Pembalasan Dendam Putri Jenderal Perang
Disebuah gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di jantung ibukota terlihat sekumpulan orang sedang berdiskusi tentang produk baru yang akan diluncurkan oleh perusahaan.
Diruangan yang didominasi warna putih dan coklat disetiap furniture yang ada di lantai dua puluh tersebut terlihat seorang wanita cantik duduk sambil menatap tajam setiap orang yang ada dalam ruang rapat tersebut dengan mata elangnya.
Peluncuran produk baru kali ini digadang – gadang akan menjadi trend mark tahun depan dan tentunya hal tersebut akan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan.
“ Pastikan acara peluncuran produk berjalan dengan lancar dan langsung merajai pasar….”, ucap Agatha tajam.
Semua orang terlihat mengaggukkan kepala dengan penuh keyakinan dengan produk baru perusahaan yang dipastikan akan mengemparkan dunia itu.
Produk yang dibuat hampir memakan waktu setahun dan menguras biaya tak sedikit tersebut tentunya harus bisa lebih fenomenal dari produk – produk yang ada sebelumnya yang biasanya hanya memakan waktu dua hingga tiga bulan untuk membuatnya.
Meski memakan waktu yang lumayan lama dengan biaya yang besar, tapi setelah melihat hasilnya Agatha merasa sangat puas dengan kinerja timnya.
Semua orang segera meninggalkan ruang rapat dan mulai bersiap untuk peluncuran produk yang akan dilakukan tiga hari lagi dan meninggalkan sang bos cantik didalam ruangan yang terlihat mulai berkutat dengan ipad yang ada ditangannya.
Agatha Wein, salah satu CEO wanita yang sukses diusia muda. Di usianya yang baru menginjak dua puluh delapan tahun, wanita tersebut sudah berhasil mempatenkan dirinya dalam tiga besar wanita sukses didunia dengan kekayaan yang jumlahnya sangat fantastis.
Bukan hanya kaya dan berpengaruh didunia, wanita lajang tersebut juga memiliki paras yang cantik serta tubuh yang aduhai membuat para kaum hawa akan selalu melotot dengan air liur menetes begitu wanita cantik tersebut lewat dihadapan mereka.
Meski sudah berusia dua puluh delapan tahun, Agatha sepertinya tak berniat untuk mencari pasangan atau sekedar merasakan kenikmatan duniawi.
Hatinya terlalu dingin untuk bisa merasakan apa itu cinta karena baginya kekuasaan dan kekayaan adalah hal yang utama dalam hidup.
Wanita yang sejak kecil di didik keras oleh kedua orang tuanya untuk selalu menjadi yang terdepan tersebut memiliki ambisi besar untuk menjadi orang nomor satu yang paling berpengaruh didunia.
Meski sekarang dia sudah menjadi orang nomor tiga paling berpengaruh di dunia, tapi hal tersebut masih belum bisa membuat dirinya puas.
Untuk itu dia menutup hatinya untuk makhluk yang bernama laki – laki. Banyak lelaki yang datang kepadanya baik itu untuk melamar atau sekedar menyatakan cinta kepadanya namun semuanya ditolak secara tegas oleh Agatha.
Karena baginya lelaki adalah mahkluk yang paling merepotkan dan lebih mengedepankan nafsu dalam setiap hubungan yang mereka jalin dengan pasangannya daripada logika.
Maka dari itu, dia pun langsung menolak dengan tegas bahkan cenderung kasar kepada setiap lelaki yang berusaha untuk mendekatinya.
Tanpa Agatha sadari perbuatannya tersebut banyak membuat lelaki yang dia tolak sakit hati dan dendam kepadanya.
Tapi dia sama sekali tak perduli karena baginya bersikap tegas dari awal lebih baik daripada memberi mereka harapan palsu yang akan berakhir lebih menyakitkan.
Itulah prinsip dari hidupnya, dia akan langsung menolak secara tegas apa yang tidak menguntungkan baginya.
Meski terkesan kejam, tapi hal itulah yang membuatnya disegani dan selalu sukses dengan semua hal yang dilakukannya dalam hidup.
Setelah cukup lama melihat Ipad yang ada dalam genggamannya, Agatha mulai menyandarkan kepalanya di kursi kebesaran miliknya.
Dia berusaha untuk memejamkan matanya sejenak, mengusir sedikit lelah yang mulai menggelayutinya sejak tadi.
“ Pantas saja lelah, sudah dua hari ini aku belum tidur….”, gumannya masih dengan kedua mata terpejam.
