NovelToon NovelToon
Dihamili Oleh Crazy Rich

Dihamili Oleh Crazy Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Hujan Lebat

Kaila sangat menikmati waktu tidur siangnya, tanpa sadar ada suara ketukan di pintu kamarnya. Dia pun terbangun.

Segera dia bangkit dari tidurnya dan membuka pintu. Hansel berdiri di sana dan memandangi wajah Kaila dengan rambut yang berantakan juga muka bantal akibat baru saja bangun tidur. Dalam hati, Hansel mulai menyukai tampilan Kaila yang seperti ini.

“Kamu kesini untuk bekerja atau hanya tiduran?” kata Hansel menyindir.

“Maaf, Tuan. Saya ketiduran,” jawab Kaila merasa bersalah.

Hansel lalu menyerahkan dua buah paperbag kepada Kaila yang langsung di sambutnya.

“Isinya pakaian. Masing-masing gunakan untuk makan siang setengah jam lagi dan juga untuk acara nanti malam,” jelas Hansel.

“Baiklah, terima kasih, Tuan. Saya akan segera bersiap,” sahut Kaila, lalu segera masuk dan menutup pintu di depan wajah Hansel.

“Berani sekali dia menutup pintu di depanku,” ucap Hansel kesal. Dia lalu kembali ke kamarnya.

Setengah jam kemudian, saat Hansel keluar dari kamarnya yang berada di sebelah kamar Kaila, ternyata Kaila sudah berdiri di depan kamarnya untuk menunggu Hansel. Sengaja Kaila bersiap cepat-cepat agar tidak kena marah lagi.

Saat itu pula, terlihat pintu kamar di depan kamar Kaila dibuka oleh pengasuh Gavin yang sedang mendorong stroller berisi Gavin di dalamnya. Melihat Gavin, Kaila pun segera menghampiri dan menggendongnya serta menciumi pipinya beberapa kali.

Melihat itu Hansel pun tersenyum. Terasa hangat dalam hatinya. Setelah puas menciumi anaknya, Kaila pun menaruhnya kembali ke dalam stroller. Mereka lalu berjalan mengikuti Hansel menuju lift.

Kali ini, Kaila mengenakan baju terusan selutut dengan motif polos berwarna baby blue. Memiliki kerah dengan lengan pendek. Kaila pun terlihat masih seperti anak remaja.

Saat sampai di lantai dasar, Hansel langsung mengarah ke restaurant dan memasuki private room yang sudah diatur oleh bawahannya tadi. Kaila dan pengasuh hanya mengekor dari belakang.

Ketika sudah berada di dalam private room, Hansel menarik satu buah kursi lalu menyuruh Kaila untuk duduk disitu. Kaila menurut saja walaupun agak sungkan. Kemudian, Hansel duduk di bagian depan Kaila.

Pengasuh dan Gavin duduk di meja yang terpisah. Gavin terdengar mengoceh sehingga membuat Kaila tersenyum. Hansel yang memperhatikan Kaila tersenyum senang juga merasa ikut senang.

Lalu mereka pun mulai makan siang bersama.

“Malam ini hanyalah acara peresmian saja. Kita adalah tamu undangan pribadi dan tidak perlu berada lama disana. Gavin akan tinggal di hotel bersama pengasuh, jadi kita hanya akan pergi berdua saja,” jelas Hansel pada Kaila saat mereka selesai makan.

Hansel memang selalu berbicara sesuai dengan apa yang dia atur saja. Tidak ada pertanyaan apalagi tawar menawar. Seperti itu juga saat dahulu mereka berpacaran. Dia akan mengatakan apa yang akan mereka kerjakan saja. Kalau pergi makan ya makan saja, setelah itu langsung pulang. Tidak akan ada pembahasan apapun lagi.

Kaila terdiam, rasa curiga terhadap putranya semakin menyeruak.

“Ada apa?” tanya Hansel.

