NovelToon NovelToon
Miss Culun Meet Mr Perfect

Miss Culun Meet Mr Perfect

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:75.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: mommy tree

Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2.

Dila yang di besarkan dari keluarga paling kaya no dua di dunia, selalu di jaga ketat oleh sang Daddy. Membuat Dila menjadi sosok gadis yang culun, dengan tampilan khas kacamata besar, rambut di kepang dua, dan selalu memakai pakaian yang longgar. Selain penampilannya yang culun, Dila juga seorang gadis yang sangat ceroboh.

Dibalik tampilannya yang culun, Dila adalah gadis yang sangat cantik dan pintar. Membuatnya di terima bekerja sebagai sekertaris di perusahaan terkenal di Inggris.

Di perusahaan itulah Dila bertemu dengan atasannya yang tampan dan gagah yang di juluki Mr Perfect yang ternyata sudah memiliki seorang putri yang sama angkuhnya! Bagaimana kehidupan gadis culun dan ceroboh ketika bertemu dengan seorang pria yang perfect? Yuk baca ceritanya😍



Cerita ini seri ke 3 dari Novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2 dan Mr Arrogant. selamat membaca🥰🥰🥰

Ig : mom_tree_17

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33

Malam harinya.

Dila yang sedang duduk ditaman belakang mansion, menatap pada bintang yang bertebaran diatas langit. Dila mengingat kembali kejadian tadi siang, kejadian dimana Aiden yang cuek pada Katie terlihat sangat marah saat melihat putri kecilnya menangis. Membuat Dila memahami kasih sayang seorang daddy, kasih sayang yang begitu tulus dan sangat menjaga putrinya dari hal-hal yang membuat putrinya terluka.

"Kau sedang apa?" Tanya Aiden yang sudah berdiri disamping tempat duduk Dila.

"Memandang langit." Jawab Dila singkat.

"I am sorry." Ucap Aiden, sambil duduk disebelah Dila.

"Minta maaf?" Tanya Dila, yang langsung menatap pada Aiden.

"Maaf karena sudah membentak dirimu." Aiden berkata tanpa menoleh kearah Dila. "Katie sudah mengatakan kejadian yang sebenarnya kenapa dia menangis."

"Oh itu." Ujar Dila dengan tersenyum. "Aku sudah memaafkanmu tanpa kau memintanya."

"Baguslah!" Aiden hendak berdiri dari duduknya.

"Justru aku yang seharusnya berterima kasih padamu karena sudah membuat mataku terbuka." Ucap Dila membuat Aiden terkaget dan kembali duduk.

"Apa maksudmu?" Tanya Aiden, menatap wajah Dila dengan bingung.

"Karena kasih sayangmu pada Katie membuat aku menyadari arti kasih sayang seorang ayah." Dila menatap wajah Aiden. "Jadi aku memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan kita!" Ucap Dila dengan tegas.

"What?" Aiden mentap Dila dengan tatapan tajamnya.

"Aku menarik kembali kesepakatan kita. Dan jika kau mau melaporkan diriku ke pihak yang berwajib silahkan saja." Ucap Dila.

"Apa alasanmu membatalkannya?" Tanya Aiden.

"Aku tidak ingin menikah dengan pria yang tidak mencintaiku. Dan aku tidak ingin membuat dua wanita patah hati karena pernikahan kita."

"Dua wanita?" Aiden mengerutkan keningnya.

"Viola dan Katie." Jawab Dila. "Viola sangat mencintaimu sejak kalian sama-sama sekolah di British School. Dan Katie masih mengharapkan momnya kembali pada dadnya."

"Cih, alasan yang tidak masuk akal!" Ucap Aiden dengan tersenyum sinis.

"Terserah kau bilang kalau alasanku itu tidak masuk akal. Tapi itulah kenyataannya." Dila menatap sekilas pada wajah Aiden.

"Oke, kita batalkan pernikahan kita." Ucap Aiden dengan tegas.

