NovelToon NovelToon
Jodoh Pasti Bertemu

Jodoh Pasti Bertemu

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Spiritual / Romantis / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: elaretaa

"Perawan tua' itulah hinaan yang selalu Alya terima dari tetangga bahkan dari keluarganya dikarenakan usianya yang sudah 32 tahun dan Alya masih belum menikah. Merasa lelah dengan semua hinaan yang diterima, Alya memutuskan untuk menenangkan pikirannya dengan pergi ke Makkah, Alya berdoa agar segera dipertemukan dengan jodohnya.

Ketika Alya tengah berada di Masjidil Haram, Ibu-ibu datang menghampirinya dan mengatakan ingin memperkenalkan anaknya pada Alya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Apa Alya akan menerima tawaran Ibu-ibu tersebut?
Siapakah pria yang akan dikenalkan pada Alya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Mau Pacaran

"Lama juga ya Umi," ucap Alya.

"Iya, lama, untung saja waktu itu mertua Umi baik banget dan memberikan Umi kenyamanan hingga akhirnya Umi mulai berubah agar Umi terbiasa dan alhamdulillah Umi bisa. Karena itu, sekarang Umi juga mau melakukan apa yang dulu Umi dapatkan biar kamu juga bisa membiasakan diri disini," ucap Umi Fatimah dan diangguki Alya.

Mereka pun menikmati makanannya dan setelah itu, Abi Zaky dan Rayhan pergi ke pondok karena ada urusan sedangkan Alya berada di ruang tamu bersama Umi Fatimah.

Alya benar-benar merasa nyaman dengan Umi Fatimah, Umi Fatimah bagi Alya layaknya seorang sahabat, Umi Fatimah bisa diajak bercerita dan bercanda, karena itu Alya mudah mengobrol dengan Umi Fatimah.

'Untung saja aku punya mertua kayak Umi Fatimah yang sangat baik, kalau seandainya mertuaku kayak Om Ilham sama Tante Lidya atau Tante Mira, bisa-bisa aku udah kabur dari rumah,' batin Alya dan tanpa sadar ia tersenyum.

Umi Fatimah yang melihat Alya tersenyum pun bingung, "Kamu kenapa kok senyum?" tanya Umi Fatimah.

"Wh, maaf Umi. Gak ada apa-apa Umi, cuma tiba-tiba aja kepikiran untung saja Alya punya mertua sebaik Umi, kalau Alya dapat mertua kayak Om atau Tantenya Alya di Bandung, bisa-bisa Alya udah kabur pas hari pertama," jawab Alya dengan jujur dan ia pun tidak dapat menahan tawanya.

Umi Fatimah yang mendengar perkataan Alya pun ikut tertawa, "Astaga, kamu lucu banget sih. Umi jadi kepikiran sama Om dan Tante kamu yang ngeselin itu," ucap Umi Fatimah.

Disaat obrolan santainya dengan Umi Fatimah, Alya tiba-tiba saja ingin buang air kecil, lalu Alya pun pergi ke kamar mandi yang ada di dekat dapur.

Selesai menuntaskan tujuannya, Alya keluar dari kamar mandi, namun ketika Alya keluar dari kamar mandi, ia tidak sengaja bertemu Ningrum.

Ningrum menyapa Alya dengan sopan, "Ning Alya," sapa Ningrum.

Alya pun menatap Ningrum, dan membalasnya dengan menganggukkan kepalanya tanpa berekspresi apapun lalu Alya kembali ke ruang tamu.

"Ya Allah, Ning Alya pasti masih marah sama aku gara-gara tadi," ucap Ningrum.

"Gara-gara apa?" tanya Rayhan dari belakang Ningrum.

Ningrum yang terkejut mendengar suara Rayhan pun berbalik badan dan menunduk takut, ia tidak tau jika Rayhan masuk dari pintu belakang dan Ningrum pastikan jika Rayhan mendengar apa yang ia katakan tadi.

Sedangkan, Rayhan memang sengaja masuk ke rumah lewat pintu belakang karena tadi ia membawa ikan yang habis dipancing para santri untuk di bersihkan. Ketika Rayhan masih diluar, Rayhan melihat Alya yang keluar dari kamar mandi dan Rayhan melihat bagaimana cara Alya menatap Ningrum yang begitu tidak bersahabat. Lalu Rayhan masuk kedalam rumah untuk menemui sang istri pun terhenti ketika mendengar apa yang dikatakan dikatakan Ningrum.