Agatha mencoba mencuri waktu lima hingga sepuluh menit sebelum dia beranjak pulang hari ini untuk sekedar mengistirahatkan tubuh dan pikirannya karena nanti malam dia mesti menghadiri meeting melalui sambungan video dengan beberapa klien yang berada dibenua yang berbeda.
Setelah dirasa lelahnya hilang, Agatha mulai menegakkan tubuhnya, membawa Ipadnya dan meninggalkan ruangan rapat menuju ruang kerjanya.
Setelah menandatangani beberapa berkas, Agathapun segera meninggalkan ruang kerjanya dan berjalan ke lift pribadinya untuk pulang kerumah.
“ Setidaknya aku ada waktu sebentar untuk berendam sebelum kembali melakukan meeting…”, batinnya sambil melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan kanannya.
Agatha keluar dari perusahaan dengan mobilnya sambil menatap langit yang terlihat sangat gelap. Dia menghentikan sejenak laju mobilnya waktu melihat petir menyambar bersautan, seolah langit sedang murka.
Begitu petir hilang, hujan deras mulai mengguyur jantung ibukota dengan derasnya. Dengan wajah datar Agatha kembali menginjak gas dan melajukan mobilnya.
Dia menerobos derasnya air hujan untuk melanjutkan perjalanan. Karena jalanan sedikit lenggang, Agatha pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai di rumah dan membersihkan diri sebelum kembali bekerja.
Mobilnya melaju dengan sangat kencang layaknya seorang pembalap professional. Hujan deras dengan petir yang membelah langit seolah tak menjadi penghalang baginya.
Dia terus melaju di jalan raya hingga suara tembakan dari belakang mulai terdengar bersautan. Agatha melihat melalui spion jika mobil para pengawalanya satu persatu mulai tumbang.
“ Sial !!!...mereka tampaknya mentargetkanku….”, guman Agatha geram.
Agatha berhasil menghindari tembakan yang ditujukan kepadanya, tapi tampaknya keberuntungan masih belum berpihak kepadanya.
Satu peluru berhasil mengenai ban mobilnya hingga membuatnya terpaksa membanting stir kesamping yang tanpa disadari adalah awal dari kemalangannya.
Truk tangki bermuatan bahan bakar yang sedang parkir disamping bahu jalan karena sang supir keluar untuk buang air kecil langsung Agatha tabrak hingga membuat mobilnya terbalik dan meledak seketika.
Brakkk….
Duarrrr….
Sekelompok orang yang menyaksikkan kemalangan Agatha terlihat menghentikan mobilnya sambil tersenyum puas.
Mereka adalah para lelaki yang perasaan cintanya ditolak oleh wanita cantik tersebut dengan kejam dan mereka memilih untuk bersatu menyingkirkan wanita tersebut dari dunia ini selamanya agar sosoknya tak bisa dimiliki oleh lelaki lain.
Karena bagi mereka, hanya dengan kematianlah yang bisa membuat wanita cantik tersebut tak akan bisa dimiliki oleh lelaki lain.
“ Jika aku tak bisa memilikimu, maka orang lainpun tak bisa memilikimu….”, ucap salah satu lelaki tersebut dengan tatapan sendu.
Sementara itu, Agatha yang terluka sangat parah tidak bisa menerima semua hal buruk yang baru saja menimpanya tersebut.
“ Tidak !!!....”
“ Aku tidak boleh mati seperti ini….”
" Aku masih belum meraih semua impianku….”
“ Masih banyak hal yang belum aku tuntaskan didunia ini….”
Menyadari jika waktunya sudah tak lama lagi, Agathapun mulai meneteskan air mata. Dia sangat berharap bisa dilahirkan kembali dan hidup bahagia serta mendapatkan cinta untuk memenuhi ruang kosong yang ada dalam hatinya selama ini.
Agatha masih bisa berguman pelan sambil menutup kedua matanya secara perlahan sebelum kesadarannya benar – benar hilang dan tubuhnya meledak terbakar bersama kendaraan yang dinaikinya.
Para pelaku kejahatan yang sudah menyaksikkan tubuh wanita cantik tersebut terbakar bersama kendaraan yang dinaikinya segera meninggalkan lokasi kejadian sebelum ada mobil patrol yang lewat.
“ Selamat tinggal cantikku….”, ucap salah satu penggendara sebelum membawa mobilnya melesat dalam kegelapan malam ditengah hujan rintik – rintik yang menjadi saksi bisu kejadian tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Ahmad Fadli
kjam amat sih,cnta d tolak psikopat bertindak
2024-09-02
1
awesome moment
lha? ditolak koq membunuh. brarti wajar klo ditolak dunk
2024-08-17
0
Kak Ruy
Semoga para pelaku mendapat balasannya...geram pula
2024-08-13
0