Ternyata Suamiku Menikah Lagi Dengan Masa Lalunya

   Setelah menempuh perjalanan 30 menit, Mahira dan Radit pun telah tiba di rumah nya. Di dalam, Arini yang belum tertidur pun masih memainkan ponsel nya. Mendengar suara mobil Radit, Arini pun langsung membuka pintu nya.

   " Mas kamu sudah pulang." Sapa Arini dengan lembut.

   " Iyaa." Jawab Radit dengan Singkat.

   " Kamu pulang bareng sama Mba Mahira ?"

   " Emang nya kenapa kalau Mas Radit pulang sama aku, kan dia suami aku." Bisik Mahira di telinga Arini lalu masuk ke dalam rumah.

   Mendengar itu seketika wajah Arini pun sangat kesal. tentu nya dia tidak ingin kalah dari Mahira.

  " Mas kamu mandi dulu ya, Habis itu kita makan. soalnya aku masakin kesukaan kamu." Ucap Arini.

  " Iya boleh."

  " Yaudah kita ke kamar dulu yu." Ajak Arini.

  Mahira yang menyaksikan itu hanya bisa menghela nafas. meskipun Mahira sudah ingin mati rasa, namun di hati Mahira masih ada rasa sayang dan cinta pada Radit.

   " Seperti nya besok aku harus sudah pindah dari rumah ini." gumam Mahira.

  Lalu Mahira pun menuju lantai atas untuk membersihkan diri nya.

   *****

  Di dalam kamar Radit telah selesai ritual mandi nya. lalu dia memakai baju yang sudah di siapkan Arini.

   " Mas tadi kamu jemput Mba Mahira ke kerjaan nya ?" Tanya Arini dengan penasaran.

   " Iya, soalnya perut Mahira sedang sakit."

   " Oh begitu ya, Mas besok kan kamu libur kerja tuh. katanya kamu mau beliin aku perhiasan. besok beliin ya." Pinta Arini.

   " Iya, sekalian aku aja Mahira juga ya."

   " Ih ko ajak Mahira sih Mas, Udah kita berdua aja sih." Gerutu Arini.

   " Emang nya kenapa kalau ajak Mahira, Inti nya aku mau adil Arini. kamu aku belikan perhiasan Mahira juga sama aku belikan, biar tidak ada yang iri satu sama lain. sekarang kan tanggung jawabku 2 yaitu kamu sama Mahira, kamu juga harus mengerti itu." Ucap Radit.

   " Lagian Mahira kan udah banyak banget perhiasan nya Masa di beliin mulu." Ucap Arini dengan kesal.

  " Sudahlah Arini kamu jangan banyak protes, kalau mau di belikan Yaudah nurut aja."

  " Hem, iya deh." Jawab Arini dengan mengalah.

  " Yaudah kita makan sekarang, aku udah laper." Ajak Radit.

 Radit dan Arini pun menuju ruang makan.

 " Kamu masak apa Arini."

 " Masak opor ayam sama tumis kentang."

  " Yaudah kamu siapin dulu, aku mau manggil Mahira." Lalu Radit berdiri dan kaki nya melangkah ke lantai atas. setelah sampai, Radit pun mengetuk pintu kamar Mahira.

   Mahira yang sedang menggunakan skincare pun langsung terhenti saat ada yang mengetuk pintu nya.

  " Masuk." Teriak Mahira dari dalam.

  Radit pun Masuk. " Sayang kita makan malam dulu yu, Habis itu istirahat."

  " Ya nanti aku nyusul, lagian pesan makanan ku bentar lagi nyampe."

  " Kamu pesen online makanan nya ?"

  " Heem." Jawab Mahira sambil menyisir rambut nya.

  " Sayang, kamu gak boleh sering sering pesen makanan online, lebih baik makanan rumah aja."

  " Aduh usah deh Mas jangan bicara mulu. kalau aku makan masakan Arini, gimana kalau dia ngeracuni aku dan anak kita. emang kamu gak mikir ke situ ya ?"

  " Ya Allah sayang, gaboleh berpikir seperti itu."

  " Ya lah secara aku sama dia kan saingan. pasti dia gak mau kalah."

  " Udah deh, lebih baik kamu makan tuh sama istri baru mu itu."

  " Yaudah, nanti aku bikinin susu ya."

  " Heem."

  Radit pun keluar, karena dia juga tidak ingin memaksa Mahira. biarkan dia merasa nyaman apa yang dia inginkan.