Namun, Kaila juga tidak bisa menuduh sembarangan. Khawatir akan keberlangsungan karirnya jika ternyata menyinggung Hansel.

“Baik, Tuan.” Akhirnya Kaila menurut. Setelah itu, mereka kembali lagi ke dalam kamar hotel masing-masing untuk beristirahat sampai waktunya untuk pergi ke acara inti.

Kaila tidak bisa tidur lagi saat masuk kembali ke dalam kamarnya. Dia hanya duduk termenung di tepi jendela kaca kamarnya. Tiba-tiba dia teringat pada Astrid. Sejak dia dibawa oleh Hansel ke apartemen, Kaila belum ada mengabari Astrid sama sekali.

“Astrid.. sedang apa?” tanya Kaila melalui pesan yang dia kirim pada Astrid.

Agak lama baru ada balasan masuk dari Astrid.

“Hei.. aku sedang berlibur di Bali bersama Mama,” balas Astrid. Disusul dengan kiriman gambarnya yang sedang berada di Bali.

“Pantas saja tidak ada kabarnya. Sedang berlibur rupanya,” gumam Kaila, sambil tersenyum melihat foto Astrid bersama sang mama terlihat tersenyum bahagia di sebuah pantai.

“Dimana keponakan ku?” Pesan masuk dari Astrid lagi. Kaila segera membalas.

“Keponakanmu lagi bobo.”

Kaila pun bingung dan bimbang ingin memberitahukan kepada Astrid tentang kegiatan dia dua hari ini. dan keberadaannya di sini bersama Hansel dan Gavin. Bagaimana tanggapan Astrid jika dia mengetahui keanehan ini.

Kaila menggeleng, dia belum siap untuk cerita ke sahabat satu-satunya itu. Nanti, saat sudah bertemu saja baru dia akan bercerita pada Astrid secara langsung.

Melihat tidak ada lagi balasan pesan dari Astrid di ponselnya, Kaila memilih rebahan lagi di tempat tidur. Berguling-guling, Kaila menikmati empuknya kasur mewah itu. Hari ini, dia merasa sangat leluasa beristirahat. Biasanya, hari-harinya selalu dia lalui dengan penuh kesibukan yang merepotkan.

Sesaat kemudian, dia teringat pada gaun yang ada di dalam paperbag lainnya. Tadinya, kedua paperbag tersebut sudah dia buka isinya. Isinya adalah satu pakaian yang dia kenakan sekarang ini dan satunya lagi adalah gaun berwarna navy polos yang dia yakini itu adalah gaun yang harus dia kenakan untuk pergi ke acara nanti malam.

Dia pun penasaran ingin mencoba gaun tersebut. Dan tanpa menunggu lagi, dia pun menanggalkan pakaiannya lalu mengganti dengan gaun tadi.

Gaun itu sangat pas di tubuhnya. Bagian atasnya sedikit lebar sampai ke bahu, bagian lengannya pendek dan ada potongan rumbai-rumbai, terdapat tiga buah kancing di bagian dada lalu panjangnya sampai lutut. Sangat cocok dengan tubuh mungilnya.

Kaila tersenyum melihat pantulan dirinya di depan cermin. Setelah puas mengepas gaunnya, dia segera mandi karena hari sudah sore. Harus cepat bersiap sebelum Hansel keluar kamarnya, kata Kaila dalam hatinya.

***

Malam pun tiba dan saatnya untuk berangkat ke acara peresmian yang akan mereka hadiri. Kaila sudah berdiri di depan pintu kamarnya menunggu Hansel keluar dari kamarnya sendiri.

Benar saja, tidak lama setelah itu Hansel pun keluar dari pintunya. Dia berhenti menatap kearah Kaila. Warna gaunnya sangat kontras dengan kulit putihnya seakan semakin memancarkan kecantikannya.

