LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hasil Tes DNA
Setelah kepergian clara,zavier langsung beranjak dari ruang tamu menuju kamarnya. Ucapan clara terngiang-ngiang di kepalanya. Kecewa sedih menjadi satu.
^*^*
Bibi sinta tidak sengaja mendengar percakapan zavier dengan clara membuatnya kesal,lalu bibi sinta mengambil foto yang di jadikan bukti oleh clara.
"Aku gak percaya kalau nyonya zoya melakukan hal sekeji ini,aku lebih percaya nyanya zoya di banding dia."ucap bibi sinta menatap foto tersebut. Sinta tidak akan percaya dengan omongan clara yang tidak ada benarnya sama sekali. Sinta sudah lama mengenal zoya,sinta sudah menganggap zoya adiknya,karena zoya sangat baik padanya tidak pernah memandang rendah sinta.saat zavier kerja sinta lah yang menemani zoya. Selama sinta akrab dengan zoya,sinta tidak pernah lihat zoya berpenampilan seksi seperti itu.
"Dasar wanita licik."kesal sinta.
Zavier memandang wajah lili yang tertidur lelap box bayi yang sudah dia sediakan.
"Aku gak percaya dengan ini semua,tapi bukti mengarah ke sana."ucap zavier."aku akan membuktikan nya sendiri."sambung zavier.
Zavier mengambil gunting lalu menggunting rambut lili lalu memasukannya ke dalam plastik.Dia akan membuktikannya sendiri.
"Kalau kamu bukan anak kandung aku,aku gak akan pernah sudi jadi daddy mu."ucap dingin zavier menatap lili yang masih tertidur.
Zavier langsung menggendong lili secara kasar,perasaannya saat ini kecewa dan termakan dengan omongan clara.
Oek oek oek oek bayi lili yang di ganggu tidurnya menangis sejadi jadinya,tetapi zavier mengabaikannya,dia seperti kehilangan akal saat ini dan melampiaskannya kepada bayi yang tak berdosa.
"Sintaaa"teriak zavier memanggil sinta.
Sinta yang sedang menyapu langsung berlari menghampiri majikannya dengan tergesa gesa.
"Iya tuan."ucap sinta menunduk.
"Ambil dia saya ada urusan."ucap zavier menyerahkan lili ke sinta secara kasar.
Dengan sigap sinta mengambil lili yang masih menangis.
"Saya akan pergi."ucap dingin zavier meninggalkan sinta dan lili yang masih menangis.
Oek oek oek oek..
"Huss sabar yah sayang,mbak akan bikinkan kamu susu."ucap sinta menenangkan lili dalam gendongannya,hingga dia tak kuasa menahan air matanya."Aku gak menyangka tuan secepat itu berubah hiks hiks."ucap sinta nangis sambil membuatkan lili susu formula yang seperti biasanya.
"Sabar yah sayang,bibi gak akan percaya sama wanita ular itu."ucap sinta lalu memberikan susu yang ada di dot pada lili.syukurnya lili langsung tenang,dalam gendongan sinta.
Tujuan zavier saat ini ke rumah sakit ingin membuktikan apakah anaknya lili atau bukan.zavier mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi,dia tidak mementingkan pengendarai yang terus mengomelinya.
Beberapa saat zavier sampai di rumah sakit,sebelumnya juga dia sudah menghubungi dokter yang akan melakukan tes DNA.
^*^*
Setelah diskusi panjang,zavier langsung menyerahkan rambut lili dengan rambutnya pada dokter rian.
"Hasilnya akan keluar minggu depan tuan."ucap dokter rian.
Zavier mengangguk paham."Baiklah minggu depan saya akan balik ke sini."ucap zavier.
"Baik tuan,saya juga akan mengkonfirmasi anda jika hasilnya telah keluar."ucap dokter rian.
Zavier hanya mengangguk lalu meninggalkan rumah sakit.
