NovelToon NovelToon
Siswa Berandalan Bertarung Untuk Mencapai Puncak

Siswa Berandalan Bertarung Untuk Mencapai Puncak

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Teen School/College / Persahabatan / Anime / Preman
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Setsuna Ernesta Kagami

Aren adalah seorang murid SMA di Bekasi, sebuah sekolah yang hampir seluruh siswanya adalah laki-laki dan gemar berkelahi. Dalam lingkungan yang keras dan penuh persaingan ini, Aren lebih memilih menikmati ketenangan dan menghindari konflik. Namun, SMA Bekasi memiliki sistem unik di mana siswa terkuat menjadi pemimpin, menguasai sekolah dengan kekuasaan absolut.

Meskipun tidak tertarik pada kekuasaan, kehidupan Aren mulai berubah ketika ia terus-menerus terseret ke dalam masalah yang tak bisa dihindarinya. Konflik demi konflik yang dihadapinya menguji batas kesabarannya. Keadaan yang awalnya terlihat membosankan mulai menjadi lebih menarik dan penuh tantangan.

Apakah Aren akan tetap bertahan dengan prinsipnya, atau akankah ia terpaksa naik ke puncak kekuasaan sekolah? Perjalanan Aren dalam mengarungi dunia keras SMA Bekasi akan menentukan jawabannya.

#Soundtrack Yang Cocok Saat Baca
- [Unbreakable] GenerationsXTheRampage
- [Jump Around] DobermanInfinity
- [Break Into The Dark]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Meremehkan Rocki! (Arc-Geng Motor Bagian 1)

Max Logan, dengan tubuhnya yang kekar dan kepala botak yang berkilau di bawah cahaya lampu klub malam, berdiri dengan penuh percaya diri di antara kerumunan.

Dia mengenakan jaket kulit hitam yang tampak kotor dan usang, memberikan kesan seorang veteran yang sudah lama bergelut dalam dunia kekerasan jalanan.

Di tangan kirinya, dia menggenggam botol alkohol setengah kosong, sementara tangan kanannya menunjuk ke arah Rocki dengan penuh antusiasme.

Max Logan, bersama dengan saudara kembarnya, memiliki aura yang mengintimidasi.

Wajahnya dihiasi oleh beberapa luka dan bekas pertarungan, menandakan kehidupan yang penuh dengan kekerasan. Matanya menyala dengan semangat kegembiraan yang hampir mengerikan, seperti seorang anak kecil yang menemukan mainan baru.

Ketika dia melihat Rocki turun dari truk dengan gaya yang agak sempoyongan, Max Logan tertawa keras, suaranya bergema di antara kerumunan geng motor. "Hey, Rocki! Udah siap buat dipukul lagi, hah?" teriaknya dengan nada mengejek.

Max Logan adalah tipikal pemimpin yang suka memamerkan kekuatannya dan menikmati setiap momen ketegangan dan kekacauan. Dia menggoyangkan botol alkoholnya di udara, menumpahkan beberapa tetes yang bercampur dengan hujan yang masih turun. Sorak sorai dan tawa dari anggota geng motor lainnya menyertai ejekannya, menciptakan suasana yang penuh dengan ketegangan dan antisipasi.

Dengan mata yang tajam dan senyum lebar yang menampilkan giginya yang kuning, Max Logan terlihat sangat siap untuk pertarungan besar yang akan datang. Dia menantang Rocki dengan sikapnya yang provokatif, membuat suasana semakin tegang di tengah hujan deras yang terus mengguyur.

Bule, dengan tubuh kekar dan wajah yang penuh bekas luka, berjalan mendekati Max Logan dengan langkah yang mantap.

Jaket kulit hitamnya berderit saat dia bergerak, menunjukkan otot-ototnya yang tegang. Wajahnya serius, matanya menyipit di bawah lampu neon klub malam yang berpendar. Hujan deras terus turun, membuat jalanan licin dan suasana semakin tegang.

Max Logan masih tertawa keras saat Bule tiba di sampingnya. Tanpa banyak basa-basi, Bule mengeplak kepala botak Max dengan keras, menghasilkan bunyi "plak" yang jelas terdengar di tengah kerumunan.

Kepala Max sedikit terlempar ke depan karena kerasnya pukulan itu. Tawa Max terhenti seketika, dan dia menoleh ke Bule dengan mata yang melebar.

Bule menatap Max dengan pandangan tajam. "Hei, botak! Ini bukan waktunya bercanda," katanya dengan suara yang dalam dan penuh otoritas. "lu harus habisi mereka, sekarang! SMA Kemayoran nggak bisa dibiarkan lolos begitu saja!"

Max Logan mengangguk cepat, masih memegang botol alkohol di tangan kirinya. Wajahnya berubah serius, menghilangkan senyum ejekannya. "Oke, oke, gue ngerti," jawab Max, suaranya sekarang lebih tenang namun penuh kharisma. Dia memandang kerumunan SMA Kemayoran yang berdiri di seberang.

Bule melangkah mundur, membiarkan Max maju. Max, dengan tubuh kekarnya yang terlihat semakin mengancam di bawah cahaya neon dan hujan yang deras, mengangkat botol alkoholnya. "Ayo, anak-anak! Kita tunjukin mereka siapa yang berkuasa di sini!" teriaknya dengan suara yang menggema.

Rocki, dengan semangat berkobar dan ingin segera mengatur strategi, memutuskan untuk melawan kekuatan Logan bersaudara disana.

Dia mengambil langkah maju, mendekati kerumunan dan mengangkat kedua lengannya di dekat mulutnya, berteriak sekuat tenaga agar suaranya terdengar di tengah keributan dan hujan deras.

