Oh My Boss

"Ini iPhone 15 pro max? Ini punya kamu?" Tanya Rima dengan tatapan mata yang kagum.

"Iya, aku baru beli beberapa hari yang lalu." Jawab Grace.

"Kenapa kau ganti handphone?" Tanya Jimmy yang merasa tak senang.

"Handphone ku sudah lama, jadi aku beli saja yang baru." Jawab Grace dengan senyuman. "Lagi pula, aku tidak seberuntung Erika yang mendapatkan pacar yang royal dan bisa membelikan ku handphone baru." Jawab Grace dengan senyuman di wajahnya.

Erika tersebut saat mendengar hal itu, Grace yang sudah selesai makan langsung bangkit dari tempat duduknya.

Di saat Grace pergi, Jimmy buru-buru mengejar Grace dan membawanya menjauh dari kerumunan orang.

"Kenapa kau membeli handphone mahal seperti itu?" Tanya Jimmy dengan nada kesal.

"Memangnya apa salah ku membeli handphone ini, lagi pula aku tidak menggunakan uang mu." Jelas Grace.

"Aku bukannya melarang mu untuk membeli handphone, tapi itu handphone mahal. Aku tidak suka jika kau menghambur-hamburkan uang mu untuk barang yang tidak berguna." Jelas Jimmy dengan nada lembut, ia ingin Grace mengerti jika apa yang ia lakukan semua demi kebaikan Grace.

"Iya, terimakasih kau sangat perhatian kepada ku." Jawab Grace.

"Tentu karena kau kekasih ku, jadi bagaimana jika kita menjual lagi handphone itu. Dan uangnya biar aku yang simpan." Ucap Jimmy dengan tangan yang meminta handphone milik Grace.

Grace terdiam dengan tatapan sedikit kesal, ia tersenyum seakan mengejek sikap tak tahu malu yang di miliki oleh kekasihnya.

"Tidak, aku tidak akan menjual handphone ini." Jelas Grace.

"Kenapa? Grace, handphone itu bahkan tidak akan kau gunakan. Untuk apa kau membeli handphone mahal, selagi kau bisa membeli handphone yang lebih murah." Jelas Jimmy.

"Itu bukan urusanmu, jika kau tidak suka. Maka kau boleh pergi dan jangan temui aku lagi." Jelas Grace.

"Kau ingin kembali putus dari ku?" Tanya Jimmy, ia menatap geram ke arah Grace.

Tangan kanannya sudah terangkat dan hendak memukul Grace, dan wanita itu hanya bisa memejamkan matanya dengan perasaan takut.

"Hei.. Hei.. Hei.. Apa yang sedang kau lakukan?" Lion tiba-tiba datang dengan tangan yang mencengkram erat pergelangan tangan Jimmy.

"Pak Lion." Jimmy terkejut saat melihat kedatangan Lion, apalagi Lion melihat apa yang akan ia lakukan pada Grace.

"Kau ingin menampar wanita ini?" Tanya Lion yang langsung menghempaskan tangan Jimmy dengan kasar.

"Tidak Pak Lion, anda salah paham." Jelas Jimmy.

"Aku paling benci kepada seorang pria yang suka main tangan dengan wanita, apalagi pria itu adalah karyawan di perusahaan ku." Jawab Lion dengan tatapan dingin.

Jimmy terdiam dengan perasaan takut, ia takut jika posisinya di perusahaan akan terancam.

"Tidak Pak Lion, saya tidak berniat melakukan hal itu. Lagi pula Grace adalah kekasih saya, dan saya sangat mencintainya dan mana mungkin saya melakukan hal itu. Grace katakan pada Pak Lion jika aku tidak berniat melakukan hal itu, tadi aku ingin menepuk nyamuk." Pinta Jimmy dengan tatapan memohon.

Grace terdiam, ia lalu melirik ke arah Lion. "Pak Lion, saya masih memiliki banyak urusan. Jadi saya pamit dulu." Jawab Grace yang langsung pergi meninggalkan Lion dan Jimmy begitu saja.

"Jimmy, pergilah ke bagian HRD. Dan ambil surat SP mu." Jawab Lion dengan tatapan dingin.

"Baik Pak Lion, saya mohon maaf." Ucap Jimmy dengan nada menyesal.

"Untuk apa meminta maaf kepada ku? Bukankah yang kau ingin tampar adalah wanita itu, dan harusnya dia yang mendapatkan kalimat maaf itu. Bukan aku." Jelas Lion dengan tatapan dingin, lalu ia langsung meninggalkan Jimmy begitu saja.

"