"Ti-tidak ada Gus," ucap Ningrum lirih.

"Katakan, saya tidak suka dibohongi apalagi ini menyangkut istri saya," ucap Rayhan.

Karena merasa takut dengan Rayhan, Ningrum pun akhirnya mengatakan apa yang sebenarnya terjadi padanya dan Alya hingga membuat Alya marah padanya.

Rayhan yang mendengarnya pun terkejut, pasaknya Alya tidak mengatakan apapun tentang yang terjadi padanya dan Ningrum, seketika Rayhan teringat mata sembab Alya.

'Apa Alya tadi nangis karena perkataan Ningrum,' batin Rayhan.

"Apa kamu sendirian? tidak ada orang lain?" tanya Rayhan.

"Tidak ada Gus, tadi saya bicara sendiri," ucap Ningrum.

Ningrum memang sengaja tidak memberitahukannya pada Rayhan jika ia bersama Mbak Lyla karena bagaimanapun Ningrum yang salah, ia sudah mengumbar kesalahannya padahal Mbak Lyla sudah mengatakan untuk diam dan merahasiakan ini semua apalagi dari Rayhan.

"Maafkan saya Gus, saya benar-benar menyesal. Saya tidak bermaksud membicarakan Ning Alya," ucap Ningrum.

"Karena kamu dipekerjakan Umi, jadi biarkan Umi yang memberimu hukuman," ucap Rayhan lalu meninggalkan Ningrum.

"Ya Allah, semoga aku gak dipecat," gumam Ningrum.

Rayhan pun duduk disamping Alya dan menyandarkan kepalanya pada bahu sang istri, "Kenapa kamu?" tanya Umi Fatimah yang menatap penasaran pada sang putra.

"Gak kenapa-napa Umiku yang cantik," ucap Rayhan.

"Mau godain menanti Umi ya," ucap Umi Fatimah.

"Astaghfirullah, Umi ini selalu aja suudzon kalau sama Rayhan, dari belum nikah sampai Rayhan nikah sama aja," ucap Rayhan.

"Hahaha, habisnya kamu ini selalu bikin Umi mikir yang buruk terus," ucap Umi Fatimah.

Alya yang melihat bagaimana hangatnya keluarga Rayhan begitu merasa tenang, ia benar-benar nyaman disini. Lagi-lagi, Alya harus membandingkannya dengan keluarganya, sebelum Ayahnya meninggal, keluarganya begitu harmonis, namun setelah kepergian Ayahnya dan keluarganya pindah tinggal bersama Om Ilham, semuanya berubah. Perlahan Alya lupa bagaimana sebuah keluarga harmonis itu hingga akhirnya hari ini Alya mengingat tentang keluarga harmonis yang pernah ada dalam hidupnya.

"Assalamualaikum," salam Rafqi.

"Waalaikumsalam," jawab mereka.

"Darimana cucu Jiddah?" tanya Umi Fatimah.

"Rafqi habis jalan-jalan bareng Abi sama Bunda, Jiddah. Lihat, Rafqi beli balon besar," ucap Rafqi dan menunjukkan balon tersebut pada Umi Fatimah.

"Bagus ya balonnya," ucap Umi Fatimah.

"Iya, bagus Jiddah. Tadi sebenarnya Rafqi mau yang balon sapi, tapi kebesaran Jiddah jadi ambil yang kelinci," ucap Rafqi.

"Bagus yang ini kok," ucap Umi Fatimah.

"Mbak, maafin Zahira ya. Zahira lupa kalau lapangan volinya ada di tempat santri putra, karena Zahira, Mbak Alya sampai dihukum," ucap Zahira, ia merasa bersalah karena dirinya, Alya harus dihukum.

"Iya, gapapa. Aku juga udah gak mempermasalahkannya," ucap Alya lalu fokus pada Dea yang ada di gendongan Zahira.

"Makasih ya Mbak Alya," ucap Zahira.

"Iya, aku boleh gendong Dea?" tanya Alya.

"Boleh Mbak," ucap Zahira.

