NovelToon NovelToon
MENIKAH KARENA PERJANJIAN

MENIKAH KARENA PERJANJIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: skyanggara

Apa yang akan kamu lakukan saat satu-satunya keluargamu menjadikanmu sebagai pelunas utang? Apakah kamu akan menerima?

Menikah atas dasar perjanjian akankah berakhir bahagia?

Ini adalah kisah fiktif berdasarkan karangan author semata. Jika nama, tempat, dan latar memiliki kesamaan berarti hanya kebetulan semata...

Salam hangat, Sky Anggara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyanggara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKP Chap 03 “Makan Siang Bersama”

Jam sudah menunjukkan pukul 12.05 siang yang menandakan sudah masuk jam istirahat kantor.

Beberapa karyawan mulai keluar berhamburan menuju arah parkir untuk makan siang bersama rekan yang lain.

Rudi dan Eca selalunya datang ke ruangan Tania yang berada di lantai bawah untuk mengajaknya makan siang bersama.

“Yuhuu TanTan.... Serius banget, Bu!” Pekik Eca saat memasuki ruangan itu.

Tania yang tadinya berfokus pada layar kini mulai memusatkan perhatiannya kepada dua rekan magangnya. Bahkan Tania hanya tertawa kecil mendengar penuturan Eca dan segera mematikan komputer.

Sedangkan Rudi tak usah di tanyakan lagi. Entah Rudi memiliki dendam pribadi seperti apa kepada Eca di masa lalu. Pasalnya semua hal yang dilakukan Eca di mata Rudi selalu salah.

“Tan, lo mau makan apa? Spesial hari ini gua yang traktir.” Ucap Rudi membuat Tania berbinar bahagia.

“Anjir... Kesambet apaan lo sampe mau traktir kita? Tapi, Btw thanks ya.” Ujar Eca tiba-tiba.

“Dihh... Najis banget gua traktir lo! Lagian ga denger tadi gua ngajak siapa? Gua cuma nanya ke Tania bukan lo.” Ejek Rudi puas setelah melihat raut masam dari rivalnya.

Lagi dan lagi Tania hanya bisa menghela nafas melihat pertengkaran kedua temannya.

Sepertinya mereka harus dipisahkan jarak radius 500 meter agar tak berselisih.

“Yaudah sih, traktir dua orang gak buat bokap lu bangkrut kali. Gua independent women jadi bisa bayar sendiri.” Eca sedikit kesal dengan perkataan Rudi tadi.

Tetapi sepertinya Rudi selalu saja memiliki celah untuk menyulut kemarahan Eca.

“Iyaa Caa, gua percaya banget lo independent women tapi dalam hal ngabisin duit orang tua.”

Terkadang Tania merasa sedikit iri dengan kehidupan Eca juga Rudi. Mereka mendapat kasih sayang dan finansial yang cukup.

Tania tau jika setiap orang tua memiliki cara tersendiri dalam memberikan kasih sayang kepada anak-anak mereka. Seperti halnya dengan Eca juga Rudi.

Orang tua mereka selalu memberikan apapun yang mereka berdua mau tetapi sebagai imbalan mereka tak begitu memiliki waktu bersama dengan orang tua mereka.

Mungkin jika Tania berada di posisi mereka berdua, ia akan semaksimal mungkin menghabiskan waktu bersama keluarga terdekat.

Melihat keterdiaman Tania membuat Rudi dan Eca saling bertatapan satu sama lain dan segera mengalihkan pembicaraan.

“TanTan cantik, yuk kita keluar makan. Kali ini biar gua yang traktir, termasuk si mata empat. Cihh... Traktir orang kok nanggung banget.” Jelas Eca dan segera menarik tangan Tania yang masih duduk di kursinya.

Sedangkan Rudi ia sedikit tersenyum licik karena Eca bersedia mentraktir dirinya dan Tania. Entah apa yang di rencanakan olehnya.

•••

Mereka bertiga memutuskan untuk makan di salah satu Cafe ternama di kota itu. Cafe yang menyediakan menu Western dan juga chinese food.

“Muka lo kok ditekuk gitu Caa? Lo gak ikhlas neraktir kita ya?” Tanya Rudi dengan tampang polosnya.

Percayalah tangan Eca rasanya gatal ingin memukul si mata empat itu menggunakan nampan.

