Arya kakomole, pemuda berusia 17 tahun yang selalu mendapatkan kekerasan
dan siksaan dari teman-teman sekolahnya. Suatu hari dia hampir saja
mati dihajar oleh teman-temannya yang berasal dari kalangan elit. Saat
Arya kehilangan kesadaran, muncul sebuah sistem dalam dirinya. Seketika
tubuh Arya bangkit dan membunuh semua orang di sekolah tanpa
menyisakan 1 orang pun. Peristiwa berdarah ini pun membuat gempar
seluruh negeri dimana Arya diduga sebagai pembunuh dan dicari oleh
semua orang. Sementara itu Arya memutuskan untuk pergi ke kota lain
untuk melanjutkan hidup dengan identitas barunya. Bagaimanakah hidup
Arya setelah mendapatkan sistem yang ternyata adalah sistem yang
mengharuskannya melakukan kejahatan?
Novel ini memiliki tokoh utama dark hero. Jika kalian suka tokoh utama yang
baik hati, naif dan polos tidak disarankan untuk membaca.
Selamat membaca...!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vedom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20 power gates
"Selamat anda mendapatkan Skill Power Gates. Skill
yang membuat tuan rumah bisa mengeluarkan potensi
kekuatan seseorang.
'Apa maksudmu?' tanya Arjuna .
"Sesuai namanya. Skill ini akan membantu tuan rumah
untuk mengeluarkan semua potensi kekuatan seseorang.
Contoh, jika anda menggunakan pada seseorang yang bukan
ahli beladiri, orang itu akan langsung mendapat kekuatan
besar, tergantung dengan potensinya."
Jadi maksudmu aku bisa membuat orang biasa menjadi
ahli beladiri secara instan?' tanya Arjuna .
"Benar. Jika beruntung, orang itu bisa langsung naik ke
level tinggi, dan bisa semakin kuat jika dilatih secara tepat. "
Arjuna tersenyum lebar. Sungguh skill inilah yang ia
butuhkan.
la bisa menggunakan skill ini untuk memperkuat semua
anak buahnya. la butuh anak buah yang kuat yang layak
untuknya.
"Pasang skill itu,' pinta Arjuna .
Ding...
"Memasang skill Power Gates.
10%.. 20%..
Kepala Arjuna terasa pusing. Setelah beberapa saat,
Arjuna merasakan sakitnya menghilang.
Ding...
"Skill Power Gates telah terpasang."
Huft, jadi begitu caranya,' batin Arjuna tersenyum lebar.
Setelah itu Arjuna melihat Meyrin yang membuka
matanya dan tersenyum.
"Selamat pagi, Arjuna ," salam Meyrin.
"Selamat pagi, Mey," balas Arjuna .
Meyrin tersenyum lebar saat mendengar panggilan itu
dari Arjuna .
Kemarin malam ia memang meminta Arjuna untuk
memanggilnya dengan sebutan itu jika sedang berdua saja.
Cupp...
Meyrin mengecup bibi Arjuna .
"Kamu tampan sekali, Arjuna ," puji Meyrin.
“Aku selalu tampan kok," sombong Arjuna .
Meyrin mencebikkan bibir karena gak habis pikir dengan
kepedean Arjuna .
"Cepat bangun, sudah siang. Sepertinya kita tak bisa
pergi ke sekolah hari ini," ucap Arjuna .
"Salah siapa yang bikin kita kesiangan?" cibir Meyrin.
"Salahmu karena punya tubuh yang menggoda," ucap
Arjuna sambil meremas salah satu aset Meyrin yang tak
tertutup apapun itu.
"Aahh... Arjuna ," Meyrin sedikit mendes "h mendapat
serangan itu.
Kemudian ia tersadar. "Bukankah semalam udah
berkali-kali, apa kamu tidak puas?" protes Meyrin.
Tidak, bahkan saat ini aku ingin mengulanginya lagi,"
ucap Arjuna yang langsung menggendong Meyrin ala bridal
style ke kamar mandi.
"Hei tu-tunggu, Arjuna ," teriak Meyrin kencang saat
Arjuna menggendongnya.
Kini kamar mandi hotel itu terdengar suara rintihan dan
desah'an keduanya.
t**k *************
"Bagaimana, Inspektur Armstrong?" tanya Aron.
