Seorang gadis sederhana berusia 19 Tahun merupakan anak dari seorang petani yang menjadi mahasiswi kedokteran dan sudah menempuh semester 3. Mengejar cita-cita menjadi seorang Dokter, untuk menggapai cita-cita dengan membiayai pendidikannya ia harus bekerja di sela-sela kuliahnya. Namun, ada suatu hal yang sebenarnya ia sembunyikan dari semua orang!
Keinginannya menjadi seorang Dokter sirna ditelan ombak terjang oleh sebuah keterbelengguan dengan seorang pria. Yang di mana keluarga pihak pria datang meminta ia menikah dengan putranya dan sebelum hal itu terjadi ia sempat menolak.
Namun, Takdir tetap membawanya dalam perangkap itu sehingga harus menggugurkan cita-citanya yang tidak bisa dilanjutkan.
Dia terus terbelenggu dengan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai CEO di perusahaan tempatnya bekerja yang memiliki penyakit aneh disembunyikan dari semua orang!
Dia menjadi salah satu seorang wanita di dunia ini yang tidak membuat seorang Tuan tidak bereaksi pada penyakitnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dnrfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
03. Putus Cinta
Di Ruang Makan~
Keluarga Pratama yang terdiri dari 5 anggota inti: Ayah, Ibu, Anak Pertama (laki-laki), Anak Kedua (Laki-laki), Anak ketiga (Perempuan), dan beberapa pembantu dan pekerja di sana.
Pak Barma, Bu Mira dan Arya sedang sarapan pagi sebelum melakukan aktivitasnya. Di tempat meja makan tersebut hanya terdiri tiga orang, dua anak Pak Barma yang lain, salah satunya sudah tiga tahun ini berkuliah di luar negeri, dan satu lainnya anak ketiga sudah berangkat kuliah pagi sekali.
"Arya, Kau ini kapan menikah, Nak? Ayah dan Ibu ingin cepat menggendong cucu." Ujar Pak Barma di sela sarapan mereka
"Ibu juga iri dengan teman-teman ibu yang kemana-mana mereka pergi ditemani menantu perempuan nya, ibu juga menginginkan hal itu." Cetus Bu Amira juga
"Kalian tenang saja sebentar lagi impian kalian akan tercapai." Jawab Arya dengan dingin
"Siapa wanita itu?" Tanya Pak Barma
"Valerie!!" Jawab Arya yang masih Dingin
"Ayah tidak setuju, jika kau menikah dengan wanita itu." Gertak Pak Barma
"Ibu juga tidak setuju." Jawab Bu Amira
"Tapi kenapa? Ada apa dengan kalian? Bukankah kalian memintaku untuk menikah?
Lalu setelah menemukan calonnya kalian malah tidak setuju." Marah Arya sedikit terdengar gusar dalam hatinya
"Pada intinya kami tidak merestui hubungan kalian, ayah yakin kekasih mu itu tidak serius, dia artis dan dimia tidak akan bisa mengurus mu, Arya." Ucap Pak Barma
"Iya Arya, kau lihat saja sekarang dia malah sibuk syuting dan sibuk mengikuti kontes, kau pikir dia akan fokus pada mu."
"Tapi ayah, ibu, Valerie sudah berjanji padaku jika dia sudah merasa bosan dia akan meninggalkan semua itu dan terfokus padaku. lagipula itu adalah cita-cita nya sejak kecil, wajar saja jika dia mengejar impiannya."
"Terus saja membela wanita itu. Asal kau tahu memang kau ingin dianggap dan hanya dijadikan sebagai pelampiasan ketidakbosanan nya. Seenaknya kau menjelaskan pada kami jika dia bosan, dia akan terfokus denganmu. Bagaimana jika hal ini tidak terjadi pada pekerjaannya, namun terjadi pada pernikahan kalian. Setelah dia bosan denganmu, dia ingin mencari laki-laki lain pergi meninggalkanmu."
"Lalu kalian ingin apa? Kalian ingin aku menikah dengan seorang office girl di perusahan ku. Karena tugasnya dia bisa melayani para karyawan di perkantoran untuk memudahkan pekerjaan. Sehingga setelah menikah denganku, ia bisa melayani ku dengan baik. Begitu maksud kalian." Emosi Arya memuncak
"Itu lebih baik, sekiranya walaupun derajatnya rendah, Dia memiliki tanggung jawab terhadap suaminya. Tidak seperti Valerie, dia memiliki ego tinggi yang pasti terus membuatmu agar bisa memberikan apa yang dia inginkan, sekaligus memanfaatkan kekayaan mu." Jawab ayahnya
"Ayah dan ibu ini, ada apa dengan kalian? Aku sudah dewasa, dan tidak perlu pendapat kalian lagi, aku bisa menentukan mana yang buruk dan baik untukku sendiri. Tidak seperti waktu kecil yang hanya menuruti keinginan kalian." Arya kesal, dan mengakhiri makannya yang belum habis, lalu pergi untuk berangkat ke perusahaan
"Kau sudah berani membentak ayah dan ibu." Marah pak Barma
Handphone Arya berdering~~
Arya pun segera mengangkat.
