Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3.ini seperti mimpi
Aku berjalan keluar ruangan sambil mendorong troli, sampai di pantry aku sudah di tunggu oleh icha dan Bina.Mereka mendekatiku dengan sejuta kata penasaran.
"Kalian tidak kerja?" tanyaku sambil meletakan tempat makan yang kotor di atas wastafel.
"Elo tidak dipecat kan?" tanya mereka penasaran.
"Tidak".jawabku
"Syukurlah,kita takut tahu tadi,tiba-tiba saja Elo dipanggil Pak Bos." ucap Bina
Aku terharu mendengarnya. Mereka begitu perhatian pada ku,aku memeluk mereka "Makasih...,kalian baik banget sudah perhatian sama aku"
"Sama-sama,kita teman seperjuangan jadi harus saling support benarkan?balas mereka.
"Iya.baiklah sekarang kita kembali kerja lagi nanti beneran kita yang dipecat,gara-gara kebanyakan ngobrol".ucap Bina lagi.
Mereka kembali kerja ke bagiannya masing-masing.
Karena hari ini pengunjung Restoran sedang ramai-ramainya jadi otomatis semua karyawan sangat sibuk termasuk Lita.
Waktu menunjukan pukul 10 malam waktunya mereka pulang.
Setelah berpamitan dengan teman-teman seperjuangan aku berjalan menuju pintu keluar Restoran.
Saat ditempat parkir aku melihat Pram sedang berdiri di samping Mobil Sport nya, seperti nya menunggu seseorang."ucapku dalam hati.
"Ar".panggilnya.
Aku melihatnya lalu Dia berjalan menghampiri ku.
"Mau pulang?" tanyanya.
"Iya,Aku mau pulang". balas ku gugup karena tatapan matanya yang fokus kepadaku.
"Dijemput siapa?" tanya nya lagi ingin tahu.
"Aku tidak di jemput, Aku mau pulang naik Ojek Online ini baru mau order". ucapku.
"Tidak usah naik Ojek,Kamu pulangnya bareng sama Aku".
Aku sampai terkejut karena tiba-tiba Pramudya menarik sebelah tanganku sebelum aku selesai mengetik dan langsung mengikutinya menuju mobil.
"Biar aku yang anterin kamu pulang,ini sudah malam tidak baik kalau kamu pulang sendiri". ucapnya
Aku masih sempat-sempatnya berpikir,tapi Pram langsung mendorongku masuk kedalam mobil mau tak mau Aku pun masuk dan duduk di samping kemudi.
Pram berputar ke arah kemudi,membuka pintu mobil lalu masuk.
"pakai seat belt nya dulu".ucapnya sambil melihat kearah ku.
Aku memakai seal belt dan mobil pun mulai bergerak meninggalkan halaman parkir Restoran.
Keheningan terjadi, hanya terdengar suara deru mesin mobil.
Aku ingin memulai mengajaknya bicara tapi aku bingung harus memulai dari mana karena ini adalah pertama bagiku berada satu mobil dengan yang namanya mahluk Laki-laki.
Pram adalah Laki-laki pertama dan mungkin terakhir bagiku.selama ini aku selalu menghindar jika berdekatan dengan laki-laki.
Perselingkuhan yang dilakukan oleh Ayah ku masih saja membuatku trauma yang mendalam dan sampai detik ini rasa itu masih ada.
"Hem..." Pram berdeham.
Aku menoleh kearahnya dengan rasa sedikit canggung.
"Kamu melamun?" tanyanya
"Iya, maaf". ucapku
"Kenapa minta maaf, memangnya kamu salah apa?" tanyanya
Lalu Aku terdiam karena bingung harus menjawab apa mungkin karena sedikit canggung lalu cuma cengengesan.
Pram hanya tersenyum dan kembali fokus ke jalanan.
Hingga setengah jam kami pun sampai. Aku sempat bingung dari mana Dia tahu alamat rumahku.
"Jangan tanya darimana aku tahu alamat tempat tinggal mu,besok aku akan jelaskan.
Sekarang keluarlah dan masuk ke rumah lalu istirahat ".ucapnya.
Aku menurut ."Terima kasih".
"Sama-sama." balasnya.
Mobil itupun bergerak menjauh.
"Siapa Kamu sebenarnya Pram? Apa mungkin kita saling mengenal?Tapi dimana?
Aduh kalau begini bisa-bisa aku menjadi stres memikirkannya". ucapku sambil memukul kepala sendiri.
Sementara itu Pram yang sedang mengendarai mobil tersenyum.
Akhirnya sedikit lagi keinginannya akan segera tercapai.Penantiannya selama ini tidak akan sia-sia.
"Arlita Mahesa sekarang sudah ada digenggaman dan mungkin tidak akan pernah aku dilepaskan."
bersambung