"Deg." Dila langsung menatap wajah Aiden.

Dilihatnya wajah Aiden yang sangat tampan yang sedang melihat kearah taman. Dila tidak pernah menyangka jika seorang Aiden Tama Graham akan begitu mudahnya membatalkan pernikahan yang sudah direncanakannya. Karena setahu Dila, Aiden adalah orang yang sangat perfect. Aiden tidak akan pernah mau jika rencana yang sudah disusunnya rapih menjadi berantakan

"Kau serius?" Tanya Dila, masih menatap wajah Aiden.

"Tentu saja aku serius," Ucap Aiden membalas tatapan wajah Dila. "Dan aku pun tidak akan melaporkanmu."

"Terima kasih Aiden." Ucap Dila, yang hendak memeluk Aiden namun langsung diurungkannya.

"Tapi ... " Aiden masih menatap wajah Dila dengan tatapan penuh arti.

"Tapi apa?" Perasaan Dila menjadi tidak enak.

"Jika suatu saat kau meminta diriku untuk kembali melanjutkan rencana pernikahan kita. Kau harus menuruti semua perkataan dan ucapan yang keluar dari mulutku tanpa batahan sama sekali." Ucap Aiden dengan tersenyum licik.

"Hahaha ... aku kira apa." Dila reflek menepuk lengan Aiden. "Aku tidak akan mungkin meminta dirimu untuk kembali melanjutkan rencana pernikahan kita." Seru Dila masih dengan tawanya.

"We will see!" Seru Aiden, berdiri dari duduknya dan langsung pergi meninggalkan Dila yang masih tertawa terbahak-bahak.

"Ada-ada saja." Gumam Dila, masih dengan tawanya. "Besok pagi aku harus cepat-cepat pulang. Aku rindu pada mom and dad." Dila masuk kedalam mansion dengan hati yang sangat gembira.

Pagi harinya.

Dila yang sudah membereskan semua pakaiannya kedalam koper langsung berjalan keluar dari kamar. Saat dirinya melangkah keluar dari mansion, langkahnya terhenti saat melihat Aiden yang berdiri didepan pintu mansion.

"Aku pergi dulu." Ucap Dila, berjalan kembali menggeret kopernya.

"Aku harap kau tidak menyesali keputusanmu!" Seru Aiden menatap pada punggung Dila.

"Aku tidak akan menyesalinya." Dila meneruskan langkahnya meninggalkan mansion Graham.

"Kita lihat sebesar apa rasa sayangmu pada kedua orang tuamu!" Gumam Aiden dalam hati, dengan senyum sinisnya. Menatap pada mobil Dila yang sudah meninggalkan halaman mansion.

...........

Sementara itu Grandma Irene yang berjalan menuju ruang makan, menatap pada Viola dan Aiden yang sudah duduk diruang makan. "Dimana Dila?"

"Dia sudah pergi." Jawab Aiden dengan datar.

"Kenapa wanita itu pergi? Dia seharusnya tahu kalau hari ini adalah hari keputusan." Seru Grandma Irene dengan suara yang meninggi.

"Dila pasti sudah merasa kalau dia akan kalah makanya dia pergi!" Jawab Viola dengan penuh percaya diri. Mengingat kembali kejadian kemarin saat Aiden membentak Dila.

"Dila ada keperluan mendadak yang harus dilakukannya. Dan dia memintaku untuk memberi kabar padanya keputusan yang akan didapat hari ini." Aiden menatap tajam Viola.

"Baiklah, sekarang aku akan mengambil suara dan aku memilih Viola." Ucap Grandma Irene, tersenyum pada Viola.

"Terima kasih Grandma." Ucap Viola, dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

"Dan keputusan aku tetap pada Dila." Ucap Aiden dengan suara yang tegas.

"Baik, sekarang tinggal keputusan Katie!" Grandma Irene menyuruh pelayan memanggil Katie.