Alya pun mengambil alih Dea, ia menggendong Dea dan untung saja kali ini Dea tidak rewel apalagi menangis seperti pagi tadi.

"Kok bisa pulen gini ya," ucap Alya, yang gemas dengan Dea.

"Alhamdulillah, Mbak," ucap Zahira.

"Udah cocok Bang," bisik Rizal.

"Berisik," jawab Rayhan.

"Umi jadi pengen punya cucu lagi," bisik Umi Fatimah pada Rayhan.

"Tuh, Umi udah pengen punya cucu lagi Bang," bisik Rizal.

"Kalau gitu kamu aja bikin cucu lagi buat Umi," jawab Rayhan.

"Astaghfirullah, bisa-bisa Rizal di gorok sama Zahira Bang, Zahira baru aja melahirkan. Dea masih umur 3 bulan Bang, Zahira juga pernah bilang kalau mau punya anak setidaknya nunggu anaknya umur 5 tahun, makanya Zahira hamil lagi setelah Rafqi umur 5 tahun," bisik Rizal.

"Kalau gitu Umi nunggu Dea umur 5 tahun dulu biar dapat cucu lagi," ucap Rayhan.

"Astaghfirullah, kamu gak mau punya anak?" tanya Umi Fatimah.

"Mau Umi, tapi gak sekarang dulu, Rayhan masih mau pacaran," ucap Rayhan.

"Pacaran setelah jadi orangtua juga bisa kok, Bang," ucap Rizal.

"Bisa, tapi gak bebas," jawab Rayhan, yang berhasil membuat Rizal dan Umi Fatimah terdiam.

Karena Alya tengah fokus mengobrol dengan Zahira sehingga ia tidak mendengar obrolan Rayhan dengan Umi Fatimah dan Rizal.

.

.

.

Bersambung.....

1
nuraeinieni
bagus tuh alya,jgn mau di manfaatin sama om ilham,biar om mu sadar agar tdk memanjakan anaknya dgn fasilitas yg mahal.
nuraeinieni
tdk apa2lah ningrum,menjalani hukuman,itu arti bertanggung jawab atas kesalahannya dan jgn di ulangi.
Norazizah Kamarulzaman
kenapa setiap update 1 bab saja.. 🤭 penat menunggu novel diupdate. 😢
nuraeinieni
benar sekali tuh mba inggit,biar saja alya rau dari raihan,biar tdk ada kesalapahaman.
nuraeinieni
kalau kita kerja dimanapun;kita fokus saja dgn pekerjaan kita,tdk usah pusing menceritakan kekurangan dan kehidupan majikan ataupun orang lain.
nuraeinieni
bukan raihan nggak mau umi,yg sabar umi semoga secepatnya raihan dan alya di beri momongan
nuraeinieni
punya mertua perhatian seperti orang tua sendiri,sangat luar biasa dan beruntung,semoga umi dan aby tetap baik.
Djuniati 123
gpp bang ray alon2 penting klakon💪
nuraeinieni
itulah ujian rumah tangga alya,butuh kesabaran utk melewatinya,jgn goyah dgn apapun yg kamu dengar,lihat dan alami,itu semua proses.
darsih
sabar Alya ujian dlm berunah tangga
semangat Alya
Rayhan demi persturan tega bngt istrinya d hukum
Lanjut Ka
Djuniati 123
sabay Ay
Putri Anghita Tera Vita
semangat alya💪
darsih
waduh kasiahan alya
lajut ka
Putri Anghita Tera Vita
makin seru ceritanya
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya. trmksh🙏
total 1 replies
nuraeinieni
aduh rayhan marah tuh,,,;padahal alya nggak tau juga di bawa di tempat santri laki2.
nuraeinieni
biasa terjadi tuh alya,niat rebahan malah ketiduran
Djuniati 123
iya Alya kamu ning nya
nuraeinieni
suami mu gus alya,mertuamu yg punya pesantren.
nuraeinieni
bagus tuh alya,,mending mandiri,ikut suami,ibu rania juga ikut anaknya izma biar hidupnya tenang tanpa ada tekanan dari saudaranya.
RaDja
semangat sukses sehat selalu terima kasih
elaretaa: Terimakasih atas dukungannya Kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!