NovelToon NovelToon
BASIS 69

BASIS 69

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Bad Boy / Preman
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: penulis amatir

Genre: Drama, komedi, persahabatan, action brutal, romance.


Sekumpulan pemuda STM yang sedang dalam tahap pencarian jati diri.

Basis 69, basis yang melegenda di ibu kota tapi sedang tertidur lelap karena kejayaannya perlahan-lahan mulai pupus.

Abimana Pramono pemuda dengan segudang rahasia.

Pemuda berdarah panas dan berhati dingin.

pemuda dengan nyali besar dan tak kenal takut.

Pemuda yang tersenyum saat melihat darah.

Abimana Pramono anggota baru basis 69 yang akan membuat sejarah baru.

Pemuda yang akan membangunkan basis 69 dari tidur lelapnya.

Parang..!

pedang..!

celurit..!

sudah di acungkan ke udara.

tidak ada kata untuk mundur sebelum kejayaan tercipta.

-Original story by Penulis amatir-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penulis amatir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

FIRST FIGHT

Di perjalan menuju ke sekolah, Bimo duduk di jok belakang sebagai penumpang dan Buluk berperan sebagai pengemudi motor.

Baru saja 2 menit mereka keluar dari wilayah rumah Bimo.

"Bim sebenarnya loe itu tinggal di rumah apa di penjara sih?". Buluk bertanya sambil tarik gas Rojali nama engkongnya yang dia jadikan nama motor.

"Maksud lu Luk?". Bimo tidak mengerti balik bertanya sambil garuk pantatnya dari luar celana, sepertinya jok ini kagak pernah di cuci, batin Bimo dalam hati.

"Ya daripada penjara rumah loe lebih ketat penjagaannya, 4 pos yang dijaga para pria gede-gede dan bersenjata lengkap itu buat gua takut, untung saja loe pernah ajak gua kemari jadi para penjaga itu udah tau". Buluk tidak bisa untuk tidak ngeri.

"Lu kan tau sendiri siapa bokap dan nyokap gua, bagi orang kaya itu hanya satu hal yang penting Luk". Jawab Bimo.

"Apa yang penting? Keselamatan dan keamanan ya?". Buluk menebak.

"Nah itu lu tau, jika kita tidak menjaga keselamatan dan meningkatkan keamanan terus bagaimana kita orang kaya bisa habisin duit?".

"Loe kasih tau gua apa lagi sombong Bim?". Tanya buluk cemberut.

"Ya jelas sedang sombong lah, kesombongan gua kan setinggi langit dan seluas lautan". Bimo terkekeh.

"Emang bajingan yang beruntung loe itu, punya bokap dan nyokap super kaya raya beda sama gua".

"Stop Luk..

Buluk dengan cepat menginjak rem Rojali dan seperti biasa, rem itu baru merespon setelah beberapa saat.

"Mau apa loe Bim? pipis?". buluk bertanya bingung.

"Ngapain lu berhenti buluk!". Bimo pukul pelan punggung seniornya.

"Hei keong racun! Kan elo yang minta berhenti!".

"Maksud gua itu stop berhenti jangan bicara melas karena gua tidak akan prihatin atau pinjemin lu duit". Bimo menjelaskan.

"Kampret! bisa gila gua jika lama-lama sama elo". Buluk mengumpat dan engkol Rojali untuk kembali melanjutkan perjalanan.

"Kalau lu kagak mau sama-sama gua lagi kenapa lu paksa gua untuk masuk STM? Demi elu gua nolak sekolah di inggris yang banyak betina bulenya, jika gua sekolah di sana pasti bakalan jadi rebutan".

"Haha, jadi rebutan.. jadi rebutan apa Bemo? Nyamuk!". Buluk menyindir.

"Oh gitu, ya udah turunin gua!". Bimo tampak kesal.

"Iya deh sorry, gua kan mau bawa loe untuk masuk ke basis 69.. Gua ketagihan bertarung di samping lu". Buluk tidak bisa marah untuk saat ini.