Clara yang sudah mengikuti zavier sejak keluar dari mansion membuatnya tersenyum mengembang. Dia pasti ingin ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA pikirnya.
Melihat zavier telah keluar dari rumah sakit,membuat clara tersenyum miring. Kemudian clara menuju ruang lab menjalankan rencananya. Clara melihat sekeliling tidak ada siapa pun,membuat clara tersenyum miring.Dia juga tidak melihat adanya cctv jadi dia merasa aman aman saja.
Zavier mengendarai mobilnya bukan kambali ke mansion melainkan tempat peristirahatan mendiang istrinya.
Zavier memandang kuburan istrinya yang masih basah dengan bunga yang ada di atasnya.
"Apakah yang clara ucapkan itu benar zoya."ucap zavier memandang datar kuburan istrinya,lalu kembali melanjutkan ucapannya."Sebenarnya aku tak percaya dengan clara,tapi melihat bukti itu aku jadi ragu dengan kepercayaan aku kepada kamu zoy.Apa memang kau mengkhianati aku zoya,kenapa zoya."lanjutnya.
"Kalau beneran lili bukan anak aku,aku gak bisa rawat dia zoy.aku tidak tau harus ngapain,aku sangat sakit hati zoy.kenyataan pahit apa lagi ini.."lirih zavier yang masih menatap keburung mendiang istrinya.
Seminggu berlalu zavier terus acuh kepada lili,dia masih enggan menyapa anaknya.zavier menyibukan dirinya di kantor sampai larut malam agar dia tidak stres memikirkan ini semua.zavier juga belum menanyakan ini pada mertuanya,nanti mereka tidak akan percaya dan mengambil perusahaannya kembali.
zavier menyerahkan lili ke mbak sinta yang mengurus lili.selama minggu ini lili juga tidur dengan mbak sinta.soal pekerjaan sinta ada yang menggantikannya,sinta hanya fokus pada lili saja.zavier hanya memberikan uang untuk sinta,untuk memberikan keperluan lili.
"Kamu yang sabar yah nona muda,semoga tuan kembali seperti dulu lagi."ucap sinta pada lili yang terlelap tidurnya.ingin sekali sinta memberitahukan kepada oma jessi dan opa juan,tetapi zavier mengancam keluarganya yang ada di kampung.
"Malang sekali nasib mu nak."ucap sedih sinta.
Setelah jam istirahat,zavier meluncur ke rumah sakit.Dokter rian,telah menghubunginya perihal hasil tes DNA nya hari ini telah keluar.
Zavier menunggu dokter rian dalam ruangannya.saat ini dokter rian memeriksa pasien terlebih dahulu. Hingga beberapa saat pintu terbuka,terlihat dokter rian yang terlihat lelah tetapi tetap tersenyum.
"Maaf menunggu lama tuan."ucap dokter rian pada zavier saat memasuki ruangannya.
"Tidak apa apa dok,saya juga baru datang."ucap zavier.
Dokter rian mengangguk lalu duduk di kursinya,kemudian mengambil amplop hasil tes DNA tersebut.
"Ini dia hasilnya tuan."ucap dokter rian memberikannya kepada zavier.
Zavier mengambil hasil tersebut dengan hati yang getar.zavier hanya menatap amplop putih yang enggan dia buka.
"Baiklah dokter terima kasih kerja samanya,saya permisi."ucap zavier beranjak dari duduknya.
"Kenapa tuan tidak membacanya di sini saja."cegat dokter rian.
"Maaf dokter,ini privasi saya."ucap zavier.
Dokter rian mengangguk paham,lalu berkata."Baiklah tuan,maafkan saya"ucap dokter rian.
Zavier hanya mengangguk lalu meninggalkan ruangan dokter irfan.
Tempat saat ini yang di pilih adalah danau yang sangat sunyi dan hanya beberapa orang yang duduk di danau. Dengan udara yang sejuk menambah keasrian danau.
