NovelToon NovelToon
Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dokter Ajaib / Pendamping Sakti
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Remake dari karya berjudul Emas yang belum lama di rilis dan karya teman penguasa berlengan satu yang sudah di drop.

Kisah seorang pria yang selalu di hina akibat dia hanya memiliki satu lengan. Dia di khianati istri yang sewaktu smp di tolongnya sampai mengorbankan lengannya. Mertua dan iparnya menganggap dia sampah karena dia sering di pecat karena kondisi nya.

Dia sempat berpikir mengakhiri hidupnya dan di tolong, dia mendapat lengan bionik karena kebetulan dan sempat mau di bunuh oleh selingkuhan istrinya, namun di saat kondisinya sudah kritis, lengan bionik nya malah menolongnya dan memberinya kekuatan untuk mengubah nasib. Bagaimanakah kisah perjalanan hidup baru nya ?

Genre : Fiksi, fantasi, drama, komedi, supranatural, psikologi, menantu terhina, urban.

100 % fiksi, murni karangan author. mohon like dan komen nya ya kalau berkenan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3

Marlon semakin dekat ke jalan raya, mobil mobil yang berlalu lalang dengan kecepatan tinggi, nampak sebagai penyelamat di mata nya. Dia benar benar sudah tidak merasa rugi sama sekali jika dia pergi ke alam lain atau dunia lain. Akhirnya dia keluar dari jalan menuju ke kontrakannya dan tiba di jalan tepi jalan raya, dengan langkah yang pasti dan mantap, Marlon melangkah masuk ke jalan raya.

“Teeeeet,”

Beberapa mobil menghindari Marlon dengan memberi klakson kencang, ada juga yang mengerem mendadak dan berteriak “goblok,” kepada dirinya, namun Marlon terus melangkah menyebrang jalan raya yang cukup lebar itu. Tiba tiba,

“Dooooooong,”

Kali ini yang menekan klakson bukanlah mobil biasa, melainkan sebuah truk pengangkut sampah yang kebetulan sedang berjalan di jalur cepat. Marlon menoleh dan tersenyum, bukannya melangkah pergi, dia malah berbalik menghadap ke truk yang sudah tidak mungkin mengerem lagi dan merentangkan sebelah tangannya seraya memejamkan mata.

“Dooooooong,”

“Awaaas bego,” teriak beberapa orang di tepi jalan.

Suara keras klakson dan pekikan banyak orang di tepi jalan, menjadi musik bagi telinganya, dia sama sekali tidak bergeming. Tapi tiba tiba, “duaaaak,” seseorang menabrak Marlon dan “uoooong,” truk langsung melewati Marlon. Beberapa mobil mengerem dan berhenti di depan Marlon. Karena kaget dan sedikit kesal sebab rencananya gagal, dia menoleh melihat siapa yang mendorongnya.

Marlon kaget bukan kepalang karena yang mendorong dirinya adalah seorang anak kecil yang berusia sekitar 10 tahun yang mengenakan seragam sd lusuh dan menjadi gelandangan demi mencukupi kebutuhan hidup, dia melihat anak itu telungkup dan menatap dirinya sambil tersenyum, dengan kantung bekas permen jatuh di depannya dan uang di dalam nya berceceran keluar. Anak itu berdiri dan menghampiri Marlon.

Kedua kakinya lecet dan terluka karena dia jatuh tersungkur, namun wajahnya tetap ceria dan malah dia menjulurkan tangannya kepada Marlon,

“Om ga apa apa ?” tanya nya.

“Hik....hik...hik,”

Marlon tidak menjawab, dia langsung menangis tersedu sedu dan memeluk anak kecil di depannya. Banyak orang yang mengerumuni mereka, memberikan tepuk tangan bagi sang pahlawan kecil dan tidak sedikit yang mengabadikan momen itu dengan smartphone mereka. Tak lama kemudian, seorang petugas polisi lalu lintas menghampiri mereka, dia jongkok di depan sang anak dan mengelus kepalanya, kemudian dia menolong Marlon berdiri dan membawa Marlon ke pos nya.

Setelah duduk di pos dan sudah sedikit tenang, dia menoleh melihat anak kecil yang juga ikut bersama mereka dan sedang di obati kakinya oleh seorang polwan. Marlon berdiri menghampiri sang anak,

“Terima kasih ya dek, kalau ga ada kamu, om pasti mati percuma, nama kamu siapa ?” tanya Marlon.

“Saya Andika om,” jawab sang anak.

“Dika rumahnya di mana ?” tanya Marlon.

“Di kolong jembatan om,” jawab Dika jujur.

Marlon terdiam sejenak, dia mengeluarkan dompet dan menarik keluar selembar uang pecahan 100 ribu, tapi tiba tiba Dika mengambil uangnya dan memasukkannya lagi ke dompet Marlon,

“Dika ga kerja om, jadi om ga perlu bayar Dika,” ujarnya sambil tersenyum sehingga giginya yang ompong terlihat.

Marlon tersenyum dan mengelus kepala Dika yang nampak lebih senang kepalanya di elus daripada di beri uang. Setelah itu, dia kembali duduk di kursi nya. Tak lama kemudian, sang polwan selesai mengobati Dika, dia langsung turun dan berjalan ke pintu keluar,

“Dika,” panggil Marlon.

“Apa om ?” tanya Dika sambil menoleh walau tangannya sudah memegang handle pintu.

“Suatu hari nanti, om pasti akan sukses, di saat itu, om akan datang jemput kamu,” jawab Marlon sambil tersenyum.

“Ok om, Dika tunggu ya, Dika pulang dulu ya om, nanti kalo ga di cariin emak,” balas Dika ceria.

“Iya, hati hati ya,” ujar Marlon.

“Iya om, om juga hati hati ya,” balas Dika.

“Klek,” Dika membuka pintunya dan berlari keluar dari pos polisi, Marlon sangat bersyukur karena dia di tolong oleh seorang malaikat berwujud gelandangan kecil yang tidak pernah di anggap orang sama sekali. Setelah di periksa oleh polisi, Marlon di ijinkan untuk pergi, dia berdiri dan melangkah keluar dari pos polisi.

Setelah itu, dia melangkah entah kemana hanya dengan uang 200 ribu rupiah di kantung nya dan tas punggung nya, namun sorot matanya berbeda dari sebelumnya, dia nampak menemukan cahaya yang meneranginya, senyum pun menghiasi wajahnya, tiba tiba “dling,” sebuah pesan masuk ke smartphone nya, dia menarik keluar smartphone nya dari kantung celananya.

Marlon sedikit kaget karena layar smartphone nya pecah, dia duduk di kursi yang di sediakan di trotoar kemudian dengan susah payah membuka layar smartphone yang semakin sulit di buka karena retak. Setelah melihat isi pesannya, harapan baru muncul di hatinya karena isi nya adalah alamat tempat wawancara dia besok dan share location nya. Dia menggenggam smartphone nya,

“Lihat saja Vania, aku akan sukses, aku akan tunjukkan pada mu kalau aku bisa dan ketika kamu sudah melihat semuanya, jangan harap aku akan kembali pada mu,” ujar Marlon penuh semangat.

Marlon melangkah dengan mantap menuju ke taman kota yang sepi untuk bermalam di sana karena di sana ada kamar mandi gratis.

******

Sementara itu, di kontrakan, setelah selesai bertukar peluh, Vania dan Ditto berbaring di ranjang dengan selimut menutupi tubuh mereka yang telanjang. Ditto menoleh melihat Vania yang nampak tertegun,

“Ada apa ?” tanya Ditto.

“Oh...ma – maaf, tidak apa apa,” jawab Vania.

“Kamu....masih memikirkan si buntung itu ?” tanya Ditto.

“Hah...siapa yang memikirkan dia, tidak mungkin lah,” jawab Vania.

“Akh,” tiba tiba Vania kaget dan menoleh melihat Ditto karena tangan Ditto meremas sebelah bukit kembarnya dan memilin pucuknya.

“Sudah, cukup,” ujar Vania menyingkirkan tangan Ditto dari dadanya.

“Haah...sudah jelas kamu masih memikirkan si buntung itu, baiklah, aku pergi,” ujar Ditto bangun dan duduk di ranjang.

Ditto menyalakan rokoknya dan berdiri memakai pakaiannya, Vania tidak bereaksi sama sekali, dia menutup dadanya menggunakan kedua lengannya dan menoleh melihat ke arah lain. Setelah keluar dari kontrakan, “duk,” Ditto menendang pot kosong di depan rumah,

“Sial, hati nya masih terpaut dengan si buntung itu, aku harus bisa mendapatkan dia demi mendekati orang tuanya dan memperluas bisnis ku....si buntung harus lenyap dari dunia ini,” ujar Ditto dalam hati karena geram.

Ditto mengambil smartphone nya di kantung, dia membuka layarnya dan menekan nekan layarnya, kemudian dia menelpon,

“Halo,” ujar seorang pria yang bersuara berat di sebelah sana.

“Ini aku, ada pekerjaan untuk mu dan anak buah mu,” balas Ditto.

“Siap bos,” balas pria bersuara berat di sebelah sana.

Sambil berjalan menuju mobilnya, Ditto mengutarakan seluruh rencananya kepada pria di telepon yang nampak antusias terdengar dari suara nya. Setelah itu, Ditto langsung menaiki mobilnya,

“Lama,” tegur seorang gadis cantik di dalam mobil.

“Sori sayang, tapi kamu sudah makan dulu kan tadi ?” tanya Ditto.

“Ya, aku sendiri baru datang ke mobil kamu kok,” jawab sang gadis.

“Ok, langsung saja ya,” balas Ditto.

“Tentu saja, aku sudah sejak tadi bergairah hehe, trus rencana nya berhasil ?” tanya sang gadis.

“Tentu saja sayang, dia sebentar lagi jadi milik ku dan perusahaan papa nya akan jatuh menjadi milik ku hahahaha,” jawab Ditto yang sudah merasa menang.

1
Syari Andrian
double2 up donh
TUAN AMIR
next
Syari Andrian
Next
Syari Andrian
Nyesal gak kamu vania? Hufh keqnya enggak😑😑😑
Syari Andrian
Keren banget idenya bikin cerita thor…
Syari Andrian: Sama2
Mobs Jinsei: makasih dan makasih support nya kak/Pray/
total 2 replies
Syari Andrian
Next seru
Syari Andrian
Astaga…😬😬😬
Syari Andrian
Akhhhh knapa jadi aku yang nge bayangin….
Syari Andrian
Waaah identitas baru.. berarti lajang dong awokawoak
Syari Andrian
Jangan sulit2 ancamannya ya kasian MC nya
Syari Andrian
Banka kamu akan menyesal di kemudian hari 😪😪
WHITE FIRE
lanjut author aku tunggu updatenya
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
WHITE FIRE
lanjut author aku tunggu
allowble_ranger
lanjut jadi penasaran
Mobs Jinsei: Siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!