Proses perbaikan cerita 🙏🏻🙏🏻
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya ah ralat sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" tanpa melihat mantan istrinya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah suaminya hilang di balik pintu rumah sakit ia dia baru saja melahirkan putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 3
3 tahun berlalu.
Hari hari dinda lalui bersama putrinya, selama ini Dinda bekerja keras dia tak ingin suatu saat kehidupan putrinya tak berkecukupan walau sekarang juga tidak berkecukupan tapi dia sangat bersyukur putrinya tumbuh dengan sehat dan menjadi putri yang cerdas. Jika kalian bertanya mantan suaminya dia sudah menikah sebulan setelah berderai darinya.
" unda " panggil ara, menyadarkan dinda dari lamunannya.
"Iya sayang " jawab Dinda, setelah sadar dari lamunannya.
"Puk puk unda " sambil memperagakan tangannya menepuk panta* karna dia tak bisa tidur jika tak di tepuk panta* nya.
"unda ecok ita dualan agikan "ucap nya sebelum dia tidur.
"Iya sayang, apa putri bunda capek biar ara dirumah saja biar bunda yang jualan" ia Dinda menghidupi diri nya dan buah hatinya dengan jualan keliling, kalau tidak dia jualan di depan rumah, hanya itu yang bisa dia lakukan karna dia tak ingin meninggalkan putrinya.
"enddak unda, ala itut " sambil menggeleng kepala kecil nya.
"Baik lah tapi ara harus tidur nanti jika kesiangan bunda tinggal mau " ucap Dinda.
"Ndak auu unda,ala itut " ucap nya dengan mata berkaca-kaca, lihat la sekarang dia sudah ingin menangis
"bunda tidak akan meninggalkan Ara, Jika putri nya bunda ingin ikut ayo kita tidur " sambil mencium kepala putrinya dengan sayang.
***
"Agi unda "ucap Ara, sambil mengucek mata karna baru saja bangun tidur.
"Eh,, putri bunda sudah bangun, pagi sayang " sambil menghampiri putrinya.
"inum unda " ia Dinda membiasakan saat bangun tidur sebelum melakukan aktivitas harus minum air putih.
"Ini sayang " sambil menyerahkan air yang dia bawa, dengn cepat dia menerima gelas yang diberikan bunda.
"Habis ini gosok gigi, mandi dan kita pergi jualan " dengan cepat putrinya mengangguk kepala.
"Unda Andi " dengan susah payah dia membuka baju nya sendiri, Dinda tertawa melihat tingkah putrinya yang paling suka ikut jualan dengan nya.
"Sini bunda bantu sayang " sambil melepaskan baju dan memandikan putrinya, jika dia mandi sendiri akan menjadi lama bukan mandi tapi main air lebih tepatnya.
" Bulung akak tua indap di dendela talau cudah tua gigi nya inggal dua, hihihi gigi dua unda " Ara terkekeh geli setelah menyanyi. Saat ini mereka menuju perjalanan untuk julaan kue yang sudah Dinda buat .
"Gigi siapa yang dua ara " tanya Dinda.
"Gigi nya Bulung akak tua unda " hihihi Ara kecil terkekeh geli membayang dia mempunyai gigi dua .
"Emang gigi nya Ara ada berapa " tanya bunda.
"Ayak unda penyuh" sambil menunjukkan gigi putih susu milinya.
"Iya, gigi nya putri bunda penuh tidak dua ternyata, kita sudah sampai Ara duduk disini ya kita nunggu kakak kakak nya nya pulang sekolah " ucap Dinda.
"Cekolah itu apa unda " ucap Ara sambil menatap bunda nya minta penjelasan.
"Sekolah itu tempat kita menimba ilmu, jika ada sudah besar nanti ara juga akan sekolah seperti kakak-kakak yang ada di sana " tunjuk Dinda pada sekolah di sebrang sana.
"Ala Penen cekolah sekalang unda " ucap Ara kecil.
"Iya nanti jika umur nya Ara sudah lima tahun " sambil menunjuk kan lima pada putrinya.
"Macih Ama ya unda bial ala bica cekolah " ucap Ara lagi.
"Masih dua tahun lagi, Ara yang sabar ya sayang " ucap Dinda.
Tingg Tongg ......
bel sekolah sudah berbunyi menandakan jam belajar sudah selesai, Melihat semua murid keluar area sekolah ada yang di jemput ada yang masih menunggu entah itu orang tua nya atau supir nya, Ara dengan patuh duduk di kardus melihat mereka yang memasuki mobil atau membeli jajan, disaat bunda nya sibuk melayani yang membeli kue yang bunda nya buat.
"Ibu saya minta risoles nya 4 " ucap siswa yang membeli.
"Ini kue nya nak " ucap dinda.
"Berapa ibu " ucap siswa lagi.
"Sepuluh ribu nak " ucap dinda, dan siswa tersebut menyerahkan uang nya.
"Unda " ucap Ara, setelah lama diam dan memperhatikan bundanya, sekarang jualan kue bunda nya sudah habis.
"Iya sayang, apa Ara haus nak " tanya Dinda, dan Ara kecil memgangguk kepala sebagai jawaban.
"Ini " sambil menyerahkan air yang ia bekal dari rumah, langsung diterima oleh putrinya dan teguk setengah dari botol yang ia bawa.
"Sudah nak " ucap bunda, di balas anggukan kepala oleh putrinya.
"Unda, itu akak nya cendilian " sambil menunjuk siswa perempuan yang duduk seorang diri di halte samping sekolah.
"iya dia sendirian nak, Ayo kita menghampirinya nak "sambil membereskan tempat jualan nya,
"Nunggu siapa nak " tanya Dinda, saat mekera sudah sampai di halte tempat murid yang duduk seorang diri.
maaf jika masih banyak kata yang typo 🙏 mohon masukan dan saran jangan lupa jadikan favorit ♥️
smngt dibenahi thorr