pernikahan yang harus di rahasiakan karena umur mereka yang belum cukup, dan masih duduk di bangku pelajar, harus menikah karena kesalah pahaman.
Bagai mana kelanjutannya yukkk... baca biar ngak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Rido mengajak Aisyah ke dalam kamarnya yang otomatis akan menjadi kamar mereka nantinya.
"Ica mandi lah dulu, pakai baju abang aja sementara ya?!" Rido menatap Aisyah dengan lembut,
"Iya kak, kamar mandinya dimana!" ucap Aisyah gugup.
"Itu di sebelah situ, handuk ada di dalam lemari di kamar mandi?!" terang Rido.
Aisyah gegas masuk ke dalam kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sedikit lengket.
Rido keluar dari kamar dan pergi ke kamar mandi yang ada di dekat dapur, dia juga membersih kan diri di sana.
"Ahh... Akhirnya gue punya teman di apartemen ini, hidup gue ngak akan hampa lagi, apartemen ini akan berasa hangat, Bunda semoga pilihanku tak salah ya bun, doakan adek ya bun?!" monolog Rido di kamar mandi.
Setelah selesai dengan ritualnya, Rido keluar dari kamar mandi.
Ternyata di luar sudah ada sang istri duduk di depan tv.
Rido berjalan ke arah sang istri dan duduk di samping Aisyah.
"Kaka..?!" ucap Aisyah sedikit kaget.
Rido memberikan senyum manisnya, yang baru pertama kali di persembahkan semenjak kepergian bundanya.
Rido memegang tangan Aisyah dengan lembut. tentu saja Aisyah menjadi tambah gugup, maklum selama ini Aisyah tidak pernah terlalu dekat dengan lawan jenis.
"Ica..." panggil Rido lembut.
"Iya kak" gugup Aisyah.
"Ica menerima pernikahan kita kan, walau pernikahan ini di grebek warga dan di tuduh melakukan yang bukan bukan, walau bagai manapun pernikahan kita sah di mata agama, dan sebentar lagi akan di urus surat nikah kita?!" ucap Rido lembut.
"Iya Kak, Ica terima mungkin sudah takdir kita seperti ini?!" ucap Aisyah pelan dan tersenyum manis, membuat hati Rido deg degan.
"Syukurlah, walau kita masih sangat muda dan masih sekolah, tapi kakak, berharap cuma ica satu satunya yang jadi pendaping hidup kaka sampai tua nanti, selain nanti ada anak anak kita yang memenuhi rumah kita?!" ucap Rido.
Wajah Aisyah langsung bersemu merah mendengar ucapan anak anak dari mulut Rido.
Rido terkekeh geli dan gemes melihat tingkah malu malu Aisyah.
"Kak!!" panggil Aisyah ragu ragu.
"Apa sayang?!" goda Rido.
Membuat Aisyah malu.
"Kenapa hmmm.." tanya Rido membelai kepala istri cantiknya.
"Gimana sekolah kita, apa ngak akan ada gosip dan apa kita ngak akan di keluarkan dari sekolah?!" tanya Aisyah cemas.
"Ica tenang saja, kaka sudah minta tolong sama Pak rt, dan tadi juga ada kepala sekolah kok?!" ucap Rido menenangkan Aisyah.
Aisya mengangguk tanda mengerti, dan bernafas lega.
"Besok libur, kita ambil pakaian dan barang barang penting Ica ya?!"
Aisyah mengangguk kan kepalanya.
"kak?!" panggil Aisyah lagi
"Kenapa hm...?!" Rido
"Besok Ica mau cari kerja sekalian ya?!"
"Untuk apa kerja sayang?!" tanya Rido yang sudah tau tujuannya.
"Buat biaya kita sehari hari sama sekolah kita kak?!"
Rido tersenyum lembut kepada sang istri cantiknya.
"Ica ngak perlu kerja sayang, Ica cukup di rumah aja, tungguin kaka pulang sayang?!" ucap Rido.
"Tapi Kak?!" ucapan Aisyah terpotong oleh jari Rido sudah bertengger cantik di bibirnya, untuk melarang Aisyah bicara.
"Cari nafkah itu urusan suami sayang, Jadi istri kakak ini cukup tunggu kakak di rumah, doakan kaka, supaya rezeki kaka lancar, buat kita kuliah nanti dan untuk kita bisa menabung?!" ucap Rido lembut.
"Aamiin.." ucap Aisyah.
"Sekarang kita tidur yuk... mata Ica sudah merah?!" ucap Rido membawa Aisyah masuk ke dalam kamarnya.
"Tidur lah sayang?!" ucap Rido
Aisyah menatap kasur itu dengan ragu.
"Kenapa hm... jangan takut, kaka ngak ngelakuin apa apa kok, kaka tau kita masih kelas sebelas, kaka juga ngak mau terjadi apa apa sama kamu sayang?!"
"Sini tidur kaka paling mau cium dan peluk adek aja, bolehkan?!" ucap Rido, membuat muka Asiyah bersemu merah?!"
Aisyah merangkak naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya di samping Rido,membuat degup jantung mereka berdetak sangat kencang.
Rido langsung lansung memeluk mesra sang istri.
"Tidur lah sayang?!" ucap Rido lembut.
Bersambung...