Rudi adalah definisi orang yang tak tau diri. Lihat saja, dia saat ini memesan tak hanya satu tetapi lima makanan yang paling mahal di cafe itu. Berbanding terbalik dengan Tania yang hanya memesan satu menu dan begitupun Eca.

“Heh bangsatt... Lo kalo di traktir sama orang minimal nyadar diri monyet. Gila aja lo mesen paling banyak mana harganya 3 kali lipet dari yang kita pesen.” Kesal Eca dan memasukkan dengan kasar kentang goreng ke dalam mulutnya.

Total keseluruhan bill yang harus di bayar Eca hampir 2 juta, dan itu hanya MAKAN SIANG SAJA!!! Pelakunya sudah pasti kalian tau dia siapa.

Padahal dia sudah menyiapkan uang cash sebesar 300 ribu tapi ujung-ujungnya ia harus menggunakan kartu debitnya.

“Fix ini yang pertama dan terakhir kalinya gua traktir lo. Gak mau lagi gua pokoknya.” Jelas Eca jujur yang membuat Rudi tertawa puas.

Niat hati Rudi ingin menjahili Eca sesekali. Mungkin lain kali akan ia ganti.

Saat mereka tengah menikmati santapan makan siang diselingi sedikit pertengkaran, seorang pria dengan seragam polisi datang menghampiri mereka bertiga.

“Kamu makan disini juga?”

Tatapan mereka bertiga fokus pada pria yang berbicara tadi. Eca spontan terbatuk-batuk melihat ketampanan pria berseragam polisi itu.

Uhhukk...

Uhhukkk....

“Eh, Caa minum dulu!!” Ujar Tania sembari memberikan jus kepada Eca.

Tanpa ijin, pak polisi itu duduk di samping Rudi dan berhadapan langsung dengan Tania.

“Kalau aja tau kan kita bisa bareng perginya!” Ucap pria yang tak lain adalah Surya yang menatap Tania dengan senyum manisnya.

Eca tak dapat menyembunyikan raut wajah heran saat menangkap interaksi polisi tampan itu yang pertanyaannya seakan bertuju pada satu orang saja.

“B-bapak siapa ya? Bapak kenal sama temen saya?” Tanya Eca.

“Mungkin??? Menurut kamu gimana dek?” Tanya Surya dengan menatap lekat Tania.

Entah mengapa situasinya menjadi kikuk seperti ini.

“Ini bapak yang tadi minta berkas bukan?”

“Haha... Iya!! Kirain kamu udah lupa.”

‘Anjirlah... Tania bisa nyantol bapak polisi, mana ganteng banget lagi....’ Batin Eca bangga.

“Wuihhh... Kita satu tempat kerja ternyata pak, btw saya Rebecca Anastasia dan bapak bisa panggil Eca temennya Tania. Saya magang di ruangan atas sama si mata em---Ehh maksud saya Rudi, cowok yang duduk di samping bapak hehe...” Lanjut Eca dengan tersenyum malu-malu.

Sedangkan Rudi hanya memutar mata malas melihat tingkah Eca. Meski baru berteman sebentar dengan Eca, sepertinya Rudi sudah tau seperti apa akal busuk Eca saat melihat pria tampan. Terlebih pria itu berseragam abdi negara.

“Bapak gak usah liat monyet ini, ntar mata bapak katarak lagi.”

Ucapan ceplas ceplos Rudi mendapat tatapan tajam dari Eca, sedangkan Surya hanya bisa tertawa melihat mereka yang sangat menghibur.

“Kalian akrab banget ya, jangan-jangan kalian jodoh?” Tanya Surya.

“Ogah!!”

“Najis!!!”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Nasriah
uuuuupp penulisnya ini kmna msh liburan kah /Grin/
Nasriah
kok gak up up ini yah
Nasriah
up up up... dikit banget...
Nasriah
up
Nasriah
uuuuupppppppp
Nasriah
upnya sedikit2 pembaca tdk puas... nnti pembacanya lari...
Nasriah
up... pelit banget up-nya
Nasriah
up up up... banyak2...
Nasriah
up up up
Nasriah
up banyak2 5 episode bgtu
Nasriah
up
Nasriah
up banyak2
Nasriah
up-nya jng sedikit2, buat penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!