"Entahlah, anak itu seperti hantu. Menghilang begitu
saja dan tak ada jejak sama sekali," ucap Armstrong.
Saat ini tim SINS mengalami kebuntuan. Mereka tak bisa
melacak keberadaan Brian, yang tanpa mereka ketahui
sudah berganti identitas.
Tak ada rekaman CCTV apapun.
Tanpa mereka ketahui, Arjuna telah meretas semua
CCTV tempat-tempat yang mungkin ia terekam dan
menghapusnya.
"Bagaimana dengan kasus Reyes?" tanya Armstrong
pada salah satu anak buahnya yang bernama Neil.
"Sepertinya itu adalah ulah Shadow, Pak. TKP
benar-benar bersih tanpa ada jejak satu pun, sama seperti
kasus-kasus sebelumnya. Namun kita menemukan sesuatu
yang aneh," ucap Neil.
"Apa itu?" Armstrong penasaran.
"Reyes punya seorang putri rahasia bernama Vanessa,
hasil dari hubungan dengan ART nya 18 tahun lalu. Reyes
merahasiakan keberadaan putrinya itu dari dunia luar, dan
hanya sedikit sekali yang tahu hal itu," ucap Neil.
"Lalu?" tanya Armstrong.
"Anehnya, keberadaan Vanessa tak diketahui sejak
kehancuran keluarga Reyes," imbuh Neil.
"Apa mungkin dia selamat dan bersembunyi?" tanya
Armstrong.
"Kemungkinan besar pak, karena tak ada nama Vanessa
di antara korban yang ditemukan," ucap Neil.
Armstrong merasakan sesuatu yang aneh.
Jika Vanessa adalah putri Reyes, tak mungkin Shadow
akan membiarkannya hidup karena Shadow tak pernah
menyisa kan seorang pun saat beraksi. Beda cerita jika saat
kejadian itu, Vanessa dinaungi keberuntungan sedang tak
ada di rumah.
Kini Armstrong merasa Vanessa adalah petunjuk untuk
menemukan Shadow.
"Kalian cepat cari gadis itu. Aku yakin dia punya
petunjuk dan informasi mengenai Shadow. Kita harus
menyelidiki hal sekecil apapun," perintah Armstrong.
"Baik pak," kompak semua orang.
Armstrong membaca berkas-berkas mengenai Vanessa.
Hmm... Vanessa Westfall,'
Arjuna mengantar Meyrin ke rumahnya.
"Masuklah, maaf aku tak bisa mampir," ucap Arjuna .
Meyrin nampak gelisah. la terlihat ingin menanyakan
sesuatu.
"Ada apa?" tanya Arjuna yang menyadari hal itu.
"Hm... Arjuna , menurutmu hubungan kita bagaimana?"
tanya Meyrin hati-hati.
la merasa hubungannya dengan Arjuna harus diperjelas,
apalagi semalam mereka telah melakukan hal itu.
"Maksudnya?" tanya Arjuna pura-pura bodoh. la tahu
arah pembicaraan Meyrin.
"Ya kamu dan aku. Ke-kemarin kita kan sudah..." Meyrin
nampak malu-malu mengatakannya.
“Maaf Mey. Saat ini aku tak bisa memberikanmu sebuah
hubungan. Aku minta maaf karena mengambil
kehormatanmu, dan aku akui semua itu adalah kesalahan,"
ucap Arjuna .
Meyrin terdiam. Matanya nampak berkaca-kaca.
"Saat ini aku hanya bisa berjanji akan melindungimu.
Aku takkan membiarkanmu dalam bahaya lagi," ucap Arjuna
sambil membelai pipi Meyrin.
Meyrin menangis mendengarnya, namun ia sadar bahwa
semua itu bukan kesalahan Arjuna . la juga menginginkan hal
itu, bahkan menikmatinya.
"Baiklah, maaf kalau aku terkesan memintamu
bertanggung jawab. Lagipula semua ini berasal dari
kesalahanku," lirih Meyrin dalam tangisnya.
"Bukan begitu, Mey. Aku..." belum sempat Arjuna
melanjutkan, Meyrin pergi dan masuk ke dalam rumah.
Arjuna hanya bisa menatap Meyrin yang sudah masuk ke
dalam rumah.
'Maafkan aku, Mey. Aku tidak pantas untukmu. Kamu
pasti takut jika tahu identitasku yang sebenarnya,' batin
Arjuna .
