Ainun mengorek sampah karena itu memang pekerjaan nya setiap hari sebagai pemulung, namun pagi ini dia merasa seperti ketiban rezeki yang sangat besar karena menemukan koper bagus.
"MAYAAAAAT....
koper tersebut berisi potongan mayat seorang gadis, lebih parah nya lagi gadis itu berasal dari desa Bakti Reso, desa mereka sendiri dan dia adalah anak Tuan tanah di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Orang gila
"Ainuuuunnn.....
"Tolong aku, Ai....
"Ada yang membunuh ku dan ada juga yang mengambil hati ku, Aiiii....
"Ainuuuun....
"ALLAHU AKBAR!"
Ainun tersentak kaget karena baru saja akan memejam kan mata tapi sudah mendengar suara yang tidak asing bagi nya, itu adalah suara Sukma dan Ainun tidak lupa dengan suara itu. rasa nya takut sekali membuat Ainun gemetar, suara Sukma seolah berbisik tepat di telinga nya.
Sukma seolah ingin minta tolong pada Ainun agar mengungkap pembunuhan atas potongan mayat dalam koper yang ada di bank sampah. namun Ainun hanya gadis biasa yang tidak berani apa apa, mendengar suara jangkrik saja sudah membuat Ainun pontang panting tidak karuan, rasa nya begitu trauma mengingat mayat Sukma di potong potong begitu, mana bagian kepala juga mendelik seram.
Maka nya sekarang seolah Sukma terus datang pada Ainun agar Ainun bergerak mencari tau, tidak peduli walau pun yang di mintai tolong selalu ketakutan begitu. Sukma juga tidak seperti arwah Andini yang bisa langsung datang kerumah Purnama untuk minta tolong, bisa di bilang Sukma menjadi sangat bodoh.
Anjar tidak bisa menghapus ingatan mayat yang sudah dia bunuh bersama keponakan nya, yang menghapus ingatan Sukma malah pelaku kedua. sehingga Sukma melalang buana dengan seribu pertanyaan di otak nya sekarang, siapa yang sudah membunuh diri nya hingga tubuh menjadi hancur begitu.
"Aku tidak tau harus bagai mana menolong mu, Sukma! datang lah pada Mas Arya agar dia menolong mu." Ainun menggenggam tangan nya sendiri dengan erat karena dia merasakan Ainun ada di belakang nya.
"Tidak bisaaaaahhhhh...aku tidak bisa datang pada nya....
"A-aku...aku akan mengatakan pada dia, supaya Mas Arya membantu mu ya." tawar Ainun menelan ludah dengan susah payah.
"Adaahhhh....ada yang memegang arwah ku, Ainuuuun..
"Siapa? apa kau tau siapa yang memegang mu." Ainun bertanya cepat karena barang kali saja bisa untuk membantu Arya saat menyelidiki nanti.
Wuuussssh.
Angin dingin terbang menjauh dan rasa tubuh Ainun juga mendadak enteng, padahal tadi rasa nya sangat berat sekali karena ada Sukma di belakang nya. sekarang sudah ringan dan Ainun menyambar selimut, masuk kedalam selimut untuk menenangkan hati yang sangat berdebar akibat rasa takut yang luar biasa sekali pada Ainun.
"Jangan datangi aku lagi, Sukma! ku mohon jangan datangi aku lagi." Ainun tidak mau melihat wujud Sukma yang sangat mengerikan.
Sedangkan Vera tidur pulas di ujung kanan setelah tadi juga ketakutan sekali, namun begitu masuk kamar Ainun yang tidak besar ini dia malah mengorok hingga Ainun susah mau memejamkan mata.
"Bila Mas Arya datang besok, maka akan ku katakan pada nya." tekad Ainun.
Barangkali saja bisa sedikit membantu saat memberikan info bahwa ada yang memegang arwah Sukma, mungkin Arya akan paham siapa yang sudah memegang arwah nya Sukma karena Arya adalah orang sakti sehingga tau banyak soal arwah dan juga alam ghaib.
"Aku akan membantu mu, Sukma! tapi tolong lah jangan tampakan wujud mu." harap Ainun begitu takut.
Akan di turuti permintaan nya Sukma untuk mengungkap pembunuhan tentang dia, namun Ainun tidak berani bila terus berhadapan dengan Sukma yang sangat seram itu, lebih baik bila tidak bertemu saja agar dia tidak ketakutan.
...****************...