"Oi, Ash! Maaf Logan bersaudara buat gue ya! Lu berdua ambil sisanya!" teriak Rocki, suaranya bergema di tengah suasana kacau. Wajahnya menunjukkan tekad kuat, matanya penuh determinasi untuk memenangkan pertarungan ini.

Ash, yang mendengar teriakan itu, berhenti sejenak. Dia menoleh dan menatap Rocki dengan ekspresi yang berubah sedikit, dari serius menjadi sedikit tersenyum. Senyum sinisnya mengembang di wajahnya yang basah kuyup karena hujan.

Ash mengangguk perlahan, memahami niat Rocki.

Dengan nada suara yang tenang namun penuh percaya diri, Ash berteriak kembali, "Bodoh! Lakukan saja sesukamu!" Seruan itu mengalir deras di tengah gemuruh hujan dan keributan.

Rocki, yang berada di garis depan, mengarahkan pandangannya ke arah gerbang di mana geng motor berkumpul. Dengan suara yang menggema, dia berteriak, "Ayo anak-anak! Hajar mereka semua!"

Seruan Rocki disambut dengan sorakan semangat dari anak buahnya.

...IKUZO TEMERA !!...

Tanpa ragu, mereka berlari maju, menerjang anggota geng motor yang berada di dekat gerbang. Derap langkah kaki mereka menciptakan gemuruh di tengah hujan deras, suara yang menambah intensitas medan pertempuran.

Rocki, dengan kecepatan dan kelincahan yang luar biasa, melesat melalui celah-celah yang tercipta di antara perkelahian.

Setiap kali ada anggota geng motor yang mencoba menghalanginya, dia menumbangkan mereka dengan pukulan cepat dan tepat, memanfaatkan momentum untuk terus bergerak maju.

Tubuhnya bergerak seperti angin, cepat dan tak terduga, menyapu bersih musuh-musuh yang menghalanginya.

Matanya tertuju pada dua sosok di kejauhan Jax dan Max Logan. Dengan tekad penuh dendam, Rocki terus berlari, menumbangkan setiap lawan yang berani berdiri di jalannya.

Sesekali dia menghindari serangan, sesekali dia melancarkan serangan balik yang mematikan. Gerakannya lincah, hampir seperti tarian perang di tengah kekacauan.

Ketika dia semakin mendekati Jax dan Max Logan, Rocki merasakan adrenalin memuncak. Hujan deras membasahi tubuhnya, tetapi dia tak tergoyahkan.

Wajahnya menampilkan ekspresi penuh tekad dan penuh dendam. Dia tahu bahwa menghadapi Logan bersaudara bukanlah tugas mudah, tetapi dia siap menghadapinya dengan segala kekuatan yang dimilikinya. Termasuk untuk membalas perbuatan mereka terhadap Zein.

Dalam kerumunan yang kacau dan penuh kekerasan itu, Rocki terus melawan, simbol keberanian dan kekuatan dari SMA Kemayoran.

Disisi lain. Aren berdiri di tengah kerumunan yang semakin memanas, hujan deras mengguyur tubuhnya.

Rambut hitamnya basah dan menempel di wajah, namun mata tajamnya memancarkan semangat tak terhentikan. Di sekelilingnya, pertempuran mulai memuncak, dengan suara teriakan, pukulan, dan benturan senjata terdengar di mana-mana.

Tapi di tengah kekacauan itu, Aren tetap tenang, seolah menikmati setiap detiknya.

Dia melihat ke arah Rocki yang menerjang maju, diikuti oleh anak buahnya yang bersemangat. Aren menyeringai, senyuman penuh percaya diri dan sedikit kegilaan muncul di bibirnya.

Kemudian, tatapannya beralih ke Bule, yang berdiri tidak jauh darinya. Bule, dengan posturnya yang tegap dan wajah yang dipenuhi kemarahan, membalas tatapan Aren. Di antara mereka, aura perseteruan terasa begitu kuat.

Suasana semakin kacau. Anak-anak buah dari kedua belah pihak saling bertarung dengan brutal, tanah yang licin akibat hujan membuat setiap langkah terasa berat. Jeritan kesakitan dan teriakan penuh amarah mengisi udara, menciptakan simfoni kekacauan yang menggema di sekeliling.

Aren menarik napas dalam-dalam, menenangkan dirinya meskipun adrenalinnya memuncak. Dia berjalan perlahan mendekati Bule, matanya tetap terkunci pada lawannya. "Bule," kata Aren dengan suara tenang namun penuh determinasi, "Kali ini, aku akan memastikan kau tidak bisa bangkit lagi!"

Bule menyeringai sinis, matanya menyala dengan kebencian. "Bocah tengik seperti kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku lagi!" balasnya, suaranya penuh ejekan.

Kedua orang itu saling menatap tajam, suasana di sekitar mereka semakin memanas. Hujan deras dan kilat yang menyambar menambah dramatisnya momen itu. Di tengah medan perang yang kacau, Aren dan Bule berdiri sebagai pusat gravitasi.

1
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
seru dan semakin menantang..
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
cerita yg menarik..
good job..👍
Zhongwen Ji Xiang Tou Shen
menarik, jgn hiatus dlu, selesaikan cerita ini sampai tamat../Determined//Determined//Determined/
Dzkii Flame
MANTAPPP GASS TRS THOR DITUNGGU UPDATENYA! 💗
Katsumi
bang jangan Hiatus ya bang😮‍💨 lagi seru-serunya
S.E Kagami: Okie dokie
total 1 replies
mochamad ribut
lanjutkan
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
Jimmy Avolution
ayo thor
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjutkan
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
ceritanya kok gk ada keluarga Thor...

Suasana dirumah bersama ortu...
S.E Kagami: Fokus ke genre kak hehe.
total 1 replies
Jimmy Avolution
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!