NovelToon NovelToon
Alexander, The Hidden CEO

Alexander, The Hidden CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi
Popularitas:618.9k
Nilai: 5
Nama Author: PimCherry

Malam Ulang Tahun Pearly Hazel Willfred yang ke lima belas, menjadi malam yang tak akan terlupakan baginya. Seorang gadis lain datang dan mengaku sebagai putri kandung Keluarga Willfred.

Pearl pun kembali pada keluarga aslinya tapi kembali melarikan diri, hingga ia bertemu kembali dengan sosok pria yang selalu ia dekati di sekolah.

Alexander Marshall, menjadi sosok penolong bagi Pearl dan juga seorang ketua geng motor. Dengan bantuan Alex, Pearl kembali ke sekolah, tanpa mengetahui sosok sebenarnya dari seorang Alex.

* note : ini adalah novel misi dari NT. Alur cerita tiap bab berasal dari pihak NT, author hanya membantu mengembangkan melalui narasi dan percakapan, juga disesuaikan dengan latar belakang yang diambil oleh author. Terima kasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI KE KELUARGA ASAL

Kepergian Pearl dari restoran membuat kegaduhan. Hal itu membuat Nyonya Lady jadi menyalahkan dirinya sendiri, hingga jatuh pingsan. Pearl yang pulang sendiri ke Kediaman Keluarga Willfred, kaget dengan kondisi ibunya itu.

"Mom ...," Pearl menapaki beberapa anak tangga ingin melihat kondisi ibunya, tapi Merva langsung menyusulnya.

"Kamu jahat! Kamu membuat Mommy pingsan. Kamu sengaja ya melakukan itu? Apa kamu tidak suka aku ada di sini? Kamu takut aku mengambil milikmu?" Merva kini mulai menangis hingga pipinya basah.

Ia memegang sebelah bahu Pearl agar gadis itu menoleh ke arahnya. Pearl yang merasakan pegangan di bahunya pun segera menoleh, "Apa maksudmu?"

Namun, ketika melihat ada seseorang yang datang, Merva berpura pura jatuh dari tangga, hingga menimbulkan suara yang sedikit kencang.

"Ahhhh ...," Merva meringis kesakitan ketika merasakan kakinya terkilir.

"Merva," Pearl ingin mendekati Merva dan membantunya, tapi Brian yang baru datang dari area belakang rumah langsung mendekati Merva.

"Kamu tidak apa apa?" tanya Brian yang baru kali ini menunjukkan kekhawatiran pada Merva.

"Kakiku sakit, Kak. Kak, apa lebih baik aku pergi saja?" tanya Merva.

"Apa maksudmu?" tanya Brian.

"Pearl tidak menyukai keberadaanku di sini dan aku tak ingin dianggap mengambil posisinya. Apa lebih baik aku pergi saja? Aku juga membuat Mommy pingsan ... ini semua karena keberadaanku di sini," Merva menitikkan air mata sambil memegang bagian kakinya yang terkilir.

Dari lantai atas, tampak Nyonya Lady yang sepertinya sudah sadar. Ia melihat bahwa Pearl sudah kembali. Ia tersenyum, tapi matanya menangkap sosok Merva yang berada di lantai dengan Brian di dekatnya.

"Kamu terjatuh?" tanya Nyonya Lady.

"Hanya terkilir saja, Mom. Sepertinya aku kurang hati hati saat menaiki tangga tadi. Apa Mommy sudah sehat? Aku sangat mengkhawatirkan Mommy," ucap Merva.

Nyonya Lady memeluk putri kandungnya itu dengan erat, "Terima kasih sudah mengkhawatirkan Mommy. Maaf jika selama ini Mommy tak ada untukmu, tapi yakinlah bahwa mulai hari ini, Mommy akan selalu ada untukmu dan menyayangimu."

Pearl melihat betapa bahagia menjadi Merva, seperti dirinya dulu. Namun, kini ia bukanlah siapa siapa. Ia hanya orang asing yang tak sengaja diangkat anak oleh Keluarga Willfred. Sudah seharusnya ia sadar diri dan mundur dari apa yang bukan miliknya.

