Baca Novel ini bikin ketawa ngakak sampai kram perut !
Tidak aku sangka aku jatuh cinta lagi dan rasa ini muncul setelah sekian lama hilang dalam diriku. Aku jatuh cinta dengan gadis cantik yang berusia 20 tahun. Apakah aku pantas bersanding dengannya ? Disaat usiaku sudah 45 Tahun !.
Akankah cinta mereka akan bersatu ?
Penasaran ? Yuk ikuti terus kisah nya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa golokmu itu bisa di kecilkan?
Masih Bab Raya dan Devan
Kasih jempol dulu dong🤭🤭🤭
"Ayo keluar. Aku sudah tidak sabar untuk menghabisi mu,diatas ranjang yang empuk itu".
"Oh tidak ! Daddy ! Anak mu yang cantik dan bahenol ini akan menjadi mantan perawan hiks".
"Ck,enggak usah lebay" kesal Devan,lalu menarik Raya agar segera keluar dari dalam mobil. Bibir Devan berkedut ingin tertawa karena melihat tingkah Raya.
"Pakai sepatu kamu !"
"Enggak !! Aku mau nyeker !".
"Raya,kamu jangan malu-maluin deh !" Kesal Devan,karena orang di sekitarnya memperhatikan dirinya dan Raya.
"BODO AMAT !!!!!!!!!".
"Raya !"
"Apa ? Aku mau pulang !" Ucap Raya,matanya sudah mulai berkaca-kaca. Dirinya benar-benar takut jika di perkaos oleh Devan.
"Nanti setelah urusan kita selesai di dalam sana" Ucap Devan,membuat Raya memundurkan langkahnya.
"Ayo !" Devan menarik tangan Raya. Karena Raya tetap mempertahan posisinya,dengan terpaksa Devan menggendong Raya Ala Bridal Style,memasuki Hotel tersebut. Bahkan Devan tak memperdulikan banyak pasang mata yang melihatnya karena terpesona karena ketampanannya.
Devan mendudukan Raya di kursi di dalam restoran yang ada di dalam hotel tersebut.
"Isi tenaga dulu sebelum golok ku mengobrak-abrik sarungnya" Ucap Devan,disertai kekehan dan berhasil membuat Raya bergidik takut.
"Om !!!".
"Cepat pesan,waktumu tinggal sedikit !" Ucap Devan sambil menyerahkan buku menu.
"Cih,dasar pedofile !" Gerutu Raya,sambil mengambil kasar buku menu yang ada dihadapannya. Setelah memilah menu tapi Raya tidak berselera sama sekali,lalu meletakkan buku menu itu di atas meja dengan malas.
"Kenapa?".Tanya Devan heran.
"Bagaimana aku bisa makan jika setelah makan kau akan memangsaku" Kesal Raya dan menatap tajam Devan.
"Maka dari itu aku menyuruhmu untuk mengisi perut mu agar kau tidak kehabisan tenaga saat golok ku minta diasah!" Jelas Devan.
"Dari tadi ngomong golak golok !. Memangnya Om pindah profesi jadi penjual golok ?!" Tanya Raya.
"Ck,kau kasihan sekali.! Apakah Daddy memecat mu atau kau sudah jatuh miskin ?" Ucap Raya terdengar meledek.
Gadis ini benar-benar,mulutnya pedas sekali seperti Bon Cabe Level 100 !. batin Devan kesal.
"Apa ? Kenapa kau menatap ku seperti itu ? " Ucap Raya dengan nada kesal.
"Aku ingin tahu golok yang aku maksud?" Tanya Devan dan dengan bodohnya Raya mengangguk.
Mata Devan menuju kearah bawah dan Raya pun mengikutinya.
"Ishh,Dasar Cabul !!" Pekik Raya tertahan karena keadaan Restoran tersebut nampak Ramai.
"Sekali lagi kau mengatakan aku cabul ! aku akan menyeretmu ke dalam kamar hotel" Ancam Devan.
"Ish,Sepertinya kelamaan jadi perjaka tua otakmu jadi konslet ya ?" Ucap Raya,meringis prihatin.
"Raya !!!!" Devan menahan kesal.
"Sebaiknya Om itu mencari wanita yang mau sama Om !".
"Untuk apa aku mencari jika didepanku sudah ada wanita cantik" Jawab Devan,sambil mengerlingkan matanya nakal. Sedangkan Raya Bergidik ngeri melihatnya.
"Ih ! Sayangnya wanita yang dihadapan Om tidak mau sama Om ! Karena Om terlalu tua !" Ketus Raya. Membuat Devan kesal kembali.
"Sudah buruan pesan makanannya,Cacing di dalam perutku sudah kelaparan !". Ucap Devan.
"Eh. Kau tidak menjadi memangsaku ?" Tanya Raya dengan bodohnya.
Tuing
Devan menonyor kepala Raya yang duduk di hadapannya.
