NovelToon NovelToon
Murid Dewi Alkemis

Murid Dewi Alkemis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Murid Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Romansa
Popularitas:734.2k
Nilai: 4.4
Nama Author: Wanto Trisno 2

Mendapatkan batu roh ungu dan bertemu dengan seorang Dewi. Wan Tian yang tidak memiliki akar spiritual pun menjalani pelatihan keras dari Yang Yue, Dewi Alkemis dari batu roh ungu.

Menjadi kuat bukanlah masalah, ketika menghadapi kejamnya dunia. Bukankah ada guru seorang Dewi membantunya? Ketika mendapatkan kekuatan dan mengalahkan musuh kuat, para wanita cantik di dunia juga datang sendiri memperebutkannya.

Menjadi kultivator maupun alkemis hebat, semua dilaluinya dengan kerja keras. Jalan menuju abadi dan menjadi dewa, menginjak orang jahat, melindungi jalan kebenaran.


Tingkatan Ranah Kultivasi Manusia : Manusia Pejuang, Manusia Sakti, Manusia Luar Biasa, Tubuh Emas, Tubuh Berlian, Manusia Suci dan Manusia Tertinggi.

Tingkatan Ranah Kultivasi Abadi/Immortal : Darah Abadi, Janin Abadi, Tulang Abadi, Tubuh Abadi, Jiwa Abadi dan Setengah Dewa.

Tingkatan Ranah Kultivasi Dewa : Kelahiran Dewa, Dewa Abadi, Dewa Suci, Dewa Agung dan Dewa Tertinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berjuang Sekuat Tenaga

Rupanya Wan Ren Wu tidak tahan dengan sikap suaminya yang masih mempertahankan keponakannya. Ia sudah lelah menunggu anak berusia lima belas tahun itu sadar. Mengira hanya menunggu kematian, membuat wanita yang tak akan bisa memiliki keturunan itu pun tega melakukan sesuatu yang keji.

"Aku tidak mau anak tidak berguna ini. Bagaimanapun juga, dia hanya menunggu kematiannya. Akan kubawa dia ke hutan untuk dijadikan makanan binatang buas di sana."

Malam hari merupakan waktu yang tepat untuk membawa anak itu pergi. Apalagi pada malam hari, aktifitas di desa terbilang tidak ada sama sekali. Apalagi dengan kualifikasinya yang dapat menghilangkan hawa keberadaannya.

Wanita itu menggendong anak yang sudah membantunya selama ini. Setelah membulatkan tekad, ia memakai jubahnya untuk menyembunyikan Wan Tian. Karena Wan Tian juga tidak memiliki energi spiritual, membuatnya lebih mudah untuk membawanya tanpa perlu khawatir.

Dengan langkah sembunyi-sembunyi, agar tak ada warga yang mengetahui kepergiannya pada malam hari. Terutama suaminya yang sudah tidur akibat kelelahan bekerja.

'Malam ini aku akan kehilangan keponakanku satu-satunya. Maafkan bibi, Wan Tian. Tapi bibi tidak mau terbebani olehmu terus. Semoga kau mendapat kehidupan lebih baik di kehidupan selanjutnya.'

Meski sudah membantunya selama ini, hatinya seakan tertutup. Wan Ren Wu melesat dengan kecepatan tinggi. Menyembunyikan kekuatan spiritualnya dengan sangat baik. Ia hanya perlu menghindari orang lain agar tidak ada yang melihat. Hanya perlu berhati-hati untuk tidak mengeluarkan suara.

"Bibi, kenapa bibi mau membuangku? Dewi, apa ini benar bibiku? Apa dia mau membuangku?" Tanya Wan Tian pada Dewi Yang Yue. Ia seakan tidak percaya dengan yang dilihatnya sendiri.

"Kau bisa melihatnya sendiri, Wan Tian. Aku pun tak dapat menolongmu. Kekuatanku terbatas untuk saat ini. Serahkan saja pada nasib baikmu." Yang Yue menggelengkan kepalanya. Sembari mengusap rambut anak di manusia biasa di hadapannya.

Yang Yue sendiri tidak yakin mereka akan selamat dari kematian. Yang hanya membuat mereka bisa lolos adalah tidak bertemu dengan hewan liar pemakan daging.

"Wan Tian, aku adalah bibi yang buruk untukmu. Seringkali aku memarahimu dan sangat kesal terhadapmu. Meski kamu anak yang baik, aku tidak bisa membuatmu hidup selayaknya anak-anak lain. Maafkan bibi yang selalu jahat padamu."

Setelah meletakan tubuh Wan Tian, Wan Ren Wu kembali melesat dengan kecepatan tinggi. Ia tak ingin membuat curiga suaminya yang sedang tidur di kamar mereka. Setelah hari esok, ia yakin tidak bisa menemukan Wan Tian karena sudah dimakan hewan buas.

"Dewi, apa yang bisa kulakukan untukmu? Maafkan aku yang tidak berguna sama sekali." Wan Tian memampilkan wajah sedihnya. Bahkan bagi seorang Dewi pun, ia tidak berguna sama sekali.

"Ah, di sini memiliki aura spiritual yang melimpah. Apakah ini keberuntungan atau kesempatan untukku? Jangan katakan kau tidak berguna. Suatu saat nanti, kau pasti akan menjadi orang hebat dengan usahamu sendiri."

"Apakah aku bisa melakukannya? Selama ini aku hanya dianggap sebagai sampah. Jika aku bisa melakukan hal yang berguna dan memiliki kekuatan, aku pasti–"

"Kau akan melakukan hal besar nantinya. Tak boleh menyerah atas takdirmu yang belum diberikan padamu. Kau harus menggapai takdirmu sendiri."