"Ketagihan? memang gua segitu kerennya ya Luk?".

"Walau gua enggak mau mengakui tapi gaya bertarung loe enak dilihat dan serangan loe efektif dan tepat sasaran". Ungkap buluk jujur.

"Gitu ya? Ada yang lain kagak?". Bimo sangat suka dipuji.

"Pergerakan loe juga lincah dan gesit seperti belalang, terbang kesana kemari lumpuhkan musuh satu persatu". puji buluk lagi.

"Cuma itu doang? kagak ada yang lain?". Tanya Bimo.

Anjing! Ini bocah mau ngerjain gua apa memang harus akan pujian? minta dipuji Mulu dari tadi. Fikir buluk dalam hati.

"Kok diam Luk, kelebihan gua cuma segitu doang ya?".

"Tentu saja masih ada lagi". Ucap buluk cepat, demi tarik juniornya ini ke basis, buluk rela abis-abisan.

"Elo itu seperti orang yang punya visi yang tepat, gua bisa liat saat loe bertarung.. Loe seperti bisa memprediksi gerakan musuh". Puji buluk lagi.

"Hehehe, gitu ya?". Bimo tampak malu-malu, "Ada lagi kagak kelebihan gua?".

Bangsat! Rasanya pengen gua tabrak kan ini motor ke pohon, bener-bener lagi kerjain gua ini bocah atu, dalam hati buluk marah.

Sabar buluk sabar, loe harus sabar ini demi masa depan basis. Buluk menenangkan dirinya sendiri.

"Ada dong, kelebihan loe itu banyak banget Bim dan loe aja yang gak sadar.. Jika gua katakan semua seharian bakalan tidak selesai, gimana kalau nanti gua tulis saja dan setelah itu gua kasih ke elo". Nego buluk.

"Wah ide bagus itu, oke nanti lu tulis biar gua laminating dan pasang di dinding kamar". Ucap Bimo antusias.

bener-benar udah tidak tertolong ini adik kelas gua, narsis nya udah kelewat rel dan nabrak kemana-mana, batin buluk dalam diam.

"Jadi gimana Bimo loe mau kan?". Dengan penuh antisipasi buluk bertanya.

"Mau apa? Pipis ya? enggak jalan terus saja, gua lagi gak mood umbar aurat di pinggir jalan". jawab Bimo polos.

Sabar buluk sabar, junior loe ini emang aneh. Entah sudah keberapa kalinya buluk mencoba bujuk dirinya sendiri.

"Maksud gua itu loe mau kan masuk dan daftar jadi anggota basis 69 dan bareng gua lagi".

"Oh soal itu, gua boleh pikir-pikir lagi kagak?". Tanya Bimo.

"KAGAK..!". ucap buluk keras dan lantang.

"Sialan! Buat gua terkejut aja lu!".

"Bodo amat! gua kagak peduli, loe harus jawab mau sekarang juga atau gua tabrakan ini motor ke pohon atau gak kita terjun dari jurang sama-sama!". Ancam buluk sudah kehabisan kesabaran.

"GILA YA LU!". Bimo tidak bisa untuk tidak terkejut.

"Iya gua memang udah gila!". Jawab buluk tidak kalah nge gas.

"Kalau mau mampus, sendiri aja sialan! kenapa bawa-bawa gua?!". Bimo lebih nge gas.

"Gua udah abis-abisan puji loe tadi, apa loe sadar jika berbohong itu dosa dan gua rela berbohong demi puji loe!". Buluk tampak tidak terima.

"Bangke! Jadi pujian loe tadi itu cuma omong kosong? temen modelan apa loe tega bohongin temen sendiri? senior macam apa loe tega tipu junior nya?".

Bimo merasakan motor melambat dan berhenti.

"Kenapa lu berhenti?! katanya mau adu motor sama pohon? cepat sana adu!". Bimo menantang tapi tidak ada jawaban dari Bimo.