*****

Di dalam kamar tidurnya, Pearl duduk di tepi tempat tidurnya. Ia melamun sendiri. Di dalam kepalanya, ia mulai berpikir dan berencana, apa yang harus ia lakukan setelah ini. Tak mungkin ia terus berada di sana karena ia bukan putri kandung Keluarga Willfred.

Saat makan malam bersama, Pearl memberanikan diri untuk berbicara.

"Dad, Mom, bolehkah aku mengatakan sesuatu?" tanya Pearl.

"Ada apa, Pearl? Katakanlah," ucap Tuan Willfred.

"Terima kasih sudah menyayangiku, terima kasih sudah menjagaku, meski ternyata aku bukanlah putri kandung kalian. Maafkan aku jika selama ini aku berbuat salah atau menyakiti kalian," ucap Pearl.

"Apa maksudmu, Pearl? Kamu tak perlu mengatakan itu, kamu akan selalu menjadi putri kami," ucap Tuan Willfred lagi.

"Ini bukan tempatku lagi, Dad. Aku akan kembali kepada keluargaku yang sebenarnya. Mereka juga pasti merindukanku, seperti kalian pada Merva."

"Akhirnya ia sadar diri dan mau meninggalkan tempat ini. Seharusnya itu kamu lakukan sejak tadi siang. Kamu tidak perlu kembali ke sini," batin Merva.

"Kamu yakin? Kamu masih bisa tinggal di sini, Pearl. Kami menerimamu dengan tangan terbuka," ucap Nyonya Lady.

"Terima kasih banyak. Bolehkah aku meminta satu hal lagi?" tanya Pearl.

"Tentu saja, Pearl. Katakanlah," ucap Tuan Willfred.

"Bolehkah aku tetap bersekolah? Sampai aku menemukan sekolah baru nantinya."

"Kamu akan tetap bersekolah di sana sampai kamu lulus, sayang. Dad akan membayar biaya sekolahmu. Jangan khawatir akan hal itu," ucap Tuan Willfred.

"Thank you, Dad."

Merva tak suka jika Pearl masih bisa bersekolah, apalagi sekolah yang mahal karena khusus untuk anak anak orang kaya.

*****

Pearl membawa sebuah koper yang berisi pakaian dan buku buku sekolahnya. Ia menggunakan taksi online untuk mengantarkannya ke sebuah rumah, sesuai dengan alamat yang diberikan olen Merva. Saat Pearl memutuskan untuk kembali pada keluarga asalnya, Merva dengan cepat memberikan alamatnya.

Ia berdiri di depan sebuah rumah yang terlihat begitu tua dan kecil. Halaman rumah tersebut penuh dengan sampah yang berserakan, membuatnya enggan untuk masuk. Namun tiba tiba seorang wanita paruh baya dengan sebagian rambut yang telah memutih keluar dari dalam rumah itu sambil berteriak.

"Gadis itu memang tidak tahu diuntung! Sudah bagus aku mau merawatnya, masih kabur saja!" gerutu Sarah. Wanita itu menghentikan langkahnya ketika melihat keberadaan Pearl di depan rumahnya.

"Ben!" Sarah memanggil suaminya yang masih berada di dalam rumah agar segera keluar.

Ben yang masih dalam keadaan setengah mabuk, keluar dari dalam rumah. Pakaiannya terlihat robek di beberapa bagian dan mata pria itu terlihat memerah. Ia menatap ke arah Sarah yang memanggilnya.

"Ada apa memanggilku?" tanya Ben.

"Sepertinya mereka sudah kembali bertukar tempat," jawab Sarah.

Prangggg!!!

Ben membanting botol minuman yang ia pegang ke lantai batu yang ia pijak saat ini, "perempuan lagi?! Apa kamu tidak bisa melahirkan anak laki laki, hah?! Aku tak butuh anak perempuan, aku hanya ingin anak laki laki. Anak perempuan itu tak ada gunanya, sama sepertimu yang tak ada gunanya di rumah ini!" ujar Ben.

Baru sampai di sana, Pearl sudah merasakan sakit hati yang luar biasa. Keluarganya tak menyambut dirinya seperti Keluarga Willfred menyambut Merva. Mungkin hal ini jugalah yang membuat Merva pergi dari rumah dan mencari orang tua kandungnya.