"Aduh ! Sakit Tau !" Raya memanyunkan bibirnya.
"Kau pikir aku ***** melihat tubuhmu yang kerempeng itu !"Ucap Devan terdengar meledek.
"Dasar perjaka tua munafik ! Jika kau tidak ***** kenapa golok mu berdiri tegak dan minta di asah ?!". Teriak Raya dengan kesal karena dirinya tidak terima di bilang 'kerempeng'.
"Kecilakan suaramu itu !" Kesal Devan. Berbicara dengan Raya si mulut pedas tidak akan ada habisnya.
"Tidak mau ! Coba jelaskan kenapa golok mu bisa bereaksi jika tidak ***** saat melihat tubuhku" Tanya Raya.
Ngekk
Devan dibuat mati kutu oleh Raya.
"Em Itu hanya gerakan reflek saja" Ucap Devan tergugup.
Dasar si mulut pedas. Maki Devan dalam hati.
"Reflek ya ? Benarkah ?" Tanya Raya menggoda Devan.
"Sudah lah ! Aku benar-benar sangat lapar ! Apa lagi berdebat dengan mu membutuhkan tenaga ekstra" Devan mengalihkan pembicaraan dan ia pun memanggil pelayan dan mulai memesan makanan.
Niatnya ingin mengerjai Raya,malahan Dirinya sendiri yang terkena imbasnya.
Setelah selesai makan,Devan mengajak Raya pulang dan membuat gadis itu bernafas lega karena Devan tidak serius dengan ucapannya.
Saat di dalam mobil Raya terus meledek Devan.
"Om,benarkah jika kau tidak bernafsu melihatku?" Tanya Raya.
"Hemmm" jawab Devan dengan deheman.
"Om,apa golokmu itu bisa dikecilkan ?" Tanya Raya,karena sejak tadi bicara dengan Devan hanya dijawab dengan deheman.
"Hemm. Eh . Apaaa !!!" Devan mengerem mendadak mobilnya,dan menyebabkan mobil di belakangnya juga mengerem mendadak dan mengumpati Devan.
"Kau bilang apa tadi ?" Devan menepikan mobilnya.
"Aku bilang apa golokmu itu bisa di kecil kan ? Karena ukurannya segini,aku jadi ngeri membayangkannya saat golok mu itu masuk kesarungnya " ucap Raya,sambil memegang lengannya sendiri jika golok Devan sebesar lengannya.
"Raya !!!" Pekik Devan,antara kesal dan juga malu.
"Apa ? Ups astaga,Aku keceplosan " Raya segera menutup bibirnya.
"Dasar mesum !" Kini Devan yang mengatai Raya.
"Kalau mesum wajar,berarti aku normal" Jawab Raya.
"Karena kau sudah melihat golokku jadi kau harus bertanggung jawab" ucap Devan sambil tersenyum
"Dasar plagiat,itukan kata-kata ku ! Dasar gak kreatif" Kesal Raya.
Devan tak memperdulikan Ucapan Raya,dan ia mulai memacu kendaraanya kembali.
"Om,aku tidak mau pulang sebelum Om mengurus tiket liburanku ke korea" Ucap Raya,saat mobil yang di tumpanginya melintasi jalan menuju rumahnya
"Keputusan ku final ! Kau tidak boleh kesana" Ucap Devan dengan tegas.
"Kecuali -".
"Kecuali apa ?" Tanya Raya penasaran sambil menoel-noel tangan kekar Devan.
"Kecuali jika kau pergi bersama ku" Ucap Devan.
"Hih,Ogah pake banget !!!"
"Mau atau tidak ? Nanti disana aku akan membiayai seluruh kebutuhan mu" Tawar Devan,membuat Raya memicingkan matanya kearah Devan.
"Jangan menatapku seperti itu !". Ucap Devan sambil melirik Raya.
"Walaupun aku mahasiswi pengangguran tapi duitku banyak ! Jadi makasih atas tawarannya" tolak Raya mentah-mentah.
"Baik,jika kau tidak mau ! maka tidak akan ada liburan ke korea,karena semua keputusan ada di tanganku " ucap Devan menyeringai licik,sedang kan Raya menatap Devan sengit.
"Dasarr Jones,perjaka tua ! Jomblo abadi ! kau sangat menyebalkan " Maki Raya kepada Devan.
Bukannya marah,Devan malah terkekeh pelan. Entah kenapa belakangan ini,membuat Raya kesal dan marah jadi kesenangan tersendiri baginya.
Ada apa dengan perasaanku belakangan ini ?. Batin Devan sambil memengang Dada sebelah kirinya.
Goloknya Om Devan gede banget ya 😆😆
Jadi ngebayangin yang hiya-hiya🤣
Minta hadiah seikhlasnya aja,🌹😘😘😘
Hai Thor aku hadir ikut nimbrung didunia halumu 🙂