"Hallo, Valerie. Apa kabar?" Mulai Arya menyapa dalam telepon
"Hallo, sayang. Aku baik, dan kau sendiri bagaimana?"
"Aku baik, malah semakin baik setelah mendengar suaramu."
"Kau ini gombal yah. Ternyata CEO yang dingin dan angkuh itu bisa menggombal juga."
"Untuk mu apa yang tidak!"
"Owh ya Arya, hari ini aku pulang. Kau temui aku yah, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
"Baiklah untuk dirimu aku pasti akan datang."
"Aku tunggu, nanti aku akan mengirimkan alamat di mana kau bisa menemui ku."
"Baiklah." Menutup telepon
"Lihat Bu, tidak ada sopan-sopan nya dia sekarang, orang tua nya sedang mencoba memberikan hal terbaik untuknya sendiri, dia malah sibuk berbincang dengan wanita yang tidak benar itu." Kesal Pak Barma melihat Arya berteleponan dengan Valerie
"Yang sabar saja, Pak. Arya sendiri mengatakan jika dia sudah dewasa, dia sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Setelah mendengar pernyataannya tadi kita tidak bisa melakukan apapun, karena anak kita yang kita rawat dan timang pada saat kecil, dia sudah beranjak dewasa dan akan segera menikah."
Dengan menghiraukan orang tuanya Arya pun pergi setelah mendapat alamat yang di berikan Valerie padanya untuk bertemu.
Skip sampai di suatu tempat di mana Arya dan Valerie melakukan pertemuan.
"Arya, Aku rindu sekali denganmu!" Valerie berlari kecil dan menerjang dengan pelukan pada Arya langsung
"Sama halnya dengan mu, Aku juga sangat merindukanmu." Ucap Arya sambil membalas pelukannya
Menyudahi pelukannya~
"Apa yang ingin kau katakan padaku?" Tanya Arya langsung
"Emm... Sebenarnya aku berat mengatakan hal ini padamu, tapi bagaimana lagi aku terlanjur sudah membuat keputusan dan keputusan ku ini sudah bulat." Ucap Valerie yang semakin membuat Arya penasaran
"Maksud mu?" Tanya Arya
"Arya, ini sudah saatnya kita akhiri saja hubungan ini!" Pernyataan Valerie sontak membuat Arya terkejut
Arya berdiam diri masih mencerna, dan tak menjawab.
"Maksud ku, Ayo kita berpisah saja!!" Ucap Valerie sekali lagi menegaskan
"Kau ini mengatakan apa Valerie? Kau pasti sedang membuat kejutan."
"Aku serius Arya, Aku tidak sedang bercanda! aku sudah memikirkan hal ini dengan matang, dan ini adalah keputusan ku."
"Tapi apa, apa alasannya??" Tanya Arya
"Manager ku mengatakan, performa keaktrisan dan semua film, sinetron, drama yang aku bintangi itu selalu sukses tidak ada yang gagal, dan saat ini aku ditawari untuk menjadi model Brand Ambassador milik perusahaan fashion terkenal di luar negeri, dan andai kau tahu namaku sedang naik daun, dan aku memenangi banyak penghargaan dari awal debut sebagai pendatang baru sampai saat ini. Dan aku pikir aku tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan ini, kesempatan tidak datang dua kali. Jadi aku ingin meminta putus darimu dan biarkan aku pergi mengejar cita-citaku dan menekuni karirku di luar negeri."
"Kenapa kau semudah itu mengatakan semuanya?" Tanya Arya yang masih tak menyangka
"Iya, Aku tahu pasti kau pasti kecewa. Tapi ini demi kebaikan kita bersama. Jika sampai nanti kita menikah kau juga yang akan bangga, orang lain akan mengatakan kau beruntung menikahi seorang artis terkenal dan model terkenal luar negeri, iya kan?"
"Aku tidak membutuhkan itu semua, aku sangat kaya, aku bisa memenuhi semua kebutuhan mewah mu itu. Yang aku butuhkan hanya kau Valerie! Aku sudah menjadi CEO hebat yang terkenal dan ternama kau tahu itu kan, dan kau adalah nyonya CEO Arya Razvan Pratama itu sudah cukup. Setelah itu, kau bebas ingin melakukan apapun selama kau menjadi istriku, kau bebas ingin menghabiskan uangku dalam satu hari, aku tidak masalah dengan hal itu. Tapi jangan sampai kau pergi meninggalkan ku."
"Maaf Arya, Keputusanku sudah bulat, aku tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini hanya untukmu. Aku tidak bisa, maaf..." Pergi begitu saja dan melepaskan eratan genggaman tangan Arya
Arya pun masih mematung dan menahan sakit yang dialami kini kekasih yang dambakan pergi meninggalkan nya karena sebuah cita-cita nya. Yang membuat dirinya
saat ini sakit hati...