Yang Yue mendesah pelan. Ia memang tidak bisa berharap terlalu banyak. Namun rasa percaya diri membuatnya ingin membantu. Apa lagi yang bisa ia lakukan untuk menolong anak tersebut? Ia juga bukan Dewi yang memiliki kekuatan yang tinggi sekarang. Ia bahkan tidak dapat melakukan apapun untuk menolong orang lain.

"Tunggu sampai pagi hari, mungkin akan ada embun. Nanti kau bisa meminum air embun pada pagi hari. Selain itu, tubuhmu juga tidak akan mengeluarkan banyak energi di pagi hari."

Wan Tian mengangguk pelan. Meskipun ia tidak tahu kapan ia bisa sadar. Namun perkataan sang Dewi membuatnya lebih tenang. Seumur hidupnya baru pertama kali ia memiliki seorang yang peduli padanya. Mereka juga sama-sama memiliki keterbatasan masing-masing.

Untungnya semalaman Wan Tian tidak ditemukan oleh hewan buas yang ada di hutan. Maka ia bisa beristirahat untuk memulihkan kekuatannya. Pada pagi harinya baru ia memiliki kesadaran.

"Sekarang hari sudah pagi. Wan Tian, coba kamu mencari air untuk kamu minum. Jaraknya tidak terlalu jauh, atau kau bisa mengumpulkan embun di dedaunan itu."

Wan Tian bangun dengan kondisi tubuhnya yang masih demam dan lemah. Untuk bergerak saja ia masih kesusahan. Berkat penyemangat baru dalam hidupnya, ia akan melewati setiap rintangan yang ada.

Anak remaja itu pun merangkak dan mencari sumber air. Untungnya ia bisa mengambil air embun di sekitarnya agar tidak kehilangan cairan di tubuhnya. Cairan dalam tubuhnya sangat kurang. Sehingga tidak dapat melakukan apapun selain mencoba sekuat tenaga.

"Ayo Wan Tian, kamu adalah harapanku satu-satunya. Setelah melewati semua ini, aku berjanji akan memberikan kehidupan yang lebih baik untukmu. Membantumu untuk menjadi lebih kuat dari ini."

Berjuang sekuat tenaga adalah hal yang dilakukan oleh Wan Tian. Sekarang ia sudah memperoleh air embun dari dedaunan. Tanpa sadar ia juga menemukan beberapa dedaunan yang merupakan obat herbal.

"Daun madu asam? Hei Wan Tian, kau makan saja daun di depanmu. Meski rasanya sangat masam, kau bisa memiliki tenaga setelah memakannya."

Wan Tian tidak berpikir lama, langsung memakan daun yang disebutkan oleh Yang Yue. Rasanya memang sedikit asam namun ada sedikit rasa manis. Wan Tian menemukan banyak tanaman jenis itu dan memakan semuanya.

Setelah memakan semuanya, tenaganya sudah mulai pulih. Ia memiliki sedikit kekuatan untuk duduk. Ia berusaha berdiri dan rasa pusing di kepalanya telah hilang. Tubuhnya sudah tidak terlalu lemas seperti sebelumnya.

"Tanaman jalar berwarna ungu. Kau juga dapat memakan bunga dan buahnya. Namun jangan sampai menyentuh daunnya. Karena bisa mengakibatkan rasa gatal. Harus berhati-hati mengambilnya."

Wan Tian mengambil buah berwarna ungu berbentuk bulat kecil. Ia memakannya langsung dengan lahap. Ia mengumpulkan banyak buah yang berukuran kecil itu tanpa bicara. Apapun yang diperintahkan sang Dewi, ia akan melakukannya.

"Jamur bola abu. Kau tidak bisa memakannya langsung. Namun kau bisa memasaknya untuk dimakan. Kau carilah yang isinya berwarna hitam atau putih. Cirinya disentuh terasa lebih keras. Jika sudah lembek, jangan diambil. Kumpulkan saja dengan kaosmu. Nanti kau bisa memasaknya."

Wan Tian mengumpulkan jamur sesuai dengan instruksi sang Dewi. Karena mengikuti semua perkataannya membuatnya memiliki kekuatan lebih. Meski tanaman dan jamur tidak memiliki efek luar biasa, mendapat nutrisi saja sudah membuatnya memiliki kekuatan.

"Te-terima kasih, Dewi. Kau membantuku melewati semua ini. Apapun yang kau perintahkan, aku akan melakukannya." Wan Tian berbicara dengan Yang Yue yang berada di dalam tubuhnya.

"Ini berkat usahamu sendiri. Aku hanya perlu memberi instruksi padamu. Wan Tian, cepatlah sebelum hewan-hewan buas terbangun. Cari sumber mata air yang ada di depan. Kau berjalan sekitar enam ribu langkah, sudah ada air."

***

1
Victor Langi
Biasa
Qing shan
🥰🥰🥰🥰
Qing shan
👍👍👍👍
Qing shan
🤩🤩🤩🤩
Qing shan
💪💪💪💪
Zoelf 212 🛡⚡🔱
wer
Zoelf 212 🛡⚡🔱
werr
Zoelf 212 🛡⚡🔱
wer
chtiana 75
Luar biasa
dicky Lapitonung
Biasa
bang dul
jangan terlalu banyak wanita mc nya thor...nanti ceritanya jd alay
Mahayabank
...
Mahayabank
Mantaaap...Lanjuuuut lagiiee 👌👌👌
Aldo Delpierro
Luar biasa
Aldo Delpierro
Biasa
Mahayabank
koment sendiri aja .../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Aris Baskara
Luar biasa
Mahayabank
Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌
Mahayabank
/Good//Good//Good//Ok//Ok//Moon//Moon/
Mahayabank
/Doge//Doge//Doge//Ok//Ok/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!