Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13
Keesokan Pagi nya.
Dara memperhatikan kedua anak kembar nya yang tengah makan siang, Ia kaget dan bertanya-tanya dalam hati darimana ke dua anak nya mendapatkan uang sebanyak itu.
"Ekhem...?" Dara berdehem membuat ketiga Orang yang sedang fokus makan melihat ke arah nya.
Dara menatap sekilas Bunda Maria yang heran kemudian Dara beralih menatap ke arah Carlos dan Caitlin, "Carlos sayang?" panggil Dara lembut.
"Iya Mom." jawab Carlos tanpa mengalihkan perhatian nya namun masih sarapan dengan tenang.
"Kamu tahu bagaimana watak Mommy kan?" tanya Dara serius, Carlos mengangguk pelan.
"Cangat kenal." jawab Carlos dengan khas cadel nya.
"Bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak ini nak? Mommy udah konfirmasi ke Bank kata nya uang di ATM mu begitu bengkak dan melebihi kapasitas nya." ucap Dara.
"Apa mommy cudah buat ATM balu yang bica muat uang banyak?" tanya Carlos bukan nya menjawab pertanyaan Dara, Carlos malah bertanya balik.
Dara menggeleng kepala nya pelan untuk tetap sadar, " "Mommy akan urus itu besok setelah surat pindah kita di keluarkan, tapi kamu harus beritahu Mommy apa pekerjaanmu, dan bagaimana bisa kalian mendapatkan uang sebanyak itu."
Dara berbicara dengan nada tegas dan menatap serius Putra nya, hati nya begitu cemas kalau anak nya melakukan perbuatan jahat. Mengingat sosok Pria yang Dara tebak adalah Ayah kandung mereka yaitu Swondrak yang dikenal sebagai Mafia kejam dan sadis dalam menghabisi lawan nya.
Carlos menatap Dara dengan datar, "Apa yang cedang Mommy pikilkan? Apa mommy pelnah mengajalkan hal jahat pada kami?" jawab Carlos, Dara menggelengkan kepala nya dengan kuat, sedangkan Bunda Maria kebingungan maksud tanya-jawab Carlos dengan Dara, akan tetapi masih bunda Maria masih menyimak dan berharap Ia akan mengerti.
"Lalu apa yang mommy takutkan? calos bekelja halal kok, Mom tahu kami nggak cuka uang halam sepelti mom yang benci uang yang tak baik." Ucapan Carlos sudah seperti orang dewasa, perkataan Carlos barusan membuat Dara tak bisa berkata-kata lagi, kemudian Dara beralih ke Caitlin. Dan dengan serius pula Dara menanyakan hal yang sama, ternyata Caitlin lebih terbuka pada Dara dan mengatakan bahwa Ia bekerja sebagai penasehat bisnis apa saja yang akan sukses berdasarkan kegemaran serta peminat banyak Orang dari berbagai kalangan yang dibantu oleh Carlos.
Caitlin juga suka memberi sketsa gaun anak-anak pada Desainer ternama anak-anak. Dara yang mendengar cerita ke dua anak kembar nya sampai-sampai Dara tersedak air liur nya sendiri mendengar perkataan polos Caitlin, Bunda Maria menjatuhkan rahang nya dengan mata membulat besar, bagaimana bisa gadis mungil berumur 5 tahun ini bisa memberi masukan hal bisnis yang di pusingkan pem bisnis besar.
Dan yang paling mengejutkan lagi Caitlin juga memberi sketsa gambar baju anak-anak pada Desainer ternama dunia, dan aneh nya lagi semua pakaian anak-anak yang dibelikan oleh Bunda Maria maupun Dara untuk Caitlin dan Carlos adalah ide rancangan otak kecil Caitlin sendiri.
"Cudah Ket..! Jangan buat mommy pucing..!" Peringat Carlos dengan tatapan penuh ancaman.
Caitlin mengerucutkan bibir nya dan tak lagi menceritakan pekerjaan nya dibalik layar padahal Catlin belum menceritakan seluruh nya.
Lutut Dara bergetar lemas, ia mungkin tak akan sanggup lagi untuk berdiri melihat betapa serius nya Carlos mengancam Putri Kecil nya.
"Ja--jadi kalian minta Oma buatkan ATM 2 pada kalian masing-masing untuk itu?" tanya Bunda Maria dengan terbata-bata kaku.
Caitlin mengangguk sambil memasukkan sayur kesukaan nya ke dalam mulut, sesekali Ia mencebikkan mata nya ke arah Carlos yang tak mengizinkan nya lagi untuk mengoceh.
Begitulah sikap Carlos yang masih berumur 5 tahun, bicara dengan fasih saja belum lancar namun otak nya begitu cerdas sehingga tahu apa saja yang harus disembunyikan dari Mommy dan Oma nya karna tahu hal itu akan memusingkan kedua nya, berbeda dengan Caitlin yang suka mengoceh dan cerita tapi tak pernah berbohong ketika berbicara mengenai apapun tentang pengalaman nya.
Dara memegang tangan Bunda Maria yang melihat ke arah nya, wajah Dara telah pucat dan tangan nya begitu dingin lebih dingin dari tangan Bunda Maria.
