Jiang Xia Yan merupakan putri bungsu dari seorang jenderal perang pada masa kekaisaran Ming Qi adalah wanita bodoh yang jatuh cinta dengan pangeran kedua Ming Shin yang pada akhirnya mati mengenaskan atas nama cinta.
Bukan hanya mati ditangan suaminya sendiri, Jiang Xia Yan juga menyebabkan Klan Jiang musnah ditangan Ming Shin.
Padahal Jiang Xia Yan sudah berkorban banyak untuk Ming Shin hingga bisa membuat lelaki yang sangat dicintainya itu bisa menjadi kaisar Ming setelah berhasil menggulingkam kekauasaan sang ayah.
Jiang Xia Yan mati dengan dendam yang mendalam....
Pada saat yang sama, ada seorang CEO wanita yang berhati dingin dan kejam bernama Agatha Wein yang juga mati mengenaskan ditangan sekelompok lelaki yang cintanya ditolak dengan kasar olehnya.
Agatha diberi kesempatan hidup didalam raga Jiang Xia Yan....
Mampukah Agatha bertahan hidup & membalaskan dendam Jiang Xia Yan?
Bisakah Agatha menemukan cinta dijaman kuno ini dan membuat hatinya yang dingin menjadi hangat ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBERUNTUNGAN GANDA
Pagi yang cerah dan burung – burung sudah mulai dengan aktivitasnya. Disebuah pohon tampak beberapa ekor anak burung bercicit bersautan, menunggu sang induk datang memberinya makan.
Suasana yang hangat dan ceria diluar terlihat sangat kontras dengan suasana yang ada dalam kediaman rumah tangga pertama Jiang pagi ini.
Disebuah ruangan yang sangat luas bernuansa hitam dan putih, dimana disetiap sudut ranjangnya bergantung wewangian dengan rumbai kecil dengan warna yang cerah terlihat seorang gadis muda dengan wajah pucat terbaring kaku diatas ranjang.
Disamping kanan ranjang terlihat seorang pelayan dengan setia beberapa kali membolak – balikkan handuk kecil yang dia gunakan untuk mengompres dahi seorang gadis muda yang masih setia menutup mata itu.
“ Apakah demamnya sudah turun ?....”, tanya Kiew, salah satu pelayan yang berjaga dalam kamar tersebut dengan wajah cemas.
“ Menurut tabib, seharusnya nona muda sudah bangun sekarang setelah mengalami demam tinggi semalaman….”, ucap Lin sambil meletakkan handuk kecil yang dia gunakan untuk mengompres kening majikannya tersebut.
“ Semalam demamnya sangat parah. Untung saja sekarang sudah turun….”, ucap Lin dengan wajah lega.
“ Bukankah tabib yang memeriksa nona muda akan kembali memeriksanya pagi ini ?....”, Kiew kembali bersuara dengan wajah yang lebih cemas dari sebelumnya waktu kembali menyadari jika nona mudanya tersebut masih belum juga membuka kedua matanya.
“ Nyonya kedua sedang mengawasi kita dengan ketat. Jika Chyou yang bertugas untuk menjemput tabib belum kembali, dia pasti telah dihentikan diperjalanan….”, ucap Lin sambil menghembuskan nafas secara kasar.
Siapapun sangat tahu jika rumah tangga pertama selama ini telah diabaikan karena Jiang Shing dan istrinya serta tuan muda pertama mereka sibuk berperang dan jarang sekali pulang hingga menyebabkan semua orang bertindak semena – mena terhadap nona muda mereka, Jiang Xia Yan.
Mendengar ucapan Lin, dengan nada sedih semua pelayan hanya bisa mendesah pasrah dengan tatapan khawatir mengarah kepada sang majikan yang masih setia menutup mata tersebut.
Sementara itu, Agatha yang baru saja jiwanya tertarik ke jaman kuno setelah tubuhnya meledak hancur bersama mobilnya saat ini sedang menonton sebuah layar lebar dialam bawah sadarnya.
Diapun mengamati dengan seksama slide demi slide ingatan memori dari sang pemilik tubuh seperti dia sedang menyaksikan presentasi yang dibuat oleh anak buahnya.
Agatha terlihat beberapa kali tampak membulatkan kedua matanya waktu kebodohan demi kebodohan dilakukan sang pemilik tubuh demi mendapatkan cinta dan perhatian dari lelaki yang sama sekali tak layak untuk dia cintai.
Sumpah serapah dia keluarkan dari bibir munggilnya setiap ada kelakuan Jiang Xia Yan yang membuatnya gemas sekaligus muak.
Setelah seluruh slide memori Jiang Xia yan selesai dia saksikkan, Agatha kembali dibuat terkejut dengan kehadiran dua sosok wanita muda yang tiba – tiba saja muncul dihadapannya.
“ Kamu !!!....”, teriak Agatha dengan mata terbelalak.
Dapat dipastikan jika salah satu wanita muda yang ada dihadapannya itu adalah wanita yang tadi dia lihat dalam slide memori, Jiang Xia Yan.
