.
" (sayang) .. " panggil Evrard.
Karena berkali kali memanggil dan mengetuk tapi tak ada jawaban , Evrard nekat mendobrak kamar mandi itu.
Ia begitu terkejut saat mendapati tubuh Reisya tergeletak di lantai tak sadarkan diri di bawah kucuran air shower yang mengalir.
" ( sayang ).." Evrard mematikan kran shower , dan kemudian mengangkat tubuh polos Reisya. Ia membaringkan Reisya di sofa dan segera mengambil handuk dan mengeringkan badan dan juga rambut Reisya.
Tak lupa ia menghubungi pihak hotel.
"( tolong carikan Dokter untuk istriku, dan beberapa baju ganti wanita juga) " kata Evrard.
" Yes sir " jawab petugas hotel.
Evrard sementara memakaikan baju kemeja putihnya ke tubuh Reisya. Kemudian ia mengangkat tubuhnya kembali dan merebahkannya di ranjang empuk tempat tidur mereka.
.
.
.
.
Setelah Dokter datang dan memeriksa Reisya, Evrard menyelimuti Reisya. Ia sebenarnya ingin memeluk dan menemani Reisya yang kini tengah tertidur. Namun sebuah panggilan dari nomor asing bukan \+62, di sana tertera sebuah nama ' Aurora Quinn'.
" ( aku sedang berlibur , satu bulan )"
Evrard hanya mengatakan itu, dan kemudian menutup panggilan tersebut tanpa menunggu jawaban dari sang penelpon. Sikapnya begitu dingin pada penelponnya.
Kemudian ia pun bergegas menuju ke kamar mandi. Tubuhnya terasa lengket sejak tadi.
.
.
.
.
Saat Evrard mandi , Reisya membuka matanya. Begitu kesadarannya terkumpul dan benar benar kembali ia pun bangkit dari tidurnya . Ia duduk di tepi ranjang.
.
.
'Aku harus cepat cepat pergi... Mumpung dia masih mandi, aku harus buru buru kabur. Aku tidak mau di sini lagi , apalagi di sentuh bule itu lagi.. Tidak !! '
.
.
Reisya menarik laci nakas dan mencari dompet Evrard. Betapa lega hatinya saat ia menemukannya. Ia membuka dompet itu dan mencari kartu hotel untuk membuka pintu kamar tersebut.
Sesaat Reisya tertegun melihat foto yang ada di dompet Evrard. Yakni foto Evrard bersama seorang wanita bule cantik. Mereka nampak begitu mesra dalam foto itu. Evrard merangkulnya.
.
.
' Keterlaluan sekali.. Dia menikah denganku tapi di negaranya sana dia punya wanita lain.. Dasar bule fuck boy ' umpat Reisya kesal.
.
.
.
Reisya melihat sebuah tas kertas cantik yang berisi beberapa baju wanita dengan brand yang terkenal dan tentunya sangat mahal.
.
.
.
' Cantik sekali dress ini, apa ini untukku? ...
Tentu untukku kan , tidak ada wanita lain di sini.
Dia pasti membelikan ini untukku karena aku tidak punya baju ganti.'
.
.
.
Reisya bangkit dan segera memakai dress cantik itu. Dan kemudian iapun mengambil tasnya .
" Uuuuh..." Ia merasakan nyeri dan perih di area kewanitaannya.
.
.
.
' Dasar bule sialan... Seenaknya menyentuhku , saat tidur pula. Mana membuatku nyeri lagi pasti punya dia ukurannya tidak normal .. sial, mungkin milik ku luka gara gara ulahnya ..' gerutu Reisya.
.
.
Ia mengabaikan sakit yang di rasakannya , ia harus cepat pergi dari tempat itu.
" Maaf Evrard aku ambil sebagian uangmu untuk ongkos pulang ." ucap Reisya seraya mengambil beberapa lembar uang merah untuk naik taksi. Kemudian ia langsung pergi keluar.
" Taksi online..taksi online " Saat menyusuri koridor hotel iapun memencet tombol aplikasi grab online. Setelah terkoneksi dengan taksi tersebut dan dalam perjalanan menuju kesana , Reisya menunggu di lobby hotel .
Beberapa pegawai hotel saling mengobrol dengan teman temannya.
" Kasihan ya cewek yang kemarin itu , remuk gak si badannya. Udah badannya kecil pendek, dapat suami bule mana badannya tinggi besar kayak gitu.. cewek itu cuma sebahunya lho.." ucap seorang pegawai hotel.
" Iya... pasti sudah di garap habis habisan dia. Baru semalam udah KO. Sampai di panggilkan dokter "
" Bule kan emang besar dan panjang ya...bener gak sih.."
" Betul lah.. aku pernah lihat film dewasa yang main bule.. emang gede ..."
" Gak bisa bayangin si gadis kemarin itu di buka segelnya oleh benda sebesar itu "
.
.
.
' Astaga...yang mereka bicarain itu aku?? '
.