Rambut Kaila masih di biarkan terurai. Hansel mendekatinya lalu menyodorkan tangan kanannya kepada Kaila. Kaila mengerti dan ingin menghargai Hansel, maka dia segera menyambut uluran tangan Hansel padanya.

Tanpa mengucap kata, hanya mata yang berbicara, Hansel segera menggenggam tangan Kaila dengan erat seolah takut lepas. Menuju lift dan turun ke lantai bawah.

Saat sampai di area parkir, sudah ada dua buah mobil yang mendekat ke arah mereka lalu berhenti tepat di depan mereka. Lalu, keluarlah orang bawahan Hansel tadi dari dalam salah satu mobil tersebut. Dia lalu menyerahkan sebuah paperbag kepada Hansel.

Hansel lalu menyerahkannya kepada Kaila yang langsung menyambutnya.

“Paperbag lagi?” gumam Kaila dalam hati.

“Ikuti aku dari belakang,” ucap Hansel kepada bawahannya tersebut yang dijawab anggukan mantap dari orang tersebut.

Hansel lalu kembali membukakan pintu mobil untuk Kaila masuk. Setelah Kaila masuk, Hansel menyusul masuk di pintu kemudi.

“Bukalah isi paperbag itu dan langsung kenakan,” kata Hansel.

Kaila langsung menurut membuka paperbag yang berisi kotak persegi panjang. Ternyata, isinya flatshoes berwarna putih. Kaila tersenyum karena dia menyukai model sepatu seperti ini.

Langsung saja dia ganti sepatu yang sebelumnya dia kenakan dengan sepatu yang baru. Sangat pas di kaki mungilnya.

Melihat Kaila sudah selesai dengan sepatunya, Hansel segera melajukan mobilnya ke tempat tujuan.

Setelah tiba di area gedung yang akan diresmikan tersebut, Hansel segera keluar dari mobil dan segera membukakan pintu mobil Kaila. Kaila pun keluar dan menyambut uluran tangan dari Hansel.

Banyak media yang meliput di acara tersebut. Hansel adalah salah satu pengusaha yang lebih terkenal dibanding tamu yang lain, maka mereka pun tak luput dari bidikan kamera para wartawan. Mobil yang tadi di kemudikan oleh Hansel langsung di bawa oleh salah satu petugas yang bertugas khusus memarkirkan mobil para tamu yang hadir malam itu.

Hansel pun berjalan masuk kedalam gedung sambil bergandengan tangan bersama Kaila. Kaila merasa gugup sehingga tangannya pun berkeringat. Hansel melonggarkan genggaman tangannya lalu mengusapkan ibu jarinya di tangan Kaila seperti sedang mengelusnya agar Kaila merasa tenang.

Semua orang-orang berjas terlihat berlomba ingin menyapa Hansel dan membicarakan bisnis mereka. Apalagi kalau bukan untuk cari muka agar Hansel mau bekerjasama dengan mereka. Karena semua pebisnis itu tidak ada yang tidak mengenal Hansel di dunia perbisnisan.

Hansel hanya membalas sapaan sekenanya saja. Dia malah lebih fokus menenangkan Kaila agar hilang dari rasa gugupnya.

Mereka lalu diarahkan untuk duduk di meja paling depan oleh petugas acara yang sudah di briefing, agar dapat membedakan yang mana orang-orang paling penting yang boleh menempati meja paling depan.

Setelah duduk, barulah Kaila merasa napasnya sedikit longgar.

“Kamu baik-baik saja?” tanya Hansel pada Kaila saat mereka sudah duduk.

“Saya tidak cocok di tempat seperti ini, Tuan,” jawab Kaila berbisik.

“Biasakanlah,” kata Hansel singkat.

Selama acara berlangsung, Hansel cukup disibukkan oleh permintaan pembawa acara, agar dirinya bersedia menjadi pembicara. Beberapa tamu juga sempat bertanya tentang siapa gadis yang datang bersamanya.