  Setelah selesai berdandan. Notifikasi ponsel Mahira pun berbunyi pertanda seorang driver online mengantar makanan sudah sampai di depan rumah nya. Lalu Mahira pun beranjak pergi menuju lantai bawah.

  " Permisi dengan Bu Mahira ya." Tanya driver tersebut.

  " Iya Pak, itu pesanan saya ya."

  " Iya bu ini pesanan nya."

  " Yaudah makasih ya pak, kembalian nya buat bapak aja." Ucap Mahira sambil memberikan Uang 1 lembar berwarna merah.

   " Baik bu, terima kasih ya." Lalu Driver tersebut pun langsung pergi.

   " Eummm wangi banget makanan nya." Ucap Mahira sambil mencium aroma makanan tersebut.

  Setelah itu Mahira langsung masuk ke dalam rumah dan menuju meja makan.

  " Pesen makanan apa sayang ?" Tanya Radit.

  " Nasi goreng."

  " Mba Mahira pesen makanan dari luar, padahal aku masak banyak."

  " Ya biarin terserah aku dong mau makan masakan rumah ke, mau makanan luar ke, itu kan uang aku bukan uang kamu. hidup tuh jangan di bikin ribet deh."

  " Mahira bukan begitu, maksud Arini itu_"

" Stop! Pasti kamu bela dia." Potong Mahira.

" Dari pada aku pusing di sini, mending di kamar saja lah." Lalu Mahira pun beranjak pergi dari dapur dan melangkah menuju lantai 2.

Setelah sampai Mahira pun langsung duduk di balkon dan membuka makanan nya.

" Mending di sini makan nya enak sendirian gaada yang bikin aku kesel." gerutu Mahira.

Tiba tiba suara ponsel Mahira pun berbunyi, pertanda ada yang mengirim pesan padanya. Lalu Mahira pun meraih ponsel nya dan membuka pesan tersebut.

" Assalamualaikum.. Mahira gimana kabar kamu ?

ini saya Zavier."

" Zavier, siapa Zavier." pikir Mahira dengan bingung. lalu Mahira pun membalas nya.

" Maaf Zavier siapa ya ?" Pesan pun langsung di baca.

" Ternyata kamu lupa lagi ya, ini aku Zavier yang waktu kita ketemu di Mall."

" Ohh iya aku baru inget, maaf ya Mas Zavier."

" Iya gapapa, namanya juga baru pertama kali bertemu, jadi wajar kamu lupa lagi hehhe."

Mahira pun merasa terhibur dengan Zavier. apalagi mood dia menjadi baik lagi dengan bertukar pesan sama Zavier.

" Iya Mas, Alhamdulillah kabar aku baik. kalau kabar Mas Zavier gimana ?" Balas pesan Mahira.

" Alhamdulillah baik. kamu lagi apa Mahira ? saya ganggu kamu gak ?"

" enggak kok."

" Gimana lanjut telfon aja."

*" Boleh*."

Lalu Zavier pun merubah menjadi panggilan suara.

" Hallo Mahira, bener nih aku engga ganggu kamu ?" Suara merdu Zavier terdengar oleh Mahira.

" Iya Mas engga ko. ini aku lagi makan malam."

" Oh kamu lagi makan malam ya, sama siapa, sendiri ?"

" Iya Mas, makan nya di balkon sambil lihat pemandangan malam hehhe.."

" Yasudahh.."

Tiba tiba suara Radit pun memanggilnya.

" Mahira.. Kamu lagi apa sayang."

Mahira pun terkejut mendengar suara Radit memanggilnya. lalu Mahira pun langsung mematikan panggilannya bersama Zavier.

" Lho sayang dari tadi aku manggilin kamu, tapi kamu nya gaada jawaban. jadi aku masuk deh."

" Ngapain kesini, aku lagi makan." Ucap Mahira dengan ketus.

" Aku mau nemenin kamu makan, sama sekalian nganterin susu buat kamu."

" Udah taro aja di sana, sekarang kamu keluar lagi deh, aku sebel sama kamu." Usir Mahira pada Radit.

" Ko ngusir sih.." Ucap Radit dengan wajah lesu.

" Iya lah kamu kan milih nya si Arini, ya berarti sana lah sama dia. ngapain kesini."

Akhir nya Radit pun mengalah untuk pergi, karena kalau di paksakan. nanti Mahira akan semakin marah.