Baby Girl
Dinda tersenyum getir melihat sebuah surat cerai dari suaminya, begitu fatal kah kesalahan nya jika melahirkan seorang bayi perempuan.
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya, ah ralat lebih tepatnya mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian to the point.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" ucap Ardian tanpa melihat lawan bicaranya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " jawab Dinda sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah mantan suaminya hilang di balik pintu rumah sakit, ia dia baru saja melahirkan seorang putri yang sangat cantik.
Sebelum pergi Ardian memandang mantan istrinya, iya mulai detik ini yang ada di hadapan nya sudah bukan bagian hidup nya, tapi lihat lah wanita yang masih berbaring di tempat tidur rumah sakit ini tersenyum, tapi senyum itu adalah senyum termanis yang pernah dia lihat, apa itu senyum bahagia atau senyum terluka, entah kenapa dia tidak mengenal sosok istrinya.
****
Dinda memandang putrinya yang tidur dengan damai setelah suster memerintahkan untuk di beri ASI yang pertama untuk bayinya, sekali-kali dia mengeliat saat Dinda mengusap pipi merah putrinya, mulai detik ini dia akan menjadi single mom.
"Semoga kau menjadi putri kebanggaan bunda," sambil mencium kening Putri nya.
"Welcome to world baby girl "
Ceklek
Dinda langsung mengalihkan pandangan saat pintu ruangan nya di buka oleh seseorang, dan muncul Dokter yang membantunya proses persalinan.
"Selamat siang nona, saya ingin mengecek keadaan nona" Ucup dokter sopan.
"Siang , silahkan dok " dokter memeriksa keadaan dinda setelah selesai dan normal.
"Putri nya sangat cantik persis seperti ibu nya, siapa nama putri nya nona " ia memang betul putrinya mirip dengan nya hanya 20% menuruti gen suaminya, ah ralat mantan suami nya
"Mutiara ayu Azalia " sambil memandang wajah putrinya.
"Nama yang indah,baiklah saya akan memeriksa pasien yang lain " pamit dokter setelah Dinda mengizinkan barulah dokter berlalu dari ruangan Dinda.
***
sedangkan di mansion sana, khususnya di ruang keluarga yang tanpa merasa bersalah sedikitpun akan apa yang telah dia lakukan pada wanita di rumah sakit sana.
"Akhirnya kau menceraikan wanita pembawa sial itu juga son " ucap Marni ibu nya Ardian .
"Mom " protes ardian.
"Apa, kau ingin membela wanita pembawa sial itu ingat son keluarga kita menginginkan cucu laki-laki bukan wanita, ingat itu " sambil berlalu meninggal kan suami dan anak nya di ruang keluarga.
"Mom mu benar Ardu, keluarga Pratama menginginkan pewaris laki-laki bukan perempuan, kau bisa mencari wanita yang bisa memberimu keturunan laki-laki, bukan wanita yang tak jelas asal usulnya " ucap arsel ayah Ardian.
"Tapi kenapa dad menyetujui waktu Ardi ingin meminang dinda" tanya ardian, sambil menatap ayahnya.
"Jika kau tidak menikah, perusahaan Pratama grup yang kau pimpin sekarang akan di ambil alih oleh saudara dari kakek mu, itu sebab nya kami menyetujui keinginan mu, sekarang kau tau keluarga besar Pratama ingin penerus laki-laki bukan perempuan" jelas arsel.
mohon kritik dan saran , jangan lupa jadikan favorit ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Runik Runma
nyesek
2024-08-22
0
Runik Runma
/Sob//Sob/
2024-08-22
0
Siti Tanisah
aku mampir Thor
2024-08-02
0