Carlos dan Caitlin masih punya tabungan yang masih di bekukan, karna pemasukan mereka tak sesuai dengan umur serta batas menabung anak seusia mereka, jika di Indonesia tak akan bisa membuat buku tabungan sebelum berumur 7 tahun tapi karna tinggal di Luar Negeri tentu aturan setiap Negara berbeda-beda.
"Mommy izin ke kamar dulu..! Kalian jangan kemana-mana.!" peringatan Dara, sedangkan Carlos menatap datar ke arah adik nya yang sedang nyengir kuda sebab Caitlin akhir nya telah menyadari kesalahan nya.
"Jangan menatap adik mu seperti itu sayang, Mommy baik-baik aja hanya butuh waktu untuk menenangkan diri. Mommy mohon jangan buat Mommy khawatir selama menenangkan diri." kata Dara, Carlos mengangguk patuh.
Dara segera berdiri menopang tubuh nya dengan kedua tangan nya, Bunda Maria melihat Dara begitu lemas pun segera membantu Dara masuk kamar.
Tinggallah sepasang anak kembar yang tengah saling menatap satu sama lain, beda nya Caitlin memelas seperti seekor anak kucing kecil menyedihkan minta diberi makan sedangkan Carlos seolah Singa ganas yang menatap tenang target nya seperti, predator buas yang tak senang pada musuh yang memasuki kawasan kekuasaan-nya.
"Maap Kak." ucap Caitlin dengan cengiran imut nya tapi sayang nya Kakak kembar yang selisih 15 menit itu tak merasa gemas atau kasihan sama sekali, malah terus menatap tajam adik kembaran nya.
"Kakak? Mata Ket nanti beldalah loh di tatap tajam ama kakak belgitu." cengir Caitlin.
"Inilah alacan kakak tak mau kita belitahu Mommy, Mommy pacti akan membataci pelgelakan kita." kata Carlos dengan kesal.
Caitlin menggaruk pipi nya sendiri yang tak gatal dengan raut wajah bingung nya yang lucu seolah tengah berpikir jalan keluar dari masalah mereka sekarang.
Kedua anak kembar Dara tak senormal yang Dara pikirkan, lihat saja sekarang kedua anak kembar itu tampak berdebat dan beradu argumen tentang masalah baru yang di ciptakan Caitlin.
***
Di kamar Dara.
"Bunda juga kaget nak tapi kamu juga nggak boleh membatasi kesenangan mereka." pinta Bunda Maria dengan serius.
"Kamu ngelarang mereka bermain kesana-kemari terlalu lama, waktu mereka habis di dalam rumah saja, sedangkan kamu sibuk bekerja lalu apa kegiatan mereka hmm? Apa salah nya mereka mencari hobby tersendiri?" sambung Maria lagi.
Dara memijit pelipis nya, "Bukan begitu Bun..! Aku nggak akan batasi apapun yang mereka lakukan selagi itu baik, tapi aku sangat syok Bun.! Aku nggak tahu apa saja yang anak-anakku lakukan, Bunda tahu sedangkan aku nggak tahu sama sekali mereka membuat buku tabungan." ucap Dara, Dara menggelengkan kepalanya Ia memang tak tahu pemasukan anak yang baru berumur 5 tahun itu.
Saat itu Bunda Maria hanya berpikir anak-anak itu menabung karna ingin membantu Dara untuk biaya sekolah mereka nanti nya. Kata-kata mereka begitu tulus, jadi Bunda Maria tak tega melarang mereka, lagian Bunda Maria mengira tabungan mereka hanya sedikit saja layak nya anak-anak menabung.
Akan tetapi tidak disangka kejeniusan kedua anak Dara membuat siapapun tak akan percaya pemasukan anak-anak itu akan mencapai batas maksimum tabungan anak-anak pada umum nya.
Dara yang sudah mengerti pun minta diberi waktu untuk menyendiri, Maria yang paham langsung pergi menutup pintu kamar Dara. Dara memejamkan mata nya memijit kening nya yang berdenyut, ia hanya tak mengira kepintaran kedua anak nya diatas anak normal pada umum nya.
"Apa aku bawa aja anak-anakku ke rumah sakit untuk di periksa?." Batin Dara tampak berpikir keras. Dara mengangguk setelah berpikir selama 1 jam, Dara memantapkan hati membawa si kembar ke rumah sakit untuk di periksa.
Setelah Konsultasi, ternyata Dokter disana pun meminta Dara menjaga kedua anak nya dengan sangat baik. Carlos dan Caitlin memiliki kejeniusan 0,001% dari semua anak normal.
Dara sendiri terpaku, tidak tahu harus bahagia atau menangis dengan kecemburuan Dokter dan Suster yang gemas dan juga iri dengan kejeniusan mereka serta imut nya Caitlin.
Namun tak ada yang berani menyentuh pipi Carlos karna bocah laki-laki itu menatap tajam dan tak segan menatap mata orang dewasa mana pun dengan sorot menakutkan pada siapa saja yang berani menyentuh nya.
\*
Bersambung....................................
