tentang Gueen, wanita 18 tahun yang terpaksa harus tinggal dengan kakak tirinya karena sebuah alasan.
hidup Gueen di penuhi dengan lika-liku yang menyakitkan. Dia berpikir tinggal dengan Kalindra yang tak lain Kakak tirinya akan membuat hidupnya jauh lebih baik, tapi ternyata tidak.
Kalindra malah membencinya. Setiap hari dilalui Gueen dengan makian-makian dan makian. Karena KaIindra sangat membenci Gueen, karena dulu Ibu Gueen merebut ayahnya hingga sekarang dia melampiaskan amarah dan kekesalannya pada adik tirinya.
Berbeda dengan Kalindra yang membenci Gueen, Gueen malah mempunyai perasaan yang aneh pada kakanya sendiri. Bukan perasaan semacam sayang adik pada kakanya tapi perasaan yang lain, seperti perasaan Cinta pada lawan jenis. Tapi, di sisi lain Gueen pun sadar Kalindra adalah kakanya.
Tanpa mereka duga ada rahasia di balik kisah keluarga mereka. Mampukan Gueen bertahan bersama adik Kalindra di tengah kebencian Kalindra padanya. Ataukan Gueen akan pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
gengs minta komen yang banyak ya 🥰
Setelah cukup lama memejamkan matanya, Gueen langsung kembali membuka mata, dia menyimpan tangannya di bawah kemudian menatap ke arah depan.
“Tuhan, aku tidak punya siapapun lagi di dunia ini. Aku terlalu malu untuk meminta tolong pada Bibi Bibi Salsa dan Paman Nino. Aku hanya berharap lembutkan sedikit saja hati Kakak, jangan terlalu jahat padaku, mentalku tidak sekuat itu." Gueen berbicara dengan berlinang air mata, teringat setahun ini kehidupannya begitu berat. Tapi dia tidak punya pilihan, dia hanya ingin lulus secepatnya mempunyai pekerjaan dan memulai hidup yang baru Walaupun dia tidak tahu apakah dia mampu bertahan lagi atau tidak karena mentalnya benar-benar dihajar habis-habisan oleh makian Kakak tirinya.
Setelah cukup lama terdiam, Gueen pun langsung bangkit dari duduknya kemudian wanita cantik itu memutuskan untuk pulang. Gueen melihat jam di pergelangan tangannya, ternyata waktu masih pukul 04.00 sore. Dia memutuskan untuk berjalan ke apartemennya dan tidak menaiki bis.
Saat berada di depan toko kue, Gueen menghentikan langkahnya, dia melihat cake kecil. Gueen membuka tasnya, kemudian wanita cantik itu melihat ke dompetnya, memastikan yang yang dia punya.
Gueen merasa bimbang, di satu sisi lain dia harus menghemat uang yang ada. Tapi dia juga ingin membeli kue untuk merayakan ulang tahunnya sendiri.
“Tidak apa-apa, membeli kue ulang tahun hanya setahun sekali,” ucap Gueen yang pada akhirnya memutuskan untuk langsung masuk, kemudian dia langsung mengambil kueh kecil yang tadi dia lihat, setelah itu membayarnya ke kasir.
Senyum Gueen begitu mengembang ketika menenteng paper bag kecil yang merupakan kue ulang tahunnya. Wanita itu bisa bahagia dengan hal yang sangat sederhana. Setelah melewati perjalanan yang lumayan panjang, akhirnya Gueen pun sampai di apartemen kakaknya, wanita itu pun langsung masuk ke dalam dan ternyata Kalindra sudah sampai.
Mata Gueen membulat ketika melihat apa yang sedang Kalindra dan Jessica lakukan, hingga tak lama dia langsung berbalik. Sedangkan Kalindra yang sedang berciuman dengan Jessica dengan cepat menjauhkan tubuhnya dari Jessica ketika mendengar suara dari arah Gueen.
“Buatkan kami minuman!” titah Kalindra. Dengan cepat, Gueen pun berjalan ke arah dapur, ketika melihat apa yang dilakukan oleh Kalindra dan Jessica, Gueen merasa kesal, dia seperti cemburu. Namun, dengan cepat dia segera menyadarkan dirinya bahwa dia tidak boleh mengalami perasaan hal semacam ini.
Setelah berada di dapur, Gueen langsung menyimpan paperbag yang berisi kue yang tadi dia beli, kemudian dia menyiapkan minuman untuk Kalindra dan juga Jessica.