“ Betul…sesuai dengan tebakanmu. Itu aku, Jiang Xia Yan. Seorang gadis bodoh yang jatuh cinta setengah mati dengan lelaki yang justru mengkhianati dan menusuknya dari belakang….”, ucapnya miris.
Sejenak, Agatha terlihat terdiam sambil memperhatikan seorang lagi wanita muda yang ada disebelah Jiang Xia Yan.
Jika dilihat, wanita muda tersebut sekilas mirip dengan Jiang Xia Yan. Wanita mudah tersebut hanya tersenyum waktu melihat alis Agatha saling bertaut.
“ Jiang Xia Yan adalah reinkarnasi jiwaku. Namaku adalah Wuxian….”, ucapnya memperkenalkan diri.
“ Maksudmu, jiwamu ada di raga Jiang Xia yang sebelumnya ?....”, ucap Agatha menebak.
“ Benar, jiwa ku yang bereinkarnasi masuk kedalam tubuh Jiang Xia Yan yang terlahir kembali kedunia....”, ucapnya menjelaskan.
“ Tapi sayangnya, tubuh Jiang Xia Yan sangatlah lemah sehingga kekuatan yang kubawa bersama dengan jiwaku tak bisa dibangkitkan….”, ucapnya dengan raut wajah sedih.
“ Bukannya tak bisa….waktu itu aku yang terlalu bodoh karena sangat terobsesi dengan lelaki itu sehingga mengabaikan semuanya. Jika aku belajar dan berusaha, kekuatan yang ada bisa aku kuasai dengan mudah….”, Jiang Xia Yan terlihat menjelaskan sambil membuang nafas secara kasar.
Kecewa dengan dirinya terdahulu yang sangat bodoh dan naïf. Padahal dia memiliki semuanya, tapi hal tersebut dia sia – siakan begitu saja.
“ Untuk itu, kehadiran jiwamu ditubuhku sekarang kuharap bisa kamu manfaatkan dengan baik agar kamu bisa memperoleh kebahagiaan dan cinta yang pada kehidupanmu terdahulu tak bisa kamu dapatkan….”, Jiang Xia Yan terlihat menasehati Agatha yang sedari tadi hanya terdiam mendengarkan semua penjelasan dari keduanya.
" Slide memori yang baru saja kamu saksikan adalah serangkaian kehidupan yang kujalani selama ini. Dan kamu, akan terbangun disaat usiaku menginjak empat belas tahun. Disini…..”, ucap Jiang Xia Yan sambil memperlihatkan slide dimana dirinya berusia empat belas tahun.
Suatu kejadian memalukan waktu dirinya didorong oleh kakak tertuanya hingga jatuh kedalam danau dan tak sadarkan diri selama satu hari penuh karena demam tinggi demi bisa melihat sosok lelaki yang sangat dia cintai, pengeran kedua Ming Shin.
“ Selain ingatan masa lalu dan masa depan yang bisa kamu lihat, jika memang benar apa yang dikatakan oleh Jiang Xia Yan maka kekuatanku yang berada dalam tubuhnya bisa kamu aktivkan dan pergunakan untuk menjalani kehidupan disana sekaligus membalaskan dendam kami berdua….”, Wuxian terlihat menambahi ucapan Jiang Xia Yan dengan ekspresi serius.
“ Dendam kalian berdua ?....”, tanya Agatha binggung.
“ Benar…meski kami hidup dimasa yang berbeda, tapi lelaki yang membuat kami mati dan kehilangan keluarga adalah orang yang sama. Laki – laki yang kucintai dan mengkhianatiku juga sudah bereinkarnasi di jaman ini. Dia adalah pangeran kedua, Ming Shin….”, ucap Wuxian dengan sorot mata penuh kebencian.
Setelah mendengarkan semuanya, Agatha yang memiliki daya ingat dan otak yang cerdas mengerti jika dia kembali hidup dalam raga Jiang Xia Yan maka dirinya harus menghindari serta membuat laki – laki tersebut menderita sebagai ucapan terimakasih karena diberi kesempatan untuk tinggal dalam raga tersebut.
“ Kami berdua tak akan muncul lagi. Jadi, gunakan ingatan yang ku berikan kepadamu dan manfaatkan kekuatan yang ada dalam diriku sebaik mungkin….”, ucap Jiang Xia Yan sebelum keduanya benar – benar menghilang.
Tak lama kemudian ada sinar terang menyapa dan kemudian sinar terang tersebut perlahan menghilang seiring jiwa Agatha masuk kedalam tubuh Jiang Xia Yan.
Lin yang hendak membereskan baskom air yang semalam dia gunakan untuk mengompres nona mudanya tiba – tiba menghentikan langkahnya dan berbalik waktu mendengar salah satu pelayan yang berteriak bahagia melihat nona muda ketiga telah bangun.
“ Benarkah !!!…nona muda ketiga telah bangun ?....”, tanya Lin dengan tatapan tak percaya.
Melihat jari – jari Jiang Xia Yan mulai bergerak, semua pelayan tak bisa untuk tak meneteskan air mata karena merasa terharu.
“ Lin….”, guman Jiang Xia Yan parau.