Hansel sempat menjawab satu kali, tapi terdengar ambigu.

Setelah dua jam berada di sana mengikuti alur acara, Hansel langsung mengajak Kaila pulang, karena dia mengerti ini pertama kalinya Kaila menghadiri acara yang asing baginya. Tentu tidaklah nyaman.

Ajakan bicara oleh beberapa orang di sana tidak dia gubris sama sekali. Sebab jika digubris, pasti akan tambah lama lagi mereka disana.

Saat sudah berada kembali di depan gedung, mobil milik Hansel sudah tersedia di depan mereka. Maklum saja, tamu penting sudah pasti pelayannya maksimal.

Hansel dan Kaila langsung masuk ke dalam mobil.

Di perjalan, tiba-tiba cuaca buruk dan hujan turun sangat deras. Hansel mengemudi dengan pelan karena hujan deras mengganggu pandangannya. Terdengar ponselnya berbunyi.

“Tuan, apa anda baik-baik saja.” Terdengar suara di telepon, dari anak buahnya yang mengikuti mereka dari belakang.

“Aku baik-baik saja,” sahut Hansel.

“Sebaiknya Anda menepi dulu, sambil menunggu hujannya agak reda, Tuan,” kata bawahannya itu lagi.

“Ya benar, aku akan menepi sebentar.” Hansel lalu mematikan teleponnya dan menepikan mobilnya.

Hujan masih sangat deras. Kaila melihat jam yang menunjukkan pukul 11 malam. Dia duduk dengan gelisah. Sesuatu sedang mengusiknya.

1
Ma Em
Semoga Hansel ,Gavin dan Dika tdk apapa dan selamat dari niat jahat Livia , Hansel lengah bisa kecolongan biasanya Hansel sangat ketat dlm menjaga keluarganya , semoga saja semuanya selamat dan penjahatnya bisa segera ditangkap .
Suanti: semoga livia secpt tertangkap di hukum seumur hidup
total 1 replies
Ariany Sudjana
semoga pelakunya lekas ketemu dan dapat hukuman dari Hansel dan orang-orangnya, ini pasti kerjaan ulat bulu, yang masih ingin balik ke Hansel
aleena
aamiin
aleena
konflix besar
saking paniknya lupa
ngasih kabar papa mertua
🍌 ᷢ ͩ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ~ Ꮢнιєz
knp ga hubungi daddy maxim kay
aleena
arashi kamu cari masalah, tidak tau siapa lawanmu
bahkan bibi Gina dan Indah pun bisa beladiri
Rusmini Mini
siapa lagi itu /Angry//Angry/
Rusmini Mini
hihihi gibahin suami /Grin//Grin//Tongue//Tongue/
khadizah thea
jangan ada konflik lgi
Sri Rahayu
duhhh siapa si nona yg tlp Arashi 😱😱😱... akan berbuat apa dia???....semoga rencana nya gagal 😡😡😡😡😡...lanjut Thorr😘😘😘
Rusmini Mini
hehh drama lagi /Whimper//Whimper/
Rusmini Mini
Hansel pasti gak pernah makan sambel orek krupuk sm nasi anget kan /Grin//Grin/
Rusmini Mini
makanya jgn over negatif thinking dulu Dika ternyata Mika masih.....
Rusmini Mini
dan kita akan tidur di kamar yg sama 😁😁😁😁
Rusmini Mini
jgn Mika...jgn pergi dari Dika...
Soraya
lanjut thor
Ariany Sudjana
aduh siapa lagi ini? mau jadi ulat bulu?
ardiana dili
lanjut
Dwi Agustina
Apa si pirang culas dulu lagiiiiiiii😱😥
Rusmini Mini
hadapi atau lari Mika
Bunny🥨: “Ketika tubuh jadi taruhan untuk keadilan. Mampir juga yu di ceritaku berjudul "kesepakatan di Atas Ranjang.” ditunggu kehadirannya ❣️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!