"Hei bodoh, mengapa kau buat dia menangis? Apa
salahnya kau jadikan dia kekasihmu, bocah?" ucap Erebos.
"Siapa yang kau panggil bodoh, Pikachu?" balas Arjuna .
"Sialan!" kesal Erebos.
"Aku tak ingin jika dia nanti akan terluka jika tahu siapa
sebenarnya aku, Erebos. Aku bukanlah pria baik-baik. Aku
seorang pembunuh berdarah dingin, dan Meyrin berhak
mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku," lirih Arjuna .
“Bagaimana jika dia sudah benar-benar jatuh cinta
padamu? Aku dengar manusia bisa melakukan apapun jika
udah bucin pada orang yang dicintai?" tanya Erebos.
“Entahlah, untuk saat ini aku tak ingin memikirkan hal
lain selain tujuanku," ucap Arjuna .
"Jadi kau akan meniduri wanita dan meninggalkannya
begitu saja setela h misi selesai?" cibir Erebos.
Arjuna terdiam. Tentu dalam lubuk hatinya ia tak tega.
Saat menjadikan wanita menjadi targetnya, ia merasa
jahat telah meninggalkannya begitu saja setelah misi selesai.
"Makanya kau jangan beri aku misi tentang wanita lagi,
brengsek," kesal Arjuna .
**********k****
Arjuna pergi ke Skyline Enterprise untuk mengembalikan
mobil kantor dan mememui tuan Becker.
“Selamat siang, Tuan Evans," hormat Becker.
"Siang Tuan Becker," jawab Arjuna .
“Ada yang perlu saya bantu tuan?" tanya Becker.
"Siapkan tim hukum kita. Lalu ikut aku ke R &R
Construction," perintah Arjuna .
"Mengapa kita harus kesana, Tuan? Bukankah
perusahaan itu sedang kacau karena ulah Ramirez semalam
?" tanya Becker.
Sejak kejadian semalam, banyak investor menarik
investasi mereka. Banyak pihak yang membatalkan
kerjasama dengan R&R Construction. Harga saham pun
anjlok serendah-rendahnya.
"Aku telah membeli perusahaan itu, dan aku ingin
mengurus semua dokumen pergantian pemilik disana," ucap
Arjuna enteng.
“Apa??" Becker terkejut.
la merasa Arjuna terlalu gegabah. Memang Arjuna bisa
mendapatkan perusahaan itu dengan harga murah, namun
butuh usaha keras untuk memulihkannya lagi.
"Apa tak beresiko, Tuan?" tanya Becker.
"Mungkin. Itu sebabnya aku ingin mempekerjakan orang
yang benar-benar berkualitas," ucap Arjuna .
"Baiklah, kita segera kesana," ucap Becker semangat.
Arjuna dan Becker tiba kantor R & R Construcktion
bersama tim hukumnya.
Mereka mengurus dokumen pergantian kepemilikan,
dan sedikit mengubah struktur perusahaan. Sebagai pemilik
baru, Arjuna mengganti nama perusahaan dengan nama
Skyline Contruction.
la mempromosikan salah satu direktur yang cakap
menjadi CEO di Skyline Contruction.
Arjuna tak ingin terlibat langsung dengan urusan
perusahaan. Baginya yang penting mendapatkan
keuntungan perusahaan sudah cukup. Sebagai pemilik 2
perusahaan besar, ia yakin namanya mulai saat ini akan
ditakuti banyak pihak.
Setelah semua urusan di Skyline Construction selesai,
Arjuna mengajak Becker dan timnya makan.
"Tuan Becker, tolong carikan saya asisten. Mulai saat ini
sepertinya aku akan sibuk, jadi aku butuh seseorang yang
bisa dipercaya untuk membantuku. Apa anda punya
rekomendasi?" tanya Arjuna .
"Baik Tuan. Apa anda punya kriteria khusus?" tanya
Becker.
"Tidak. Bagiku yang penting dia bisa bekerja cepat dan
profesional," ucap Arjuna .
"Saya tahu seseorang yang cocok, Tuan. Saya yakin
anda pasti menyukainya," kata Becker yakin.
"Baik, aku serahkan pada anda. Besok tolong suruh dia
menemuiku di ruanganku," perintah Arjuna .