“ Iya nona....Pelayan ini ada disini ….”, ucap Lin sambil mengenggam tangan majikannya.
Begitu Jiang Xia Yan membuka mata, Lin segera menampilkan senyum termanis miliknya dengan tatapan penuh kelegaan.
“ Bagaimana perasaan nona muda ketiga saat ini ?...”
“ Apakah nona merasa ada yang sakit ?....”
“ Karena nona masih belum sadar hingga pagi, tadi saya sudah menyuruh Chyou untuk memanggil tabib guna memeriksa nona lagi.…”
Ucap Lin menyampaikan semua hal dengan tatapan penasaran karena sang nona masih juga diam menatapnya.
“ Apakah nona haus ?....”, ucap Kiew sambil menyerahkan secangkir teh kepada nona mudanya.
Meski masih binggung dengan kedua pelayan pribadinya tersebut, tapi Jiang Xia Yan menyambut baik maksud baik yang diberikan oleh kedua pelayan tersebut kepadanya.
Menurut ingatan pemilik tubuh asli, Jiang Xia Yan memiliki empat pelayan pribadi wanita yang memiliki kemampuan kultivasi tingkat pertama yaitu Lin, Kiew, Chyou, dan Jinying.
Pada masa depannya nanti, pada saat dia menjadi sandera kekaisaran Tang, ketika dia dilecehkan oleh putra mahkota kekaisaran Tang, Tang Bai, Kiew dan Jinying dihabisi dengan keji oleh lelaki angkuh tersebut.
Sementara Chyou meninggal setelah meminum teh beracun yang diberikan oleh selir agung Noywen kepadanya.
Sedangkan Lin harus meninggal waktu orang suruhan kaisar Ming Shin berusaha untuk mematahkan tulang – tulang yang ada ditubuhnya, terutama kaki dan tangannya.
Mengingat kembali betapa setianya para pelayannya tersebut membuat Agatha yang sudah berada didalam tubuh Jiang Xia Yan membeku sesaat.
“ Ingatan sang pemilik tubuh ini terasa begitu nyata hingga aku merasakan rasa sakit kehilangan mereka…”, batin Agatha sambil memejamkan kedua matanya.
Chyou terlihat memasuki ruangan dengan wajah lesu dan sedih karena dia tak berhasil membawa masuk tabib kedalam kediaman setelah nyonya kedua memblokir perjalanannya tadi.
Merasa ada tangan sedingin es menyentuh dahinya, Agatha tiba – tiba meembuka kedua matanya dengan tatapan tajam, membuat Chyou berjingkat terkejut.
“ Aku adalah Jiang Xia Yan sekarang…dan selamanya akan menjadi Jiang Xia Yan...Selamat tinggal Agatha Wein….”, batinnnya bermonolog.
Semua pelayan yang melihat tatapan tajam yang dilayangkan oleh nona mudanya tak bisa menyembunyikan raut terkejut diwajah mereka.
“ Bawakan aku cermin ?....”, ucapnya tegas.
Meski masih binggung dengan perangai nona mudanya setelah bangun dari demam tinggi semalaman, namun dengan sigap Lin segera menyerahkan cermin kecil yang diambilnya dari balik lengan bajunya.
Di depan cermin kecil perunggu tersebut dapat dia lihat paras cantik Jiang Xia Yan. Wajah polos dan murni gadis muda usia empat belas tahun yang segar.
Matanya yang berbentuk almond besar dengan bulu mata lentik yang panjang serta alis yang tebal alami membingkainya membuat siapa saja yang terkena lirikannya akan terjerat.
Hidung munggilnya yang tak terlalu mancung dengan mulut munggil yang merah merona asli tanpa pewarna, membuat tampilan gadis tersebut terlihat segar meski dia sudah tak sadarkan diri semalaman.
Rambutnya yang terlihat halus berwarna hitam mengkilat sangat kontras dengan kulitnya yang seputih salju juga menambah daya pikat yang ada.
Sejenak, dia menundukkan kepala. Disana dapat dia lihat dada yang sudah mulai tumbuh, meski tak terlalu besar namun bisa membuat para lelaki meneskan air liur ketika menatapnya.
“ Tak buruk juga….selain cantik, tubuh gadis ini juga bagus….”, batinnya bermonolog.
Ditambah dengan kecerdasan yang dimilikinya serta kekuatan yang ada dalam tubuhnya, dia sangat yakin bisa menyelesaikan balas dendam yang ada dan hidup bahagia disini.
Agtha merasakan tubuhnya menghangat seperti ada aliran yang masuk kedalamnya membuatnya terdiam sesaat.
“ Apa ini aliran energy spiritual yang kumiliki ?....”, batinnya sedikit ragu.
Meski tampaknya aliran hangat tersebut tak mampu menembus hingga ke bagian dantian tubuhnya, tapi setidaknya aliran yin tersebut sudah bisa masuk meski terhambat.
Yang perlu dilakukannya sekarang adalah membuat tubuhnya kembali sehat dulu sebelum dia mencari tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatan yang ada dalam tubuhnya.