"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11
Ayra pun sampai di Sekolah diantar oleh Pak Akbar supir Ibu Dewi Anjani.
"Assalamu'alaikum Pak" ucap Ayra menyapa Pak Arkana
"Waalaikumussalam... hei Ayra,masuk mi' kerja? kemarin ijin kemana ki'?" tanya Pak Arkana lagi
"Ada keperluan keluarga mendadak Pak" jawab Ayra
"Oke,lanjutkan mi' tugas ta' lagi" ucap Pak Arkana
Ayra pun mulai sibuk mematut layar laptopnya.
Kapten Zayden mulai merasa bosan di kamar seorang diri.
"Kenapa lama sekali Ayra ini kembali,na sudah dari tadi ke Sekolah nya" gumam Kapten Zayden seraya mengutak-atik ponselnya
"Kapan pulang? lamanya" tulis Kapten Zayden dalam pesannya kepada Ayra
Namun tak kunjung berbalas,Kapten Zayden pun menelpon Emiliana,sama tidak ada jawaban. akhirnya Kapten Zayden menelpon sang Mama via video call.
"Halo Assalamu'alaikum... bagaimana liburan ta' Puang Dewi Anjani?" ucap Zayden
"Hhhmmm... Waalaikumussalam anakku sayang, seru lah liburan bareng Etta' ta',bagaimana mi' kabar ta'? sendiri ki' na? Ayra ke Sekolah kah?" tanya Ibu Dewi Anjani lagi
"Iya,sendiri ka' Ma,Ayra tega tinggalkan ka' sendiri sakit di rumah sakit begini" ucap Kapten Zayden pura-pura sedih
"Ededeee... kenapa bisa,na baru ji' berapa jam pergi Ayra,sudah gelisah mi' ki',mulai rindu ya" ledek sang Mama
"Ededeee... mulai ki' lagi Puang Dewi Anjani... adikku itu Ayra,jangan ki' lagi susun strategi aneh-aneh yaaa" ucap Kapten Zayden seolah sudah bisa menebak arah pikiran sang Mama
Ibu Dewi Anjani hanya tertawa lebar.
"Tunggu mi' Mama pulang Pak Kapten" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
"Ma... lama-lama mi' ki' di sana,tidak masalah ji' tojeng' ka' " ucap Kapten Zayden meringis
Ibu Dewi Anjani pun kembali tertawa lebar melihat ekspresi sang putra
"Sehat-sehat ki' Nak ya,tunggu mi' Mama sama Etta', in shaa Allah minggu ini sudah sampai tanah air" ucap Ibu Dewi Anjani
"Iye,salama' ki' Mama sama Etta' salam ku sama Etta' ku,mana ji' Etta' kenapa gak kelihatan?" ucap Kapten Zayden
"Itu,Etta' enak-enak berenang" ucap Ibu Dewi Anjani seraya mengarahkan kameranya kearah sang Etta'
"Wuiihhh... jago na' Etta',sehat-sehat ki' Etta'..." seru Kapten Zayden lagi
Setelah telpon terputus,masuklah pesan dari Ayra dan Emiliana. tanpa sadar Kapten Zayden terburu-buru membuka pesan dari Ayra terlebih dahulu.
"Sudah dijalan ka' Kak,ada yang mau kita pesan kah?" tulis pesan Ayra
"Hhhmmm... cepat ki' saja pulang sayang,rindu ki' eee..." ledek Kapten Zayden membalas pesan Ayra
Ayra pun membalas dengan emoticon muntah dan kepalan tinju.
Zayden tertawa lebar membaca itu.
Ponselnya tiba-tiba berdering,nama Emiliana nampak menari dilayar ponselnya itu.
"Astaghfirullah... sampai lupa balas pesannya Ibu Negara,mati mi' ja' " gumam Kapten Zayden seraya membetulkan suaranya
"Halo sayang... Assalamu'alaikum" ucap Kapten Zayden dengan suara selemah mungkin
"Halo,kenapa tidak dibalas pesanku cepat deh... na online ji' ki' ku liat" omel Emiliana
"Maafkan ka' sayang... lagi bicara sama Komandan kodong" jawab Kapten Zayden mulai bohong
"Dehhh... iya sudah,bagaimana mi' keadaan ta'?" tanya Emiliana lagi
"Alhamdulillah baik mi' sayang,mau ma' minta pulang ke rumah besok deh,malas di rumah sakit sepi ka' sendiri" ucap Kapten Zayden
"Kemana memang Ayra kah,tidak ada disitu temani ki'?" tanya Emiliana lagi
"Berangkat kerja tadi sayang,kasian sudah mi' ijin kemarin kan" jawab Kapten Zayden
"Hhhmmm oke lah kalau begitu" ucap Emiliana lagi
Kapten Zayden pun segera membalas pesan Ayra setelah Emiliana menutup telponnya
"Beli ki' saja bakso sama martabak Holand,mau ka' makan itu kurasa" tulis Kapten Zayden
Sesaat kemudian Ayra membalas pesan itu
"Terlambat ki' Kak,sudah di parkiran ka',maafkan ka' " balas Ayra
Kapten Zayden pun cemberut.
Pintu pun terbuka,Ayra nampak muncul dengan membawa bungkusan.
"Assalamu'alaikum..." ucapnya pelan
"Waalaikumussalam... kenapa lama sekali ki'?" tanya Kapten Zayden
"Yaaa... namanya juga kerja,ya lama ki' itu,masih sore ji' juga ini Kak,ini ku belikan ki' ikan pallu' mara' Kakap merah,tidak boleh ki' dulu makan yang pedas-pedas dan berminyak kan,jadi ini saja dulu yaaa" ucap Ayra seraya menyiapkan makanan
Kapten Zayden hanya diam.
Setelah makanan siap,Ayra pun masuk ke kamar mandi.
"Kenapa lagi itu orang,na diam terus lagi,mojjo' mi' lagi,gegara makanan ji',marewa' sekali ki'" gumam Ayra
Meskipun dengan hati merajuk,Kapten Zayden pun tetap memakan ikan pallu' mara' itu dengan lahap.
Keesokan harinya
Setelah debat yang panjang,akhirnya Dokter mengijinkan Kapten Zayden pulang,dengan syarat harus tetap istirahat dan menjaga makanannya.
"Tidur mi' dulu Kak,ku masak kan ki' dulu bubur na' " ucap Ayra seraya meletakkan tas
"Malas ka' tidur terus,mau duduk saja disini" ucap Kapten Zayden seraya duduk didepan TV dan meraih remote TV
Ayra hanya menarik nafas panjang dan berlalu ke dapur.
Kapten Zayden sesekali mencuri lirik kearah Ayra yang sedang memasak bubur.
"Masak apa ki' Puang Ayra?" tanya Wa' Tati
"Buburnya Pak Kapten,harus ki' makan bubur dulu, nanti masakkan ikan pallu' mara' yaaa Wa',jangan ki' bikin pedas dan jangan terlalu kecut juga" ucap Ayra
"Beres Puang Ayra cantik" jawab Wa' Tati
Ayra pun menemani Kapten Zayden makan didepan TV,hingga tertidur.
"Hhhmmm... maafkan ka' Ayra adikku jadi capek ki' urus ka' " ucap Kapten Zayden seraya menutup tubuh Ayra dengan selimut.
*Tojeng' artinya sumpah atau serius
*Tabe' artinya permisi
*Mojjo' artinya merajuk
*Marewa' artinya rempong atau cerewet