.
Reisya mengenali beberapa orang di antara mereka ada yang menjadi saksi pernikahannya dengan Evrard kemarin. Ia tak menyangka jika ia di jadikan bahan ghibahan para karyawan karyawati hotel tersebut. Rasanya malu sekali.
.
.
' Untung bukan perawan mbak.. yang bukan perawan saja rasanya ngilu apalagi kalo perawan mbak'... Baru juga di pakai sekali, gimana kalau semalaman... Remuk!! '
.
.
.
Reisya hanya bisa menjawab dalam hati. Ia ikutan bergidik ngeri padahal ia tidak tahu ukuran senjata Evrard meski Evrard sempat menyentuhnya. Ia tak melihatnya.
' ting ' sebuah notifikasi dari taksi online masuk dan memberitahu jika posisinya sudah di pintu masuk hotel.
Dengan menutupi mukanya , Reisya segera kabur. Ia tidak mau di sentuh Evrard lagi. Ia akan melupakan semuanya dan kembali ke rumah mertuanya.
.
.
.
.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
.
.
.
.
Saat dalam perjalanan menuju ke rumah Stanley , Reisya melihat sebuah sepeda motor sport Stanley berlalu menyalip mobilnya . Ia melihat Stanley berboncengan mesra dengan Shera yang memakai seragam sekolah.
" Pak , ganti tujuan, ikuti motor itu. Aku akan membayarmu lebih " kata Reisya cepat.
" Siap , nona..." Jawab sopir itu.
.
.
' Padahal ini jam sekolah , Stanley malah bolos dengan Shera.. mereka mau kemana?'
.
.
Mereka mengikuti Stanley dan Shera. Motor Stanley berhenti di sebuah hotel yang bertuliskan ' hotel Garden Palace '
Stanley memarkirkan motornya dan melangkah memasuki hotel itu sambil merangkul bahu Shera. Mereka tampak ngobrol dan tertawa tawa .
.
.
' Mereka berdua ke hotel? '
.
.
" Anak muda jaman sekarang, sudah terpengaruh budaya luar Mbak. Masih sekolah sudah sebebas itu. Parah sekali pergaulannya. " Ucap si sopir taksi yang paham , sepasang muda mudi mau apa di hotel kalau bukan berbuat mesum.
Melihat sosok Stanley dan Shera sudah tak tampak lagi , Reisya hanya bisa menitikkan air mata.
" Mbak? .. mbak kenapa ? " Tanya sopir taksi itu.
Reisya memberikan sejumlah uang merah pada sopir taksi itu dan melangkah keluar dari mobil tersebut. Bukan memasuki hotel itu dan melabrak keduanya namun ia malah berjalan gontai ke sembarang arah. Ia seperti tak punya tujuan. Seperti orang ling lung saja.
.
.
' Stanley menghianatiku... Dia selingkuh dengan Shera...'
.
.
.
Reisya duduk di sebuah bangku taman , dan kemudian dia menangis menumpahkan segenap kesedihannya.
.
.
' Stanley membuangku dan mencampakkanku karena dia memilih gadis lain... Dia sudah tidak mencintaiku lagi.. Dia menghianatiku .. menghianati pernikahan kami... dia selingkuh dariku...'
.
.
Dunia tanpa Stanley bukanlah dunia karena tujuan hidup Reisya hanyalah Stanley. Segala hal yang dulu di lakukannya , semua yang di korbankannya, sekolah, keluarga,cita cita, harga diri, bahkan sampai mau menikah lagi juga agar tetap bersama Stanley, kalau Stanley tak bersamanya lagi untuk apa dia hidup.
Pikirannya yang sudah buntu membuat ia tak bisa berpikir lagi. Reisya berdiri , ia hendak melangkah ke jalan raya yang di penuhi lalu lalang bermacam kendaraan yang melaju kencang.
.
.
' Tanpa Stanley... Tak ada gunanya aku hidup '
.
.
" Reisya !!!" Suara keras itu memanggil namanya dan seseorang berlari menuju ke arahnya dan langsung memeluknya.
.
.
' Ini....ini kan... Bule itu... Luca Evrard Yousouffa....dia mencariku? '
.
.
" ( terima kasih Tuhan...aku menemukanmu ) " ucap Evrard .
.
.
' Kenapa dia mencariku.. Aku sudah kabur darinya...Apakah aku seberharga itu sampai dia seperti ini berusaha menemukanku '
.
.
Baju nya sampai basah dengan keringat. Nafasnya pun masih terengah. Ia seperti habis berlari marathon saja.
" Is..tri..ku... "
Mata Reisya berkaca kaca kembali mendengar ucapan Evrard yang terbata berusaha berbahasa indonesia walau lidahnya kaku. Satu kata tak lancar dengan logat tak jelas itu sungguh membuatnya terharu. Meski ia kabur meninggalkan bule itu tapi pria itu tetap mencarinya. Dia menganggapnya benar benar sebagai istrinya.