melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3
Setelah nafas melati mulai normal athar menci*m bib*r melati kembali melati hanya menerima tanpa membalasnya, ia masih bingung dengan yang barusan ia alami, bahkan yang melakukannya orang lain, bukan suaminya, dan dengan paksaan Athar pun melakukan nya, melakukan hal yang seharusnya tak mereka lakukan hari itu.
melati menangis dari tadi tanpa suara, saat athar membaringkannya dan membersihkan sisa cair*n percint*an mereka di bagian inti melati, melati tidak peduli ia masih diam dengan air mata terus mengalir.
Melati bangkit dari sofa setelah athar membersihkan ************ nya yang tadi banyak cairan pelepas*n mereka.
"Kamu mau kemana?" tanya Athar
melati tidak menjawab, ia melihat ada toilet di ruangan ini, segera ia pungut pakaiannya dan masuk ke toilet itu.
melati menangis dalam toilet itu, ini adalah perbuatan yang sangat memalukan bagi melati, bagaimana nanti ia berhadapan dengan suaminya, ia takut kalau suaminya tau nanti, apalagi orang tua nya di kampung, bisa mati berdiri mereka.
Selesai membersihkan badannya dan berpakaian ia segera keluar, melati sengaja tidak mengguyur rambutnya, takut orang lain curiga.
Saat keluar dari toilet athar sudah rapi dengan kemeja dan celana panjangnya tadi tapi tanpa memakai jas nya seperti tadi.
melati berjalan ke arah pintu, ia ingin segera keluar dari sana, akan tetapi tangan athar menahan lengan melati yang berjalan terburu-buru di sampingnya.
"Mau kemana kamu?"
"Jangan sentuh saya" bentak melati dengan melepaskan secara kasar tangan athar.
"Ini buat kamu" athar menyodorkan amplop coklat tipis
"Apa?"
"Cek 50 juta sebagai permintaan maaf saya tadi sudah maksa kamu" melati sontak terkejut.
"Heh, bapak pikir saya lont*? Bapak rendahin saya" bentak melati marah.
"Minta maaf nggak gitu caranya, apa mulai sekarang udah harus pake uang?" bentak melati.
"Terus kamu maunya apa?" tanya athar yang tak mengerti keinginan melati.
"Jangan pernah temui saya lagi, saya muak lihat muka bapak" ujar melati seraya melangkah pergi.
athar melongo tak sempat menjawab melati sudah keluar dari ruangannya.
"Ahhhhh " athar menyepak kaki meja di depannya.
"Maaf melati, saya bener-bener nggak bisa kontrol diri saya " gumam athar lumayan menyesal tapi tadi keduanya sama-sama menikmati, athar pun akhirnya kembali ke meja kerja nya, hendak melanjutkan pekerjaannya.
"Kok lama banget melati Sampek 2 jam kamu di sana" tanya atasan melati yang mengawasi bagiannya saat melati baru sampai.
"Eee ... Saya tadi disuruh bersihin ruangan sama toiletnya pak" bohong melati, pak Rudi memicingkan matanya.
"Bukannya udah ada petugas nya ya Mel?" tanya pak Rudi.
"S..saya nggak tau pak, mm .. mungkin kurang cocok " ujar melati gelagapan, pak Rudi pun mengangguk dan menyuruh melati kembali bekerja.
Hari ini melati tampak lebih diam daripada biasanya, dia pulang dengan keadaan bingung, sedih, marah, menyesal, dan semuanya berkumpul jadi satu, melati pun menangis sepanjang jalan pulang.
"Maafin melati mas, melati nggak bisa jaga kehormatan melati sebagai istri, melati gagal, hiks hiks.. "
Setelah sampai di kosan melati segera mandi dan tidur di kasur. melati terus memejamkan matanya, tapi sama sekali tidak tidur, dia bingung bagaimana kedepannya, apa ia musti resign atau bagaimana. Daripada bingung sendiri melati pun mencoba melelfon suaminya, siapa tau mendengar suara suaminya hatinya sedikit lebih tenang.
"Halo ada apa sayang?" ujar Arif di sebrang telpon sana.
"Nggak papa mas, mas baik-baik aja kan? Sekarang lagi di mana? " tanya melati.