Setelah menunggu lima menit, terlihat Katie berjalan disamping pelayan yang tadi disuruh untuk menjemputnya.

"Katie sayang kemarilah!" Pinta Grandma Irene. "Ada yang ingin Grandma tanyakan padamu sayang." Grandma Irene membelai wajah cicitnya.

"Apa yang ingin Grandma tanyakan pada katie?" Ucap Katie, sambil bergelayut manja pada Grandma.

"Diantara Aunty Viola dan Aunty Dila, mana yang paling Katie sukai?" Tanya Grandma Irene.

Katie menatap pada Aunty Viola dan mencari keberadaan Aunty Dila.

"Aunty Dila sudah pulang." Ujar Aiden yang mengerti arti tatapan putrinya.

"Sayang, katakanlah pada Grandma. Aunty mana yang paling Katie sukai dan yang ingin Katie jadikan teman." Grandma Irene membelai kembali rambut cicitnya.

"Aunty Viola." Ucap Katie.

"Ah Katie sayang," Viola langsung berlari menuju Katie saat namanya dipanggil. "Aunty akan menjadi teman yang baik untuk Katie." Ujar Viola mencium pipi Katie.

"Aunty menjauhlah!" Pekik Katie, dengan wajah yang tidak senang karena sudah dicium oleh Aunty Viola.

Membuat Viola terdiam dan bingung dengan reaksi Katie. Sedangkan Aiden tersenyum sinis melihat kejadian yang ada didepan matanya.

"Sayang, kau tidak boleh seperti itu? Bukankah Katie sudah memilih Aunty Viola untuk menjadi teman." Ucap Grandma Irene.

"Katie tidak memilih Aunty Viola, Katie tadi mau bilang Kalau Aunty Viola tidak bisa menjadi teman Katie. Karena Katie tidak suka dengannya." Jawab Katie.

Grandma Irene dan Viola langsung terkejut mendengar ucapan Katie. Sementara Aiden hanya tersenyum tipis menatap pada ketiga wanita yang ada didepannya.

"Lalu apakah Aunty Dila yang Katie pilih untuk menjadi teman?" Tanya Grandma Irene.

"Iya Grandma, Katie ingin berteman dengan Aunty Dila karena Katie menyukainya." Jawab Katie dengan tersenyum.

Viola dan Grandma yang semula tersenyum bahagia, kini saling menatap dengan tatapan yang kecewa.

"Kalian dengarkan? Katie memilih Dila. Dengan kata lain Dila yang akan menjadi pendamping hidupku, dan Grandma tidak boleh melarangku lagi." Ucap Aiden dengan tegas.

1
Silvhaadillaa
aaa aku dibilang jelekkk
Ira
p
Eemlaspanohan Ohan
lagi ngidam tuh dila. nya
Nania Nia
Luar biasa
Eemlaspanohan Ohan
emang. enak. di balas tuh kan
nonamanizzzzz
Kecewa
nonamanizzzzz
Buruk
Inna Lestarite
Lumayan
Inna Lestarite
Kecewa
Yadi akromir Rijal
seruuu
Anonymous
ok
Christine Liq
Luar biasa
Patrricia Mahaling
kocak bgt cok😭😭
Imah
Luar biasa
Alifah Azzahra💙💙
Akhirnya si manusia kutub itu bisa bilang I love you 🤣🤣🤣
Alifah Azzahra💙💙
Aku jadi penasaran nih ekspresi Dila ketika dia bangun dari tidurnya🤣🤣🤣🤭
Alifah Azzahra💙💙
Namanya juga bos Jack🤭dimana2 selalu benar🤣🤣
Alifah Azzahra💙💙
Benar sudah jadi pasangan yang gila🤣🤣
Alifah Azzahra💙💙
Aku Ndak bisa berhenti ngakak Thor 🤣🤣🤣
Alifah Azzahra💙💙
kayaknya Dila hamil de🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!