Kiara, seorang peri naga terakhir memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena sang ibu, Ratu Oceana, memaksanya untuk menikah dengan Lucifer, Sang Iblis Jahat yang tinggal dilaut dalam . Tapi benang takdir membawanya bertransmigrasi kedunia manusia, akankah kali ini hidupnya bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady Anggora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cinta manis dean
sementara di istana marine , levi dan drago resah karena kiara tak kunjung ditemukan .
" ah anak ini , hobby sekali menghilang" ucap levi sambil memijit pelipisnya
" tenanglah, aku menemukan ini dimeja , bacalah" ucap drago
Ternyata itu adalah sebuah surat tulis tangan yang cukup rapi. Levi membacanya dalam hati
" aku ijin membawa kiara pergi. Ah harusnya aku tak perlu meminta ijin karena kiara juga adalah istriku. Agak aneh rasanya . Tapi ini adalah kesepakatan kita jadi ijinkan aku membawa kiara pergi. aku akan menyembuhkan traumanya. Kuharap ia akan kembali normal lagi. Ah iya , naga itu benar aku yang harus bertanggungjawab dengan setiap luka kiara karena akulah penyebabnya jadi aku sudah menyiapkan sekotak koin emas dan beberapa permata . k
Aku tahu ini takan cukup dengan nyawa kiara tapi kuharap kau faham bahwa aku , sebagai Raja kegelapan mengucapkan terimakasih banyak kepadamu"
Tertanda , raja kegelapan, Lucifer.
" ah gila sekali dia , kiara itu masih lemah . Dia sudah membawanya pergi . kira kira menurutmu kiara dibawa kemana?" tanya levi
" aku tidak tahu" kata drago singkat
Drago lalu menghampiri lemari dan kemudian membukanya.
Brukkkkkk
Drago tertimbun koin emas dan permata begitu banyaknya.
Levi yang duduk tak jauh darisana terkejut . Mulutnya terbuka dan matanya membulat.
" gila sekali bocah ini, dia bilang sedikit" ucap drago sambil memberaihkan bajunya. Ia merasa malu sekaligus tak menyangka akan diberi hadiah sebanyak ini.
Tak lama seorang prajurit datang menghadap
" salam hormat hamba kepada Para paduka semua" ucap bastian
" ya ada apa bastian?" tanya levi.
" maaf sebelumnya , itu di aula istana ada kereta barang yang menunggu paduka Drago."
" baiklah mari kita kesana" ucap drago
Akhirnya mereka bertiga sampai di aula istana . Sesampainya disana mereka dikejutkan dengan kereta kuda yang datang membawa berkotak kotak koin emas .
" untuk siapa?" tanya levi
" untuk Paduka Drago dari Raja kegelapan" ucap pengawal
Drago hanya menghela nafas . Kini ia merasa bahwa ia sudah ditolak . Bukan hanya oleh kiara , tapi juga oleh Lucifer.
" mau ditaruh dimana Paduka?" tanya pengawal
" ah aku tak punya tempat untuk menyimpannya jadi kau bagikan saja pada rakyat dan orang yang membutuhkan" ucap Drago
levi memutuskan untuk melakukan hal yang serupa . Ia akan memberi drago banyak mutiara dan permata dari laut dalam . Ia yakin bahwa itu akan membuat drago senang.
" jangan lakukan itu. Aku tak perlu imbalan apapun untuk menolong gadisku" ucap drago lalu pergi.
Kini kiara sudah tertidur dengan Dean disampingnya. dean sendiri tak tidur dia memilih untuk memperhatikan kiara. Wajahnya, senyumnya , tawanya semua membuat dean hampir gila.
" sssshhhhh sakittt" ucap kiara
" mana yang sakit?"
kiara tampak meremas bawah perutnya . Kini dean tau maksudnya.
Tanpa aba aba ia menyingkap selimut dan gaun kiara lalu ia meniupnya perlahan .
Puuuuuhhhhhh puuuuuuuuhhhhhh
" bagaimana sekarang ?"
" agak baikan, terimakasih" ucap kiara
dean gemas sekali dengan kiara . Dimatanya kiara seperti gadis kecil yang diberi permen. Pipinya akan memerah dan malu malu. Sungguh gemas.
" tidurlah lagi. Aku akan menjagamu"
Kiara mengangguk . Ia kemudian memeluk dean . Dean pun memeluknya . Akhirnya mereka tertidur dengan berpelukan .
Pagi harinya kiara terbangun di dada kekar dean . jubah kerajaannya tersingkap dan menampilkan dada yang kotak kotak berotot. Urat urat tampak menyembul diantaranya. keringat sebesar biji jagung mengalir di dahinya.
kiara mengelap keringat itu.
" sepertinya dean bermimpi buruk"
" dean bangunlah, dean"
Dean tetap saja diam . Bibirnya bergetar getar menggumamkan kata kata tak jelas.
" jangannnn" ucap dean
" dean sadarlah !" ucap kiara
"huhuhu tolong" ucap dean
Kini dean menangis sambil tertidur . Kiara memeluk dean dan menangkupkan kepalanya dean di dadanya. Berharap ini akan sedikit memberi perubahan baik.