“Ini, Kak," ucap Gueen dia berusaha untuk tidak menatap Kalindra, sebab tentu saja dia merasa cemburu.
“Ayo sayang, minum," ucap Kalidra pada Jessica. “Dua jam lagi buatkan makan malam untuk kami!” titah Kalindra,.hingga Gueen mengangguk. Lalu setelah itu, dia pun langsung bebalik pergi ke kamarnya dia berencana untuk membersihkan dirinya dulu dan sayangnya Gueen melupakan kue yang baru saja dia beli dan menyimpannya di dapur.
Satu jam kemudian
Gueen keluar dari kamar, dia berencana mengambil kuenya. Dia baru saja membereskan tugas dan dia baru mengingat tadi dia membeli kue ulang tahun. Namun saat berada di dapur, Gueen di landa kepanikan ketika kueh itu sudah tidak ada, dia pun langsung mencari ke sekitar area dapur tapi tetap tidak ada.
Hingga tak lama, tatapan Gueen terhenti di tempat sampah. Mata membulat ketika melihat paperbag yang berisi cake dia beli sudah berada di sana, dengan cepat, Gueen pun langsung megambil paperbag itu.
Tiba-tiba seluruh tubuh Gueen terasa melemah ketika mengangkat paper bag itu dan ternyata mika yang barusan membungkus kueh yang dia beli sudah kosong. Rupanya, tadi Jessica pergi ke dapur dan dia tidak sengaja menukan paper bag tersebut hingga dia pun langsung memakannya, Karena dia pikir itu milik Kalindra.
Dan sekarang, ketika melihat kuenya sudah habis Guen, merasa benar-benar melemas, dia yang benar-benar sudah kecewa langsung berjalan ke arah ruang tamu.
“Kakak, apa Kakak memakan kue milikku?” tanya Gueen, untuk pertama kalinya dia mungkin berani berbicara seperti ini pada Kalindra, sebab dia benar benar sudah kecewa. Mungkin bagi orang lain, sepotong kue hanya hal biasa tapi tidak bagi Gueen, dia hanya ingin meniup lilin merayakan ulang tahunnya sendiri. Tapi, ternyata sebelum melakukan itu kuehnya sudah di makan oleh Jessica.
“Apa maksudmu?" Tanya Kalindra.
“Oh tadi aku yang memakannya," ucap Jessica.
“ Kenapa Kakak memakannya, itu kan milikku!" Protes Gueen
“Apa-apaan kau!” Kalindra langsung berbicara hingga Gueen langsung menundu.
“Kau mempermasalahkan satu potong kue, apa kauk lupa siapa yang membiayaimu selama 6 tahun ini?” nada suara Kalindra mulai meninggi hingga jantung Gueen langsung berdetak dua kali lebih cepat, dia tidak berdaya ketika Kalindra mengungkit hal ini. Padahal maksud Gueen bukan seperti itu
“Biar aku yang minta maaf. Baiklah maaf, aku akan menggantinya, aku akan memesan ....”
“Tidak usah sayang, biarkan saja dia harus tahu diri.” Kalindra memotong ucapan Jesica. Dan untuk ke sekian kalinya, ucapan Kalindra menusuk di jantung Gueen, hingga Gueen hanya menggigit bibirnya. Mungkin, satu kali kedipan saja sudah dipastikan air mata Gueen akan menganak sungai.
“Ma-maaf,aku tidak bermaksud." Pada akhirnya Gueen yang meminta maaf pada Jessica, dari pada dia mendapatkan masalah.
“Minta maaf pada Jesicca!” titah kalindra Gueen menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, berusaha menenangkan diri dan mengendalikan dirinya.
“Kak Jessica, aku minta maaf,” ucap Gueen dengan suara yang pelan, bahkan dia hampir menangis.
“Tidak apa-apa, aku yang minta maaf, balas Jessica, hingga dengan cepat Gueen pun langsung berbalik, kemudian kembali ke kamarnya. Ketika pergi ke kamarnya Gueen langsung berjalan ke arah ranjang, kemudian dia membaringkan tubuhnya, menjadikan tangannya sebagai bantalan, wanita malang itu meringkuk menatap ke depan dengan tangis yang berlinang.
Gueen menggigit selimut kemudian dia menangis sejadi-jadinya, dia benar-benar merasakan sakit hati atas apa yang terjadi atas ucapan kalindra tapi seperti biasa Queen tidak berdaya.
ranjang adlh tmpt penyelesaian masalah suami istri 🤭