"Baik-baik aja kok, udah mau nyampe Jakarta sebentar lagi, ini lagi di warung pinggir jalan mel, ngopi-ngopi bentar" jawab Arif
"Ee... mas melati boleh berhenti kerja nggak?" tanya melati tiba-tiba.
"Hah.. emang kenapa? Kamu nggak betah? Bukannya dulu kamu yang minta kerja ya?"tanya Arif balik.
"aku ngerasa capek aja mas" bohong melati.
"Ya terserah kamu aja melati, tapi padahal mas udah seneng banget kamu bantu-bantu perekonomian kita, tapi mas juga nggak mau maksa kamu"
"Yaudah mas, melati pikir-pikir lagi aja"
"Iya sayang, kamu pikir-pikir lagi, kamu tau sendiri kan kalau kamu kerja kita bisa kirim uang buat ibu bapak kamu" kata Arif
"Iya mas, yaudah kalau jalan lagi hati-hati ya" pesan melati.
"Siap sayang " jawab Arif.
Ya memang melati harus pikir-pikir lagi, kalau ia masih bekerja orang tuanya merasa terbantu mengingat kedua orang tua nya hanya merupakan petani yang pemasukannya tak menentu.
"Ya udah lah, aku betah-betahin aja dulu" gumamnya sambil memejamkan matanya.
Perut melati sudah keroncongan, ia pun bangkit bersiap-siap keluar mencari makan.
Sudah seminggu melati bekerja lagi melati tidak pernah bertemu dengan pak athar, tapi melati lihat mobil nya ada di parkiran, "baguslah dia dengerin omonganku buat nggak nemuin aku lagi" gumam melati.
Hari Sabtu melati dengan semangat mengerjakan pekerjaannya karena besok libur, suaminya juga pulang nanti malam, tapi setelah jam istirahat produksi nya ada masalah, jadi mau tidak mau athar keluar dari ruangannya mengecek dan membenahi masalahnya.
melati melihat dari jauh athar berjalan kesana kemari untuk mengatur jalan pembenahan nya.
Sebenarnya kalau dilihat-lihat dia tampan batin melati, bahkan bukan kalau dilihat-lihat, dia memang tampan, kulit putih bersihnya, badan tinggi tegapnya dan juga permainan seksualnya. "Ihhhh kok mikir kesitu sih" melati memukul kepalanya sendiri.
"Heh gila ya kamu melati, pukul-pukul kepala sendiri" ujar ayu teman melati yang tidak jauh dari tempat duduk nya.
"Hehehe, nggak papa mbak, cuma lagi punyeng aja kepala" bohong melati.
"Mbak aku mau ke toilet dulu nggak papa kan ya, lagian kayak nya baru beres di depan, masih beberapa menit lagi" tanya melati.
"Boleh, gampang nanti kalau udah sampai sini kamu belum Dateng biar aku gantiin" Jawab ayu yang memang agak judes tapi baik hati.
"Makasih mbak" melati berjalan ke arah kamar mandi letaknya di luar jadi ia harus melewati satpam masuk dulu, melati lewat di depan athar, karena athar masih mengontrol mesin di depannya.
athar melihat melati berjalan ke kamar mandi, ia seperti memalingkan mukanya saat melati menatap wajahnya,bukan apa-apa athar khawatir melati takut dengannya, tapi melihat melati yang tadi menoleh santai-santai saja athar pun mengikuti ke toilet.
Di toilet hanya satu pintu tertutup karena semuanya tidak ada orang, dan 1 pintu itu athar yakin pasti melati.
athar menunggu melati di depan pintu, jantungnya berdebar "kayak mau ketemu presiden Amerika aja gue, padahal cuma mau nemuin tuh cewek" batin athar saat menunggu.
melati membuka pintu dan kaget karena melihat bosnya di depan pintu, saat melati kaget athar memaksa masuk kedalam, melati yang belum sempat melawan athar sudah keburu masuk dan mengunci pintu.
"Pak" kaget melati dengan suara agak tinggi
"Sttt, kamu mau kita ke gep selingkuh disini, jangan teriak" athar menutup mulut melati dengan satu jari telunjuk nya.
"Ada apa lagi" tanya melati berbisik tanpa suara.
semoga p Chandra secepatnya mengetahui keburukan istrinya ya