" tenanglah dean , aku ada disini untukmu. " ucap kiara sambil mencium dean dengan sayang
kiara mengelus kepala dean dengan penuh kasih sayang dan kelembutan . Seperti seorang ibu menenangkan anak bayinya.
perlahan lahan dean sudah lebih tenang . Ia sudah berhenti mengigau . Kiara pelan pelan melonggarkan pelukannya pada dean . Ia berusaha sepelan mungkin agar tak mengganggu tidur dean .
" eh kiara, sudah pagi ya?" tanya dean
" ahhh kau sudah bangun rupanya. kau pasti terganggu dengan pergerakanku ya, maaf ya"
" ah tidak kiara"
Saat akan bangun hal pertama yang dean lihat adalah dada kiara. Dean langsung melongo dan susah payah menelan ludahnya sendiri . Ia hampir hampir tak berkedip melihat keindahan yang tersaji didepan matanya. kiara yang merasa salah tingkah langsung melepaskan kepala dean dari dadanya , ia lalu menyamoingkan tubuhnya. Kini dadanya sudah berdegup kencang . Sementara dean , darahnya selalu berdesir aneh saat berada dekat dengan kiara. Ia berusaha menstabilkan nafasnya
ia lalu memeluk kiara dari belakang dan fuuuuuuuuuuuuuuhhhh
Dean meniup leher kiara. Kiara yang merasa geli membalikan badannya . Kini mereka sangat dekat . Wajah mereka beradu . Dean langsung mencium kiara tepat dibibirnya.
Kiara hanya diam sambil berusaha untuk menormalkan detak jantungnya.
Sedang dean terus melancarkan aksinya. perlahan lahan dean membuka kancing baju kiara. kiara yang sudah tahu arah maksud Dean lalu menahan dada dean dan menjauhkannya . Ia lalu melepaskan diri dari pelukan dean dan berlari keluar dari pondok.
Dean yang merasa kecewa karena belum bisa menaklukan kiara hanya tersenyum lalu mengelap bibirnya.
"ahhhhh manis sekali... Tak apa kiara , jika tidak sekarang maka bisa esok atau nanti.. Kapan saja kau mau sayangku" ucap dean
Dean lalu berlari dan menyegarkan tubuhnya. Ia merendam diri disebuah bak yang mirip bathtub.
Sementara kiara , ia memilih untuk main air laut . Apalagi sekarang belum terlalu panas . Sangat cocok untuk main air. Ia berlari lari mengejar ombak dan tertawa tawa. membiarkan setiap trauma dan masalahnya hilang . Menguap dengan sendirinya.
" aku sudah tak perawan sekarang . Apakah kemampuan peri naga ku hilang?"
" semoga saja aku bisa bertemu dengan michael agar aku bisa langsung menyelesaikan misiku."
tanpa kiara sadari seekor ular tampak mendekat . Ia membawa sebuah apel dimulutnya.
Kiara terkejut karena ular itu mendekatinya. Ia berusaha mencari ranting untuk mengusirnya. Tapi nihil tak ada apapun . Kiara lalu meringkuk memeluk lututnya . Ia takut sekali dengan ular.
" tenanglah nona, aku tidak jahat. Aku hanya ingin berterimakasih . Aku bawakan apel untukmu. Ambilah"
Sebuah suara wanita terdengar dikepala kiara. Bersamaan dengan ular yang menaruh apelnya lalu pergi begitu saja
" apa ini benar untukku?" tanya kiara.
Kiara yang waspada memilih untuk mengabaikan apel itu dan meninggalkannya disana. Sekarang ia sedang ingin ikan bakar untuk sarapan jadi ia akan meminta Dean memasakannya.
" dean.. aku ingin ikan bakar sekarang. Maukah kau membuatkannya untukku?"
" tentu saja kiara , apapun untukmu ."
Dean lalu membayangkan sebuah ikan bakar dan 2 buah kelapa muda .
Tringgghh
meja makan mereka sudah terisi dengan jkan dan kelapa muda yang segar.
" kau bisa melakukan ini dean? Kenapa kemarin saat aku mau kelapa kau mengatakan tak bisa mengambilkannya?"
" ahhhh ituuu... Aku lupa"
Dean berkata sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal .
Pagi itu mereka sarapan dengan ikan bakar yang besar dan enak keinginan kiara.
" dean , apa makanan kesukaanmu?" tanya kiara
" aku tak tahu"
" apakah tak ada yang kau sukai?" tanya kiara
" ada "
" apa itu?" tanya kiara . Ia sudah selesai makannya dan akan mencuci tangannya.
" kamu" ucap dean singkat
" ahhhb deanku manis sekali" ucap kiara sambil mencium dean dan berlalu untuk mencuci tangan
Sedang dean kini ia merasa jantungnya sudah keperut saking kaget dan senangnya. Ia tersenyum senyum laku menghabiskan air kelapanya sampai tandas