19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Pelampiasan
Dalan perjalanan ke kantor Afrizal Hutomo Wijaya memeriksa email di ponselnya. "Sepertinya aku sudah keterlaluan pada nya, tapi aku butuh seseorang yang bersama ku. Malas juga berganti pasangan tiap kali. Kebanyakan mereka baper mengharapkan lebih, ck."
Pikiran Afrizal berkecamuk antara keduanya yakni perbuatannya yang salah dan membenarkan hal tersebut.
"Dia wanita sederhana, tinggal sendirian. Mungkin lebih baik aku bersikap lunak sedikit? Bagaimanapun ia sudah memenuhi kebutuhan khusus ku." Batinnya.
Begitu sampai di kantornya Afrizal Hutomo Wijaya langsung menuju ke ruangannya.
Andita tersadar setelah hari menjelang sore, wanita itu menangis di ranjangnya hanya berbalut selimut hangat yang menutupi seluruh tubuhnya yang polos. Ia tertatih menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Saat keluar ranjangnya sudah rapi, dengan memegang tali bathrob putih yang kebesaran dikenakannya ia meringis perih merasakan ngilu di ************ nya.
"Apa kalian merapikannya?" Tanya Andita saat melihat dua pelayan itu. "Nyonya mau kami bantu berganti pakaiannya?" Tanya salah satu pelayan. Andita terdiam dan berjalan ke ranjangnya.
"Tolong pilihkan yang disukainya." Ucapnya lirih. Mereka langsung melakukan apa yang diperintahkan Andita mencarikannya pakaian, pilihan nya jatuh di dress putih berlengan pendek, sebatas lutut.
Membantu Andita memoleskan make up natural juga mengeringkan rambut nya yang panjangnya. Andita hanya duduk pandangan mata kosong menatap cermin rias didepannya.
"Makan malam sudah tersedia Nyonya, silahkan." Seorang pelayan mempersilahkan Andita keluar menuju ke meja makan.
Namun wanita itu hanya berdiri, dan berjalan ke arah balkon. Terdiam di sana menatap ke arah langit. "Nyonya." Sapaan itu terdengar lagi.
"Tinggalkan aku sendiri, maaf merepotkan mu." Ucap Andita lirih. Para pelayan pun saling bertukar pandangan, lalu mereka meninggalkan nya sendirian.
"Mengapa demikian tragisnya nasib mu Andita, di usir dari rumah sendiri sekarang juga menjadi istri simpanan. " Batin Andita, perlahan air matanya luruh dengan sendirinya.
Ia pun berjalan kembali masuk ke kamarnya, menutup pintu balkon naik ke ranjang. Merebahkan diri meraba ranjangnya, memejamkan mata dengan jelas ia ingat disetubuhi oleh lelaki yang berstatus sebagai suaminya.
Di lain tempat Afrizal menyelesaikan pekerjaan, ia mendapatkan notifikasi sahabat nya untuk kumpul di club milik sahabat nya Thomas. Lelaki itu langsung meluncur ke sana dengan mobilnya.
Meninggalkan Davi mengurusi sisa pekerjaan nya, tak lama sampailah diparkiran Club' tempat tujuannya.
"Eits, selamat datang kita di sini menemaninya. Lihatlah dia benar tak tertolong lagi." Sapa Thomas menyalami ala lelaki pada Afrizal yang baru datang.
Dante juga yang lainnya.
"Wanita tak cuma Sofia mengapa juga dia seperti itu." Gumam Adam sambil meneguk minuman nya
"Masalahnya apa? Mengapa dia mabuk?" Tanya Afrizal seraya menunjuk dengan dagunya ke arah Hisyam yang minum langsung dari botol nya.
"Sofia pergi ke luar negeri mengikuti parade fashion. Sementara ibunya menyuruh ia menikahi wanita pilihan orang tuanya." Jelas Dante.
"Beruntung aku tak memiliki siapapun.” Sahut Afrizal pongah. Menyesapnya beberapa teguk minuman nya.
"Kenapa kau kemarin pulang awal, enggak gabung senang-senang sama kita." Tanya Adam sambil bermain dengan wanita nya yang bergelayut di lengannya.
"Diandra yang mau ngajak kerjasama sama aku hendak menjebakku. Sayang sekali niatan itu tak terwujud. Aku berhasil kabur." Ujar Afrizal sinis.