"Baik tuan," ucap Arjuna .
Arjuna lalu pulang ke rumahnya. Setiba disana ia
disambut oleh Vanessa yang memasang wajah cemberut.
"Kenapa?" tanya Arjuna heran.
"Darimana kamu semalam gak pulang? Mana bolos
sekolah lagi," tanya Vanessa.
"Ada urusan," jawab Arjuna enteng.
"Urusan apa emang?" tanya Vanessa.
"Kita tak cukup dekat untuk saling memberitahu urusan
pribadi kan?" jawab Arjuna .
Hei, Arjuna tak mungkin memberitahu Vanessa apa yang
dia lakukan semalam sampai gak pulang kan.
Bisa-bisa Vanessa muntah darah saking syoknya jika
mendengar dia abis bunuh orang lalu memperawani gurunya.
"Ka-kamu benar. Tapi seharusnya kamu mengabariku
biar aku gak khawatir," protes Vanessa. Sebenarnya
kata-kata Arjuna barusan itu menusukjantungnya.
Sakit.
Tapi ia sadar, ia bukan siapa-siapa dan tak berhak
mengomeli Arjuna yang gak pulang.
"Aku bukan anak kecil. Dan kamu bukan ibuku, jadi tak
perlu mengkhawatirkanku," ucap Arjuna sambil masuk ke
kamarnya.
"Huuhh.. dasar cowok menyebalkan," Vanessa
misuh-misuh.
Keesokan harinya Arjuna berangkat ke sekolah seperti
biasa.
Arjuna dan Kelvin berada di kantin seperti biasa, lalu
Joana menyusulnya.
"Kok sendiri Jo? Mana si cungkring?" tanya Kelvin yang
tak melihat Liam.
"Gak mau kemari dia. Entah kenapa sejak kemarin dia
terlihat murung," ucap Joana.
"Emang kenapa dia?" tanya Kelvin.
"Entah, aku tanya dia bilangnya gak kenapa-napa mulu,"
ucap Joana.
"Gak biasanya tuh anak, nanti aku tanya deh," ucap
Kelvin.
"Hai Arjuna ...!. Dua hari gak ketemu makin ganteng aja,"
goda Joana sambil mengedipkan matanya.
"Sumpah Jo, jijik banget liat lu yang biasanya barbar
sekarang godain cowok," ejek Kelvin.
"Apa katamu!" teriak Joana kesal.
Arjuna hanya diam. la menelepon Erik dan memintanya
untuk datang.
"Hai bos lama gak ketemu," sapa Erik yang datang gak
pake lama.
"Jangan panggil aku bos," protes Arjuna .
"Ada apa?" tanya Erik sambil terkekeh.
“Sepulang sekolah ikut aku," perintah Arjuna .
"Kemana?" heran Erik.
"Membuatmu semakin kuat," ucap Arjuna enteng.
Erik membolakkan matanya. Apa maksud Arjuna
membuatnya semakin kuat?
"Kamu akan melatihku?" tanya Erik.
"Tidak,"
"Lalu?"
"Aku punya cara sendiri untuk membuatmu semakin
kuat," ucap Arjuna .
"Benarkah? Baik, nanti aku akan ikut denganmu," Erik
bersemangat.
Tentu ia bersedia menjadi bawahan Arjuna karena salah
satu tujuannya adalah menjadi kuat seperti Arjuna . Meski
Arjuna yang adalah adik kelasnya, ia benar-benar
mengaguminya.
Setelah Erik pergi, Kelvin yang dari tadi nyimak pun
bertanya.
"Arjuna kamu bisa membuat Erik beneran bertambah
kuat?" tanya Kelvin.
Arjuna mengangguk.
"Aku juga dong. Aku juga ingin kuat, Arjuna ," pinta
Kelvin.
"Diet dulu," ucap Arjuna dengan senyum tipis.
Joana terbahak.
"Mampus lu ndut, makanya jangan ngabisin jatah beras
mulu di rumah," Joana tertawa puas.
"Sialan," Kelvin misuh-misuh.
Sepulang sekolah, Arjuna mengajak Erik ke suatu
gedung kosong.
"Bagaimana Arjuna ? Apa yang harus aku lakukan?" tanya
Erik yang tak sabar menjadi kuat.
"Kamu harus mati, Erik," ucap Arjuna enteng.
“APAAA..2?"