Suamiku Ternyata Seorang Bos

Maura tiba di pelataran sebuah apartemen yang tingginya mencakar langit...

dia masuk dan menemui bagian resepsionis,

setelah mendapatkan informasi dari sang resepsionis. kemudian melangkah masuk ke dalam lift, yang tidak jauh dari tempat itu, setelah menunggu beberapa saat akhirnya pintu lift terbuka....

tibalah di lantai paling atas, Maura berjalan di lorong apartemen yang Hanya ada beberapa saja di lantai paling atas ini.

Ting tong....

Ceklek....

Dave membuka pintunya.

" assalamualaikum?" ucap Maura lembut.

" waalaikumsalam," jawab Dave pelan.

" ayo masuk..!." ajak Dave yang membuat Maura enggan untuk melangkah,

" kenapa....?" tanya Dave penasaran, karena istrinya tidak mau masuk.dan hanya berdiri di depan pintu.

" emmm, ini apartemen siapa....?" tanya Maura penasaran....

" oh...ini...." Dave menghentikan ucapannya setelah mendengar teriakan seorang wanita di dalam.

Prang....

" aw...."

Dave langsung berlari ke arah dapur.

Sementara Maura yang terkejut dengan teriakan seorang wanita dari dalam, dan suara benda berbahan kaca pecah ia pun ikut berlari mengejar suaminya.

Mata Dave terbelalak,

" astaghfirullah....apa yang terjadi?" tanya Dave panik , dia melihat tangan Nabila memerah segera menuntun tangan Nabila ke arah wastafel, dan memutar kerannya agar air nya mengalir ke tangan Nabila yang terkena air panas.tidak perduli beling yang berceceran di lantai, yang terpenting pertolongan pertama dulu untuk keponakannya.

Nabila meringis kesakitan....

" masyaallah, perihnya" ucap Nabila.

" tahan sebentar, ini tidak akan sakit lagi" ucap Dave dengan lembut,menenangkan keponakannya itu dan masih memegangi tangan sang keponakan agar terus berada di kucuran air yang mengalir itu.

Sementara Maura berdiri dengan hati yang sangat remuk, matanya berkaca-kaca, bibirnya bergetar menahan tangis, bagaimana tidak , saat ini Suaminya sebegitu perhatiannya dengan seorang wanita yang sayangnya wanita itu sangat sangat cantik, kulitnya putih bersih, wajahnya bak bidadari, padahal Maura melihatnya dari samping, rambut hitam panjang dan di kuncir kuda, yang lebih menyakitkan lagi dia memakai kaos kebesaran, dan memakai trening kebesaran juga, tapi malah terlihat sangat imut dan menggemaskan, Maura saja yang notabenenya sudah sangat cantik masih merasa insecure,

" lain kali, jangan ceroboh... Biar aku saja! " Dave mengomeli keponakannya, dan menuntunnya ke kursi yang tidak jauh dari situ, karena kebetulan Nabila saat ini sedang berada di dapur, dan akan membuat kopi, Nabila juga meminjam pakaian om nya itu, karena gamisnya basah oleh asi, Nabila lupa membawa pompa ASI nya, alhasil, semuanya basah, karena ASI Nabila memang sangat melimpah. Dave sampai lupa tidak mengingat istrinya karena saking paniknya, bahkan Nabila juga tidak menyadari kalau ada Maura yang berdiri tidak jauh darinya...

Tanpa bertanya, saat itu juga Maura pergi dari apartemen Dave, berlari sekecang-kencangnya, dan memasuki lift, Maura menahan tangisannya, sampai dada nya terasa sesak.

Ting....

Lift sudah sampai lantai dasar, dan tiba-tiba Maura menabrak seseorang laki-laki.

Brukkkkk

Maura terjatuh saking kencangnya menabrak seseorang yang sedang berdiri di depan pintu lift . Karena orang tersebut , baru akan memasuki lift,

Laki-laki itu yang melihatnya sekilas , tanpa mau membantu... ia masih mempertahankan paperbag yang ada di tangan nya.

Sampai Maura berdiri sendiri dengan meringis sakit, karena bo****nya yang mencium lantai dengan sangat keras. lalu menatap tajam wajah tampan di depannya ini.

.

" lain kali , lebih berhati-hati lagi nona!" ucap laki-laki itu yang ternyata adalah Mike , yang akan menjemput istrinya, karena sang istri penasaran dengan istri dari om nya itu. Lalu setelah pintu lift terbuka, Mike masuk meninggalkan wanita yang masih menatap tajam dirinya.

" sialan, laki-laki kurang ajar," umpat Maura.

Maura berjalan keluar gedung apartemen itu, tidak perduli orang-orang melihatnya Anek, karena berjalan cepat dengan wajah penuh emosi.

Dia mengingat kembali kejadian yang barusan dia alami, hatinya begitu sakit melihat pemandangan yang sangat menyakitkan.

Maura memasuki mobilnya, menutup pintunya dengan sangat kencang.

Brakkkkk....

lalu dengan kecepatan penuh , Maura melajukan mobilnya tanpa tau arah....

" bodoh bodoh bodoh kamu Maura," Maura memukul-mukul setirnya , lalu menghentikan mobilnya di tempat yang agak sepi, lantas menumpahkan air matanya yang sedari tadi ia tahan.

" hiks hiks hiks.... Semua lelaki sama saja, tidak cukup hanya dengan satu wanita, ... Ucapan mu semua bohong kak, kau sudah berjanji akan menjalani pernikahan ini dengan baik, tapi kenapa kau malah mengkhianatiku, hiks hiks hiks...hatiku sangat sakit kak, entah ini apa yang namanya cinta, tapi tidak mungkin terlalu cepat berlabuh, sementara baru beberapa hari mengenalnya, tapi rasa sakit ini berkali lipat , lebih sakit dari pada melihat Tomi bercumbu dengan Nina... Hiks hiks hiks" Maura memegangi dadanya yang terasa sesak.

setelah menumpahkan segala rasa sakit yang ada di hatinya, Maura pun menghapus air matanya, lalu melihat ponselnya lantas memblokir nomor Suaminya itu.

***

Sementara di dalam apartemen mewah milik Dave, saat ini Dave sedang sibuk memberi salep kepada Nabila sambil sesekali meniup tangan Nabila yang memerah.

" kau begitu ceroboh, pasti nanti suamimu yang bucin itu akan memarahiku" gerutu Dave yang membuat nabila terkekeh.

" hahaha, om sudah seperti emak-emak yang sedang ngomel-ngomel. Mike sedang dalam perjalanan ke sini." kata Nabila yang melihat om nya itu terlihat sangat lucu.

" terimakasih Om" ucap Nabila tulus, om nya adalah keluarga satu-satunya pengganti sang ayah.begitu baik dan sangat perhatian, dia juga sangat menyayangi om satu-satunya itu.

" lain kali hati-hati, aku tidak mau kamu terluka, aku saja begitu cemas, apalagi suamimu nanti kalau melihat ini." Dave masih mengusap-usap tangan Nabila yang masih memerah itu walaupun sudah memakai salep.

" tidak apa-apa om, ini sudah tidak perih lagi, oh iya.... Katanya Maura mau ke sini...?" tanya nabila.

Deg....

Dave baru ingat kalau tadi Maura sudah berada disini.

Dia langsung berdiri dan berlari ke depan, karena tadi dia meninggalkan istrinya di depan pintu.

Dave menelusuri pandangannya, tetapi tidak melihat istrinya, sampai dia melihat pintu lift terbuka, dan ternyata itu adalah Mike.

" kenapa kau seperti orang bingung...?" tanya Mike tersenyum mengejek , melihat Dave berdiri di depan pintu dan sedang menyusuri ke segala arah.

" apakah kau melihat wanita yang masih terlihat muda, memakai kemeja berwarna hijau, juga celana panjang berwarna hitam?" bukan nya menjawab, Dave malah balik bertanya.

Mike diam sesaat, " sepertinya aku baru bertemu di bawah, dan Terlihat sorot matanya penuh kemarahan, karena tadi dia menabrak ku sampai dia terjatuh." kata Mike apa adanya.

" terus di mana dia ..?" tanya dave yang di jawab oleh Mike dengan mengangkat kedua bahunya, " tidak tahu".

" aku akan menyusul nya, kau masuklah, Nabila sedang membutuhkan mu" ucap Dave langsung masuk ke dalam lift yang berada di seberang pintu apartemennya.