Sarah yang mendengar itu pun berdecak kesal, "Memangnya kamu itu berguna?! Dasar tua bangka tak tahu diuntung!"

Setelah perdebatan itu, Sarah langsung membuka pintu pagar kecil itu dan menarik koper serta tangan Pearl. Ia mendorong koper yang dibawa Pearl ke samping, kemudian meminta Pearl untuk membantunya.

"Daripada kamu berdiri diam seperti itu, lebih baik kamu membersihkannya! Sudah beberapa hari rumah ini tidak dibersihkan. Kamu sudah cukup hidup nyaman selama lima belas tahun, sekarang kembalilah pada kenyataan!" ucap Sarah yang melemparkan sebuah pengki kecil dan sebuah sapu. Ia menyuruh Pearl untuk membersihkan halaman depan yang penuh dengan sampah.

"Apakah kehidupan seperti ini yang seharusnya kujalani? Aku ingin pulang," gumam Pearl pelan, tapi masih terdengar oleh Sarah.

"Tidak usah menangis! Jangan menjadi cengeng dan manja. Setelah pekerjaan ini selesai, segera bersihkan bagian dalam. Aku mau tidur! Oya kamarmu di sana," Sarah menunjuk sebuah pintu kayu berwarna coklat dengan beberapa bagian yang sudah terkelupas.

Hati Pearl terasa sangat sakit sekali. Kehidupannya langsung berubah seratus delapan puluh derajat dalam semalam.

"Aku merindukan Daddy, Mommy, dan Kak Brian," batin Pearl.

🧡 🧡 🧡

1
lizulfa anjani
bingung bukan alex dan ava itu anaknya axton
Alfa Hana
aku bingung sama cerita ini bukane alex itu anaknnya axton yaa kok disini alex jadi anaknya alvin,
Ita rahmawati
suka 🥰🥰
Ita rahmawati
sukurin 🤣🤣🤣
Ita rahmawati
tuh krn kecerobohanmu pearl 🙄🙄
Ita rahmawati
dasar si pearl byk polah bgt sih
Ita rahmawati
jgn seneng dulu lex,,diem² nti tau2 kabur lg si pearl nya 🤣🤣
Ita rahmawati
eh knp di bobol srkrg lex 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
klopun marva emg anak kandung kaluan tp kan di dari bayi sampe 15 th hidup sm org gk bner ya wajarlah klo kelakuan buruknya udh meresap kejiwa dn raganya bgtupun dg pearl meski bkn anak kndung kalian tp dia gk akn lupa sm ajaran kebaikan dari kalian 😔😔
Ita rahmawati
yg salah bkn merva tp kamu lex krn kamu bodoh,,dh mudahnya setuju aj dijodohin bahkan sampe nikah sm merva,,sampe kpn pun akn membekas tuh selamanha kamu meski udh cerai ytep mantan suami merva 😏😏
Ita rahmawati
majan tuh mantu setaramu 😡
Ita rahmawati
wes mbuh lah gk tau haris bener apa gk tp yg pasti saat ini aku juga setuju klobpearl pergi jauh dari alex 😔😔
Ita rahmawati
pasti akn tau lah aneh,,tau sendiri si merva nikah sm kamu cuma buat nyakitin pearl kd gmnapun cranya pasti akn dia bua t pearl tau,,tp anehnya kan merva masih sekolah kok bisa nikah dg mewah dn gk dirahasiakan ya 🤔🤫
Ita rahmawati
gk kebayang klo pear sampe tau 😭😭😭😭
Ita rahmawati
kok bgtu 😔
Ita rahmawati
enak aja main minta jodohin
Ita rahmawati
bknnya 4 temennya alex itu utusan bpknya kan,,hrusnya si alvin udh tau dong seperti apa si pearl 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
knp bpknya alex ganti jd alvin lg 🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣
itu bpknya kok bosa blg pearl bkn gadis baik²,,hrusnya dia udh nyelidikin kan,,sekelas bpknya alex lho masa gk tau apa² 🙄🙄
Ita rahmawati
makanya pear jgn diladenin org kyk gtu,,apalagi kamu sendirian 🤦‍♀️🤦‍♀️
Ita rahmawati
makan tuh anak kandung kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!