"Itu mungkin arwah nya Pendi, aku akan mengejar nya!" Nilam penuh semangat melihat ada yang sedang berjongkok dekat got pinggir jalan.
"Kok rambut nya panjang dan gimbal, apa Pendi memang begitu wujud nya?" tanya Andini karena dia belim tau wajah nya Pendi itu seperti apa.
"Pasti itu dia, mana mungkin ada orang berani duduk di dekat lokasi pembunuhan." yakin Nilam pokok nya.
"Ya sudah ayo kita datangi, sudah bersih begini lokasi nya ya." Andini terbang sambil melihat lihat keadaan sekitar.
"Kok bau tai mencret ya?" Nilam sembarangan saja saat bicara.
"Mana ada, kau saja yang mencium nya!" Andini agak tobat kalau pergi dengan Nilam.
Bila Maharani atau Nana maka mereka sudah paham kelakuan nya Nilam, tambah Arini juga sudah mulai memahami segala tingkah laku nya Nilam yang cantik jelita ini. tapi kalau Andini maka masih agak kaget, dia jaramg pergi dengan Nilam sehingga tidak paham seratus persen tingkah nya.
Lalu sekarang mendadak saja dia pergi dengan Nilam yang penuh dengan sikap random nya, untung Andini tidak pingsan karena Nilam tidak pakai apa apa. kemarin sibuk dengan sayap peri warna pelangi yang sangat aneh itu, tapi Nilam begitu pede memakai sayap itu tanpa ada rasa malu sama sekali.
"Kau Pendi kan?!" Nilam langsung berdiri di depan pria itu.
"Ah cantik nya, waaah ada bidadari menghampiri aku! tapi aku sedang buang air." orang gila berseru senang.
"Kan! apa ku bilang, ini orang gila." pekik Andini menutup hidung karena orang gila sedang buar air.
"Dia orang gila, kok dia bisa melihat kita?" Nilam mundur karena ketakutan.
"Orang gila memang bisa melihat setan, mampus lah kita!" Andini sudah siap siap mau kabur.
"Bangsat! niat mau mencari Pendi malah ketemu orang gila mencret." rutuk Nilam tak ada habis nya dan segera terbang.
"SAYAAAAANG, jangan tinggalin Abang dong!" orang gila berteriak keras pada Nilam dan Andini.
"Abang pula kau bilang, Nenek mu itu salto salto!" rutuk Nilam sangat kesal dan juga geli melihat otong orang gila yang gondal gandul saat mengejar dia dan Andini yang sudah terbang.
Pluuuukk.
"NILAAAAAAM!" Andini berteriak keras karena jijik sekali.
"Ih jorok nya!" Nilam menjauh karena jijik melihat Andini yang kena lempar tai oleh orang gila.
"Tanggung jawab kamu, aku tidak mau begini." pekik Andini kalang kabut.
"Buka saja baju mu, buang sana!" suruh Nilam tidak mau dekat dekat.
"Gila kamu, terus aku gimana kalau tidak pakai baju!" teriak Andini ribut sendiri karena banyak tai yang kena di baju nya.
Orang gila di bawah sana berteriak kegirangan melihat Andini yang kena lemparan tai nya, begitu puas dan merasa diri nya benar, salah sendiri juga orang sedang buang air malah di datangi sehingga orang gila menyangka bahwa mereka mau mengajak pacaran.
"Ayo ku ceburkan kau di sungai sana." Nilam menarik rambut nya Andini yang panjang.
"Tidak mau, aku mau nya laut alam ghaib karena tai ini sangat kotor!" pekik Andini.
"Ya sudah, kita kesana saja." Nilam segera membawa teman nya kesana.
Gagal sudah menemui atau mencari Pendi karena masalah tai nya orang gila, dua member Purnama tidak menyadari bahwa dari balik pohon tempat orang gila berdiri tadi ada yang menyeringai puas melihat mereka berdua gagal.
salah satu di antaranya atau ke duanya 🤔
tapi nanti takut salah,mlah bukan ke 2nya,,,kasihan yg di tuding 😁😁😁
lanjut thor 🙏💪😘
biasanya dukun kan bisa memperdaya siapa yang diinginkan ya... apa mungkin saking bencinya Ama laki-laki ya....
terungkap sudah misteri kematian Sukma. tinggal nyari siapa pihak ketiga yang sudah menyabotase mayat Sukma dan juga yang membunuh para warga desa... ini korbannya yang masih muda-muda kayaknya.. bisaan milihnya..