Zavier menatap amplop tersebut dengan seksama,lalu membukanya secara pelan dan membacanya dengan teliti.
Deg.
Mata zavier memerah,tertulis di kertas tersebut dia bukan anak kandungnya.
"Argghh tidak."teriak zavier yang terlihat sangat kecewa.
"Zoya kenapa kamu khianati aku"ucap zavier mengepalkan tangannya.
"Aku harus bagaiamana,aku tidak ingin melihat lili ada di sekitarku.tapi kalau aku mengusirnya papa mama akan marah padaku,walaupun aku tunjukin ini pada mereka,mereka tidak akan percaya padaku."ucap zavier menatap lurus.
"Arggg dasar perempuan jalang."kesal zavier melempar batu yang ada di sekitarnya.
Zavier langsung meninggalkan danau dengan perasaan yang marah,dia tidak menyangka apa yang clara bilang benar.
Zavier mengendarai mobil dengan kencang,tak memperdulikan keselamatannya.Hingga beberapa saat di sudah sampai mansion,lalu mencari sinta.
"Sinta sintaa."teriak zavier menggema di dalam mansion.
"Sinta ada di taman belakang tuan bersama nona lili."ucap salah satu pelayan menghampiri zavier memberitahukan info di mana sinta berada.
"Mulai sekarang jangan sebut dia nona,tidak ada bantahan."ucap dingin zavier lalu menuju taman belakang di mana sinta berada.
"Sinta."teriak zavier.
Sinta yang sedang menggendong lili terkejut dengan teriakan zavier.
"Iya tuan,maaf saya tidak dengar anda tuan."ucap sinta menunduk dengan tangan gemetar.
"Kamu ini!angkat semua barang lili ke paviliun.Mulai sekarang dia tinggal bersama kamu."ucap zavier membuat sinta terkejut.
"Maksud tuan apa?kenapa nona lili pindah ke paviliun?"tanya sinta dengan gemetar.
"Saya gak mau ada barang dia di kamar saya."jawab zavier dengan nada dingin tetapi berat.
"Kenapa tuan tega cuekin nona lili,dia sangat butuh kasih sayang dari tuan."ucap sinta memberanikan diri,sinta tidak tega dengan nasib lili.
"Dia bukan anak kandung saya."ucap dingin zavier.
"Apa tuan terhasut dengan ucapan nona clara waktu itu."ucap sinta.
"Kamu dengar pembicaraan saya dengan tamu saya hah,lancang sekali kamu sinta!"bentak zavier menatapnya tajam.
"Maaf tuan saya juga tidak sengaja dengan mendengarnya.saya mohon tuan jangan dengar ucapan nona clara.saya yakin nona lili anak anda."ucap sinta.
"Saya punya bukti kalau dia bukan anak saya,jadi kamu gak usah ceramahi saya.mulai sekarang kamu urus lili,saya tidak ingin mengurusnya lagi dan satu lagi jangan sampai papa dan mama mertua saya tau.kalau sampai dia tau keluarga kamu yang akan mendapatkan akibatnya.satu lagi,kalau mama papa telpon kamu jangan tanyakan apa yang telah terjadi paham kamu!"bentak zavier.
"Iy..a tu..an."ucap sinta terbata bata.
"Sekarang kamu urus dia,masalah biayanya saya akan tanggung sendiri."ucap zavier lalu meninggalkan sinta.
Sinta menangis tersedu sedu,menatap lili dalam gendongannya yang tersenyum menatapnya.
"Sekarang mbak akan rawat kamu nona,semoga suatu saat nanti menjadi anak yang kuat."ucap sinta menuju paviliun,saat ini dia akan mengurus lili sebagai tanda terimah kasihnya kepada zoya yang selalu ada untuknya. Sinta juga sudah menganggap lili anaknya dan bertekad akan membuat lili jadi anak yang hebat di masa depan.