"Sepertinya kita tunda dulu itu Bim, kita kedatangan tamu". Ucap buluk serius dan turun dari motor.

"Tamu apaan?". Bimo tidak mengerti dan ikut turun.

"Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi babi gendut sialan! jodoh memang tidak kemana? hahaha".

Bimo terkejut mendengar suara dari depan, segera dia melihat dan mengalihkan pandanganya ke arah sumber suara.

Di depan, di jalan yang sepi ada motor yang di parkir menyilang di tengah jalan dan 2 orang pemuda berdiri, dua pemuda yang menggunakan seragam yang sama dan salah satunya memegang golok.

"Luk dia pasangan lu? sejak kapan lu suka main pedang?". Tanya Bimo polos.

"Main pedang matamu! Mereka itu musuh bemo! anak-anak basis 45 yang dari tadi kejar gua". Heran buluk masih bisa bercanda juniornya ini.

"Oh seperti itu". Bimo hanya mengangguk dan mundur beberapa langkah ke belakang.

"Bim mau kemana loe?!".

"Mau memberi loe ruang lah, katanya itu musuh.. Loe mau gelut kan?".

"Loe cuma mau nonton? Kagak mau bantu gua?".

"Gua kan belum resmi masuk ke basis 69 lu itu, jadi mereka belum jadi musuh gua".

"Bemo bukannya kita udah pernah bersumpah setia di bawah pohon asem depan sekolah, jika musuhku adalah musuh mu dan musuh mu adalah musuhku?".

"Iya itu karena gua terlalu teller dan mabok karena lu ajak minum se gentong arak, dibawah pengaruh alkohol loe juga bilang jika istri lu nanti juga istri gua!".

"Serius ini loe cuma mau diam aja?".

"Gak mood gelut gua pagi-pagi, gini aja deh jika lu bisa kalahkan mereka berdua, gua janji akan masuk ke basis tak senonoh lu itu". Ucap Bimo dengan senyum.

"Jadi loe mau tes gua ini?".

"Hehe, coba aja dulu.. gua pengen lihat sejauh mana perkembangan lu sejak masuk STM dan basis 69 itu".

"OK! Loe lihat baik-baik dan jangan kedip!". Buluk dengan gagah berani maju ke depan.

Sementara Bimo membuka tas nya, bukan mengambil Romeo dan Juliet celurit andalannya tapi mengambil kotak bekal buatan mami Susan.

"Ada pertunjukan bagus, paling syahdu kalau nonton sambil makan". Gumam Bimo duduk di tepi jalan membuka kotak bekal isi sosis.

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪
thanks bang up nya secangkir/Coffee/ mluncur
Rocky
wkwkwkwk🤣🤣
Permintaan pertama yang mencengangkan bagi orang yang sudah tegang duluan..
Ahmad Sholikin
yg lain komen biar crazy up
Ahmad Sholikin
siap lanjutkan ketua
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪: next thor sambil sruput dlu /Coffee/ biar makin semangat up chap nya /Chuckle/
total 1 replies
Xenly
nitip😁
Jhon Zeko
jiwa muda brgejolak..
ha...ha...
Ling Ye
kurang
Ling Ye
bimo bukn kaleng"
Xenly
sedikit kopi buat thor
Indra Reza Zulkifli
lanjut Thor...masih kurang greget..mang dasar si Bimo koplak..
Ling Ye
apa kah Selamat si sandi
Ling Ye
jirr brutal kali tpi ngakak 😅
Dodi Putra
penasaran aku bang sama kelanjutannya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪
makasih bang chap tambahan nya 😁
Ling Ye
kentang
Ling Ye: ok siap, ditunggu aj😂
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Garel: 3kopi mluncur
total 3 replies
Zikri Ahmad amin
berasa kurang uy
Ling Ye
belm pingsan tah 😂
Idan Hendrawan
uf
Jhon Zeko
awal mula menjadi ketua basis 69.!! gas bimo.!!
Dieng April
ruarrr biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!