"Wanita uler itu selalu menggunakan metode sama benar menjijikan. Berapa banyak yang pakai dia. Herannya tubuhnya masih oke saja." Celetuk Adam.
"Kamu pernah memakai nya? " Tanya Thomas menatapnya curiga.
"Gitu deh, dia yang mulai duluan. Sedikit ada ya, lumayan untuk pelampiasan." Jawabnya santai.
"Sudah berhenti lah mabuk Syam. Enggak ada untungnya kau terlalu bucin seperti itu." Afrizal menarik botol yang hampir habis itu.
"Kamu bisa mati muda jika terus menerus seperti ini." Sungut Afrizal.
"Aku cinta dia, aku sudah mensponsorinya, juga mendukung niatannya. Mengapa dia harus pergi?" Hisyam menggumam tak jelas karena mabuk.
"Apa kau tahu sesuatu tentang pacarnya?" Tanya Thomas pada Afrizal.
"Kenapa? Bukankah sudah bukan rahasia lagi tentang dia, kalian pun tahu itu?" Tanya Afrizal ketus.
Dante hanya geleng-geleng kepala menyeringai.
"Benar banget. Kita kenal mereka saat kuliah bersama, cuma Hisyam itu parah diantara kita." Sahut Adam.
"Namanya juga bucin, apapun te tentang nya adalah perfek. Dan tak perduli dunia menentang keras hubungan mereka, tetap lanjut." Sela Thomas.
"Ngomong soal wanita balik ke Diandra, apa yang di harap6 dari pertemuan kalian?" Tanya Dante kepo berat.
"Incaran para wanita pada ku itu apa tak perlulah ku jawab." Ujar Afrizal dengan sinis menyingkirkan tangan wanita bayaran yang menemani mereka minum bersama.
"Enggak salah tuh? Wajarlah bila ia melakukannya, secara dia suka sama kamu sejak kuliah dulu." Sahut Dante.
"Aku sih ogah sama dia, secara dia bekas siapapun itu ia bersedia sekali membuka lebar-lebar pahanya. Untuk tujuan nya." Jawab Afrizal dengan santai.
"Bagaimana kau bisa lari dari jeratan nya?" Tanya Thomas.
"Ada sedikit aku mengalihkan perhatiannya lalu ku pukul dia dari belakang. Hanya membuat dia pingsan saja, Lalu keluar dari sana tanpa menutup pintu kamar."
"Bisa kau bayangkan kejadian selanjutnya? Aku yakin ada orang yang senang hati menungganginya. Secara ia juga minum minuman nya yang sama dengan ku." Jelas Afrizal.
Sontak bikin semua hanya menggelengkan kepalanya.
"Kau sadis balas dendam nya!' Seru Dante. Semuanya langsung tergelak sesudah itu. Bertos ria menenggak minuman bersama.
Tepat tengah malam Afrizal pulang ke rumah dimana ada Andita yang tidur di ranjangnya yang melewatkan makan malamnya.
Wanita itu telah lelah dengan pikirannya sendiri hingga tertidur pulas karena itu. Afrizal melepaskan pakaiannya dan merangkak ke ranjangnya. Dan memulai aksinya mencumbui tubuh Andita.
Wanita itu akhirnya terjaga setelah terusik dalam tidurnya. Andita mencium bau minuman keras, ia berusaha mengelak dari ciuman di bibirnya. Rasanya ingin muntah hebat.
Namun tenaganya tak sebanding dengan Afrizal, sehingga dia hanya pasrah saat ia menyentuh nya. Bukan kenikmatan yang ia rasakan namun sakit karena tindakan pelecehan seksual.
Walaupun dia sudah di nikahi secara siri, namun setidaknya dia berubah. Karena semua yang dialami Andita juga tak mengharapkan.
"Aku hanya ingin hidup tenang tanpa ada orang yang menyakiti ku lagi Apakah sesulit itu? Aku tak ubahnya seperti pelacur nya. Seandainya ini mimpi, sayang nya ini nasib ku yang getir sungguh menyedihkan. " Batinnya kelu. Menatap lelaki itu yang terkulai setelah mendapatkan pelepasannya. Andita menarik selimutnya menutupi tubuhnya yang polos.
Tanpa memperdulikan nya yang tertidur pulas dalam posisinya tengkurap. Air conditioner AC yang dingin membuatnya nyaman dan tertidur kembali. Terbuai kembali oleh alam mimpi nya.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin