"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."
Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.
Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.
"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"
Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.
Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Di waktu yang sama tapi tempat yang berbeda, tepatnya di ruangan VVIP sebuah restoran mewah di kota Paris, terlihat Devano yang sedang bertemu dengan Karina.
"Untuk apa kamu menyuruh aku datang menemuimu?" tanya Devano dengan sikapnya yang dingin.
Mungkin ini untuk pertama kalinya sikap Devano sedingin itu padanya, membuat Karina merasakan hatinya sakit. Tapi dia tidak boleh menyerah. Karina tahu betul bahwa Devano sangat mencintainya, pasti akan cepat luluh.
"Apa harus ada alasan untuk kita bertemu? Kamu kan tunangan aku, Dev. Apa kamu gak kangen sama aku?"
Satu tahun yang lalu, sebelum Karina pergi ke Paris, Devano dan Karina memang sudah melangsungkan petunangan. Hubungan mereka telah mendapatkan restu dari orangtua tua mereka.
Kemudian Devano tersenyum smirk. "Jadi kamu masih menganggap aku sebagai tunangan kamu?"
Karina terpaksa harus bersikap tak tahu malu, sehingga dia tersenyum manis kepada pria tampan itu. "Ya ampun, jadi kamu masih marah ya gara-gara kejadian semalam? Untuk saat ini aku memang belum siap menikah, Dev. Tapi bukan berarti aku tidak mencintai kamu. Hampir setiap hari aku selalu memikirkan kamu. Bahkan semalaman aku gak bisa tidur, aku takut ucapan aku menyakiti hatimu."
Padahal kenyataannya semalam dia sedang berbagi peluh bersama dengan Gabriel. Disaat dia merasa percaya diri bisa hidup tanpa Devano.
Tapi ternyata, dia tidak bisa. Karina tidak bisa hidup tanpa Devano. Setelah dia tahu Gabriel telah mengkhianatinya, membuatnya tersadar, dia tidak ingin kehilangan Devano.
Devano tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Mengapa dia tidak merasakan getaran apapun saat sedang bersama dengan Karina.
Apakah mungkin perasaannya kepada Karina telah mulai memudar? Rasanya tidak mungkin. Mengingat betapa besarnya rasa cinta yang dia rasakan kepada wanita itu.
Justru saat ini Devano sangat merasa bersalah. Seakan dia telah mengkhianati kekasihnya itu. Dia sudah tidur bersama dengan Evelyn. Meskipun kejadian semalam terjadi karena dia dan Evelyn sedang sama-sama mabuk.
Mungkin karena Devano sangat merasa patah hati setelah Karina menolak lamarannya, membuat dirinya mabuk. Sehingga terjadilah sesuatu yang seharusnya tidak dia lakukan bersama dengan Evelyn.
Walaupun Devano akan memastikan kejadian semalam tidak akan terulang kembali. Kini dia sudah meminum obat pengar. Tidak dalam pengaruh alkohol lagi. Pikirannya sudah kembali waras. Jadi tidak mungkin dia berhasrat lagi kepada adik tirinya itu.
Lagian apa yang menarik dari diri Evelyn? Tak ada satupun yang membuatnya tertarik. Yang ada Evelyn selalu membuatnya naik darah jika mereka bertemu.
"Jadi bagaimana, Dev? Apa kamu mau memaafkan aku?" tanya Karina sambil memegang tangan Devano.
Kemudian Karina melanjutkan perkataanya kembali. "Bahkan jika kamu menginginkan menikah denganku secepatnya. Sekarang aku sudah siap kok, Dev. Bukankah itu yang kamu inginkan?"
Karina memang sangat menyesal sudah menolak lamaran Devano. Justru setelah dia berpikir secara matang, dengan dia menjadi istri Devano, banyak sekali keuntungan yang bisa dia dapatkan. Devano sangat berperan besar terhadap karirnya. Devano pasti akan membantunya untuk menjadikan Karina sebagai model go internasional. Dan dia pun memang tidak ingin kehilangan Devano.
Devano hanya diam setelah mendengar apa yang Karina sampaikan padanya. Bukankah itu yang Devano harapkan, ingin menikah dengan Karina? Sehingga dia harus pergi ke Paris untuk melamarnya.
Tapi mengapa dia merasakan hatinya bimbang?